Kasus kebahasaan KULIAH KITA KALI INI TIDAK BERANGKAT DARI NOL KARENA SEMUA MATERI SUDAH PERNAH SAYA SAMPAIKAN PADA SEMESTER GASAL YANG LALU.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FILSAFAT IPTEK BAB 9 LOGIKA
Advertisements

Logika Bahasa Ilmiah - 6 -
Menyusun Argumen.
Metode Berpikir Ilmiah
Tugas Bahasa Indonesia
FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN
MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah)
TOPIK II : BERPIKIR LOGIS
PENALARAN DAN DEFINISI Disusun oleh : YUNI DESITA ( )
Deduksi Ati Harmoni
Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP
FILSAFAT DAN LOGIKA Topik 11 INDUKSI.
Induksi Ati Harmoni
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)
PENGANTAR FILSAFAT Topik 6 LOGIKA.
FILSAFAT DAN LOGIKA Topik 8 DEDUKSI.
PENALARAN Pengertian Penalaran merupakan suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan dat atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
Topik 10 RELASI-RELASI SILOGISME
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS
METODOLOGI PENELITIAN
Topik XIII: PENALARAN TIDAK LANGSUNG BERSIFAT DEDUKTIF (SILOGISME)
Pola Penalaran Deduktif- Induktif
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (1) Irawan Afrianto Referensi : Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer.
EPISTEMOLOGI KEILMUAN DAN PENELITIAN ILMIAH
PENALARAN INDUKTIF (Generalisasi, Analogi dan Kausal)
Pertemuan 1 Konsep Dasar Penelitian dan Metode Ilmiah
Materi 8 Logika.
DASAR ARGUMENTASI ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
Nina Widyaningsih, S.Pd., M.Hum
SYARAT DAN TUJUAN PENELITIAN Dwiyati Pujimulyani 2015
Penalaran Deduktif (Bella: Slide )
KLASIFIKASI DALAM LOGIKA
PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
Ilmu, Penelitian Ilmiah
KONSEP PEMIKIRAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF
Materi 11 Induksi.
SALAH NALAR.
FILSAFAT ILMU.
Hj. Noneng Masitoh, Ir., M.M Agi Rosyadi, S.E., M.M
PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (1) Irawan Afrianto Referensi : Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer.
Filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
Hubungan Etika dan Ilmu
LOGIKA.
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
MODUL X SILOGISME.
Alda putra eka prasetia ( )
Penalaran Tujuan bab ini adalah agar para maha-siswa dapat bernalar dengan baik dalam penyusunan karya ilmiah yang ditulis. Penalaran yaitu proses berpikir.
DASAR-DASAR LOGIKA Drs. Muhammad YGG Seran, M.Si
BERPIKIR COMMEN SENSE VERSUS BERPIKIR ILMIAH
Variabel Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai atau yang menjadi pembeda. Variabel penelitian  segala sesuatu yang.
SALAH NALAR RINI ASTUTI S.I.Kom.
Filsafat Pendidikan dan Pembelajaran
Sarana Berfikir ilmiah
MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah)
UNSUR – UNSUR DALAM MEMBANGUN PROSES BERPIKIR ILMIAH
KLASIFIKASI DALAM LOGIKA
BAB II PERKEMBANGAN ILMU
UNSUR-UNSUR MEMBANGUN LOGIKA ILMIAH
Penalaran Proposisi ( reasoning ): suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi.
PENYIMPULAN Kegiatan manusia yang bertitik tolak dari pengetahuan yang telah dimiliki bergerak ke pengetahuan baru. Pengetahuan yang telah dimiliki = titik.
UNSUR – UNSUR LOGIKA.
Penalaran dalam Penulisan Ilmiah
PENALARAN INDUKTIF (Generalisasi, Analogi dan Kausal)
Reza Praditya Yudha, M.Ikom
EPISTEMOLOGI Setelah mengkaji Ontologi, maka sampailah pada hakekat cara (teori) memperoleh pengetahuan (dan ilmu) atau pada Epistemologi. Bagaimana agar.
SALAH NALAR Karina Jayanti.
ASPEK PENALARAN DALAM KARANGAN
KLASIFIKASI DALAM LOGIKA herwan parwiyanto, m.si
Universitas Multimedia Nusantara Robert Bala, MA, Dipl
Transcript presentasi:

Kasus kebahasaan KULIAH KITA KALI INI TIDAK BERANGKAT DARI NOL KARENA SEMUA MATERI SUDAH PERNAH SAYA SAMPAIKAN PADA SEMESTER GASAL YANG LALU.

LOGIKA DAN BAHASA Dua disiplin ilmu yang satu sama lain saling membutuhkan. Ferdinand de Saussure (bapak linguistik modern) mengusulkan bahwa logika menjadi salah satu bagian dari ilmu linguistik.

PERANAN LOGIKA “Aku berpikir, maka aku ada” (rene descartes) “sekalipun aku ada, aku tak berbahasa, maka aku takkan bermakna” (purwito)

Peranan logika dalam tulisan ilmiah Apakah logika itu?

Pola pikir dalam bahasa/penulisan ilmiah Bersifat kompleks dan membentuk sirkel/lingkaran Berkesinambungan Sistematis Metodis Objektif

Pengetahuan yang lebih konkret dan khusus YANG LEBIH UMUM INDUKSI DEDUKSI KENYATAAN Pengetahuan yang lebih konkret dan khusus

BERPIKIR INDUKTIF INDUKSI adalah sebuah penalaran yang berawal dari sejumlah fenomena spesifik dan berakhir pada kesimpulan yang bersifat general. Kesimpulan induktif selalu berupa perampatan (generalisasi), artinya pernyataan itu selalu meliputi sejumlah besar peristiwa khusus. Contoh: Mahasiswa UTY selalu proaktif dalam mengikuti perkuliahan dan menjawab kuis harian. Jenisnya: generalisasi (tanpa atau dengan lompatan iduksi), analogi (induksi dan deklaratif), kausalitas

BERPIKIR INDUKTIF INDUKSI adalah sebuah penalaran yang berawal dari sejumlah fenomena spesifik dan berakhir pada kesimpulan yang bersifat general. Kesimpulan induktif selalu berupa perampatan (generalisasi), artinya pernyataan itu selalu meliputi sejumlah besar peristiwa khusus. Contoh: Mahasiswa UTY selalu proaktif dalam mengikuti perkuliahan dan menjawab kuis harian. Jenisnya: generalisasi (tanpa atau dengan lompatan iduksi), analogi (induksi dan deklaratif), kausalitas

BERPIKIR DEDUKTIF DEDUKSI adalah penalaran dari sesuatu yang bersifat umum menuju ke kesimpulan yang bersifat khusus, atau penerapan proposisi generalisasi pada peristiwa yang bersifat khusus, kemudian ditarik sebuah kesimpulan khusus. Jadi, titik tolaknya adalah perampatan, kemudian perampatan itu diterapkan pada hal yang bersifat khusus untuk memperoleh kesimpulan yang bersifat khusus pula. Itulah kemudian dalam logika disebut dengan silogisme, yang secara struktural pola pikir ini melibatkan tiga bagian pokok, yaitu premis minor, premis mayor, dan konklusi/kesimpulan. Misalnya: jika kesimpulannya “Tahun ini pemerintah Indonesia menetapkan impor beras dari Vietnam”, maka premis mayornya adalah “Setiap negara yang selalu kekurangan beras akan mengimpornya dari Vietnam” dan premis minornya adalah ”Tahun ini Indonesia kekurangan beras” Jenisnya: silogisme kategorial, alternative, kondisional

Terima kasih,Wasalam