GOSIP DAN RUMOR DALAM OPINI PUBLIK Pertemuan 6

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KOMUNIKASI ORGANISASI PERTEMUAN KE-6 Ami Purnamawati.
Advertisements

PENGERTIAN KOMUNIKASI
Konvergensi Media dan Trend Media Massa Saat Ini Pertemuan 25 & 26
Judul Materi 1 Menu Materi 1 Materi 2 Materi 3 Materi 4 Materi 5
Penerapan strategi kreatif iklan Pertemuan 09
PROSES TERJADINYA OPINI DAN OPINI PUBLIK
Disampaikan pada mata kuliah pengantar psikologi sosial Fisip Unair
METODE PENULISAN ILMIAH PERTEMUAN 2: PENDAHULUAN
KOMUNIKASI PUBLIK PRESENTASI DIRI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI KOMUNIKASI DILUAR DARI KARAKTER YOGI AJI SAPTONO NRS. 127 PENDIDIKAN KHUSUS KEIMIGRASIAN.
Kebebasan Pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarakat demokratis indonesia Oleh. Rahmawati.
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Metode Pembelajaran (Ceramah, Ekspositori, Demonstrasi, Drill dan Latihan, Tanya Jawab) Kelompok 6 : Febi Putri Rahmadini Fuji Rahayu Wulandari.
PERTEMUAN 15.
METODE PENULISAN ILMIAH PERTEMUAN 2: PENDAHULUAN
BAB V TEMA, TOPIK DAN JUDUL.
Pelopor Konteks Komunikasi
Gaya Geser Pada Penampang Beton Prategang Pertemuan 12
Proposal Penyusunan perencanaan penelitian hukum perlu dijelaskan mengenai metode analisa yang akan diterapkan. Misalnya metode kualitatif atau metode.
Matakuliah : Kalkulus-1
PROPAGANDA DAN OPINI PUBLIK Pertemuan 5
Isi Media, Analisis, Realitas dan Ragam Gaya Media Pertemuan 15 & 16
MEDIA KOMUNIKASI Pertemuan 7
PROFILE BOARDS DAN VISUAL APPROACH BOARD Pertemuan 9
TEKNIK WAWANCARA Pertemuan 15 & 16
1. Tahap Prainteraksi  2 kegiatan ; internal & eksternal A. internal  kegiatan yang berhubungan dengan diri sendiri : orientasi tugas, peningkatan kesadaran.
Fungsi Logaritma Pertemuan 12
Fungsi Eksponensial Pertemuan 11 Matakuliah: J0174/Matematika I Tahun: 2008.
Materi Pokok :Teks Editorial
Pertemuan 9: Pedoman pembuatan makalah
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
STRATEGI MEMBANGKITKAN MOTIVASI.
POKOK BAHASAN Pertemuan 10
Merancang strategi komunikasi dan bauran promosi Pertemuan -11
PERILAKU SISWA SEBAGAI INDIVIDU
Pengertian Motivasi dan Teori-Teori Motivasi
Sebaran Peluang Diskrit (II) Pertemuan 6
KEBEBASAN MENGELUARKAN OPINI Pertemuan 1
RUANG LINGKUP OPINI PUBLIK Pertemuan 2
Prinsip, Strategi, Tata Cara dan Media Advokasi
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
Menangani krisis By : diana ma’rifah.
RISET DAN PERSIAPAN WAWANCARA Pertemuan 11 & 12
Manajemen Public Relations
MEDIA, PELAYANAN PUBLIK DAN LOGIKA POLITIK Pertemuan 10
KALIMAT EFEKTIF.
Merancang penelitian public relations
PERILAKU KOLEKTIF DALAM OLAHRAGA
Penyusunan Karangan Ilmiah Pertemuan 13
SIDANG KONSEP Pertemuan 7
EKONOMI DAN OPINI PUBLIK Pertemuan 8
Start.
Matakuliah : Desain Komunikasi Visual II (New Media)
PENULISAN ADVERTORIAL
Sebaran Peluang (II) Pertemuan 4
KRITERIA DESAIN, STANDAR DESAIN, DAN METODE ANALISIS PERTEMUAN 6
TEORI KOMUNIKASI MASSA
ANALISA DAN KESIMPULAN Pertemuan 4
EVALUASI NASKAH RADIO Etika Naskah Jurnalistik Radio Pertemuan 16
PRESENTASI DAN EVALUASI Pertemuan 39
PUBLIC RELATIONS, MEDIA DAN RELASI-RELASI MEDIA Pertemuan 10
Ordinary Annuity vs. Annuity Due Pertemuan 13
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
TEKNIK WAWANCARA Pertemuan 15 & 16
Materi Pokok :Teks Editorial
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Etika Komunikasi Massa Pertemuan 7
KESALAH-PAHAMAN DALAM PROSES KOMUNIKASI
PROBING PROMTING. konsep probing adalah penyelidikan, pemeriksaan dan prompting adalah mendorong atau menuntun. Penyelidikan atau pemeriksaan disini bertujuan.
Presented By: TIM IPE FK UNUD
Faktor Pembentuk Brand Pertemuan 4
Transcript presentasi:

GOSIP DAN RUMOR DALAM OPINI PUBLIK Pertemuan 6 Matakuliah : O0222 - Opini Publik Tahun : 2009 GOSIP DAN RUMOR DALAM OPINI PUBLIK Pertemuan 6

Mahasiswa dapat menghubungkan antara gosip, rumor serta opini publik Tujuan Mahasiswa dapat menghubungkan antara gosip, rumor serta opini publik Bina Nusantara University

Materi Pengertian Rumor Bentuk-bentuk Rumor Perkembangan Rumor Pengertian Gosip Rumor, Gosip dan Opini publik Bina Nusantara University

Pengertian Rumor Wilbur Schram dalam bukunya yang berjudul “Procces and Effect of Mass Communication mengemukakan tulisan dari Gordon Allport dan Leo Postman mengenai “The Psychology of Rumour”. Rumor adalah cerita yang tidak tentu sumbernya yang menjalar dari mulut ke mulut. Rumor dapat disamakan dengan desas desus dalam bahasa Indonesia. Rumor berpijak kepada motivasi tertentu yang dalam kegiatannya menjadi landasan dari Rumor. Bina Nusantara University

Bentuk-Bentuk Rumor Dalam kaitan dengan motif yang menjdai landasan dari rumor, maka rumor dapat dibagi menjadi beberapa bentuk : Hostility Wedge-Driving Rumors, yaitu rumor yang mengandung pesan permusuhan. Fear (Bogey) Rumors, yaitu rumor yang mengandung rasa takut. Wish (Pipe Dream) Rumors, yaitu rumor yang mengandung berbagai harapan. Hate/Hatred Rumors, yaitu rumor yang mengandung kebencian Unclassifiable Rumors, rumor yang tidak termasuk pada kategori di atas. Bina Nusantara University

Perkembangan Rumor Seseorang atau orang-orang yang terlibat atau melibatkan diri dalam rumor biasanya karena dimotivasi untuk mencari kepuasaan atau pelampiasan rasa benci, rasa bermusuhan, rasa takut atau motivasi lainnya. Oleh karena itulah, rumor menjadi dasar yang subur dalam suatu permusuhan, bentrokan, konfrontasi, kompetisi dan kongkruensi. Rumor dapat berkembang cepat dalam suasana dan iklim tertentu. Seperti apabila komunikasi tidak dapat berjalan dengan baik dan terlambat peredarannya misalnya dalam masa perang, ketegangan, pemberontakan, revolusi merupakan kesempatan dan iklim yang baik bagi rumor untuk berkembang. Bina Nusantara University

1. mengandung sifat-sifat penting (importance) Rumor tidak akan berkembang biak manakala terdapat penyaluran berita secara mantap, kontinu dan teratur. Allport dan Postman mengatakan bahwa rumor mendapat kesempatan untuk berkembang karena sifat dan ciri-ciri yaitu : 1. mengandung sifat-sifat penting (importance) 2. dan sifat-sifat yang meragukan (ambiguity) Berpijak pada uraian di atas, Allport dan Postman mengajukan rumus : R = i X a Bina Nusantara University

Rumus ini berarti, bahwa berkembangnya rumor atau R merupakan produk dari meningkatnya i (importance) terhadap a (ambiguity). Dengan kata lain, semakin besar keraguan terhadap pemberitaan atau informasi mengenai sesuatu yang penting, makin besar pula kemungkinan berkembangnya rumor. Bina Nusantara University

Pengertian Gosip Gosip menurut Santoso Sastropoetro adalah cerita tentang seseorang atau pihak tertentu, dimana pihak tersebut tidak hadir di tempat sewaktu cerita itu dibicarakan. Gosip dapat diistilahkan dalam bahasa indonesia dengan istilah populer kasak-kusuk. Landasan, motivasi dan tujuannya adalah sama dengan rumor. Akan tetapi, gosip secara khusus dipergunakan untuk melemahkan mental dan moral dari pihak yang menjadi obyek pembicaraan. Bina Nusantara University

Rumor, Gosip dan Opini Publik Pada dasarnya, sama seperti propaganda, rumor dan gosip merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan dalam komunikasi. Seringkali rumor dan gosip menjadi alat pembentuk opini publik. Bahkan tidak jarang rumor dan gosip digunakan bersama propaganda untuk mengarahkan pembentukan opini di masyarakat mengenai suatu isu. Rumor-Propaganda sering digunakan dalam masa perang, karena mampu menjadi salah satu senjata ampuh dalam kegiatan Psychological Warfare untuk mengacaukan serta melemahkan mental dan moral musuh. Bina Nusantara University

Di sisi lain rumor juga dapat dimanfaatkan dalam menyebarkan harapan untuk memperkuat mental dan moral, ketika seseorang berada dalam posisi terdesak dan terjepit. Dalam kehidupan sehari-hari sekalipun sarana komunikasi sudah modern, namun dalam situasi persaingan rumor dapat dipergunakan untuk merusak hubungan baik antara pihak-pihak yang bersangkutan. Bina Nusantara University