PERTUMBUHAN EKONOMI
PERUBAHAN EKONOMI 1. Pertumbuhan 1) Pertumbuhan total potensial, terjadi kenaikan pendapatan nasional riil 2) Kenaikan taraf hidup individual, di mana kenaikan total output riil lebih besar drpd pertambahan penduduk 2. Penurunan 1) Terjadi bila Prod.Nas. riil tetap/menurun 2) Terjadi bila tingkat pertambahan penduduk lebih besar drpd tingkat pertumbuhan output riil.
Kelemahan : Tolok ukurnya bersifat materi saja, tanpa mempersoalkan kualitas kehidupan. Misal : tersedianya waktu senggang Faktor-faktor Pertumbuhan 1. Faktor fisik (kualitas dan kuantitas) : SDA,SDM, Barang kapital, Teknologi Disebut : Faktor-faktor penawaran dalam pertumbuhan ekonomi Lebih banyak dan lebih berkualitas keempat faktor tersebut, memungkinkan perekonomian memproduksi output lebih besar.
2. Faktor manajemen sumberdaya, terdiri dari : - Aspek permintaan SD yang terus bertambah untuk dapat digunakan sepenuhnya. - Aspek alokasi : bermaksud tidak semata-mata menggunakan SD tetapi diupayakan bagaimana alokasi penggunaan SD itu dilakukan sedemikian rupa sehingga mencapai produksi maksimum. Pertumbuhan ekonomi dijelaskan oleh Kurva Batas Kemungkinan Produksi
C . E A Barang modal . F B D D Barang konsumsi
Perbaikan kualitas dan penambahan kuantitas akan mendorong kurva AB ke CD Mungkin saja terjadi produk aktual lebih kecil dari produk potensial, misal di titik E atau F (berada di bawah CD) Hambatan terjadi karena tidak mampunya perekonomian menciptakan Agregat Demand yang cukup untuk menyerap SD.
The Law of Diminishing Returns dan Jumlah Penduduk (Dilema Kemiskinan dan Kesengsaraan Malthus) Hubungan antara perubahan SD dengan output total tidak proporsional. Bisa terjadi : Increasing Returns to Scale (IRS) Decreasing Returns to Scale (DRS) Constant Returns to Scale (CRS)
- Perumahan IRS DRS Disebabkan oleh LDR Makanan + pakaian
Mengapa LDR selalu terjadi ? Karena pada dasarnya SD adanya terbatas. Misal: usaha lahan. Bila faktor TK terus ditambah, maka tambahan hasil semula meningkat. Tapi selanjutnya tambahan hasil akan berkurang (di-minishing) Kasus tersebut diperlihatkan dalam tabel sbb :
Input TK Produk Total Produk Marginal Produk rata2 (TP) (MP) (AP) 0 0 1 6 6 6 2 13,5 7,5 6,75 3 21 7,5 7 4 28 7 7 5 34 6 6,8 6 38 4 6,3 7 38 0 5,4 8 37 -1 4,6
Selama MP positif, TP naik Bila MP nol, TP mencapa titik maksimum Bila MP negatif, TP menurun Dalam kaitan dengan pertumbuhan ekonomi, konsep Produk Rata-rata (AP) lebih berarti untuk menunjukkan Hukum Pertambahan hasil yang Semakin Berkurang (LDR) AP mula-mula naik mencapai maksimum, tapi kemudian menurun.
Pertumbuhan ekonomi dan Agregate demand Pertumbhan ekonomi tidak hanya meliputi segi penawaran saja (penyediaan SDA, SDM, Kapital dan teknologi), tapi juga harus didukung oleh peningkatan Agregate Effective Demand untuk menyerap kenaikan penawaran. Persoalannya adalah bagaimana menciptakan agregate demand yang cukup sehingga tercapai PNN keseimbangan yang full employment tanpa menimbulkan inflasi.
C+I+G2 C+I+G1 C,I,G Rp 26 27 PNN (Rp.) 26= kesempatan kerja penuh th 1990 27= kesempatan kerja penuh tahun 1991
Anggapan: PNN pada Full employment tahun 1990 adalah Rp. 26 T dan permintaan agregatif adalah C + I + G1, hingga tingkat PNN dalam Full Employment dapat dicapai karena sama dengan tingkat pendapatan keseimbangan Misalnya terjadi pertumbuhan kapasitas produksi akibat pertambahan sumber-sumber pertumbuhan hingga tingkat PNN full emplyment pada tahun 1991 menjadi Rp. 27 T atau naik sebesar 4%
Agar potensi produksi total dapat direalisasikan maka permintaan agregatif harus naik dengan laju pertumbuhan yang cukup untuk memelihara full employment. Karena itu permintaan agregatif (AD) harus bergeser ke atas menjadi C+I+G2 Jika tidak dapat mencapai C+I+G2 atau lebih kecil dari G + I +G2, maka kenaikan produk total tidak dapat dimanfaatkan, Dengan demikian sumber2 menganggur dan berarti pertumbuhan menurun. Sebaliknya jika kenaikan AD melebihi C + I + G2 maka kenaikan produksi dapat direalisasi, akan tetapi terjadi inflasi. Dalam keadaan demikian peran pemerintah diperlukan.
Teori Pertumbuhan Ekonomi 1.Teori Pertumbuhan Klasik Ada 4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yakni: jumlah penduduk, jumlah barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi. Diantara 4 faktor tersebut titik berat pada pengaruh pertambahan penduduk. Menurut ekonom Klasik, hukum tambahan hasil yang semakin berkurang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sehingga pertumbuhan tidak akan terus berlangsung.Bila penduduk sudah terlalu banyak, pertambahannya akan menurunkan tingkat kegiatan ekonomi karena produktivitas setiap penduduk menjadi negatif dan kemakmuran akan menurun.
2. Teori Schumpeter Menekankan pentingnya peran pengusaha dalam pertumbuhan ekonomi. Pengusaha merupakan kelompok yang terus menerus membuat inovasi dalam kegiatan ekonomi. Menurut Schumpeter, makin tinggi tingkat kemajuan ekonomi, semakin terbatas kemungkinan untuk inovasi sehingga pertumbuhan menjadi lambat. Pandangan ini berbeda dengan pandangan Klasik karena menurut Klasik, kelambanan pertumbuhan terjadi pada tingkat pendapatan subsisten (paling rendah).
3. Teori Harrod Domar Harrod Domar menekankan pada syarat yang harus dipenuhi agar perekonomian tumbuh dalam jangka panjang. Analisisnya merupakan pelengkap dari analisis Keynesian yang menitikberatkan pada analisis ekonomi jangka pendek. Menurut Domar, dalam jangka panjang pertambahan pengeluaran agregat perlu dicapai untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Untuk mempertahankannya hanya mungkin bila I + G + (X – M) terus menerus bertambah.
4. Teori pertumbuhan Neo Klasik Bila teori Harrod-Domar melihat pertumbuhan dari sisi permintaan melalui pengeluaran agregat, maka teori Neo Klasik melihat dari sisi penawaran. Menurut teori ini yang dikembang-kan Abramovits dan Solow, pertumbuhan ekonomi tergantung pada perkembangan faktor-faktor produksi. ΔY = f ( ΔK, ΔL, ΔT) ΔY = tingkat pertumbuhan ekonomi ΔK = tingkat pertumbuhan kapital ΔL = tingkat pertumbuhan penduduk ΔT = tingkat perkembangan teknologi
Menurut Solow, faktor terpenting dalam mewujudkan pertumbahan ekonomi bukan pertambahan modal dan pertambahan tenaga kerja, tetapi kemajuan teknologi dan pertambah-an kemahiran tenaga kerja. Masalah pembangunan di negara berkembang 1. Pertanian tradisional 2. Kekurangan modal dan tenaga ahli 3. Kekurangan tenaga terampil dan berpendidikan 4. Perkembangan penduduk pesat 5. Masalah institusi, sosial, kebudayaan, dan politik.
Permasalahan lain : 1. Kalau terjadi growth, apakah ada jaminan employment naik ? Belum tentu, tergantung choice of technique (Labor intensive atau capital intensive) 2. Kalau terjadi growth, kue yang bagaimana yang perlu dibagi ? Kue yang dapat memberikan kesejahteraan kepada sebagian besar masyarakat Paradigma baru : Bagaimana menciptakan lapangan kerja, karena lapangan kerja akan menciptakan pertumbuhan
Karena itu strategi pembangunan hendaknya : 1. Resources based (SDA dan SDM) Dengan demikian akan terjadi added value untuk masyarakat Indonesia dan mendorong pasar domestik. SDA Indonesia : - tanah subur - alam kaya - laut kaya Perlu meniru SDM Jepang : kerja keras, unggul, kreatif, inovatif, dan imitatif (produktif)
Buku Adam Smith : An inquiry to the Wealth of Nations (1776) Sebelumnya : On the Theory of Moral Senthiment Isi, ilmu ekonomi concerned dengan : - Keadilan sosial - Pemerataan - Martabat manusia (terkait dengan employment) Jadi : Economics is not value neutral science
2. Participatory and emancipatory development approach Participatory approach : dikembangkan oleh Joseph Eaton (AS), di mana: keikutsertaan masyarakat ditampung dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pembagian hasilnya (wujud dari demokrasi ekonomi) Tidak ada partisipasi tanpa emansipasi. Karena itu tidak boleh ada subordinasi (diskriminasi), yakni hubungan ekonomi “tuan-hamba, taoke-kuli, majikan buruh” Jaman kolonial : “ Houden en inlanders verboden togang” (Anjing dan pribumi dilarang masuk) Partisipasi tanpa emansipasi: tanam paksa, kerja rodi, dan lain-lain.
Ekonomi Pancasila 1. Berlaku moral agama : tidak ada riba, subsidi untuk yang miskin, kehidupan yang layak bagi kemanusiaan, dll Sikap Liberal : There is no free lunch Sunah Rasul : Tidak bisa tidur bila tetangga tidak makan 2. Tidak ada eksploitasi manusia oleh manusia 3. Anti ketimpangan antar penduduk dan antara wilayah (melihat Indonesia sebagai satu kesatuan) 4 Demokrasi ekonomi : tidak menghendaki konsentrasi kekuatan ekonomi pada sekelompok orang. Terwujudnya Ekonomi Kerakyatan. 5. Keadilan Sosial, termasuk kesejahteraan ekonomi untuk masyarakat banyak.
Analisis terhadap Teori Pertumbuhan Teori pertumbuhan sangat percaya adanya trickle down effect Inti teori TDE : Biarkan ekonomi tumbuh hanya pada kutub-kutub tertentu saja, karena pada gilirannya kutub-kutub tersebut akan memberikan rembesan ke bawah Menurut ekonom Strukturalis, kenyataan : tidak terjadi trickle down, malahan trickle up. Terjadi pula a moral crime dan fully discriminatory