Oleh : ANGGUN PUSPA LIDYASARI (272013005) UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSA KATA ANAK USIA 4 – 5 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN PERAN MAKRO DI TK KRISTEN 1 SATYA WACANA SALATIGA Oleh : ANGGUN PUSPA LIDYASARI (272013005)
LATAR BELAKANG MASALAH Dalam kemampuan bahasa anak terkhususnya pada kemampuan penguasaan kosa kata. Penelitian ini berfokus di umur 4 sampai 5 tahun di TK Kristen 1 Satya Wacana Salatiga, sebagai berikut : Terdapat beberapa anak yang belum memahami atau kurang dalam mampu menguasai kosa kata. Sehingga anak belum paham akan makna kata yang diucapkan RUMUSAN MASALAH Apakah dengan metode bermain peran makro dapat menambah penguasaan kosakata untuk anak di TK Kristen 1 Satya Wacana Salatiga ?
Menurut Hurlock (1978) terdapat dua jenis kosa kata Kosa kata umum terdiri dari kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan. Kosa kata khusus terdiri dari kosa kata warna, kosa kata jumlah, kosa kata waktu, kosa kata uang, kosa kata ucapan popular, dan kosa kata sumpah.
Penguasaan Kosa Kata Anak Menurut (Nurgiyantoro, 2001) penguasaan kosa kata yaitu kemampuan dalam menambah kata yang mudah dipahami oleh anak. Anak dapat menguasai kosakatanya pertama kali yaitu dengan cara mendengar, kemudian anak akan pelan- pelan menguasai kosa kata bicara Margaret Lynch (dalam David Matsumoto, 2008) seiring berjalannya waktu bersamaan dengan tumbuh kembang anak, cara berbahasa mereka akan berubah bukan hanya karena mereka biasa lebih banyak bicara, tetapi karena mereka sudah mampu memahami kata dan juga menggunakan kata-kata yang semakin kompleks.
Dari usia 4 – 5 tahun sangatlah penting dalam perkembangan bahasa anak, khususnya yang berkaitan dengan banyaknya kosa kata yang dimiliki anak. Anak menginjak usia 4 tahun itulah saat anak belajar sendiri menggunakan aturan untuk menyampaikan kata – kata yang terbentuk dalam kalimat yang rumit dan kosa kata yang dimiliki meningkat menjadi 4.000 sampai 6.000 kata. Di usia 4 tahun anak menyusun sebuah kalimat yang terdiri dari empat sampai lima buah kata. Dan usia 5 tahun kosa kata yang dimiliki oleh akan anak bertambah menjadi 5.000 sampai 8.000 kata (Seefeldt & Wasik, 2006).
Bermain Peran Bermain peran terdapat menjadi dua bagian : Main peran mikro Main peran makro Bermain peran mikro yaitu anak memainkan peran menggunakan alat bermain atau benda yang berukuran kecil (misalnya anak yang menggerakkan boneka sebagai pemeran), Bermain peran makro yaitu anak bermain peran menjadi tokoh menggunakan alat berukuran sesungguhnya untuk memainkan peran-perannya, anak dapat memainkan peran yang dekat dengan anak seperti peran menjadi ibu, ayah, dokter, penjual, pembeli.
Khoirudin (2010) bermain peran makro yaitu dapat diartikan dengan bermain peran sesungguhnya dimana yang melakukan bermain peran menggunakan alat -alat main berukuran sesungguhnya dan dari alat-alat yang digunakan anak dapat menggunakannya untuk menciptakan dan memainkan peran yang dikehendakinya. Tahap – Tahap Bermain Peran Menurut Shaftel ( dalam Mulyasa, 2012) terdapat sembilan tahap bermain peran yaitu : 1)Menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik 2) Memilih partisipan/peran dalam artian dibagian ini anak diberi kebebasan untuk memilih peran apa yang akan dimainkannya. 3) Menyusun tahap – tahap peran 4) Pengamat 5) Pemeranan 6) Diskusi dan evaluasi 7) Pemeranan ulang 8) Diskusi dan evaluasi tahap dua 9) Membagi pengalaman dan mengambil kesimpulan.
Metode Penelitian Jenis penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto (2002) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan yang terjadi dalam sebuah kelas. Subjek dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di TK Kristen 1 Satya Wacana Salatiga Jl. Diponegoro No. 40 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah kelompok A2 siswa TK Kristen 1 Satya Wacana Salatiga yang berjumlah 20 siswa dengan jenis kelamin laki-laki yang berjumlah 10 siswa dan jenis kelamin perempuan ada 10 siswa, dijadikan sampel sebagai tujuan penelitian untuk mengetahui anak usia 4- 5 tahun yang kurang dalam penguasaan kosa kata dengan menggunakan metode bermain peran makro. Teknik analisis data Teknik analisis pada PTK umumnya dilakukan dengan membandingkan analisis siklus. Maka teknik pengolahan data deskriptif kualitatif menggunakan perhitungan menurut Suharsismi Arikunto (2002) adalah berikut: P = f / N x 100%
Indikator / Instrumen Penilaian Dari permasalahan yang telah ditemukan, maka peneliti mengambil acuan berdasarkan Permendiknas No 58 Tahun 2009 tentang kemampuan berbahasa anak pada usia 4 – 5 tahun meliputi : Menyimak perkataan orang lain (saat bermain peran anak mampu menyimak dan menanggapi saat melalukan percakapan dengan temannya atau dengan instruksi guru). Menjawab pertanyaan sederhana (saat bermain peran atau saat sesi tanya jawab dengan guru). Menyebutkan kata – kata ( anak mampu menyebutkan nama – nama buah,sayuran,bunga yang disebutkan oleh guru ) Hasil dan Pembahasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Simpulan Dengan menggunakan metode bermain peran makro terbukti telah meningkatkan penguasaan kosa kata anak usia 4-5 tahun di TK Kristen 1 Satya Wacana Salatiga. Pada siklus I hasil menunjukan 50%. Walaupun sudah adanya peningkatan tetapi belum mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan, jadi penelitian dilanjutkan ke tahapan siklus II. Pada siklus II hasil yang diperoleh sangat baik atau sudah mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan dalam penguasaan kosa kata anak yakni sebesar 80%. Pada saat menjalankan bermain peran makro anak – anak sangat senang memainkan perannya masing – masing.
TERIMAKASIH