Matakuliah : D0696 – FISIKA II

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBIASAN/REFRAKSI Pembiasan cahaya (refraksi) merupakan peristiwa pembelokkan jalannya cahaya pada bidang batas antara dua medium bening yang berbeda.
Advertisements

CAHAYA Oleh : Teguh.S.
pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya. (QS 2:257)
jenjang : SD/MI Mata pelajaran : IPA Nama penulis : Hamdani
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA
Polarisasi Peristiwa terserapnya sebagian arah getar cahaya.
POLARISASI GELOMBANG.
POLARISASI Pembahasan polarisasi dalam pertemuan ini akan meliputi cahaya terpolarisasi linier, pola- risasi karena pemantulan (Hukum Brewster) , bias.
CAHAYA.
POLARISASI CAHAYA PERTEMUAN 12(OFC)
Difraksi Bragg & Polarisasi
KELAS : XII SEMESTER 1 OLEH : FARIHUL AMRIS A,S.Pd
 POLARISASI CAHAYA KELOMPOK: APRILLA AYU MENTARI DEBY SEBA SUSANTI
Teori Cahaya Pendekatan Geometris Gelombang Elektromagnetik
Interferensi lapisan tipis dan cincin newton
CAHAYA.
CAHAYA ( OPTIKA GEOMETRIS ) Oleh : Annalisa Prastica Megawati
Pembiasan Cahaya Pembiasan cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya. Pembiasan cahaya terjadi jika cahaya merambat dari suatu medium menembus ke medium.
Defi Purwantiana A. PGSD UKSW 2012 Pembiasan Cahaya.
Gelombang Elektromagnetik (Cahaya)
Sapteno Neto Smpn 1 Tamiang Layang.
PARA MITTA PURBOSARI, M.Pd
PARA MITTA PURBOSARI, M.Pd
CAHAYA & ALAT OPTIK.
CAHAYA Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa perambatan massa. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam.
BAHAN AJAR FISIKA KLS X SEMESTER 2 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
KELOMPOK X OPTIKA GEOMETRI GUNAWAN ( D )
Pertemuan Cahaya Pembiasan dan Dasar-Dasar Optik Geometri
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Pertemuan 21-22
Tugas Mandiri 5 (P08) Perorangan
GELOMBANG CAHAYA PERTEMUAN 04-05
Matakuliah : K FISIKA Tahun : 2007 GELOMBANG Pertemuan
Annida Melia Zulika Fadhilatul Ulya Santika Purnama Dewi Tika Suryani FISIKA II A.
CAHAYA PERTEMUAN 8 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
CAHAYA CAHAYA.
Pertemuan 9 Gelombang Elektromagnetik
Pertemuan 5 Keseimbangan
CAHAYA.
CAHAYA.
CAHAYA Fandi Susanto.
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK (GEM)
OPTIK Pertemuan 14.
n1 2 Modul 13 Fisika Dasar II I. Pembiasan dan Pemantulan
Gelombang Mekanik Gelombang mekanik adalah suatu gangguan yang berjalan melalui beberapa material atau zat yang dinamakan medium untuk gelombang itu. Gelombang.
Cahaya dan Optik Oleh Meli Muchlian, M.Si.
CAHAYA dan OPTIK Fisika kelas 8
INTERFERENSI Irnin Agustina D.A., M.Pd
Media Pembelajaran Interaktif
CAHAYA PERTEMUAN 8 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
BAHAN AJAR FISIKA GELOMBANG MEKANIK Hj. Tien Kartina, S.Pd, MM
Difraksi Bragg & Polarisasi
Gelombang Mekanik Gelombang mekanik adalah suatu gangguan yang berjalan melalui beberapa material atau zat yang dinamakan medium untuk gelombang itu. Gelombang.
OPTIKA GEOMETRI & OPTIKA FISIS
SELAMAT DATANG DI PRESENTASI NURUL MAULIDA
LATIHAN UAS EKO NURSULISTIYO.
GEJALA GELOMBANG Materi-materi : Dispersi gelombang
OPTIK Standar Kompetensi
CAHAYA Dra. SRI SULASTRI.
PEMBIASAN CAHAYA r < i
Interferensi lapisan tipis dan cincin newton
POLARISASI Gelombang cahaya adalah gelombang transversal dengan medan magnet B dan medan listrik E yang saling tegak lurus. Gelombang cahaya yang merupakan.
PEMANTULAN CAHAYA By : Fitriani Wati.
KONSEP OPTIK DAN PERAMBATAN CAHAYA
OPTIK.
Dapat mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang cahaya
OPTIK OPTIK GEOMETRIK.
CAHAYA.
CAHAYA Dra. SRI SULASTRI.
PANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA
Cahaya dapat menembus benda bening Cahaya merambat lurus.
Transcript presentasi:

Matakuliah : D0696 – FISIKA II Tahun : 2009 POLARISASI Pertemuan 26

Masalah polarisasi hanya berhubungan dengan gelombang transversal. 1. Polarisasi Linier Menurut Maxwell cahaya merupakan gelombang . eletromagnetik yang merambat secara transversal yaitu ; gerak / getaran medium adalah tegak lurus terhadap arah rambatan. Bila gerak medium , yang tegak lurus arah rambatan tersebut , hanya dalam arah suatu garis tertentu , disebut : gelombang terpolarisasi linier atau . terpolarisasi bidang. Masalah polarisasi hanya berhubungan dengan gelombang transversal. Bina Nusantara

arah rambatan Cahaya biasa (tak Cahaya terpolarisasi linier terpolarisasi )arah rambatan menuju mata Bina Nusantara

2. Polarisasi Akibat Penyerapan Beberapa jenis benda bersifat (tergantung dari rantai- rantai molekulnya)menyerap dan memancarkan cahaya secara berbeda, tergantung pada polarisasi cahaya tersebut. Arah dimana komponen medan listrik diteruskan disebut sumbu transmisi, maka yang tegak lurus sumbu transmisi akan diserap. Misal cahaya merambat arah sumbu Z dan sumbu transmisi dalam arah Y. Secara rata-rata , setengah cahaya datang memiliki komponen medan listrik dalam arah Y dan setengah lagi dalam arah X. Maka setengah intensitas cahaya datang yang akan ditransmisikan ( akan terpolarisasi linier dalam arah Y ) Bila dua pelat polarisator ( alat pemolarisasi ) dipasang sejajar, intensitas cahaya yang diteruskan polarisator kedua: I = I0 Cos2θ ( Hk. Malus) I0 = intensitas cahaya yang masuk pelat kedua Bina Nusantara

Pada gambar di atas dua buah polarisator dipasang sejajar sumbu transmisi sumbu transmisi pelat pertama θ pelat kedua Pada gambar di atas dua buah polarisator dipasang sejajar dengan sumbu tarnsmisi keduanya membentuk sudut θ . Cahaya datang pada polarisator pertama merupakan tak terpolarisasi , misal intensitasnya Im Garis-garis pada polarisator menunjukan arah sumbu polarisasi . Cahaya keluar dari polarisator pertama merupakan cahaya terpolarisasi bidang (linier) , dengan intensitas I0 = ½ Im Intensitas cahaya yang keluar dari polarisator kedua : I = I0 Cos2θ =½ Im Cos2θ Bina Nusantara

3. Polarisasi Akibat Pemantulan Bagian yang memantul pada cahaya adalah medan listrik yang tegak lurus bidang datang (bidang yang dibentuk sinar datang dan normal bidang ). Untuk sudut datang (= sudut polarisasi = φP) cahaya yang dipantulkan hanya bagian medan listrik yang tegak lurus bidang datang , maka cahaya pantul akan merupakan cahaya terpolarisasi linier / bidang. Tingkat polarisasi ditentukan oleh sudut datang dan indeks bias kedua medium. Bina Nusantara

datang θP terpolarisasi linier Saat sinar pantul tegak sinar bias, cahaya pantul akan terpolarisasi secara keseluruhan, dengan arah polarisasi tegak lurus bidang datang. tan θP = n2 / n1 Hk. Brewster cahaya cahaya pantul datang θP terpolarisasi linier 900 cahaya bias Polarisasi Cahaya Akibat pemantulan Bina Nusantara

4. Pembiasan Rangkap Sebagian kristal ( seperti: kuarsa, turmalin, kalsit ) bersifat non-isotrop, artinya : kecepatan cahaya tidak sama ke semua arah, dan disebut : pembiasan rangkap ( kembar ). Cahaya masuk pada bahan tersebut, dapat terpecah menjadi dua berkas, yaitu sinar biasa dan sinar luar biasa. Berkas ini terpolarisasi dalam arah saling tegak lurus dan merambat dengan kecepatan yang berbeda, yang bearti iiindeks biasnya juga berbeda. Ada arah tertentu dimana kedua sinar merambat dengan kecepatan yang sama, arah ini disebut sumbu optik. Arah yang membuat indeks bias terbesar: sumbu pelan Arah yang membuat indeks bias terkecil : sumbu cepat. Bahan yang mempunyai sifat tersebut dinamakan : keping retardasi Bina Nusantara

Untuk tebal keping retardasi d, perubahan fasa : - dalam arah sumbu cepat : - dalam arah sumbu lambat : Beda fasa antara kedua komponen polarisasi : Beda fasa ini akan menentukan bentuk polarisasi dari cahaya yang keluar pelat retardasi dari bahan yang bersifat bias rangkap. Bina Nusantara