DASAR-DASAR LOGIKA Sesi 09-10

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENDEKATAN KOGNITIF UNTUK MEMPERSUASI
Advertisements

Pertemuan Pertama Karakteristik SKI.
ANALISIS & DIAGNOSIS SITUASI (SOSIAL)
DEFENISI SECARA ETIMOLOGI
Isyu-isyu penting dalam teori Kepribadian.
Filsafat Ilmu (Manajemen)
Topik 12 HUBUNGAN DALAM INDUKSI
MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah)
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
B y : k e l o m p o k d u a b e l a s ™
BAHAN AJAR PERTEMUAN KE-4
  nama : fadila yudha.W.ginting nrs : 086 TUGAS KOMUNIKASI PUBLIK (Hal 166 – 171 )   ILMU TANPA KONSEP.
PERKEMBANGAN EPISTEMOLOGI
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial Arif Wibowo
Topik 3 PANDANGAN KEFILSAFATAN
DISPOSISI DAN NILAI PEMIKIR YANG KRITIS
KONSEP ADMINISTRASI IKA RUHANA.
KONSEP DASAR GEOGRAFI KEBUDAYAAN (SDM) FISIS/ALAM ORGANISASI.
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Teori organisasi Pertemuan ke 13.
ALIRAN-ALIRAN & TOKOH-TOKOH FILSAFAT ILMU
Filsafat, Ilmu dan Filsafat Ilmu
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Mengenal Filsafat Manusia
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
ILMU DAN PENELITIAN ILMIAH
ALIRAN FILSAFAT NATURALISME
Gisely Vionalita SKM., M.Sc.
FILSAFAT ILMU.
JEAN PIAGET (1896 – 1980).
Bab 2 Paradigma Penelitian Kualitatif
FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN
PERTEMUAN 2 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
SEJARAH FILSAFAT ILMU.
Merumuskan Solusi Masalah
Tempat Logika Dalam Peta Ilmu Pengetahuan
FILSAFAT PENDIDIKAN EKSISTENSIALISME
BAHAN AJAR PERTEMUAN KE-4
NALAR INDUKSI.
FILSAFAT MANUSIA ESENSI MANUSIA.
DISKUSI Afiati Handayu Diyah Fitriyani
FILSAFAT DAN SAINS (1) FILSAFAT, CARA BERFIKIR RADIKAL & MENYELURUH, SUATU CARA BERFIKIR YANG MENGUPAS SESUATU SEDALAM-DALAMNYA TUGAS FILSAFAT BUKAN MENJAWAB.
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
ALIRAN PROGRESIVISME DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
Pengertian dan ruang lingkup filsafat
MASALAH KAUSAL DAN GERAK SEJARAH
METODE PENELITIAN KUANTITATIF PERTEMUAN 1 Gisely Vionalita SKM. M.Sc.
USUL/PROPOSAL PENELITIAN
KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN.
Metode penelitian lesson#8 LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
MENGENAL FILSAFAT Pertanyaan Dasar Yang Sering Menggoda Manusia
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Sejarah Perkembangan Pemikiran Sebagai Dasar Teori Kriminologi
KELOMPOK 3 ` AHMAD WAHYU AJI P RAMOS LENNY BINTI NURYIAH
APA YANG BISA AHLI EKONOMI (SESEORANG) KETAHUI?
KURIKULUM PERENIALISME
KONSEP ADMINISTRASI IKA RUHANA.
Perbedaan Individu Berbagai Kemampuan dan Cara Mengukur
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU
Pertanyaan Dasar Yang Sering Menggoda Manusia
APA YANG BISA AHLI EKONOMI (SESEORANG) KETAHUI?
PENGANTAR FILSAFAT Oleh: AHMAD TAUFIQ MA. Belajar Filsafat 1. Dari Sejarah Perkembangan Pemikiran: Yunani Kuno – Filsafat Timur Abad Pertengahan Filsafat.
Kedaulatan.
Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
PENELITIAN KUALITATIF
APA YANG BISA AHLI EKONOMI (SESEORANG) KETAHUI?
Pengantar Filsafat Ilmu
Pengolahan makanan khas daerah KELAS XI SEMESTER GENAP MATERI 1 Firqih Eka Iswara,S.Pd.
Transcript presentasi:

DASAR-DASAR LOGIKA Sesi 09-10 TEORI KAUSALITAS (SEBAB-AKIBAT) PART II Dan Tugas-5: Case Kausalitas dalam Film “The Boy in the Striped Pajamas”

DEFINISI KAUSALITAS (CAUSALITY) Kausalitas adalah hubungan antara suatu peristiwa (penyebab) dan peristiwa kedua berikutnya (efek), dimana hal kedua ini merupakan suatu konsekuensi dari yang pertama. Meskipun penyebab dan efek yang biasanya terkait dengan peristiwa, hal-hal termasuk objek, proses, sifat, variabel, fakta, dan bahkan persoalan negara, sebetulnya menunjukkan adanya suatu hubungan kausal yang dapat menjadi subyek banyak perdebatan dan diskusi mengenai hal itu.

Pemahaman filosofis mengenai kausalitas telah melewati masa lebih ribuan tahun lalu. Dalam tradisi filsafat Barat, dimulai dari Aristoteles hingga topik ini tetap jadi substantif dalam filsafat kontemporer. Aristoteles membedakan antara empat “penyebab", atau lebih tepatnya empat penjelasan, yang menjawab setiap pertanyaan "mengapa?" dengan cara yang berbeda: 1) sebab material, 2) sebab formal, 3) sebab efisien dan 4) penyebab akhir. Pemikiran Aristoteles ini dikenal sebagai "empat kausalitas Aristoteles.“

HUBUNGAN KAUSALITAS Hukum Kausalitas atau hukum yang menunjukkan bahwa tidak ada sesuatu terjadi secara kebetulan, melainkan semuanya mempunyai sebab yang mendahuluinya. Kita mengenal ada sebab yang mesti (necessary causa) dan sebab yang menjadikan (sufficient causa). Necessary Causa adalah suatu keadaan bila tidak ada maka akibatnya tidak akan terjadi tetapi dengan adanya suatu akibat bisa terjadi bisa juga tidak. Misalnya: oksigen merupakan sebab adanya kebakaran, tanpa ada oksigen tidak mungkin kebakaran bisa terjadi, tetapi jika ada oksigen kebakaran bisa terjadi bisa juga tidak .

Sebab yang menjadikan (sufficient causa) adalah sesuatu yang adanya menyebabkan akibat lahir, sedangkan tidak adanya, akibat tidak mungkin terlaksana. Misalnya : kompor meledak adalah sebab yang mengakibatkan seluruh rumah di gang X musnah jadi abu, namun meskipun ada kompor meledak tetapi

DAVID HUME Pada akhir Abad Pertengahan, kritik terhadap pemikiran Aristoteles, mengenai suatu “penyebab formal dan final,” dikritik oleh Niccolò Machiavelli, dalam bidang pemikiran politik, dan Francis Bacon, secara ilmu yang lebih general. Lalu, sebuah definisi modern banyak digunakan kausalitas itu dimunculkan oleh David Hume. Hume membantah bahwa kita menerima sebab dan akibat, melainkani dengan mengembangkan suatu kebiasaan atau pola pikir di mana kita menghubungkan dua jenis obyek atau peristiwa, selalu satu berdekatan dan terjadi setelah yang lain.

MAX BORN Sowa (2000), menjelaskan bahwa perkembangan hingga abad ke-20, ada tiga asumsi yang secara luas diadopsi dari pemikiran Max Born (1949) berkaitan dengan definisi kausalitas, yakni: “Postulat Kausalitas (Causality) adalah bahwa ada hukum di mana terjadinya suatu entitas B kelas tertentu tergantung dari terjadinya suatu entitas A dari kelas lain, di mana entitas kata menunjukkan setiap fisik benda, fenomena, situasi, atau peristiwa. A disebut penyebab, dan B adalah efeknya. “Postulat Antecedence adalah bahwa penyebabnya harus terjadi sebelum, atau setidaknya bersamaan dengan efek. “Postulat Kedekatan (Contiguity) adalah bahwa sebab dan akibat harus dalam hubungan ruang atau dihubungkan dengan rantai hal-antara pada kontaknya."

Kausalitas, Determinisme, dan Eksistensialisme Kausalitas telah mengambil banyak perjalanan dalam pikiran manusia selama lebih dari 3000 tahun. Determinisme dan. Eksistensialisme hanyalah beberapa manifestasi dari perjalanan ini. Pandangan dunia-deterministik adalah satu di mana alam semesta tidak lebih dari rantai peristiwa berkelanjutan satu demi satu sesuai dengan hukum sebab dan akibat. Untuk memegang pandangan ini, sebagai suatu yang tak-cocok, bahwa tak ada sesuatu yang memiliki "kehendak bebas“ (free will). Namun, pandangan sebaliknya, segala sesuatu cocok” (compatibilists) mengatakan bahwa determinisme itu kompatibel dengan, atau bahkan diperlukan untuk suaqtu “kehendak bebas” tadi. Eksistensialis mengatakan orang-orang percaya bahwa sementara tidak ada makna yang telah dirancang di alam semesta ini, karenanya setiap kita dapat memberikan suatu pemaknaan bagi diri kita sendiri.

TUGAS-3 Case: Kausalitas dalam Film “The Boy in the Striped Pajamas” Pertanyaan Simaklah jalan cerita (text-film) “The Boy in the Striped Pajamas” lalu susunlah plot (Sinopsisnya); Dari latar belakang sejarah PD II saat itu, apa sebab-akibat perburuan Nazi terhadap Yahudi saat itu? Apa penyebab, dan akibat yang ditimbulkan dari keputusan komandan perang (ayah) terhadap kedua anak (anaknya dan anak Yahudi dalam pakaian piyama) dalam film tersebut?

Pertanyaan (lanjutan) Dalam skup (scope) yang lebih mikro, ada sebab-akibat yang terjadi dalam proses belajar-mengajar antara murid dan guru. Jika guru mengajarkan dengan indoktrinasi berbeda akibatnya jika guru mengajar dengan berbicara fakta di masyarakat. Jelaskan, apa sebab-akibat jika kelas “otoriter” dan kelas “belajar dr alam/kenyataan langsung”