prakiraan dampak kesehatan.
Elemen Jalur Pemajanan Jalur 1, Sumber pencemar : asal pencemar, misalnya: pabrik yang membuang limbah ke lingk. atau timbunan sampah. Jalur 2, Media lingk. dan mekanisme penyebaran : lingk. dimana pencemar dilepaskan misalnya : air, tanah, udara, danbiota yang menyebarkan pencemar dengan mekanisme ttt ke titik pemajanan Jalur 3, Titik pemajanan : suatu area potensial atau riil dimana terjadi kontak antara manusia dengan media lingk. tercemar, misal sumur atau lapangan bermain Jalur 4, Cara pemajanan : pencemar masuk atau kontak dengan tubuh manusia misalnya: tertelan, pernapasan atau kontak kulit. Jalur 5, Penduduk berisiko : orang-orang yang terpajan atau berpotensi terpajan oleh pencemar pada titik pemajanan.
Sub pokok bahasan Pendahuluan Evaluasi toksikologi Evaluasi data outcome kesehatan Evalasi kepedulian kesehatan masyarakat
I. pendahuluan Bab ini membahas bagaimana menghubungkan potensi pemajanan pada manusia dengan timbulnya dampak kesehatan Bab ini menguraikan langkah-langkah yang dilakukan untuk menilai logika hubungan tsb. Langkah tsb : a.evaluasi toksikologi, b. evaluasi data outcome kesehatan dan c. evauasi kepedulian kesehatan masyarakat
2. Evaluasi toksikologi Potensi dampak kes dapat diperkirakan melalui informasi pencemar sasaran dan jalur pemajanan. Langkah-2 yang dilakukan dalam melakukan evaluasi toksikologi yaitu: - memperkirakan pemajanan - membandingkan perkiraan pemajanan dgn BML - menetapkan pemajanan dgn dampak kesehatan yg berkaitan dgn pemajanan - mengevaluasi faktor yg mempengaruhi damkes.
2.1.Memperkirakan pemajanan Beberapa faktor yg perlu dipertimbangkan dalam memperkirakan pemajanan: Durasi pemajanan ( lama populasi terpajam oleh pencemar) Frekuensi Pemajanan (Jumlah kali individu memiliki akses ke wilayah terkontaminasi) Fluktuasi pemajanan (berlangsung terus menerus atau terputus-putus) Bioaviabilitas (tingkat absorpsi suatu bahan oleh tubuh)
2.2.Mem : kan perkiraan pemajanan dgn BM Baku Mutu Kesehatan Lingkungan. Bila melampaui BM perlu mendapat perhatian Hendaknya mempertimbangkan adanya dosisi kumulatif dari pemajanan majemuk bila pemajanan serentak, perhatikan adanya interaksi efek aditif, sinergis atau antogonis Baku Mutu Medis dan Toksikologis Misalnya Minimal Risk Level (MLR) yaitu perkiraan pemajanan harian pada manusia oleh suatu bahan yg kemungkinan tidak timbul resiko buruk
2.3. MENETAPKAN pemajanan dgn dampak kesehatan yg terkait Hendaknya digunakan infromasi madis dan toksikologis terbaik yg tersedia (referensi) Hedaknya memusatkan pada dampak kesehatan yg relevan dgn dosis pencemar, frekuensi dan lamanya pemajanan
2.4.EVALUASI FAKTOR-2 YANG MEMPENGARUHI DAMPAK BURUK PADA KESEHATAN FAKTOR MEDIS DAN TOKSIKOLOGIS FAKTOR POPULASI
2.4.1.FAKTOR MEDIS DAN TOKSIKOLOGIS Distribusi dalam tubuh (perub.bhn kimia setelah masuk ke man) Organ sasaran (daerah daya racun utama) Toksikokenetik (kemungkinan transfer ke air susu sapi, susu ibu) Induksi enzim (induksi kimiawi dr berbagai sistem enzym yg meningkatkan atau menekan daya racun) Efek bioakumulatif (timah hitam, kadmium, pestisida OC) Toleransi kimiawi (penurunan daya respons thd efek toksis bhn kimia)
Efek langsung dan efek tertunda (efek yg teramati stl pemajanan VS efek setelah beberapa waktu) Efek terpulihkan dan tidak terpulihkan (kemampuan dari organ yg terpengaruh untuk memulhkan diri) Efek lokal dan sistemik (efek terjadi pd titik kontak pertama atau bahn diabsorpsi dan didistribusi terlebih dahulu) Reaksi alergik(reaksi buruk thd bhn kimia itu atau yg secara struktur berkaitan) Efek penyakit lainnya yang terkait(efek dr bhn kimia pd organ yang sakit sebelumnya
2.4.2. Faktor sub populasi a. Umur, jenis kelamin, b. bio kimia dan kepekaan genetik, c. faktor sosio ekonomi d. Populasi pekerja atau pemukim e. Populasi terpajan lokasi spesifik
Hal yang sulit dilihat Dampak kesehatan masa lalu Dampak kesehatan yg akan datang
3. Evaluasi data outcome kesehatan Ada data outcome yg masuk akal dan data yg menjadi kepedulian masyarakat sub pokok bahasan : Penggunaan data outcome kes dalam proses analisis kesehatan Kriteria penilian data outcome kesehatan Penggunaan data outcome kes. Untuk mengarahkan kepedulian masyarakat
Penggunaan data outcome kes Informasi yg dapat dipakai untuk membadingkan pevalensi outcome ttt diantara populasi yg berbeda-beda Membantu dalam mengarahkan kepedulian kesehatan masyarakat Melihat sebab akibat Petunjuk dalam menetapkan tindak mitigasi kesehatan masyaraka yg tepat
4. Evaluasi Kepedulian masyarakat Jadikan perhatian kepada setiap kepedulian kesehatan yg diungkapkan oleh masy. dan gunakan data kontaminasi lingkungan, analisis jalur pemajanan, dan data ourcome kes. Yg tepat Tetapkan apakah outcome yg menjadi perhatian, logis secara biologik, bila tidak lgis upayakan untuk mengidentifikasi untuk mejelaskan kepedulian ttt) Kesimpulan diharapkan berdasar diskusi yg berkembang selama proses analisis kesehatan
PENYAKIT-PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN
GANGGUAN PENYAKIT YG BERHUBUNGAN DENGAN SENYAWA KIMIA TOKSIK PENYAKIT-PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN ENERGI YG DIRADIASIKAN PENYAKIT AKIBAT AGEN MIKROORGANISME
PARADIGMA PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN SUMBER PENYAKIT MEDIA TRANSMISI MASUK DALAM TUBUH MANUSIA
HUBUNGAN DOSIS DAN DAMPAK KESEHATAN Waktu, pola perilaku dari host Faktor Host pada pintu masuk Faktor Host DOSIS AMBIEN/PEMAJANAN (Dosis pd berbagai mdia eksternal) DOSIS DISERAP /INTAKE (melalui berbagai jalur) DOSIS UP TAKE (Dosis yg diserap tubuh) DOSIS AKTIF (Dosis pada berbagai organ tubuh) DAMPAK KESEHATAN
VARIABILITAS ABSORPSI UPTAKE MELALUI PENCERNAAN MELALUI PARU MELALUI KULIT
ABSOPSI MELALUI PENCERNAAN SISTEM PENCERNAAN Mulut Kerongkongan Usus halus Usus besar Rectum
Sistem pencernaan (Gastro Intestinal Sistem)
Gastro intestinal system : Tempat terpenting dalam absorpsi bahan beracun Permukaan usus bagian luar yang kontak dengan bahan beracun yg berada dalam tubuh manusia Gastro Interstinal sistem = tabung yang melintasi tubuh manusia Racun diabsorpsi mulai dari mulut, tenggorokan, usus halus, usus besar dan ractum
Obasorpsi melalui Sistem Pernafasan
Tempat masuknya berbagai bahan kimia melalui udara Bahan kimia yg berbentuk gas seperti CO dan NO2 Yang berbentuk padat/parikel seperti Silica, Pb Absorpsi ditentukan oleh intensitas dan kapasitas napas
Absorpsi melalui Kulit
Beberapa jenis bahan kimia dapat meneros melalui kulit seperti pestisida golongan karbamat, sarin, dan CCl4 yg dapat menyebabkan keracunan Masuk melalui epdermis (lapisan kulit terluar) melalui kelenjar keringat, folikel rambut Melalui jalur spesial seperti melalui gigitan serangga, ular berbisa, melalui suntikan atau pembuluh darah vena, dan masuk dalam sistem peredaran darah dan terdistribusi ke seluruh tubuh
Bahan-bahan yang tidak mudah diubah menjadi hidrophilic, akan berada dalam tubuh dan berakumulasi pada organ-organ yang memiliki lemak tinggi
Kapasitas biotrasformasi bergantung pada kondisi tubuh dan bahan kimia yang di proses Organ yang paling akti f berperan dalam biotransformasi adalah liver Berbagai enzim melakukan biotransformasi dengan prinsip mengubah bahan kimia yg lipophilic (fat sluble) menjadi bentuk yang larut dalam air(water soluble)
Proses Emzymatic Pase-pase kerja enzim : - Pase I : Mengubah struktur kimia dgn cara oksidasi,reduksi dan hidrolisis - Pase II : Reaksi Konyugasi dan sintesis
Bio transformasi Proses bahan kimia menjadi bentuk lain (metabolisme) kemudian dikeluarkan dari tubuh manusia Sistem ketahanan tubuh manusia untuk menetralisir sehingga bahan beracun menjadi tidak beracun dan dikeluarkan melalui mekansme eksresi seperti keringat, air seni, tinja atau cairan tubuh lain seperti air susu Proses detoksifikasi Organ lain selain liver yang mampu melakukan biotransformasi : ginjal, paru, usus, testis dan plasenta namun kemampuannya terbatas.
Lipophilic : sifat bahan kimia yang larut dalam lemak Hidrophilic : sifah bahan kimia yang larut dalam air Prisip Biortansformasi : mengubah bahan yang bersisfat lipophilic menjadi hidrophilic yang lebih mudah dibuang melalui saluran pencernaan
DISTRIBUSI Xenobiotoc dlm tubuh akan mengikuti aliran darah dan terdistribusi ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Xenobiotic tertentu cenderung bersifat spesific berakumulasi pada jaringan/organ tertentu CO = terikat pada haemoglibin paraquat = pada jaringan paru Pb. Fluoride = pada tulang dan gigi Jaringan lemak = penyimpan utama bebrbagai xenobiotic khususnya bahan-2 kimia organik seperti DDT, Chlordane, PCB
Eskeresi Xenobiotic yang telah mengalami Biro Transformasi dieskresi dari tubuh Organ utama tempat pembuangannya ginjal, saluran pencernaan, dan paru-paru, kelenjar keringat, air liur, air susu ibu Jika jumlah yang diabsorpsi melebih kemampuan untuk mengeliminasi, bahan beracun akan didoposit dalam berbagai berbagi target organ. Disinilah titik awal proses timbulnya penyakit akibat bahan kimia
PENYAKIT -2 BERBASIS LINGKUNGAN SUMBER PENYAKIT MEDIA TRANSMISI MASUK DALAM TUBUH MANUSIA KELAINAN FUNGSI TUBUH
Dampak dari kelainan fungsi tubuh ditandai dengan serangkaian gejala Gejalanya berbagantung pada sifat dan karakteristik bahan pencemar Secara umum gejala yang timbul amat kompleks dan pada awalnya tidak terdeteksi secara jelas karena gejalanya tidaka khas/spesifik seperti pusing-2, iritasi mata, iritasi hidung dan tenggorokan, radang saluran nafas, tensi naik, pandangan kabur, gatal-2/alergi, bahkan diare
Bahan kimia toksis dalam dosis rendah berkepanjangan, dapat menurunkan daya tahan tubuh, mudah terinfeksi, Dampak juga tergantung pada umur pada umur kelompok bayi dan kelompok tua semakin rentan Juga frekuensi pemaparan =kel.resiko tinggi
DAMPAK PESTISIDA 4 KELOMPOK PESTISIDA Golongan Organochlorin Golongan Organiphosphat Golongan Carbamat dan Golongan piretroid/pirentrin
Karbamat - Bersifat menghambat kerja enzim asetilkolinestrase Gejala dan tanda-2: - Efek muskarinik :seperti keringat yang berlebihan, salivase,lakrimasi, bronko konstriksi, pinpoint pupil, peningkatan produksi lendir bronkhus, kram perut, muntah-2 diare - Efek Nitrotinik: seperti peningkatan denyut jantung dan nadi, rasa cemas, gelisah penurunan tekanan darah Padakejadian akut selain kejang-kejang, keluar air mata, broncus tersumbat lendir .
Organokhlorin Masuk melalui pernapasan, pencernaan, dan kulit. Bersifat lipophilic dan pada pelatur minyak toksisitasnya meningkat Dapat menembus membran sel dan tersimpan dalam sel yang mengandung lemak, pada susunan syaraf pusat, hati, ginjal dan otot jantung Dalam organ tsb, OC merusak fungsi dari sistem enzim dan menghambat aktifitas bio kimia sel.
ORGANOPHOSPHAT Tiga efek toksik OP Hambatan aktifitas enzim kolin estrase Hamatan terhadap neuropathy target estrase Terjadi neuropathi secara lambat Gejala umum: Keracunan Acut :kelelahan, muntah-2,mual, diare, sakit kepala, penglihatan kabur, salivasi, banyak keringat, kecemasan, gagal nafas,gagal jantung Kecarunan kronis: koligenik menurunnya aktifitas enzimkholinestrase di plasma, sela darah merah dan otak.
Pb Bervariasi bergantung pada tingkat dan lama pemaparan Dampak terhadap sistem pembentukan darah, sistem syaraf, sistem ginjal, sistem reproduksi, sistem imun Menghambat pengikatan iodium, sehingga iodium tidak masuk dalama kelenjar tiroid sehingga sistesis hormon tiroid terganggu
Cd Bahan alami yg terdapat di kerak bumi, hasil pembakaran fosil Pemaparan dilingkungan melalui udara, air tanah dan makanan melalui food chain Jalur pemaparan melalui pencernaan dan Jalur pemaparan melalui pernapasan Dampaknya kesehatannya: - Kerusakan ginjal dan kandung kemih - Kerusakan paru-paru - Ca paru - Meningkatkan tekanan darah, - osteoporosis, leukemia, - pankreas payudara dan prostat
PENGUKURAN PADA MANUSIA TERPAJAN Pemeriksaan Urine Pemeriksaan darah Pemeriksaan rambut
Merkuri Kasus Minamata = Minamata diseases
PENYAKIT DARI ENERGI YG DIRADIASIKAN Kebisingan Getaran Sinar matahari Radiasi Ultra Violet
kebisingan Gangguan komunikasi Gangguaan pendengaran Hipertensi Gangguan pembuluh darah jantung Ejakulasi dini Gangguan pencernaan Gangguan tidur Penurunan performa sex Gangguan sistem kekebalan Namun masih memerlukan studi
Ditempat kerja kebisingan memicu angka kecelakaan kerja Dalam frekuensi yg terus menerus dapat menimbulkan gangguan pendengaran permanen
ANALISIS DAMPAK DAN RESIKO KESEHATAN LINGKUNGAN prakiraan dampak kesehatan.
Elemen Jalur Pemajanan Jalur 1, Sumber pencemar : asal pencemar, misalnya: pabrik yang membuang limbah ke lingk. atau timbunan sampah. Jalur 2, Media lingk. dan mekanisme penyebaran : lingk. dimana pencemar dilepaskan misalnya : air, tanah, udara, danbiota yang menyebarkan pencemar dengan mekanisme ttt ke titik pemajanan Jalur 3, Titik pemajanan : suatu area potensial atau riil dimana terjadi kontak antara manusia dengan media lingk. tercemar, misal sumur atau lapangan bermain Jalur 4, Cara pemajanan : pencemar masuk atau kontak dengan tubuh manusia misalnya: tertelan, pernapasan atau kontak kulit. Jalur 5, Penduduk berisiko : orang-orang yang terpajan atau berpotensi terpajan oleh pencemar pada titik pemajanan.
Sub pokok bahasan Pendahuluan Evaluasi toksikologi Evaluasi data outcome kesehatan Evalasi kepedulian kesehatan masyarakat
I. pendahuluan Bab ini membahas bagaimana menghubungkan potensi pemajanan pada manusia dengan timbulnya dampak kesehatan Bab ini menguraikan langkah-langkah yang dilakukan untuk menilai logika hubungan tsb. Langkah tsb : a.evaluasi toksikologi, b. evaluasi data outcome kesehatan dan c. evauasi kepedulian kesehatan masyarakat
2. Evaluasi toksikologi Potensi dampak kes dapat diperkirakan melalui informasi pencemar sasaran dan jalur pemajanan. Langkah-2 yang dilakukan dalam melakukan evaluasi toksikologi yaitu: - memperkirakan pemajanan - membandingkan perkiraan pemajanan dgn BML - menetapkan pemajanan dgn dampak kesehatan yg berkaitan dgn pemajanan - mengevaluasi faktor yg mempengaruhi damkes.
2.1.Memperkirakan pemajanan Beberapa faktor yg perlu dipertimbangkan dalam memperkirakan pemajanan: Durasi pemajanan ( lama pop. terpajam oleh pencemar) Frekuensi Pemajanan (Jumlah kali individu memiliki akses ke wilayah terkontaminasi) Fluktuasi pemajanan (berlangsung terus menerus/ terputus-putus) Bioaviabilitas (tingkat absorpsi suatu bahan oleh tubuh)
2.2.Membandingkan pemaparan VS BM Baku Mutu Kesehatan Lingkungan. Bila melampaui BM perlu mendapat perhatian Hendaknya mempertimbangkan adanya dosisi kumulatif dari pemajanan majemuk bila pemajanan serentak, perhatikan adanya interaksi efek aditif, sinergis atau antogonis Baku Mutu Medis dan Toksikologis Misalnya Minimal Risk Level (MLR) yaituperkiraan pemajanan harian pada manusia oleh suatu bahan yg kemungkinan tidak timbul resiko buruk
2.3. MENETAPKAN PEMAJANAN DGN DAMPAK KESEHATAN Hendaknya digunakan infromasi madis dan toksikologis terbaik yg tersedia (referensi) Hedaknya memusatkan pada dampak kesehatan yg relevan dgn dosis pencemar, frekuensi dan lamanya pemajanan
2.4.EVALUASI FAKTOR-2 YANG MEMPENGARUHI DAMPAK BURUK PADA KESEHATAN FAKTOR MEDIS DAN TOKSIKOLOGIS FAKTOR POPULASI
2.4.1.FAKTOR MEDIS DAN TOKSIKOLOGIS Distribusi dalam tubuh (perubahan bhn kimia stelah masuk ke man) Organ sasaran (daerah daya racun utama) Toksikokenetik (kemungkinan transfer ke air susu sapi, susu ibu) Induksi enzim (induksi kimiawi dr berbagai sistem enzym yg meningkatkan atau menekan daya racun) Efek bioakumulatif (timah hitam, kadmium, pestisida OC) Toleransi kimiawi (penurunan daya respons thd efek toksis bhn kimia)
Efek langsung dan efek tertunda (efek yg teramati stl pemajanan VS efek setelah beberapa waktu) Efek terpulihkan dan tidak terpulihkan (kemampuan dari organ yg terpengaruh untuk memulhkan diri) Efek lokal dan sistemik (efek terjadi pd titik kontak pertama atau bahn diabsorpsi dan didistribusi terlebih dahulu) Reaksi idiosyncratic secara genetic menetapkan reaktivitas abnormal thd suatu bahan Reaksi alergik(reaksi buruk thd bhn kimia itu atau yg secara struktur berkaitan) Efek penyakit lainnya yang terkait(efek dr bhn kimia pd organ yang sakit sebelumnya
2.4.2. Faktor sub populasi a. Umur, jenis kelamin, b. bio kimia dan kepekaan genetik, c. faktor sosio ekonomi d. Populasi pekerja atau pemukim e. Populasi terpajan lokasi spesifik
Hal yang sulit dilihat Dampak kesehatan masa lalu Dampak kesehatan yg akan datang
3. Evaluasi data outcome Kesehatan Ada data outcome yg masuk akal dan data yg menjadi kepedulian masyarakat: Penggunaan data outcome kes dalam proses analisis kesehatan Kriteria penilian data outcome kesehatan Penggunaan data outcome kes. Untuk mengarahkan kepedulian masyarakat
Penggunaan data outcome kes Informasi yg dapat dipakai untuk membadingkan pevalensi outcome ttt diantara populasi yg berbeda-beda Membantu dalam mengarahkan kepedulian kesehatan masyarakat Melihat sebab akibat Petunjuk dalam menetapkan tindak mitigasi kesehatan masyaraka yg tepat
4. Evaluasi Kepedulian Masyarakat Jadikan perhatian kepada setiap kepedulian kes. yg diungkapkan oleh masy. dan gunakan data kontaminasi lingk., analisis jalur pemajanan, dan data ourcome kes. Yg tepat Tetapkan apakah outcome yg menjadi perhatian, logis sec. biologik, bila tidak logis upayakan untuk mengidentifikasi dan mejelaskan kepedulian ttt) Kesimpulan diharapkan berdasar diskusi yg berkembang selama proses analisis kesehatan