Ciri-ciri Sosial, Budaya, Ekonomi dan Kepercayaan Masyarakat

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ASAL-USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DIKEPULAUAN INDONESIA
Advertisements

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA
Nenek Moyang Bangsa Indonesia
日本史 縄文時代  と 弥生時代 Achan nofriandy Eva nuriska Putri Ersya Mayori.
MASA PRA AKSARA DI INDONESIA
PROSES PEMBENTUKAN DAN JENIS TANAH
KD : 1.2 MASA PRA-AKSARA DI INDONESIA
Suku Asmat: Sosok Budaya Indonesia di Papua
“om swastiastu”.
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
geografi budaya agus sudarsono nurhadi 2014
SEJARAH SENI RUPA TOPIK 9 SENI RUPA PRA SEJARAH INDONESIA
ZAMAN MEGALITIKUM Kebudayaan megalithikum adalah kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar yang muncul sejak zaman Neolithikum dan.
Zaman Praaksara di Indonesia
PEMBAGIAN ZAMAN PRA AKSARA
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA
ZAMAN BATU.
BAHASA SEJARAH TUGAS MATA PELAJARAN OLEH KELOMPOK 2 KELAS 7B SBI NO.10 SMPN 1 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 MOJOKERTO 2007 ( KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.
KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA INDONESIA
RIWAYAT INDONESIA DAN NUSANTARA
MARI BELAJAR SEJARAH
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
Perkembangan teknologi zaman praaksara
DI Kepulauan indonesia
NAMA KELOMPOK: ADELIA PRATIWI 2.ALVIAN YUAN MILE 3.ANNISA AULIA RAHMA
APA MAKNA DARI PERKEMBANGAN HP BERIKUT INI. MANUSIA PURBA DI INDONESIA DAN DUNIA.
Menelisik Jejak Migrasi Purba
NAMA KELOMPOK: B X ak 4 MULAI.
KEBUDAYAAN PRASEJARAH
SEJARAH INDONESIA.
Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia
NAMA KELOMPOK X-IIS3 SEJARAH NEOLITIKUM
SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA
KELOMPOK MESOLITIKUM ALI AKBAR ELDINO DREINANDI SAKA DHEVA
MANUSIA PURBA Di INDONESIA
MANUSIA PURBA DI INDONESIA
KEHIDUPAN MANUSIA PURBA
Zaman PraAksara Berdasarkan Corak Kehidupan dan Teknologi
MASA PRA AKSARA DI INDONESIA
ZAMAN MEGALITIKUM Di susun oleh Taufik Silvan W. Rengganis Rilisia D.
SEJARAH INDONESIA MANUSIA PURBA DI INDONESIA.
Alat – Alat yang Diguganakan oleh Manusia Purba
ASAL-USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DIKEPULAUAN INDONESIA
The Flinstone Family.
Pembagian zaman pra aksara berdasarkan teknologi
Introducing ZAMAN NEOLITHIKUM
HISTORY HISTORY ASAL USUL BANGSA INDONESIA JENIS RAS Salam pembuka
PENINGGALAN BERSEJARAH
Anggota Kelompok Yosua Bayu Brahmana Maulana Nurhendronoto
PALEOLITHIKUM (Zaman Batu Tua)
Diluvium (Pleistosen)
Kelompok 1 Ika Pramita Putri Iftitachul Maghfira A Anastasya Puti R
Tugas Sejarah Wajib kelas X IPS 2
ZAMAN MESOLITIKUM.
DARI BEBRBURU MERAMU SAMPAI BERCOCOK TANAM
KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA INDONESIA Kompetensi Dasar : Mengevaluasi Kehidupan Awal Manusia Indonesia di Bidang Kepercayaan Sosial, Ekonomi, Ilmu, Teknologi,
Bab.4 KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA Kelompok 4. X-6 Nama Anggota : 1. Firizki Rahayu Maharani 2. Febri Nuryadi 3. Fredrik Ariel.O 4. Erlando 5. Widya.
MANUSIA PRASEJARAH Mengapa perlu mempelajari bab ini? Karena bab ini membahas tentang fosil-fosil yang merupakan salah satu bukti adanya kehidupan masa.
1 Pertemuan 1 Seni Rupa Pra Sejarah Matakuliah: U0072|Sejarah Seni Rupa Barat Tahun: 2005 Versi: 1.
PENGERTIAN MASYARAKAT PRA AKSARA ZAMAN KETIKA MANUSIA BELUM MENGENAL TULISAN DITANDAI DENGAN BELUM DITEMUKANNYA KETERANGAN TERTULIS MENGENAI KEHIDUPAN.
Catt : Lit = Batu Kum = Zaman
KELOMPOK 6 Terdiri dari : Athok Sofiudin M. (04)
KEADAAN ALAM AWAL MANUSIA HADIR
BAB 2 : ZAMAN PRASEJARAH DI MALAYSIA
HASIL BUDAYA YANG BERKEMBANG PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA
BAB 2 : ZAMAN PRASEJARAH DI MALAYSIA
PEMBAGIAN ZAMAN PRA AKSARA Oleh : Deydra B.A Rifka A.F Inge M.W Miranti A.G.
KONDISI KEPULAUAN INDONESIA. NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA Untuk mengetahui asal nenek moyang bangsa Indonesia, kita bisa menggunakan dua cara, yakni.
Mengenal Manusia Purba Sejarah Indonesia SMK NEGERI 3 BUDURAN TA
1 KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA INDONESIA Kompetensi Dasar 3.4. Memahami berpikir kronologi, perubahan dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Transcript presentasi:

Ciri-ciri Sosial, Budaya, Ekonomi dan Kepercayaan Masyarakat pada Masa Berburu SK KD Indikator Lesson Plan Studi Kasus Evaluasi

Ciri-ciri Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kepercayaan Masyarakat Pada Masa Berburu (Food Gathering) dan Masyarakat Pertanian (Food Producing) Standard Kompetensi: Menganalisis peradaban Indonesia dan dunia Kompetensi Dasar : Kemampuan menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia Indikator : Memahami kehidupan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan Memahami masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut Memahami masa bercocok tanam

Dalam perkembangan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat prasejarah melalui tahap-tahap kehidupannya, yaitu: masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam

Kehidupan Masyarakat Berburu dan Mengumpulkan Makanan Keadaan bumi pada masa mengumpulkan makanan masih labil, karena perubahan bentuk permukaannya, sungai masih sering berpindah-pindah aliran, keadaan ini berlangsung selama kurang lebih 600.000 tahun. Perkembangan kebudayaan masa ini masih sangat lambat, ditambah lagi manusia yang hidup pada saat ini termasuk manusia purba seperti Pithecantropus Erectus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis, kehidupan mereka sangat bergantung kepada alam.

Kerangka Teoritis Challenge and Response (Arnorld J Toynbee) : manusia menjawab tantangan yang ada pada alam sekitarnya Kebudayaan tumbul dan berkembang sebagai upaya manusia menjawab tantangan yang ada pada alam sekitarnya

Hidup berkelompok antara 10-15 orang Upaya-upaya yang dilakukan oleh manusia purba pada masa mengumpulkan makanan dalam mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya, antara lain dengan : Hidup berkelompok antara 10-15 orang Menciptakan alat dari batu dan tulang untuk membantu kekurangan fisik mereka reconstruction

Hidup berpindah-pindah tempat di daerah yang dekat dengan sumber air, seperti sungai atau danau. Satu hal yang sangat membantu kehidupan manusia purba ketika mereka menemukan api

Seorang ahli arkeologi Francois Bordes dari Bordeaux University, Perancis, melakukan percobaan membuat alat seperti yang dipergunakan manusia pada zaman purba. Perhatikan rangkaian percobaan pembuatan alat berikut ini! Bordes memulai dengan sebongkah kuarsit bulat dan batu palu yang lebih kecil. Dengan dua tiga kali pukulan ia dapat menghasilkan pinggiran yang cukup baik untuk memotong, meskipun masih kasar. Alat ini merupakan senjata dasar dan alat berburu selama sejuta tahun lebih, dan ditemukan di Afrika, Timur Tengah, Asia dan Eropa.

Setelah memotong ujung sebungkah batu api, Bordes mempersiapkan landasan batu yang akan dipukul, dengan batu pula ia memukul lepas beberapa serpihan besar. Hasilnya belum berupa alat. Dengan menggunakan palu dari tanduk rusa, dia mengolah alat itu supaya menjadi tipis dan sempurna tepinya. Hasil akhirnya berupa salah satu alat yang digunakan oleh Homo erectus dan pemburu-pemburu sapiens purba selama ribuan tahun. Pinggiran alat tersebut panjang, lurus serta tajam.

Lithic flakes Pacitan

Kehidupan Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut Tahapan selanjutnya adalah berburu, meramu tingkat lanjut, berlangsung pada zaman pasca Pleistosen. Pada zaman Mesolithikum yang berlangsung pada kala Holosen, perkembangan kebudayaannya berlangsung lebih cepat daripada zaman Batu Tua, hal disebabkan antara lain oleh : Keadaan alam yang lebih stabil, sehingga memungkinkan manusia untuk hidup lebih tenang dan dapat mengembangkan kebudayaannya Manusia pendukungnya adalah Homo Sapiens, mahluk yang lebih cerdas dari pendahulunya.

Mereka masih bergantung kepada alam, seperti: berburu di hutan Menangkap ikan Mengumpulkan makanan seperti umbi-umbian, buah-buahan dan daun-daunan Namun mereka juga mulai lama tinggal di suatu tempat (semi sedenter) karena telah dapat mengumpulkan makanan dan kemampuan mengawetkan daging buruan dengan cara menjemur. Bertempat tinggal di ceruk goa, dengan tujuan untuk melindungi diri dari iklim dan binatang buas

Kehidupan semi sedenter membuat mereka mempunyai waktu luang yang mereka gunakan untuk menghaluskan alat-alat dan membuat lukisan di dinding goa. Lukisan yang mereka buat berkaitan dengan kepercayaan, penghormatan kepada nenek moyang, menggambarkan binatang buruan, binatang yang mereka anggap suci dan upacara penguburan.

Jenis kebudayaan: Banyak ditemukan di abris sous roche, hasil penelitian yang dilakukan oleh Van Stein Callenfels di Goa Lawa dekat Sampung, Ponorogo Jawa Timur. Bersamaan dengan penemuan alat-alat dari Sampung ini ditemukan pula fosil manusia Papua Melanesoide yang merupakan nenek moyang Bangsa Papua dan Melanesia sekarang SAMPUNG BONE CULTURE

FLAKES CULTURE Kebudayaan ini merupakan hasil penelitian dua saudara sepupu berkebangsaan Swiss bernama Fritz Sarasin dan Paul Sarasin. Penelitian dilakukan sekitar tahun 1893-1896 di goa-goa Lumancong Sulawesi Selatan yang didiami oleh suku bangsa Toala, mereka berhasil menemukan alat-alat serpih (flakes) mata panah bergerigi dan alat-alat tulang. Penelitian lanjutan dilakukan di wilayah Maros, Bone, Bantaeng Sulawesi Selatan

Dalam goa tempat tinggal, banyak dijumpai lukisan-lukisan di dindingnya, yang menggambarkan kehidupan dan kepercayaan adanya kekuatan magis, seperti goa Leang-leang di Sulawesi Selatan, terdapat cap tapak tangan berwarna merah, yang mengandung symbol kekuatan pelindung untuk mencegah roh jahat. Lukisan di goa juga terdapat di Irian Jaya, yakni lukisan-lukisan binatang seperti kadal dan cap jari tangan yang tidak lengkap, mungkin sebagai tanda berkabung LUKISAN DINDING GOA

Masa Bercocok Tanam Masa bercocok tanam merupakan masa penting bagi perkembangan masyarakat dan peradaban. Beberapa penemuan baru dalam rangka penguasaan sumber alam berlangsung cepat. Selain bercocok tanam, mereka pun mulai mengenal cara-cara berternak. WORKSHEET

Pada masa ini juga ditemukan tanda-tanda kehidupan menetap di suatu perkampungan. Di tempat-tempat tandus dan berbatu telah mulai kelompok-kelompok kerja yang menghasilkan alat-alat kerja seperti kapak persegi dan kapak lonjong. Membangun rumah, menebang, membakar hutan, menanam, me manen, berburu, menangkap ikan mereka lakukan secara bergotong royong. Telah muncul perdagangan barter, barang yang dipertukarkan adalah hasil bercocok tanam, hasil kerajinan dan ikan laut yang dikeringkan. Barang-barang tersebut diangkut melalui jalan darat, laut dan sungai. Sehingga perahu dan rakit pada masa ini memegang peranan penting sebagai alat transportasi.

ARTEFAKTUAL KAPAK PERSEGI KAPAK LONJONG Pemberian nama kapak persegi berasal dari peneliti berkebangsaan Belanda, Von Heine Geldern, di Indonesia Barat terutama ditemukan di Sumatera, Jawa dan Bali, juga di Indonesia bagian timur yaitu, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan sedikit di Kalimantan Kapak lonjong adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong atau bulat telur. Di Indonesia kapak lonjong persebarannya hanya terbatas di wilayah Indonesia bagian timur.

GERABAH Pada zaman ini peranan penting gerabah adalah sebagai wadah atau tempat keperluan alat-alat rumah tangga. Gerabah di gunakan sebagai akalt sehari-hari. Banyak ditemukan di lapisan teratas bukit kerang Sumatera dan bukit pasir pantai selatan Jawa, antara Yogyakarta dan Pacitan, Kendeng Lembu (Banyuwangi), Tangerang, dan Minanga Sipakka (Sulawesi). Di Melolo (Sumba) banyak ditemukan gerabah yang berisi tulang belulang manusia Gerabah zaman neolitik dari situs Kelapa Dua. Bentuknya sangat sederhana tidak banyak variasi tidak memiliki hiasan dan mempunyai tingkat kerapuhan yang sangat tinggi sehingga sulit ditemukan dalam kondisi yang utuh.

Homo Floresiensis, dibanding jenis lainnya, homo ini memiliki keistimewaan karena tubuhnya yang kerdil. Ditemukan oleh seorang pastur bernama Verhoeven pada tahun 1958 di goa Liang Bua Manggarai, Flores, dan baru di umumkan sebagai temuan yang menghebohkan pada tahun 2004. Diperkirakan hidup sekitar 30.000 – 18.000 tahun yang lalu, telah mampu membuat peralatan dari batu, pemburu handal dan memasak dengan api, tetapi ukuran tangannya masih panjang. Manusia kerdil ini memiliki tinggi tubuh sekitar 1m, dan ukuran tengkorak seperti anak kecil. Dari cerita rakyat setempat, masyarakat Flores menyebut manusia kerdil ini dengan nama Ebu Gogo. Studi kasus Wacana di atas merupakan gambaran dari kehidupan Homo Floresiensis yang hidup pada zaman……………………dengan ciri-ciri sebagai berikut: a)… b)… c)…

Evaluasi Jawablah pertanyaan berikut denga singkat dan jelas! Bagaimanakah pola hidup manusia purba di zaman Palaeolithikum? Kebudayaan apa sajakah yang berkembang pada zaman Mesolithikum? Hasil budaya apa sajakah yang berasal dari zaman Neolithikum? Disebut apakah tempat yang digunakan untuk memasak, terbuat dari tanah liat dalam masyarakat bercocok tanam dan beternak? Pada zaman apakah api pertama kali dikenal?