INVENTORY MANAGEMENT Sumber : Business Logistics Management, Ronald H.Balou. Physical Logistics Management, Grant M.Davis & John E.Dillard,Jr. Strategic Logistics Management, Douglas M.Lambert & James R.Stock. Principles of Marketing, Phillip Kotler.
INVENTORY MANAGEMENT Persediaan (inventory) adalah stock bahan yang digunakan untuk memudahkan produksi atau untuk memuaskan pelanggan yang meliputi bahan baku (raw materials), barang dalam proses (in-process goods), dan barang jadi (finished goods). Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan produksi atau merubah jadwal produksi, yang pada gilirannya akan meningkatkan ongkos dan kemungkinan akan menyebabkan kekurangan produksi jadi. Kelebihan persediaan akan menimbulkan masalah seperti akan meningkatkan biaya pergudangan, keterkaitan modal, kerusakan, premi asuransi yang berlebihan, meningkatkan pajak, dan bahkan kekunoan.
TERMINOLOGI INVENTORY Persediaan barang yang ada ditangan (the stock on hand of materials) dalam waktu tertentu . Daftar barang hak milik dari seluruh asset. Nilai barang yang dimiliki oleh perusahaan dalam waktu tertentu (untuk laporan keuangan dan akutansi)
TIPE INVENTORY TERSINE Supplies Raw Materials In-process goods Finished goods
TIPE INVENTORY LAMBERT Cycle Stock In-transit inventory Safety or buffer stock Speculative Stock Seasonal Stock Dead Stock
FUNGSI INVENTORY Membantu perusahaan dalam mencapai skala ekonomis. Menyeimbangkan supply dengan demand. Membantu spesialisasi dalam manufaktur. Melindungi dari ketidakpastian demand dan siklus pemesanan. Bertindak sebagai penyangga antar simpul distribusi yang kritis. Supplier – procurement Procurement – production Production – marketing Marketing – distribution Distribution – intermediary Intermediary - consumer
CONFLICTING GOALS IN INVENTORY AREA FUNGSIONAL TANGGUNG JWB FUNGSIONAL TUJUAN INVENTORY INKLINASI INVENTORY Marketing Produksi Purchasing Finance Engineering Menjual produk Membuat produk Membeli material Menyediakan dana Mendesain produk CS yang baik Ukuran lot yg efisien Biaya rendah/unit Penggunaan yg efisien Menghindari kekunoan Tinggi Rendah
INVENTORY PROBLEM CLASSIFATIONS Repetitiveness a. Single Order b. Repeat Order Supply Source a. Outside Source b. Inside Source Knowledge of Demand a. Independent Demand b. Dependent Demand Knowledge of Lead Time Inventory System
INVENTORY SYSTEM Perpeptual Periodic Material Requirement Planning (MRP) Distribution Requirement Planning (DRP) Single Order Quantity
MANAJEMEN INVENTORY ABC/ ANALISIS ABC Vilfredo Pareto (1848-1923) Tujuannya untuk menentukan prioritas penanganan persediaan material untuk keperluan pengendalian dari berbagai jenis dan jumlah persediaan yang banyak, sehingga pihak manajemen mengetahui barang mana saja yang harus diperhatikan lebih intensif.
PENGKATEGORIAN ABC Kategori A Barang yang memiliki nilai uang antara 75%- 80% dari nilai uang total, tetapi hanya berjumlah 15%-20% dari seluruh barang persediaan. Kategori B Barang yang memiliki nilai uang antara 10%- 15% dari nilai uang total, tetapi berjumlah 20%- 25% dari seluruh barang persediaan. Kategori C Barang yang memiliki nilai uang antara 5%-10% dari nilai uang total, tetapi berjumlah 60%-65% dari seluruh barang persediaan.
CONTOH SOAL PT.Prasetya, Tbk sebuah perusahaan distributor barang makanan,memiliki 10 jenis barang dengan jumlah dan harga yang bervariasi. Di dalam melaksanakan pengendalian terhadap barang-barang tersebut pimpinan perusahaan mengalami kesuliatn karena kompleksnya maslah, barang mana yang sebaiknya dikendalikan dengan ketat.
No. CODE JUMLAH BARANG HARGA (Rp) NILAI TOTAL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 01A 02B 03C 04D 05E 06F 07G 08H 09I 10J 10 25 5 50 200 150 100 160 250 5.000 8.000 2 4 6 3 50.000 2.500 90.000 500 400 600 16.000 1.200 450
No. CODE NILAI TOTAL KUM. NILAI % KUM KATEGO- RI 1. 2. 01A 03C 50.000 40.000 90.000 42,75 76,95 A 3. 4. 08H 07G 16.000 5.000 106.000 111.000 90,63 94,90 B 5. 6. 7. 8. 9. 10. 02B 09I 10J 06F 04D 05E 2.500 1.200 450 600 500 400 113.500 114.700 115.450 116.050 116.550 116.950 97,05 98,00 98,70 99,23 99,65 100 C
KATEGORI A memiliki karakteristik barang 1,3% tetapi memiliki nilai uang sebesar 76,95%. KATEGORI B memiliki karakteristik barang 22,6% tetapi memiliki nilai uang sebesar 17,95%. KATEGORI C memiliki karakteristik barang 76,1% tetapi memiliki nilai uang sebesar 5,1%.
LATIHAN Jelaskan dengan contoh tipe-tipe inventory. Jelaskan dengan contoh bagaimana cara untuk menghindari terjadinya konflik inventory.
SELESAI TERIMA KASIH