Ikan Hilang, Nelayan Kelabakan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penyu.
Advertisements

Laporan Praktikum Lapang
KULIAH TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN I
Hukum Internasional Kelautan
Negara Maju dan Negara Berkembang
SISTEM BERLADANG BERPINDAH (shifting cultivation)
KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Iran Tercepat di Dunia
Bab 4 Permintaan dan Penawaran
KERAJAAN SRIWIJAYA.
Penggaraman dan Pengeringan
NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
PELABUHAN KHUSUS (PERIKANAN)
TRANSPORTASI By : Tia Nurjanah.
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
A.    SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA.
Iklim Tropis Asia, Indonesia, Sumatra, Lampung
PROVINSI KEPULAUAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH Dr
KarakteristikMasyarakat Pesisir
Tipologi perkembangan daerah pantai/pesisir
Mengembangkan Kapal Bersistem Hibrida
OPTIMALISASI PERAN APOTEKER PADA SARANA PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN PELAYANAN DALAM MENGHADAPI KASUS OBAT ILEGAL Maura Linda Sitanggang Direktur Jenderal.
SINOVIK “PACAR BINAL” (Pangkalan Cari Izin Bagi Nelayan)
ARITMATIKA SOSIAL.
PELAYANAN DI PELABUHAN PERIKANAN
Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Terbesar
Buku : Menyisir Pantai Utara
Usaha Perikanan dan Organisasi Penangkapan Ikan
By Siti Nurul Chotimah, S. Pd
Restrukturalisasi Usaha: Mundurnya Perikanan Laut Jawa
Tercemarnya Sungai Barito Sebuah sungai di Provinsi Kalimantan Selatan
TUGAS IPS NAMA : ERWIN BANGKIT PRASETYO NOMOR : 16 KELAS : 9D
ORGANISASI DAN TATAKERJA PELABUHAN PERIKANAN
Dynamic Programming (2)
ERI SULISTYONO SMA LABSCHOOL KEBAYORAN JAKARTA SELATAN
PERAN KERAJAAN GOWA DALAM PERNIAGAAN PADA ABAD XVII
Cicipi Renyahnya Kripik Kulit Singkong
HASIL PENELITIAN (8) Gambar 7 Peta Potensi Energi Angin Perairan Pantai Nusa Tenggara Barat (Tahun )
FUNGSI DAN PERANAN PELABUHAN PERIKANAN
BAB VII TINJAUAN AKHIR: MUNDURNYA SEKTOR PENANGKAPAN IKAN
Diciptakan, Padi Lokal Berumur Pendek
LIMBAH PADAT ( SAMPAH ANORGANIK)
TUGAS IPS NAMA : SIGIT ANDI PRASETYO NOMOR : 26 KELAS : 9D
NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
“MENEROPONG AKTIVITAS DI KAWASAN PASAR JOHAR SEMARANG JAWA TENGAH”
Sa hyunh.
KEARIFAN LOKAL AWIG-AWIG
Industri Berbasis Kelautan, mengapa ?
KEADAAN ALAM INDONESIA
Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia
Optimalisasi Energi Baru Terbarukan (EBT)
02 Pengantar Ekonomi Mikro Teori Permintaan dan Penawaran
FASILITAS PELABUHAN PERIKANAN
AKTIFITAS PETERNAKAN,PERIKANAN, PERTAMBANGAN,DAN KEHUTANAN
Kebijakan perdagangan
Keunggulan SDA Non Hayati Perairan
DINAS PERIKANAN & PANGAN PETUNJUK TEKNIS USULAN MUSRENBANGDES
MANFAAT PERAIRAN LAUT.
Peraturan undang-udang TENTANG PERIKANAN
Negara Maju dan Negara Berkembang
Potensi fisik dan sosial wilayah indonesia
KERAJAAN AWAL DI ASIA TENGGARA
PERTEMUAN KEEMPAT PENDUDUK DAN MIGRASI BANGSA- BANGSA ASIA TENGGARA.
TANGGAPAN ATAS (Draft) RENSTRA DISHANPAN
Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan
MELAKSANAKAN KEGIATAN DI PELABUHAN PERIKANAN (BS)
INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM. Pengertian Poros Maritim Dunia.
KANTOR Jl. Ciawitali No. 44 Cimahi Telp. [022] BANDARA HUSEIN BANDUNG Jl. Padjadjaran No. 156 Telp. [022]
Kejayaan ini dilanjutkan oleh kerajaan-kerajaan setelahnya pada abad ke 15 sampai ke 17, dari kerajaan pesisir Sumatera, Kerajaan Mataram.
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM LAUT. Hukum laut mulai dikenal semenjak laut dimanfaatkan untuk kepentingan pelayaran, perdagangan, dan sebagai sumber kehidupan.
Transcript presentasi:

Ikan Hilang, Nelayan Kelabakan Ikan seperti menjauh dari pantai dan menghilang dari perairan di utara Pulau Jawa itu. Nelayan mengaku makin sulit mendapatkan ikan. Produktivitas ikan yang ditangkap nelayan pun menurun. "Sebenarnya itu sudah terasa sejak tahun 2001, tapi baru 2004 itu sangat terasa." Rusjo, nelayan senior yang juga Ketua HNSI Pekalongan saat ditemui, Kamis (10/11/2011) hari ini. Ia mengatakan, penurunan seperti saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Saat ini, kondisinya semakin terpuruk. "Tahun 2004, hasilnya setahun 53 ribu ton, senilai Rp 181 miliar di tempat lelang ikan. Kalau tahun ini produksinya cuma 18 ribu ton. Jadi turun sekali," ungkap Rusjo. Rusjo mengatakan, salah satu sebab penurunan tersebut ialah menurunnya kesediaan ikan. "Tahun 2004 itu terasa sekali, sudah habis-habisan ikannya waktu itu," keluhnya. Menurut Rusjo, untuk mendapatkan ikan saat ini, nelayan harus mencari ikan hingga ke perairan Sulawesi. Ini kontras dengan yang terjadi puluhan tahun lalu, di mana ikan mudah dijumpai di wilayah sekitar. "Waktu tahun 70-an itu, kurang dari 3 mil kita sudah dapat ikan. Sekarang kan harus sampai Sulawesi. Itu bisa 4 bulan nelayan berlayar di laut baru kembali," papar Rusjo yang telah melaut sejak tahun 1970-an. "Tahun 70-an, kita melaut 1 hari bisa pulang. Kita dapat ikan layar, banyar dan gentong. Kalau masa kapat dalam kalender Jawa, ikan banyak sampai harga ikan jatuh, bisa Rp 25 per kilogram," lanjut Rusjo. Rusjo menyetujui bahwa salah satu penyebab penurunan kesediaan ikan adalah eksploitasi yang berlebihan. Ia menyebut adanya penangkapan ikan yang sedang bertelur dan masih berukuran kecil. Masalah Pengolahan Sementara itu, R Eduard D, perwakilan Dinas Pertanian, Peternakan dan Kelautan Pekalongan, menyebut faktor lain menurunnya produksi ikan di Pekalongan adalah adanya jual beli ikan di tengah laut. Terjadinya hal ini terkait dengan lamanya waktu nelayan berada di laut. "Di laut kan 4 bulan, itu kalau nggak dijual ikannya busuk. Selain itu karena waktunya lebih lama, nelayan juga perlu bahan bakar lebih untuk kapal, beras dan kebutuhan lain," papar Eduard. Akibat banyaknya ikan yang dijual di laut, ikan yang dibawa nelayan ke Pekalongan sudah dalam bentuk ikan asin. Jumlah yang dibawa pun tak banyak sehingga aktivitas tempat pelelangan ikan di daerah ini sepi. Adanya perdagangan di tengah laut ini menjadi masalah dilematis. "Kalau kita larang, bagaimana nelayan mampu menutupi biaya operasi yang bisa Rp 250 juta sekali operasi. Bagaimana mau beli bahan bakar dan beras," tukas Rusjo. Untuk mengatasi masalah ini, menurut Rusjo, diperlukan pendidikan bagi para nelayan. Misalnya dengan memberikan pengertian agar nelayan mengerti pentingnya mengendalikan tangkapan ikan. Dipadu dengan pengembangan lain seperti membebaskan biaya tertentu yang meberatkan nelayan, harapannya perikanan Pekalongan kembali maju. Kesediaan ikan juga akan lebih bisa dikontrol. Perlu dicatat, menurut Rusjo, Pekalongan pernah menjadi penghasil ikan tertinggi se-Asia Tenggara. Kini posisi Pekalongan adalah nomor 4 se-Indonesia. Nomor 1 kini diduduki oleh Pati.