Bahasa Pemrograman A Elemen-Elemen Pascal.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Dasar Komputer & Pemrog 2 A
Advertisements

Pertemuan 2 DASAR PEMROGRAMAN.
TIPE data Tipe data yang dikenal dalam bahasa pascal antara lain :
Identifier, Variabel, Operator, Tipe Data dan Mengenal Object
Chapter 3.2 : Tipe, Nama dan Nilai
Dasar Komputer & Pemrog. 2A
Identifier, Konstanta, Variabel & Tipe data Dasar-Dasar Pemrograman Marsel Willem Aipassa, S. Kom.
T I P E D A T A.
Algoritma (Struktur, Tipe Data, Input/Output)
Notasi Algoritma.
TIPE DATA Erizal, S.Si, M.Kom Sistem Informasi STTI Respati
KOMENTAR Komentar dipakai untuk memberikan penjelasan atau keterangan di dalam baris program. Teks yang ditulis sebagai komentar tidak akan dikompilasi.
Algoritma Dan Pemrograman
Pengenalan Type Data Type data dapat dikelompokkan menjadi 2
Pertemuan 3.
ALGORITMA PEMROGRAMAN 2A
PENGGUNAAN TIPE DATA YANG EFEKTIF
Elemen Dasar Dalam C++.
Pertemuan 2 Muhamad Haikal, S.Kom., MT
PRAKTIKUM ALGORITMA PEMROGRAMAN
Unit Dalam Delphi Struktur unit dalam delphi adalah sebagai berikut:
S1 FLOW CHART Pendidikan Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro
Tipe Data By Serdiwansyah N. A..
PERTEMUAN 2 Bambang Irawan.
Penulisan Bahasa Program (Komentar, Variabel, Konstanta, Operator dan Tipe Data) Pemrograman Visual.
Contoh Aplikasi Untuk Pemrograman :
STRUKTUR DATA PERTEMUAN 1
Struktur Organisasi Data 2
Dasar-Dasar Pemrograman
Algoritma dan Pemrograman 2A
BAB 2 Elemen Dasar.
PERTEMUAN 3 KONSEP TIPE DATA, OPERATOR DAN IDENTIFIER
KONSEP TIPE DATA, OPERATOR DAN IDENTIFIER
Tipe Data, Operator Dalam Delphi
TIPE DATA Brian Damastu, S.T., M.Kom
LINGKUNGAN TURBO PASCAL
FKIP Pend. Matematika Universitas Muhammadiyah Gresik
Variabel operator tipe data
PENGGUNAAN TIPE DATA YANG EFEKTIF
Pertemuan 1 DATA & STRUKTUR DATA.
Pseudocode – Tipe Data, Variabel, dan Operator
PEMROGRAMAN PASCAL ELEMEN PEMROGRAMAN PASCAL.
Pengenalan Type Data Type data dapat dikelompokkan menjadi 2
Tipe Data, Operator dan Ekspresi
Tipe data & Variabel 1. Bahasa Pascal 2. Tipe data & Variabel
PENGENALAN PASCAL STATEMENT TIPE DATA
Tipe Data, Nama dan Nilai
TIPE DATA.
Tipe data & Variabel 1. Aturan Leksikal. 2. Operator. 3. Statement
Tipe Data Rachmansyah, S.Kom..
VARIABEL DAN TIPE DATA Erizal, S.Si, M.Kom Sistem Informasi
PENGGUNAAN TIPE DATA YANG EFEKTIF
Tipe data & Variabel 1. Aturan Leksikal. 2. Operator. 3. Statement
KONSEP TIPE DATA, OPERATOR DAN IDENTIFIER
Tipe data sederhana Hermansyah,S.Kom.
Biansa Maulana Angga Surya Prayitna Koermalla Syafei Irma Rosdalina Rizki Mulia Bayu Prayogo.
Pertemuan Pertama Data dan Struktur Data.
DATA & STRUKTUR DATA PERTEMUAN I IMAM SIBRO MALISI NIM :
PJJ FLOW CHART D3 - Teknik Komputer dan Jaringan
STRUKTUR DATA.
Pemrogram 1 Agus Darmawan, S.kom.
Tipe data & Variabel 1. Bahasa Pascal 2. Tipe data & Variabel.
S1 FLOW CHART Pendidikan Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
Chapter 3.2 : Tipe, Nama dan Nilai
PENGGUNAAN TIPE DATA YANG EFEKTIF
KOMENTAR Komentar dipakai untuk memberikan penjelasan atau keterangan di dalam baris program. Teks yang ditulis sebagai komentar tidak akan dikompilasi.
Algoritma 1 Temu 2.
KOMENTAR Komentar dipakai untuk memberikan penjelasan atau keterangan di dalam baris program. Teks yang ditulis sebagai komentar tidak akan dikompilasi.
SMK BINA INSAN Pemograman Dasar Operasi Aritmatika Dan Logika Yobi Saputra 22.
Transcript presentasi:

Bahasa Pemrograman A Elemen-Elemen Pascal

Elemen – Elemen Pascal

Objectives Simbol-simbol dasar (basic symbols) Kata-kata cadangan (reserved word) Pengenal didefinisikan oleh pemakai (user defined identifier) Tipe Data Karakter kontrol (control character) Tanda operasi (operator) Komentar Program (comment) Pernyataan (Statement)

SIMBOL DASAR

Simbol dasar Program Pascal dapat dibentuk dari simbol-simbol yang terdiri dari: huruf-huruf, angka-angka dan simbol-simbol khusus.

huruf Huruf-huruf yang dapat digunakan adalah : huruf A – Z, a – z dan _ (garis bawah). Huruf besar (upper case) dan huruf kecil (lower case) dianggap sama, tidak dibedakan.

Angka Angka yang digunakan adalah angka-angka : Angkanya adalah bilangan desimal : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

Simbol-simbol khusus + - * / = ^ () [] {} . , : ; ‘ # $ Simbol-simbol khusus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : + - * / = ^ () [] {} . , : ; ‘ # $

Simbol-simbol khusus <= >= (* *) (. .) := .. Karakter-karakter yang berpasangan juga merupakan simbol- simbol khusus, yaitu: <= >= (* *) (. .) := ..

KATA CADANGAN

Kata – kata cadangan Kata – kata cadangan (reserved words) adalah kata-kata yang sudah didefinisikan oleh Pascal yang mempunyai maksud tertentu. Kata-kata cadangan tidak boleh didefinisikan ulang oleh pemakai, sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai pengenal (identifier).

Kata – kata cadangan absolute file mod *shr and For Nil *string Array Forward Not Then Begin Function Of To Case Goto Or Type Const If Packed *unit div Implementation Procedure Until do in program *uses downto *inline record var else *interface repeat while end *interrupt set with *external label *shl *xor

IDENTIFIER

identifier Nama yang digunakan di dalam program Pascal disebut dengan pengenal (identifier). Pemakai dapat mendefinisikan sendiri suatu nama sebagai pengenal untuk pengenal tipe, pengenal konstanta, pengenal variabel, pengenal prosedur, pengenal fungsi, pengenal unit, pengenal program, dan pengenal field di record.

identifier Pengenal yang didefinisikan sendiri ini bebas, tetapi dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf. Tidak boleh mengandung blank. Tidak boleh mengandung simbol-simbol khusus, kecuali garis bawah. Penjangnya bebas, tetapi hanya 63 karakter pertama yang dianggap signifikan.

? identifier GajiKaryawan No_Mhs P3K Examples: 1X A&B A B Pengenal Keterangan GajiKaryawan No_Mhs P3K 1X A&B A B ?

TIPE DATA

Tipe Data Jika menggunakan pengenal variabel di dalam program, maka variabel tersebut harus deklarasikan terlebih dahulu. Pada waktu mendeklarasikan suatu variabel, maka harus menentukan tipe dari data. Berikut ini akan dijelaskan penggunaan dari tipe data standar, yaitu dapat berbentuk tipe data numerik integer, numerik real, karakter, string, dan boolean serta tipe data penunjuk.

Tipe Data Integer Data numerik integer merupakan nilai bilangan bulat baik dalam bentuk desimal maupun hexadesimal. Nilai integer hexadesimal diawali dengan tanda dollar ($). Pascal khususnya dalam Turbo Pascal menyediakan 5 macam tipe data integer yang masing-masing mempunyai jangkauan nilai yang berbeda seperti pada tabel.

Tipe Data Integer Tabel Tipe Dat aInteger Tipe Ukuran Memori (dalam byte) Jangkauan Nilai Byte 1 0 .. 255 Shortint -128 .. 127 integer 2 -32768 .. 32767 word 0 .. 65535 longint 4 -2147483648 .. 2147483647

Tipe Data Integer Contoh 1: Jika menggunakan suatu pengenal variabel yang bernama Jumlah dan nilai yang akan dikandungnya tidak lebih dari 255, maka dapat digunakan tipe data byte. Oleh karena digunakan suatu variabel, maka pengenal variabel ini haru sdideklarasikan terlebih dahulu, sbb:

Tipe Data Integer Var Jumlah : byte; Begin Jumlah := 200; Contoh 1: Program_Data_Byte; Var Jumlah : byte; Begin Jumlah := 200; writeln(‘Nilai Jumlah = ‘, Jumlah); End.

Tipe Data Integer Contoh 2: Bila nilai data yang digunakan lebih besar dari 255 tetapi tidak lebih besar dari 32767, maka dapat digunakan tipe data Integer, sebagai berikut:

Tipe Data Integer Program_Data_Integer; Var Jumlah : integer; Begin Contoh 2: Program_Data_Integer; Var Jumlah : integer; Begin Jumlah := 25000; writeln(‘Nilai Jumlah = ‘, Jumlah); End.

Tipe Data real Nilai konstanta numerik real berkisar 1E-38 hingga 1E+38 dengan mantisa yang signifikan sampai dengan 11 digit. E menunjukkan nilai 10 pangkat. Nilai konstanta numerik real menempati memori sebesar 6 byte.

Tipe Data real Contoh nilai konstanta numerik real. 123.45 12345. Salah, titik desimal tidak boleh dibelakang 12E5 12E+5 -12.34 1.23E-2 .1234 Salah, titik desimal tidak boleh dimuka 0.1234

Tipe Data real Contoh 1 : Program_Data_Real; Var Nilai1, Nilai2 : real; Begin Nilai1 := 12345678901.2345; Nilai2 := 12345; writeln(‘Nilai 1 = ‘, Nilai1); writeln(‘Nilai 2 = ‘, Nilai2); End.

Tipe Data real Contoh 1 : (Hasil) Nilai 1 = 1.2345678901E+10

Tipe Data real Turbo Pascal mendukung penggunaan tipe data sesuai dengan IEEE (Institue of Electrical and Electronic Engineers) Standard 754 untuk arithmatika floating-point, yang terdiri dari tipe data: Single Double Extended Comp

Tipe Data real Tipe data real IEEE Standard 754 Tipe Ukuran Memori (dalam byte) Jangkauan Nilai Digit Signifikan Single 4 1.5 x 10E-45 .. 3.4 x 10E38 7-8 Double 8 5.0 x 10E-324 .. 1.7 x 10E308 15-16 Extended 10 1.9 x 10E-4951 .. 1.1 x 10E4932 19-20 Comp -2E + 63 + 1 .. 2E + 63 - 1

Tipe Data real Example: Program_Data_Real; Var S: Single; D: Double; E: Extended; C: Comp; Begin S := 22/7; D := 22/7; E := 22/7; C := 22/7; writeln(‘Single : ‘, S); writeln(‘Double : ‘, D); writeln(‘Extended : ‘, E); writeln(‘Comp : ‘, C); End.

Tipe Data real Hasil : Single : 3.14285707473755E+0000 Double : 3.14285714285714E+0000 Extended : 3.14285714285714E+0000 Comp : 3.00000000000000E+0000

Tipe Data Karakter Nilai data karakter berupa sebuah karakter yang ditulis diantara tanda petik tunggal, seperti misalnya ‘A’, ‘a’, ‘!’, ‘%’, ‘5’ dan sebagainya. Penggunaan variabel untuk menyimpan data tipe karakter ini harus dideklarasikan dengan tipe Char, sebagai berikut:

Tipe Data Karakter Program_Data_Char; Var SebuahKarakter : char; Begin Contoh: Program_Data_Char; Var SebuahKarakter : char; Begin SebuahKarakter := ‘A’; writeln(‘Karakter tersebut = ‘, SebuahKarakter’); End.

Tipe Data STRING Nilai data STRING merupakan urut-urutan dari karakter yang terletak di antara tanda petik tunggal. Bila karakter petik merupakan bagian dari konstanta string, maka dapat ditulis dengan menggunakan dua buah petik tunggal berurutan. Nilai data string akan menempati memori sebesar banyaknya karakter stringnya ditambah dengan 1 byte. Bila panjang dari suatu string di dalam deklarasi variabel tidak disebutkan,maka dianggap panjangnya adalah 255 karakter.

Tipe Data STRING Contoh: Program_Data_String; Begin Var Tanggal : string[10]; Hari : string[6]; Pasaran : string[4]; Jarak : char; Begin Tanggal := ‘18-02- 1987’; Hari := ‘Jum’’at’; Pasaran := ‘Legi’; Jarak := ‘ ‘; writeln(Tanggal, Jarak, Hari, ‘ ‘,Pasaran); End.

Tipe Data Boolean Tipe data boolean mempunyai dua buah nilai, yaitu True dan False. Anda dapat mendeklarasikan suatu variabel berupa tipe data boolean dan mengisi variabel tersebut dengan nilai data boolean True dan False.

Tipe Data Boolean Program_Boolean; Var Lagi : boolean; Begin Contoh: Program_Boolean; Var Lagi : boolean; Begin Lagi := True; writeln(‘Nilai Lagi = ‘,Lagi); End.

Tipe Data Pointer Suatu pointer adalah suatu variabel yang berisi alamat (address) di memori RAM dimana suatu data disimpan, bukannya berisi data itu sendiri. Dengan kata lain, pointer akan menunjukkan letak dari data di memori.

Tipe Data Pointer Contoh: Program_Pointer; Type Tipestring = string[40]; pointerstring = ^Tipestring; Var LetakNama : pointerstring; Begin LetakNama^ := ‘Jogiyanto H.M’; writeln(LetakNama^); End.

Tipe Data ordinal Tipe data ordinal (ordinal type) adalah tipe data yang merupakan subset dari tipe data sederhana (tipe data standar dan tipe data yang didefinisikan sendiri oleh pemakai). Yang dimaksud dengan tipe data sebenarnya adalah semua tipe data sederhana kecuali tipe data numerik real. Jadi yang termasuk dalam tipe data ordinal adalah:

Tipe Data ordinal Tipe data standar (integer, shortint, longint, byte, word, boolean dan char) Tipe data yang didefinisikan sendiri oleh pemakai (enumerated type dan subrange type)

Tipe Data ordinal Tipe data ordinal mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut ini : Fungsi standar Ord dapat digunakan untuk menghasilkan nilai urutannya. Misalnya Ord(‘a’) akan dihasilkan nilai 97, yaitu nilai urutanya sesuai dengan kode ASCII. Fungsi standar Pred dapat digunakan untuk menghasilkan predecessor dari nilai datanya. Misalnya Pred(“b”) akan dihasilkan nilai “a”. Fungsi standar Succ dapat digunakan untuk menghasilkan successor dari nilai datanya. Misalnya Succ(“a”) akan dihasilkan nilai “b”.

KARAKTER KONTROL

Karakter kontrol Pascal memungkinkan karakter-karakter kontrol untuk dilekatkan di dalam suatu string. Dua buah notasi digunakan untuk karakter kontrol, yaitu: Simbol # yang diikuti oleh suatu nilai integer diantaranya 0-255, baik berupa nilai desimal maupun hexadesimal untuk menunjukkan suatu karakter yang dihubungkan dengan kode ASCII.

Karakter kontrol Contoh: #7 ASCII 7 adalah bel #65 ASCII 65 adalah karakter A #10 ASCII 10 adalah line feed #13 ASCII 13 adalah carriage return

Karakter kontrol Program_Kontrol; Begin Contoh: Program_Kontrol; Begin writeln(#83#65#89#65#32#80#65#83#67#65#76); End.

Karakter kontrol Contoh 2: Simbol ^ diikuti oleh suatu karakter, menunjukkan hubungannya dengan karakter kontrol. ^G Control-G berarti Bel, sama dengan ASCII 7 ^M Control-M berarti carriage return, sama dengan ASCII 13 ^[ Control-[ berarti escape

Karakter kontrol Contoh 2: Program_Kontrol_Bel; Begin writeln(‘Apakah Anda mendengar bunyi bel 2 kali?’, ^g#7); End.

TANDA OPERASI

TANDA OPERASI Tanda operasi (operator) di dalam bahasa Pascal dikelompokkan ke dalam 9 kategori, yaitu: Assigment operator Binary Operator Unary Operator Bitwise Operator Relational Operator Logical Operator Address Operator Set Operator String Operator

Assigment operator Begin A:= 2; End. Assignment operator menggunakan simbol titik dua diikuti oleh tanda sama dengan (:=). Contoh: Begin A:= 2; End.

binary operator Operator ini digunakan untuk mengoperasikan dua buah operand. Operand dapat berbentuk konstanta ataupun variabel. Operator ini digunakan untuk operasi arithmatika yang berhubungan dengan nilai tipe data Integer dan real.

binary operator Tabel Binary Operator Operator Operasi Tipe operand Tipe Hasil * Perkalian Real, real Integer, integer Real, integer Real Integer DIV Pembagian bulat / Pembagian real Real,real Integer,integer MOD Modulus

binary operator Tabel Binary Operator Operator Operasi Tipe operand Tipe Hasil + Pertambahan Real, real Integer, integer Real, integer real Integer Real - Pengurangan

binary operator Contoh: Program_Biner; Begin writeln(15*5); writeln(20 div 3); writeln(20 mod 3); End.

Unary operator Disebut dengan unary operator karena operator ini hanya menggunakan sebuah operand saja. Unary operator dapat berupa unary minus dan unary plus.

Unary operator Unary minus : Operator yang berupa tanda minus hanya digunakan pada sebuah numerik operand saja untuk menunjukkan nilai negatip, baik pada operand numerik real, maupun numerik integer. Unary plus : operator untuk memberi tanda plus.

Unary operator Examples: -5 -7 2.5 +2.5

Bitwise operator Digunakan untuk operasi bit per bit pada nilai integer. Operator Operasi Tipe Operand Tipe Hasil NOT Bitwise Negation Integer integer AND Bitwise AND Integer, integer OR Bitwise OR XOR Bitwise XOR Shl Shift left Shr Shift right

Bitwise operator Operator NOT Operator NOT digunakan untuk pembalikan bitwise, yaitu nilai bit 1 menjadi bit 0 dan sebaliknya nilai bit 0 menjadi bit 1.

Bitwise operator Contoh: Program_NOT; Begin writeln(not 0); End.

Bitwise operator Contoh: -1 -6 -19 16

Bitwise operator Operator AND Operator AND digunakan untuk membandingkan dua buah elemen, hasilnya akan benar bila keduanya benar. Bila logika benar diberi simbol 1 dan logika salah diberi simbol 0, maka hubungan operator And tampak pada tabel.

Bitwise operator Operator AND A B A AND B 1

Bitwise operator Hasilnya : 4 Program_AND; Begin writeln(12 AND 23); Operator AND Program_AND; Begin writeln(12 AND 23); End. Hasilnya : 4

Bitwise operator Operator OR Operator ini digunakan untuk membandingkan dua buah elemen, hasilnya akan benar bila salah satu atau keduanya benar. Bila logika benar diberi simbol 1 dan logika salah diberi simbol 0, maka hubungan operator OR tampak pada tabel.

Bitwise operator Operator OR A B A OR B 1

Bitwise operator Hasilnya : 31 Program_OR; Begin writeln(12 OR 23); Operator OR Program_OR; Begin writeln(12 OR 23); End. Hasilnya : 31

Bitwise operator Operator XOR Digunakan untuk membandingkan dua buah elemen, hasilnya akan benar bila salah satunya saja yang benar. Bila logika benar diberi simbol 1 dan logika salah diberi simbol 0, maka hubungan operator XOR tampak pada tebel.

Bitwise operator Operator XOR A B A XOR B 1

Bitwise operator Hasilnya : 27 Program_XOR; Begin writeln(12 XOR 23); Operator XOR Program_XOR; Begin writeln(12 XOR 23); End. Hasilnya : 27

Bitwise operator Operator SHL Operator SHL digunakan untuk menggeser (shift) sejumlah bit ke kiri (left) dengan nilai bit 0.

Bitwise operator Hasilnya : 320 Program_SHL; Begin writeln(5 shl 6); Operator SHL Program_SHL; Begin writeln(5 shl 6); End. Hasilnya : 320

Bitwise operator Operator SHR Operator shr digunakan untuk menggeser sejumlah bit ke kenan dengan nilai bit 0.

Bitwise operator Hasilnya : 2 Program_SHR; Begin writeln(160 shr 6); Operator SHR Program_SHR; Begin writeln(160 shr 6); End. Hasilnya : 2

Tanda operasi (operator) di dalam bahasa Pascal dikelompokkan ke dalam 9 kategori, yaitu: Assigment operator Binary Operator Unary Operator Bitwise Operator Relational Operator Logical Operator Address Operator Set Operator String Operator

Sumber HM, Jogiyanto. 2001. Turbo Pascal Teori dan Aplikasi Program Komputer Bahasa Turbo Pascal Termasuk Database Toolbox. Yogyakarta: Andi.