Pertemuan Ke 2 Pendidikan Kesehatan
Pokok Bahasan : Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan: A. Batasan Perilaku B. Perilaku Kesehatan C. Domain Perilaku kesehatan D. Perubahan (adopsi) perilaku dan indikatornya dalam pendidikan kesehatan E. Aspek Sosio-Psikologi Perilaku Kesehatan.
Skiner (1938) : Merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.
a. Batasan Perilaku Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup). Perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Dilihat dari bentuk respons - stimulus ini, maka perilaku dibedakan menjadi dua : 1. Perilaku tertutup (covert behavior) Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert), Misalnya : seorang ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan, seorang pemuda tahu bahwa HIV/AIDS dapat menular melalui hubungan seks, dan sebagainya. 2. Perilaku terbuka (overt behavior) Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka, misalnya seorang ibu memeriksakan kehamilannya atau membawa anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi.
b. Perilaku Kesehatan Notoatmodjo (2003) mendefinisikan : Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, sistim pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan.
3 kelompok Perilaku kesehatan : Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintanance). Perilaku pencarian atau penggunaan sistem atau fasilitas kesehatan, atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior). Perilaku kesehatan lingkungan
Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintanance). Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sakit. Perilaku gizi (makanan dan minuman).
perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior). Start upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan mengobati sendiri (self treatment) pengobatan ke luar negeri
Perilaku kesehatan lingkungan, (Becker, 1979) : Perilaku hidup sehat. Perilaku Sakit Perilaku peran sakit (the sick role behavior)
a. Perilaku hidup sehat. Perilaku ini mencakup antar lain : 1) Menu seimbang 2) Olahraga teratur 3) Tidak merokok 4) Tidak minum-minuman keras dan narkoba 5) Istirahat yang cukup 6) Pengendalian stress 7) Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan
b. Perilaku Sakit Mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit. Persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala penyakit, pengobatan penyakit dan sebagainya, dsb.
c. Perilaku peran sakit (the sick role behavior) Perilaku ini mencakup: 1. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan 2. Mengenal/mengetahui fasilitas atau sasaran pelayanan penyembuhan penyakit yang layak. 3. Mengetahui hak (misalnya: hak memperoleh perawatan, dan pelayanan kesehatan).
c. Domain Perilaku kesehatan Bloom, dikutip Notoatmodjo (2003) ranah kognitif (kognitif domain) ranah psikomotor (psicomotor domain) ranah affektif (affectife domain)
Pengukuran : Praktik atau tindakan (practice) Sikap (attitude) Pengetahuan (knowlegde)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Faktor Internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya intelegensia, minat, kondisi fisik. Faktor Eksternal : faktor dari luar diri, misalnya keluarga, masyarakat, sarana Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar, misalnya strategi dan metode dalam pembelajaran
Tingkatan domain pengetahuan Tahu (Know) Memahami (Comprehension) Aplikasi Analisis Sintesis Evaluasi
3 komponen pokok sikap (Allport (1954) Kepercayaan (keyakinan), ide, konsep terhadap suatu objek Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)
Tingkatan sikap terdiri dari : Menerima (receiving) Merespon (responding) Menghargai (valuing) Bertanggung jawab (responsible)
Praktik atau tindakan (practice) fasilitas dukungan (support) Praktik atau tindakan (practice)
Tingkatan praktik : Persepsi (perception) Respon terpimpin (guide response) Mekanisme (mecanism) Adopsi (adoption)
d. Perubahan (adopsi) perilaku dan indikatornya dalam pendidikan kesehatan Rogers (1974) seperti dikutip Notoatmodjo (2003 Kesadaran (awareness) Tertarik (interest) Evaluasi (evaluation) Mencoba (trial) Menerima (Adoption)
--Proses adopsi Perilaku-- Penge tahuan Sikap Praktek dan Tindakan Perilaku Baru 1. Tentang sakit dan penyakit 2. Cara pemeliharaan kesehatan 3. Kesehatan lingkungan --Proses adopsi Perilaku--
e. Aspek Sosio-Psikologi Perilaku Kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. susunan saraf pusat, persepsi, motivasi, emosi, dan belajar persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dsb. proses pembentukan dan atau perubahan atau perubahan perilaku
Asumsi Determinan Perilaku Manusia Aspek sosial Aspek psikis aspek fisik PERILAKU resultasi dari berbagai faktor
TEORI_TEORI ANALISIS PERILAKU Perilaku yg berhubungan dengan kesehatan
1. Teori Lawrence Green PERILAKU faktor perilaku (behavior causes) Faktor predisposisi (predisposing factor) Faktor pendukung (enabling factor) faktor di luar perilaku (non behavior causes) Faktor pendorong (reinforcing factor)
Faktor perilaku dibentuk oleh : yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya. yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat steril dan sebagainya. terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Predisposing Enabling Reinforcing
accesebility of infor mation 2. Teori Snehandu B. Kar (1983) Beha vior intention Niat sese orang social support Duku ngan sosial accesebility of infor mation Perso nal autonomy action situation Situasi yang memungkinkan
Pemikiran dan perasaan (thougts and feeling) Panutan Teori WHO (1984) Pemikiran dan perasaan (thougts and feeling) Panutan Sumber-sumber daya (resources) Kebudayaan
T E R I M A K S H