Riya Widayanti, S.Kom, MMSI CHANGE MANAGEMENT Riya Widayanti, S.Kom, MMSI
Studi Pustaka Rhenald Kasali, “Change”, 2007, PT. Gramedia Pustaka Utama. Amin Widjaya Tunggal, “Change Management suatu pengantar”, 2007, Harvarindo John P. Kotter, Dan S Cohen, “The Heart of Change”, 2008, Transmedia. Anugrah Pekerti, “Strategic Change Leader”, 2008, PPM
Pola Belajar Studi Literatur Kajian Makalah dan Artikel Studi Kasus
Penilaian Kehadiran 10 % UTS 25 % TUGAS 25 % UAS 40 %
CAKUPAN MATERI PENDAHULUAN : CHANGE BAGIAN PERTAMA: Filosofi, Sejarah dan Konsep Dasar Sejumlah Alasan menuntut kita terus berubah Melompat ke kurva kedua Bentuk-bentuk strategi perubahan Teori Perubahan Korporat BAGIAN KEDUA: Melihat dan Memercayai Perubahan Melihat, Bergerak, dan Menyelesaikan perubahan “Seeing is Believing” atau “Believing is Seeing” BAGIAN KETIGA: Memulai Perubahan Analisis Turnaround Meluluhlantahkan kompleksitas dan bekerja lebih cepat Orientasi Pada tindakan BAGIAN KEEMPAT: Mengubah Budaya Korporat Transformasi nilai-nilai Menyatukan nilai subkulture Memperkuat Budaya Baru BAGIAN KELIMA Pesta Perubahan Manajemen Harapan
PENDAHULUAN Pendapat Thomas Robert Malthus: the power of population akan tumbuh melebihi the power in the earth untuk menghasilkan makanan bagi mereka.(1778) Muncul 2 pendapat: Kaum Pesimis: saling menyalahkan dan menyuarakan ketakutan Kaum Optimis: Terus bekerja dan membiarkan masuk ke zona ketidaknyamanan. Dan karena kaum optimislah pendapat tersebut terpatahkan. Terbukti dari : Emigrasi dengan transporstasi laut Revolusi Pertanian Revolusi Industri
Ubud Tjokorda Gde Agung Sukawati mengubah Ubud menjadi desa seni yang indah. Memburu pelukis terkenal untuk menjadi guru bagi warganya. Reformasi UI Para pesaing yang tidak hanya memiliki modal, teknologi dan berlokasi strategis, namun membawa aliansi dari sekolah unggulan international. Prof. dr. Usman Chatib Warsa, Ph.D, tahun 2005 mencanangkan reformasi budaya, agar lebih dinamis dan bertransformasi dari bureucratic university menjadi corporate university.
Karakteristik CHANGE Pertama: misterius karena tak mudah dipegang Kedua: memerlukan change maker(s) Ketiga: tidak semua orang bisa diajak melihat perubahan Keempat: perubahan terjadi setiap saat, karena itu perubahan harus diciptakan setiap saat pula. Kelima: ada sisi keras (uang dan teknologi) dan sisi lembut (manusia dan organisasi) dari perubahan.
Karakteristik CHANGE 2 Keenam: perubahan membutuhkan waktu, biaya dan kekuatan Ketujuh: dibutuhkan upaya menyentuh nilai dasar organisasi (budaya korporat) Kedelapan: perubahan diwarnai oleh mitos-mitos. Kesembilan: perubahan menimbulkan ekspektasi dan karenanya dapat menimbulkan getaran emosi dan harapan yang bisa menimbulkan kekecewaan Kesepuluh:perubahan selalu menakutkan dan menimbulkan kepanikan-kepanikan.
8 Langkah dalam Perubahan Skala Besar yang Berhasil Menciptakan Perasaan Terdesak (sense of urgency) disiapkan dengan cara yang amat kreatif, membuat orang bergerak keluar dari cangkang dan siap untuk bereaksi. Pembentukan Tim Pemandu (Guiding Team) Yang memiliki kredibilitas, koneksi, reputasi dan wewenang formal. Menciptakan visi dan strategi Menghindari visi yang tidak berhubungan dengan perusahaan, apalagi dibuat oleh orang lain. Menghindari strategi yang bersifat lambat dan hati-hati sehingga tidak sesuai dengan pergerakan cepat dunia.
8 Langkah dalam Perubahan Skala Besar yang Berhasil Mengkomunikasikan visi dan strategi Tujuannnya untuk menimbulkan pemahaman, mendorong komitmen berani dan memompa energi yang lebih banyak dari sekelompok orang. Adanya pengulangan, muncul simbol atau icon sebagai bentuk komunikasi. Pemberdayaan(Empowerment) Menyingkirkan penghalang agar orang bertindak sesuai visi, bukan memberikan kekuasaan. Menciptakan Kemenangan Jangka Pendek (short term wins) Memberikan kredibilitas, sumber daya dan momentum yang berguna untuk usaha perubahan secara menyeluruh
8 Langkah dalam Perubahan Skala Besar yang Berhasil Tidak Pernah Mengendur Perubahan awal dikonsolidasikan, untuk menciptakan gelombang perubahan sampai visi menjadi nyata. Menghindari melakukan terlalu banyak hal sekaligus, dapat mengakibatkan menyerah terlalu cepat. Pemberdayaan(Empowerment) Menyingkirkan penghalang agar orang bertindak sesuai visi, bukan memberikan kekuasaan. Membuat perubahan bersifat tetap Membangun kultur baru (norma perilaku dan nilai yang diakui bersama-sama), dapat diwujudkan cukupnya promosi, berorientasi pada keahlian dan mengadakan acara yang melibatkan emosi.