KOMPLIKASI-KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN OBESITAS KONSTIPASI DIABETES MELLITUS ANEMIA Siti Dharma Azizah, SST 15 Mei 2008
Komplikasi Kehamilan Dengan Obesitas BB > 120 % dari BBI Pada BUMIL kenaikan BB optimum selama hamil ditentukan BB sebelum hamil
Kenaikan BB Selama Kehamilan Kategori BB terhadap TB Rekomendasi kenaikan Rekomendasi kenaikan BB setiap minggu Tm II & III dalam Kg Rendah (BMI< 19,8 ) 12,5-18 0,5 Normal (BMI 19,8-26,0) 11,5-16 0,4 Tinggi (BMI 26,0-29,0 7-11,5 0,3 Obesitas BMI >29,0 > 6,8 ditentukan pada setiap individu Nutrition During Pregnancy, Washington DC,1990, National Academy Press
Masalah berat badan berlebih pada kehamilan ada dua tergantung dari terjadinya kegemukan tersebut. Pertama kegemukan terjadi sebelum kehamilan. Berat badan sebelum kehamilan lebih dari 20 % dari standar Berat sesuai tinggi. Kedua, kegemukan terjadi pada saat kehamilan, dimana berat badan ibu selama kehamilan meningkat dengan cepat sama dengan atau lebih dari 3 kg perbulan.
TUJUAN DIIT 1. Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur dan kondisi kehamilan. 2. Mencapai BMI yang normal, sesuai dengan pertumbuhan janin 3. Mencegah terjadinya pertumbuhan berat badan yang terlalu cepat (3 kg per bulan) / pertumbuhan berat badan yang proporsional yaitu sekitar 250 – 300 gram tiap minggu.
Ada dua faktor yang menyebabkan peningkatan kebutuhan energi ( dalam satuan kalori ), yaitu untuk akumulasi lemak dan untuk pemeliharaan fungsi organ selama kehamilan. Pada ibu dengan berat badan berlebih peningkatan kebutuhan energi sama dengan ibu dengan berat badan normal. Pada tiga bulan pertama kehamilan , peningkatan kebutuhan energi tidaklah besar, sekitar 100 – 150 kalori perhari ( 1 gelas susu).
Pada trimester II dan III kebutuhan energi meningkat pesat, sehingga membutuhkan tambahan energi sekitar 200 – 300 kalori perhari. Peningkatan BB diusahakan sekitar 8 kg dan tidak lebih dari 10 kg selama kehamilan. Setelah lahir ibu disarankan memberikan ASI , karena dapat menunjang penurunan berat badan ibu.
SYARAT DIIT 1. KALORI : Trimester I + 150 kal Trimester II / III + 285 kal s/d 350 kal 2. PROTEIN : Total 60 gr / hari atau + 12 gr / hari 3. LEMAK : 20 – 25 % kebutuhan total, lemak tidak jenuh ganda 4. MINERAL & VITAMIN : + 30 mg / hr Tm II & III 5. Makan 3x . 2- 3x selingan rendah kalori 6. Cairan 8 – 10 gelas/hari
MAKANAN YANG DIANJURKAN 1. Daging tak berlemak, ayam tanpa kulit,ikan,telur. 2. Tempe, tahu,susu kedelai,kacang-kacangan yang diolah tanpa digoreng atau dengan santan kental. 3. Sayuran yang banyak mengandung serat dan diolah tanpa santan kental berupa sayuran rebus, tumis, dengan santan encer atau lalapan. 4. Semua macam buah-buahan terutama yang banyak mengandung serat. 5. Lemak,mengandung lemak tak jenuh tunggal atau ganda, seperti minyak kelapa sawit, minyak kedelai, dan minyak jagung.
MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN 1. Karbohidrat sederhana seperti : gula pasir , gula merah,sirup, kue yang manis, dan gurih. 2. Daging berlemak, daging kambing, daging yang diolah dengan santan kental, digoreng ,jeroan, susu full cream, susu kental manis. 3. Kacang-kacangan yang diolah dengan cara menggoreng atau dengan santan kental. 4. Sayuran yang sedikit mengandung serat dan yang dimasak dengan santan kental. 5. Durian, advokad, manisan buah-buahan, buah yang diolah dengan gula dan susu full cream atau susu kental manis. 6. Minyak kelapa,kelapa, dan santan.
KOMPLIKASI KEHAMILAN DENGAN KONSTIPASI Sering terjadi separuh terakhir kehamilan motilitas sal cerna tekanan sal cerna, krn membesarnya uterus & aktivitas fisik Pemberian SERAT (tidak larut & larut)
TUJUAN DIIT Memberi makanan sesuai kebutuhan gizi yang tinggi serat sehingga dapat merangsang peristaltic usus agar defekasi berjalan normal.
SYARAT DIIT 1. Energi cukup disesuaikan dengan kebutuhan ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan. 2. Protein cukup, yaitu 10-15 % dari kebutuhan energi total 3. Lemak cukup, yaitu 10-25 % dari kebutuhan energi total 4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total 5. Vitamin dan mineral tinggi, terutama vitamin B untuk memelihara kekuatan otot saluran cerna. 6. Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk membantu memperlancar defekasi. Pemberian minum sebelum makan akan membantu merangsang peristaltic usus. 7. Serat tinggi, yaitu 30 – 50 g/hari terutama serat tidak larut air yang berasal dari beras tumbuk, beras merah, sayuran , dan buah.
MAKANAN YANG DIANJURKAN 1. Beras tumbuk, beras merah, havermout. 2. Kacang-kacangan yang dikonsumsi dengan kulitnya seperti kacang kedelei, kacang tanah, kacang hijau, dan hasil olah kacang-kacangan , seperti tempe. 3. Sayuran yang serat tinggi, seperti daun singkong, daun kacang panjang, daun pepaya,brokoli, jagung muda, oyong, pare, kacang panjang, buncis, dan ketimun. 4. Buah-buahan yang berserat tinggi, seperti jeruk (dimakan dengan selaputnya), nenas, mangga, salak, pisang, pepaya, sirsak, serta buah yang dimakan dengan kulitnya
KOMPLIKASI KEHAMILAN DENGAN DIABETES MELLITUS (DM) Pengaturan DM pada kehamilan Mempertahankan kadar glukosa darah tetap normal selama hamil sampai persalinan kesehatan ibu & janin
Disebut juga Diabetes Melitus Gestasional ( DMG) , yaitu merupakan gangguan toleransi karbohidrat yang terjadi atau diketahui pertama kali saat kehamilan sedang berlangsung. Faktor resiko DMG adalah : obesitas, adanya riwayat pernah mengalami DMG, glukosuria, adanya riwayat keluarga dengan diabetes, abortus berulang, adanya riwayat melahirkan bayi dengan berat > 4000 gram, dan adanya riwayat preeklamsia
SYARAT – SYARAT DIIT 1. Energi dan zat gizi diberikan sesuai dengan kebutuhan. 2. Batasi makanan sumber karbohidrat sederhana, tingkatkan asupan jenis karbohidrat kompleks. 3. Porsi makanan kecil bisa empat sampai enam kali sehari. 4. Batasi asupan natrium hingga 3000 mg/ hari. 5. Jangan melewati waktu makan.
KEBUTUHAN ZAT GIZI 1. ENERGI 35 Kkal/kg BB Makanan dibagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi (20 %), siang (30 %), dan sore (25 %), serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan ( masing- masing 10 – 15 %). Tambahan energi selama hamil : Trimester I 100 – 150 Kkal/hari Trimester II 200 - 300 Kkal/hari Trimester III 300 Kkal/hari Sumber : 1) Barushek , A. Diet Manual, 1994, hal. 75 2) Muhilal. Widya Karya Pangan dan Gizi, 1993
KEBUTUHAN ZAT GIZI 2. KARBOHIDRAT 60-70 % total kalori Untuk mencegah Hipoglikemi : makanan selingan malam min 25 gr karbohidrat yang berasal dari protein & karbohidrat 3. PROTEIN 1-1,5 gr/Kg BB/hr atau 10 – 15 % dari total energi
KOMPLIKASI KEHAMILAN DENGAN ANEMIA Metabolisme Fe dalam tubuh KOMPLIKASI KEHAMILAN DENGAN ANEMIA Makanan 10 mg Fe Usus Halus 1 mg Tinja 9 mg Fe dalam darah (turn over 35 mg) Hati Sbg Feritin 1 g Sumsum tulang Seluruh jaringan 34 mg Hemoglobin Sel-sel mati Dikeluarkan lewat kulit, Saluran pencernaan, Urine 1 mg Hilang bersama Menstruasi 28 mg/periode
Anemia Gizi yaitu suatu keadaan karena kadar hemoglobin lebih rendah dari nilai normal, karena ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah guna mempertahankan kadar hemoglobin dalam keadaan normal. Anemia pada kehamilan umumnya enemia gizi terutama defisiensi zat besi . Hal ini disebabkan oleh kurangnya masukan zat besi dan juga protein dan makanan, serta gangguan absorbsi.Bisa juga disebabkan karena banyaknya zat besi yang keluar akibat perdarahan atau gangguan utilisasi.
KEBUTUHAN ZAT BESI PADA WANITA HAMIL Trimester I : Kebutuhan Fe ± 1mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditambah 30 – 40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah Trimester II : Kebutuhan Fe ± 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditambah Kebutuhan sel darah 300 mg dan conceptus 115 mg Trimest Trimester III : Kebutuhan Fe ± 1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditambah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan cinceptu 115 mg dan conceptus 223 mg
Zat besi dibutuhkan pada masa kehamilan, karena - Untuk memenuhi kebutuhan basal, juga untuk pembentukan sel-sel darah merah - Pertambahan sel darah merah karena meningkatnya kebutuhan oksigen dari janin
AKIBAT ANEMIA Kematian perinatal Prematuritas Kemungkinan terjadinya cacat bawaan Berat badan lahir rendah
KEBUTUHAN GIZI ANEMIA Kalori , tambahan kalori untuk wanita hamil kurang lebih 300 kalori / hari, untuk mencegah pemecahan protein menjadi kalori yang seharusnya membentuk hemoglobin. Protein, Kebutuhan protein meningkat ,terutama trimester II dan III, sebesar 8 – 9 gr perhari Zat Besi, dari Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi menganjurkan tambahan zat besi 2 mg/ hari.
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN ANEMIA PADA KEHAMILAN 1. Meningkatkan konsumsi Fe dari makanan 2. Suplemen Zat Basi 3. Penanggulangan Penyakit Infeksi dan Parasit
Terima Kasih