DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN PENYAKIT PADA MASA NIFAS SISRI NINGSIH 130083
Deteksi Dini Masa Nifas adalah Memantau kondisi Ibu dan Bayi pasca persalinan dalam rangka menghindari komplikasi yang mungkin terjadi,dan untuk mencapai tingkat kesehatan yang sebaik mungkin bagi ibu-ibu yang baru melahirkan.
Dua sampai enam jam masa nifas Kunjungan ke-1 (6-8 jam setelah persalinan) Tanda bahaya yang harus dideteksi secara dini yaitu: Atonia uteri Robekan jalan lahir Hematoma Adanya sisa plasenta Retensi urin
Pencegahan deteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk bila perdarahan berlanjut Berikan konsling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana pencegahan perdarahan masa nifas karena atonia uteri ini. Berikan asi awal (lakukan bounding attacment) Jaga bayi tetap hangat
Enam Hari Sampai Enam Minggu Masa Nifas Tanda bahaya yang harus dilakukan adalah: Mastitis Peritonitis Infeksi pada payudara
Penanganan Memastikan involusi uterus berjalan normal Memastikan ibu mendapatkan nutrisi yang baik dan istirahat yang cukup Memastikan ibu menyusui bayinya dengan baik dan tidak adanya tanda-tanda penyulit Memberikan konsling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat
Komlikasi dan penyakit dalam Masa Nifas Infeksi masa nifas Infeksi nifas merupakan masuknya bakteri Streptococus haemolyticus aerobicus, Staphilococus aureus,Eschericia coli dan Clostridium Welchipada traktus genetalia, terjadi sesudah melahirkan, kenaikan suhu sampai 38 derajat selsius atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama.
Pencegahan Luka harus dijaga agar tidak terkena infeksi Mencuci genitalia menggunakan sabun dan air mengalir Mengganti pembalut setiap buang air Pengunjung pada hari pertama harus dibatasi Penderita dengan infeksi nifas jangan dicampur dengan yang sehat
b. Endometritis Endometritis adalah radang pada endometrium, kuman-kuman memasuki endometrium, biasanya pada luka insertio plasenta dan waktu singkat mengikutsertakan seluruh endometrium
Tanda – tanda dan gejala Takikardi Suhu, 38 – 40 derajat celcius Menggigil Nyeri tekan uterus lokea sedikit dan tidak berbau, atau banyak, berbau busuk, mengandung darah, dan seropuralen jumlah sel darah putih meningkat
Penanganan Endrometritis : rujuk kerumah sakit, konsultasi dokter, diberikan obat anti mikroba spektum luas atau terapi antiobiotik tripel, biasanya secara IV, pulangkan jika dalam 24 jam tidak terjadi panas.
c. Peritonitis peritonitis adalah peradangan pada peritonium yang merupakan pembungkus visera dalam perut yang disebabkan oleh spontaneous bakterial peritonitis (SBP). Pada peritonitis umum terjadi peningkatan suhu tubuh, nadi cepat dan kecil, perut kembung dan nyeri, dan ada defense musculaire. .
Tanda-tanda Peritonitis Muka yang semula kemerah-merahan menjadi pucat, mata cekung, kulit muka dingin, terdapat fasies hippocratica
D. Bendungan Asi Yaitu terjadinya pembengkakkan pada payudara karena meningkatnya produksi asi dan rasa nyeri disertai kenaikan suhu badan. Penyebab Bendungan Asi Pegosongan mammae tidak sempurna Faktor hisapan bayi yang tidak aktif Putting susu terbenam Putting susu terlalu panjang
Tanda dan gejala Mammae panas serta keras dan nyeri tekan Putting susu datar dapat menyebabkan bayi sulit untuk menyusui Mammae bengkak dan bewarna kemerahan Suhu tubuh sampai 38 C
Penangan Susukan bayi segera setelah lahir Susukan bayi tanpa dijadwalkan Keluarkan asi sedikit supaya payudara lebih lembek Pompa asi jika produksi asi berlebihan Kompres dingin dan hangat payudara untuk mengurangi nyeri tekan Lakukan pengurutan untuk mengurangi bendungan pada vena Lakukan perawatan payudara
E. Thrombophlebitis Yaitu: kelainan pada masa nifas dimana terjadi penyumbatan pada pembuluh darah karena adanya pembekuan darah Jenis-jenis Thrombophlebitis Thrombophlebitis femoralis Keadaan umum yang baik, subfebris selama 7-10 hari, kemudiaan naik pada hari ke 10 – 20,yang disertai menggigil dan nyeri.
Tanda-tanda Thrombophlebitis femoralis kaki sedikit fleksi dan rotasi keluarserat sulit bergerak lebih panas dibandingkan dengan kaki yang lain. Nyeri hebat pada lipatan paha. Edema kadang –kadang terjadi sebelum atau setelah nyeri.
2. Thrombophlebitis Pelviks Yakni mengenai dinding uterus dan logamentum latum yakni vena ovarika, vena uterina dan vena hipograstika
Penanganan : Kaki ditinggikan untuk mengurangi edema, lakukan kompresi pada kaki, setelah mobilisasi kaki hendaknya tetap dibalut elastik atau memakai kaus kaki panjang selama mungkin. Kondisi ibu jelek, sebaiknya jangan menyusui. Antiobiotik dan analgesik
TERIMAKASIH