Gangguan Jiwa dalam Kehamilan OLEH : SILVIA PRADIPTA 130082 2b
1. Gangguan Kecemasan pada Kehamilan Gangguan ini di tandai dengan rasa cemas dan ketakutan yang berlebihan, terutama sekali terhadap hal-hal yang masih tergolong wajar. Semua wanita hamil mempunyai pengalaman peristiwa kecemasan. Cemas terhadap perubahan fisik, kesukaran persalinan dan kesehatan janin yang dikandungnya. a. Gangguan cemas menyeluruh Gambaran utama gangguan ini kekhawatiran dan kecemasan yang berlebihan tentang kehidupankehamilan, misalnya komplikasi kehamilan, sekalipun kehamilan itu normal, yang ditandai dengan keteganga motorik dan hiperaktifitas motorik dan otonom misalnya: gemetar, gugup, gelisah, cepat lelah; gejala hiperaktifitas otonom misalnya nafas: nafas pendek, palpitasi, keringat, kaki dan tangan dingin pusing, mual, gangguan menelan.Kewaspadaan yang berlebihan perasaan terancam, iritabel, insomnia.
b. Gangguan Panik Bermanifestasi dengan ciri-ciri utama adanya periode kekhawatiran yang mendalam atau perasaan tidak enak yang berlangsung beberapa menit dan sifatnya berulang secara tak terduga. c.Gangguan obsesif kompulsif Gangguan ini ditandai oleh dorongan dan obsesi berulang yang cukup berat dan menyebabkan tekanan emosi yang nyata. Obsesi adalah ide yang menetap, pikiran atau impuls yang tidak masuk akal, misalnya keinginan. Tingkah laku kompulsif dan pikiran obsesif menyebabkan tekanan mental yang nyata pada wanita hamil.
d. Penanganan Dari Gangguan Kecemasan Pada Ibu Hamil Di bawah ini ada beberapa penanganan kecemasan pada ibu hamil : 1). Psikoterapi membantu wanita hamil yang mengalami kecemasan untuk mengatasi ketakutan dan kecemasan yang berhubungan dengan kehamilannya. Dengan mendiskusikan pikiran dan perasaan yang mengganggu menyebabkan dapat lepas dari tekanan.Pengurangan gejala kecemasan membuat wanita tersebut dapat berfungsi efektif dalam hubungan pribadi dan keluarga dengan sendirinya kecemasan itu akan hilang. 2). Bila kecemasan berlebihan dan mengganggu dapat diberikan obat anti cemas golongan benzodiazepin dan non benzodiazepine.
2. Gangguan Afektif pada Kehamilan Gejala utamanya adalah gangguan mood disertai dengan sindrom manik atau depresi yang bukan disebabkan oleh gangguan mental atau penyakit fisik. Pada gangguan ini terbagi 2 macam depresi yaitu : a.Depresi mayor Ditandai oleh mood yang disforik, tidak peduli pada lingkungan, kenaikan atau penurunan berat badan, insomnia atau hipersomnia, kelelahan, perasaan tidak berharga dan pada kasus yang berat ada ide yang menetap untuk bunuh diri.
b.Gangguan bipolar Gangguan bipolar atau gangguan manic ditandai oleh periode euforia, atau iritabel yang jelas, hiperaktifitas, insomnia, banyak bicara, tidak bisa memusatkan perhatian dan harga diri yang berlebihan. Baik gangguan depresi maupun episode manik bisa disertai gambaran psikotik, misalnya : halusinasi auditorik maupun ide-ide delusi, 15 – 25% diantara wanita pernah mengalami depresi selama hidupnya. Gejala gangguan depresi yang lain adalah :wajah murung, cengeng, gelisah dan iritabilitas meningkat, sulit konsentrasi, ragu-ragu, sering lupa, timbul ide kematian dan bunuh diri biasa ditemukan pada depresi mayor. Gejala umum mania adalah : ketidakstabilan mood dengan adanya peralihan mood yang cepat dari kemarahan dan depresi. Cara bicara mania sangat cepat, keras dan sulit dipotong.
penanganan Rawat inap sebaiknya dipikirkan sebagai pilihan pengobatan psikofarmakologis pada trimester I untuk kasus kehamilan yang tidak direncanakan, dimana pengobatan harus dihentikan segera dan apabila terdapat riwayat gangguan afektif rekuren. Penggunaan antidepresan trisiklik sebaiknya hanya pada pasien hamil yang mengalami depresi berat yang mengeluhkan gejala vegetatif dari depresi, seperti : menangis, insomnia, gangguan nafsu makan dan ada ide-ide bunuh diri. Psikoterapi harus digunakan bila ada konflik intrapsikis yang berhubungan dengan kehamilan.Terapi perilaku kognitif sangat menolong pasien depresi dan dapat digunakan bersama antidepresan. Terapi elektrokompulsif (ECT) digunakan pada pasien depresi psikotik untuk mendapatkan respon yang lebih cepat, bila kehidupan ibu dan anak terancam. Belum ada hubungan yang jelas antara penggunaan nortriptilin, desipramin atau golongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) adalah antidepresan pilihan untuk wanita hamil, mencakup fluoksetin dan sertralin, tidak menyebabkan hipotensi ortostatik, konstipasi atau sedasi
3. Gangguan Kepribadian Gangguan kepribadian adalah hasil dari penggunaan mekanisme pertahanan yang tidak cukup, stereotipi dan mal adaptasi yang kronis. The Diagnostic and Statistical Manual membagi 3 jenis gangguan kepribadian : a.Paranoid, skizoid dangangguan kepribadian skizotipal khas diketahui dari keganjilan atau keeksentrikannya; b.Histerik, narkistik, antisosial dan gangguan borderline ciri khasnya timbul secara dramatis; c.menghindar,tergantung, kompulsif dan kepribadian pasif-agresif ditandai dengan ketakutan dan kecemasan. Faktor genetik dan lingkungan penting dalam timbulnya penyakit ini, dimana prevalensinya mungkin setinggi 20% individu yang menderita mengenali masalahnya dan berobat.
4. Psikosa Psikosa adalah tingkah laku secara keseluruhan dalam kepribadiannya berpengaruh tidak ada kontak dengan realitas.suatu gangguan jiwa dengan khilangan rasa kenyataaan(sense of reality). psikosa umumnya terbagi dalam dua golongan besar yaitu: a) Psikosa fungsional,factor penyebabnya adalah terletak pada aspek kejiwaan, disebabkan kaarena sesuatu yang berhubungan dengan bakat keturunan. b) Psikosa organic,disebakan oleh kelainan atau gangguan pada aspek tubuh.
a. Tanda tanda psikosa: Halusinasi Sejumlah kelainan peilaku,sepeti aktivitas yang meningkat ,gelisah, dan retardasi psikomotor. b. Gejala psikosis adalah: Abnormal menampilkan emosi Kebingungan Depresi dan kadang kadang pikiran bunuh diri Kacau berpikir dan berbicara Kegembiraan Keyakinan palsu Salah persepsi Melihat,mendengar,merasakan,atau memahami hal hal yang tidak ada Berdasarkan ketakutan/kecurigaan
c. Penyebab psikosa: Internal(perubahan tubuh dan hormonal ibu hamil) Ekstenal(kehamilan yang tidak diinginkan,kehamilan beresiko,dan jark kehamilan yang terlalu dekat riwayat keguguran) d. Pencegahan psikosa Informasiakan kepada pasien tentng penyakit yang dialaminya ANC rutin Pemenuhan nutrisi Aktivitas yang dilakukan Latihan pernafasan Senam hamil
e. Penatalaksanaan psikosa Pengobatan tergantung pada penyebab psikosis.perawatan dirumah sakit sering kali diperlukan untuk menjamin keselamatan pasien. Konsultasikan dengan dokter, psikiater, psikolog, dan dengan tenaga kesehatan lainnya. Sejak pemeriksaan kehamilan pertama kali dengan tenaga medis haus dengan kesabaran meyakinkan calon ibu bahwa peristiwa kehamilan dan persalinan merupakan hal yang normal dan wajar. Ajarkan dan berikan latihan latihan untuk dapat menguasai otot otot istirahat dan pernafasan Hindari kata kata dan komentar yang dapat mematahkan semangat si ibu. Hindari komentar suatu kasus dan gelak tawa