RELAI DIFERENSIAL (DIFERENTIAL RELAY).

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
INDUKSI ELEKTOMAGNETIK
Advertisements

Operasi SCR dan Aplikasinya
MERAWAT DAN REPARASI RADIO Kompetensi : Memperbaiki Radio Penerima.
Pertemuan ke :2 Bab. II  Pokok bahasan : Proteksi dengan menggunakan relay  Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengetahui macam-macam relay, fungsi.
TRANSFORMATOR ARUS ( CT ) TRANSFORMATOR TEGANGAN ( PT )
Cara Kerja Power Supply
OPERASI DAN APLIKASI TRIAC
Elektronika Industri Muh. Afdhal Syahrullah D
Pertemuan ke : 4 Bab. III  Pokok bahasan : Peralatan input relay  Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengetahui macam-macam trafo tegangan, dan trafo.
Simbol dan Fungsi Contoh Dioda Simbol Fungsi :
MACAM – MACAM ALAT UKUR DAN PENGGUNAANYA
Pengontrolan motor stepper
RANGKAIAN PENGENDALI MOTOR
OPERATIONAL AMPLIFIER
Sistem Pengendalian Motor
Teknologi Bahan Elektrik
PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
TRANSFORMATOR DAN DISTRIBUSI DAYA
RELAI TEGANGAN LEBIH / KURANG.
RELAI ARUS LEBIH OVERCURRENT RELAY.
DISTORSI HARMONISA Happy Novanda, PhD.
RELAI FREKUENSI ( FREQUENCY RELAY )
Kontak-Kontak Mekanik
TRAFO INSTRUMENT.
RANGKAIAN CATU DAYA NAMA :OFANI DARIYAN KELAS : XI EB NO :30.
Alat Ukur dan Pengukuran
GENERATOR PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
KOORDINASI OCR DAN GFR PADA JARINGAN DISTRIBUSI
Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945
Cara Menggunakan Alat Ukur Avometer
Menguji DC power dan peralatan rectifier
Trafo Instrumen.
Mengoperasikan PLC pada sistem operasi unit generator pembangkit
Pull Up dan Pull Down.
Dasar elektronika daya
KONSEP DASAR RANGKAIAN LISTRIK (Hukum-hukum dalam Rangkaian Listrik)
Ohmmeter DC Cukup banyak meter-resistans (Ohmmeter) saat ini yg digital, tetapi prinsip dasar dr Ohmmeter mekanis amat berharga untuk dipelajari. Ohmmeter.
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) & catu daya teregulasi
Pengertian thyristor  Thyristor merupakan salah satu devais semikonduktor daya yang paling penting dan telah digunakan secara ekstensif pada rangkaian.
PLPG. KE – 28 KELOMPOK TEKNIK 2010.
MEMASANG PROTEKSI PEMBANGKIT
Penyearah Gelombang-Paruh
Teknik Pembangkit Listrik
Memasang peralatan proteksi
BENGKEL ELEKTRONIKA II SAKLAR (SWITCH)
MACAM – MACAM ALAT UKUR DAN PENGGUNAANYA
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)
V. PERTIMBANGAN PERANCANGAN SISTEM SEKUNDER
INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY
Tranduser dan Sensor “Sensor Signal Conditioning”
System Pembangkit Tenaga Listrik
PENGANTAR SISTEM KONTROL
Bab II DIODA SEMIKONDUKTOR
MEGGER PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI
BATERAI Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik dan juga sebagai sumber arus listrik pada saat mesin kendaraan belum hidup.
RELAI JARAK DISTANCE RELAY.
VII. PEMAKAIAN KAPASITOR PADA SISTEM DISTRIBUSI
DASAR ELEKTRONIKA DIODA SEMIKONDUKTOR.
PETUNJUK PENGOPERASIAN PANEL LVMSB
PROTEKSI GENERATOR Pokok bahasan : Proteksi Generator
Analisis Perhitungan Short-Circuit MVA
Pengukuran Arus dan Tegangan
Instalasi Listrik Pertemuan ke-9.
Disusun oleh: Annisa Wigati
TRAFO ARUS PENYULANG JENUH, PENYEBAB DAN DAMPAKNYA
KONSEP DASAR ANALISIS HUBUNG SINGKAT Pelatihan Analisis Sistem Tenaga.
SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR
NAMA :OFANI DARIYAN KELAS : XI EB NO :30 1. RANGKAIAN CATU DAYA : SUATU RANGKAIAN YANG MENYEDIAKAN ATAU MENGHASILKAN B + (TEGANGAN DC) YANG DIPERLUKAN.
Kelistrikan Kulkas (Refrigerator Electrical). Kali ini kita akan membahas tentang cara kerja rangkaian kelistrikan pada sebuah refrigerator dengan kontrol.
Analisis Perhitungan Short- Circuit MVA. Latar Belakang Perhitungan dan analisa yang mendalam perlu dilakukan untuk mengetahui kemungkinan besarnya arus.
Transcript presentasi:

RELAI DIFERENSIAL (DIFERENTIAL RELAY)

1. RELAI DIFERENSIAL BIAS [ PERSENTASE ]

RELAI DIFERENSIAL ADALAH SUATU RELAI YANG BEKERJA MEMBANDINGKAN DUA BUAH VEKTOR ARUS ATAU LEBIH . ARUS BEDA ( KETIDAK SEIMBANGAN ARUS ) YANG DIPEROLEH DARI MEMBANDINGKAN DARI DUA BUAH VEKTOR ARUS ATAU LEBIH AKAN MENGERJAKAN KUMPARAN OPERATING RELAI .

FUNGSI RELAI DIFERENSIAL RELAI DIFERENSIAL BIAS FUNGSI RELAI DIFERENSIAL SEBAGAI PENGAMAN UTAMA : # GENERATOR # TRANSFORMATOR DAYA # BUSBAR # MOTOR LISTRIK KAPASITAS BESAR

SIFAT RELAI DIFERENSIAL RELAI DIFERENSIAL BIAS SIFAT RELAI DIFERENSIAL # SANGAT SELEKTIP DAN CEPAT # SEBAGAI PENGAMAN UTAMA # TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI PENGAMAN CADANGAN # DAERAH PENGAMANANNYA DIBATASI OLEH CT1 DAN CT2

KONSEP DASAR RELAI DIFERENSIAL RELAI DIFERENSIAL BIAS KONSEP DASAR RELAI DIFERENSIAL KAWASAN PENGAMANAN CT1 CT2 @ RELAI DIFERENSIAL MEMBANDINGKAN ARUS DALAM BELITAN TRAFO ( I1 & I2 ) @ CT1 & CT2 RASIO NYA SEDEMIKIAN SEHINGGA ARUS SEKUNDERNYA I1 I2 i1 i2 R DIFERENSIAL SEDERHANA ( UNBIAS )

KONSEP DASAR RELAI DIFERENSIAL RELAI DIFERENSIAL BIAS KONSEP DASAR RELAI DIFERENSIAL KAWASAN PENGAMANAN @ TERJADI ARUS SIRKULASI SELAMA KONDISI NORMAL ATAU GANGGUAN DI LUAR SEHINGGA TIDAK ADA ARUS YANG MENGALIR PADA RELAI R. SEHINGGA RELAI TIDAK KERJA CT1 CT2 I1 I2 F i1 i2 R DIFERENSIAL SEDERHANA ( UNBIAS )

KONSEP DASAR RELAI DIFERENSIAL RELAI DIFERENSIAL BIAS KONSEP DASAR RELAI DIFERENSIAL @ GANGGUAN INTERNAL MENYEBABKAN ARUS MENGALIR PADA RELAI R MAKA RELAI AKAN BEKERJA KAWASAN PENGAMANAN CT2 CT1 I1 I2 SATU SUMBER F i1 i2 R DUA SUMBER DIFERENSIAL SEDERHANA ( UNBIAS )

KELEMAHAN RELAI DIFERENSIAL UNBIAS RELAI DIFERENSIAL BIAS KELEMAHAN RELAI DIFERENSIAL UNBIAS Dalam prakteknya relai diferensial unbias mempunyai 3 kelemahan utama : a) Karakteristik CT Pada saat gangguan eksternal ,karakteristik CT yang tidak sama akan menghasilkan tegangan pada masing masing sekunder Ct tidak sama. Juga panjang kabel kontrol sekunder CT tidak sama CT1 CT2

Arus sisi sekunder CT dapat dibuat match hanya RELAI DIFERENSIAL BIAS b) Perubahan rasio akibat ON LOAD TAP CHANGER Arus sisi sekunder CT dapat dibuat match hanya pada satu titik dari rentang pengubahan tap. Pada posisi lain akan timbul arus tak seimbang. c) Magnitising Inrush Current Arus ini muncul disisi primer dan condong mengerjakan relai R .

UNTUK MEMBUAT RELAI STABIL : RELAI DIFERENSIAL BIAS UNTUK MEMBUAT RELAI STABIL : (1) KESULITAN (a) DAN (b) DIATASI DENGAN RELAI DIFERENSIAL PERSENTASE ATAU BIAS (2) KESULITAN (c) DIATASI DENGAN HARMONIC RESTRAINT

RELAI DIFERENSIAL PERSENTASE ( BIAS ) RELAI DIFERENSIAL BIAS RELAI DIFERENSIAL PERSENTASE ( BIAS ) CT1 CT2 ALAT YANG DIPROTEKSI OPERATE RESTRAINT

KARAKTERISTIK ( SLOPE ) RELAI DIFERENSIAL BIAS KARAKTERISTIK ( SLOPE ) SLOPE 2 SLOPE V% TRIP BLOK SLOPE !

SAAT TRAFO DAYA DIENERGISE RELAI DIFERENSIAL BIAS KOMPOSISI ARUS SAAT TRAFO DAYA DIENERGISE ATAU GANGGUAN ARUS INRUSH ARUS GANGGUAN SIKLUS SIKLUS SIKLUS CT CT KE 1 KE 2 KE 3 TIDAK JENUH JENUH KOMPONEN ARUS DC 58 58 58 38 0 HARMONISA 100 100 100 100 100 KE 1 HARMONISA 62 63 65 9 4 KE 2 HARMONISA 25 28 30 4 32 KE 3 HARMONISA 4 5 7 7 9 KE 4 HARMONISA 2 3 3 4 2 KE 5

HARMONIC RESTRAINT / BLOCKING RELAI DIFERENSIAL BIAS HARMONIC RESTRAINT / BLOCKING KARENA ARUS SERBU ( INRUSH ) TERJADI HANYA PADA SALAH SATU SISI TRAFO , ARUS INI AKAN MENGALIR DALAM SIRKUIT DIFERENSIAL DAN DAPAT MENGERJAKAN RELAI . MAKA DIGUNAKAN METODE HARMONIC RESTRAINT / BLOCKING UNTUK MENSTABILKAN RELAI DIFERENSIAL PERSENTASE .

TERHADAP ARUS INRUSH , YAITU DENGAN MEMFILTER ARUS . . HARMONIC RESTRAINT METODE INI MEMBUAT RELAI DIFERENSIAL TIDAK SENSITIP TERHADAP ARUS INRUSH , YAITU DENGAN MEMFILTER ARUS BEDA , DISEARAHKAN DAN MENAMBAH RESTRAINT PERSENTASE RELAI DISETEL SEDEMIKIAN SEHINGGA TIDAK AKAN BEKERJA BILA HARMONIS KE DUA TIDAK MELEBIHI 15% DARI ARUS FREKUENSI FUNDAMENTAL . (b) . HARMONIC BLOCKING METODE INI MEMBERIKAN RELAI BLOCKING SECARA TERPISAH YANG MANA KONTAKNYA DISAMBUNG SERI DENGAN KONTAK RELAI DIFERENSIAL PERSENTASE , DAN AKAN BEKERJA BILA HARMONIS KE DUA KURANG DARI 15% ARUS FUNDAMENTAL . RELAI DIFERENSIAL BIAS

WIRING RELAI DIFERENSIAL RELAI DIFERENSIAL BIAS WIRING RELAI DIFERENSIAL # PENYESUAI FASA FASA ARUS YANG MASUK DAN YANG KELUAR DARI RELAI HARUS SAMA . # PENYESUAI ARUS BESARNYA ARUS YANG MASUK DAN YANG KELUAR DARI RELAI HARUS SAMA . PERLU DIKETAHUI : * SAMBUNGAN / POLARITAS TRAFO DAYA * POLARITAS CT DAN RASIO CT * POLARITAS DAN RASIO ACT

SYARAT SAMBUNGAN PROTEKSI DIFERENSIAL TRAFO DAYA RELAI DIFERENSIAL BIAS SYARAT SAMBUNGAN PROTEKSI DIFERENSIAL TRAFO DAYA SISI CT ACT TRAFO DAYA PRIMER SEKUNDER Y Y Y D D Y Y Y Y D D Y

SAMBUNGAN / POLARITAS TRAFO DAYA RELAI DIFERENSIAL BIAS SAMBUNGAN / POLARITAS TRAFO DAYA R r A1 r a1 R A1 A2 a2 a1 S c1 b1 s A2 B2 B1 B2 b2 b1 t s C2 T t B1 C1 C2 c2 c1 T S C1 SAMBUNGAN YY0 r R a2 a1 c1 A1 s b1 t R A1 A2 s b2 b1 S B1 B2 t a1 A2 B2 c2 c1 T r C2 C1 C2 B1 S C1 SAMBUNGAN YY6

SAMBUNGAN / POLARITAS TRAFO DAYA RELAI DIFERENSIAL BIAS SAMBUNGAN / POLARITAS TRAFO DAYA R r c2 A1 c1 a1 r t R a2 a1 b2 A1 A2 a2 S b1 s s b2 b1 A2 B2 B1 B2 C2 T t B1 C1 C2 c2 c1 T S C1 SAMBUNGAN YD1 R t c2 A1 c1 a1 s R b2 a2 a1 a2 A1 A2 r b1 S A2 B2 r b2 b1 B1 B2 s C2 B1 T C1 C2 c2 c1 T S t C1 SAMBUNGAN YD5

SAMBUNGAN / POLARITAS TRAFO DAYA RELAI DIFERENSIAL BIAS SAMBUNGAN / POLARITAS TRAFO DAYA R r A1 a2 a1 b1 r a1 R s A1 A2 a2 b2 b1 S s c1 A2 B2 t B1 B2 c2 c1 C2 T t B1 C1 C2 T S C1 SAMBUNGAN Yd11 r R a2 a1 s A1 R b2 A1 A2 s a1 b1 b2 b1 S t c2 B1 B2 t A2 B2 a2 c2 c1 c1 r T C2 C1 C2 B1 S C1 SAMBUNGAN Yd7

SAMBUNGAN CT SAMBUNGAN Y0 SAMBUNGAN Y6 P1 CT P2 R R S1 S2 S Ir T It Is RELAI DIFERENSIAL BIAS SAMBUNGAN CT P1 CT P2 R R S1 S2 S Ir SAMBUNGAN Y0 T It Is T S r s t n R R S1 S2 S SAMBUNGAN Y6 T Is It n t s r T S Ir

SAMBUNGAN CT Ir-It SAMBUNGAN D1 SAMBUNGAN D11 P1 CT P2 R R S1 S2 r S RELAI DIFERENSIAL BIAS SAMBUNGAN CT P1 CT P2 R Ir-It R S1 S2 r S SAMBUNGAN D1 Ir -It T Ir It It Is Ir-It T S r s t R Ir-Is R S1 S2 S r T Ir SAMBUNGAN D11 Ir Is -Is It Ir-Is r s t T S Ir

SAMBUNGAN ACT Ir Is It Ir Is It P1 P1 P2 P2 YD1 ACT1 YD11 ACT2 S2 It’ RELAI DIFERENSIAL BIAS SAMBUNGAN ACT Ir Is It Ir Is It P1 P1 P2 P2 YD1 ACT1 YD11 ACT2 S2 It’ S2 Ir’ Ir’ S1 S1 Is’ Ir’-It’ Ir’-Is’

52 DIAGRAM PROTEKSI GENERATOR GENERATOR CT1 CT2 RELAI DIFERENSIAL R S RELAI DIFERENSIAL BIAS GENERATOR CT1 CT2 52 R S T RELAI DIFERENSIAL DIAGRAM PROTEKSI GENERATOR

TRAFO DAYA CT1 YY0 CT2 P1 P1 Y0 P1 Y0 P1 YD1 ACT1 YD1 ACT2 RELAI DIFERENSIAL S1 S1 RELAI DIFERENSIAL BIAS

PROTEKSI GENERATOR & TRAFO RELAI DIFERENSIAL BIAS PROTEKSI GENERATOR & TRAFO TRAFO GEN . CT1 GEN CT2 IR - IS Ir R S T ACT RELAI DIFERENSIAL BIAS ir’ Ir - iS Ir’ - is’ is’

AUXILIARY ( INTERPOSSING ) CT 60 80 100 120 50 70 90 110 1 2 3 4 5 100: 68 RELAI DIFERENSIAL BIAS

AUXILIARY ( INTERPOSSING ) CT 60 80 100 120 50 70 90 110 1 2 3 4 5 100: 73 RELAI DIFERENSIAL BIAS

AUXILIARY CT 7,5 5 2,5 5 7,5 5 2,5 5/V3 RELAI DIFERENSIAL BIAS

1 2 3 4 5 6 X 7 8 9 S1 S2 S3 S4 P1 P12 ACT TIPE GEC ALSTOM TAP JUMLAH BELITAN BELITAN RATING TRAFO PRIMER 1 /1 A 5 / 1 A 5 / 5 A 1 - 2 5 1 1 2 - 3 5 1 1 3 - 4 5 1 1 4 - 5 5 1 1 5 - 6 125 25 25 X - 7 25 5 5 7 - 8 25 5 5 8 - 9 25 5 5 S1-S2 125 125 25 S3-S4 90 90 18 RELAI DIFERENSIAL BIAS

60MVA , 150KV +/- 10% / 20KV 300 / 5A 2000 / 5A In = 5A TRAFO DAYA YY0 CT1 CT2 P1 P1 P2 P2 Y0 Y0 P1 P1 P2 P2 S2 YD1 ACT1 YD1 ACT2 S2 RELAI DIFERENSIAL S1 In = 5A RELAI DIFERENSIAL BIAS

RANGKAIAN ACT TIPE MBCH UNTUK PROTEKSI DIFERENSIAL TRAFO TENAGA . 1 2 3 4 5 6 X 7 8 9 P1 P2 1 1 1 2 2 2 3 3 3 KE CT LINE P1 KE CT LINE 4 4 4 5 5 5 ACT 1 YD1 ACT 2 YD1 6 6 6 X X X 7 7 7 RASIO ACT 1 32 / 43 RASIO ACT 2 28 / 43 8 8 8 9 9 9 P2 S4 S4 S4 S3 S3 S3 S2 S2 S2 S1 S1 S1 KE RELAI KE RELAI t s r r s t

INTERNAL DIAGRAM RELAI DIFERENSIAL TIPE MBCH 2 BIAS 1 3 23 T5 5 2L1-2 2 TRIP OUTPUT I1 2L1 2 4 24 25 T4 6 I2 OUTPUT CIRCUIT TRIP OTHER PHASES 26 T3 10 13 INPUT CIRCUIT + 14 Vx - 12 T2 RESET 2L2-1 9 27 11 ALARM OPERATE 2L2 1 Idiff 28 T1 INPUT CIRCUIT INTERNAL DIAGRAM RELAI DIFERENSIAL TIPE MBCH 2 BIAS

INTERNAL DIAGRAM RELAI DIFERENSIAL TIPE MBCH 3 BIAS 1 21 3 I1 5 22 23 TRIP OUTPUT T5 2L1-2 2 2L1 2 4 I2 6 24 25 T4 OUTPUT CIRCUIT TRIP OTHER PHASES I3 10 26 T3 13 INPUT CIRCUIT + 14 Vx - 12 T2 RESET 2L2-1 9 27 11 ALARM OPERATE 2L2 1 Idiff 28 T1 INPUT CIRCUIT INTERNAL DIAGRAM RELAI DIFERENSIAL TIPE MBCH 3 BIAS

SAMBUNGAN KUMPARAN RELAI TIPE MBCH KUMPARAN RELAI DAPAT DILEPAS 23 25 24 26 27 28 RESTRAINT ( BIAS ) OPERATING SAMBUNGAN KUMPARAN RELAI TIPE MBCH 23 25 24 26 27 28 RESTRAINT ( BIAS ) OPERATING KUMPARAN RELAI DAPAT DILEPAS

Karakteristik / Slope Relai Diferensial Tipe D202 5 4 3 2 40% 40% 20% 40% 1 g = 50% g = 20% 1 2 3 4 5 6 7 a b c Karakteristik / Slope Relai Diferensial Tipe D202

t Karakteristik waktu Relai Diferensial Tipe D202 ms 50 40 30 20 5 10 5 10 15 20 25 30 Karakteristik waktu Relai Diferensial Tipe D202

RELAI DIFERENSIAL BIAS PENGUJIAN RELAI DIFERENSIAL BIAS

Pengujian relai diferensial Pengujian Individual Pengujian Stabilitas Pengujian Individual : Adalah menguji individu relai untuk Mengetahui apakah relai masih dalam Kondisi standar Pengujian Stabilitas : Adalah menguji fungsi relai apakah stabil Untuk gangguan di luar

Yang perlu diperhatikan dalam pengujian Individual adalah : Internal diagram relai yang diuji Setting relai yang diuji Portable Test Set dan perlengkapannya Item pengujian Wiring dan prosedur pengujian Blanko uji untuk mencatathasil uji Kesimpulan ( membandingkan hasil uji dengan data teknk ) Item Pengujan : Arus keraja minimum dan waktu kerja Sope Karakteristik relai Harmonic restraint

RELAI DIFERENSIAL BIAS PENGUJIAN INDIVIDUAL RELAI DIFERENSIAL BIAS PENGUJIAN ARUS PICK UP MINIMUM (g%) DAN WAKTU KERJA RELAI RELAI TIPE HU START TIMER STOP 10 1 5 220 Vac 3 7 R A 220 Vac SLIDE TRAFO ISOLASI RANGKAIAN PENGUJIAN RELAI DIFERENSIAL BIAS

RELAI DIFERENSIAL BIAS PENGUJIAN INDIVIDUAL RELAI DIFERENSIAL BIAS PENGUJIAN SLOPE ( V % ) R I1 RELAI TIPE HU A 10 220 Vac 1 5 3 7 R I0 A 220 Vac SLIDE TRAFO ISOLASI RANGKAIAN PENGUJIAN RELAI DIFERENSIAL BIAS

RELAI DIFERENSIAL BIAS PENGUJIAN INDIVIDUAL RELAI DIFERENSIAL BIAS PENGUJIAN HARMONIC RETRAINT Idc A SUMBER DC RELAI TIPE HU 10 5 1 3 7 S R Iac A 220 Vac SLIDE TRAFO ISOLASI RANGKAIAN PENGUJIAN RELAI DIFERENSIAL BIAS

Pengujian Relai Diferensial tipe D202 BBC A. Alat yang digunakan - relai diferensial tipe D202 BBC - portable test set tipe SR51a multiamp - suplai tegangan 110V dc dan 220V ac - kabel konektor B. Item pengujian - arus kerja minimum (pick up) - waktu kerja relai - karakteristik/slope C. Rangkaian pengujian lihat gambar pengujian relai diferensial D202 dengan alat uji portable test set SR51a.multiamp.

+ D202 ABB Rangkaian pengujian arus kerja Minimum dan waktu kerrja relai Diferensial D202 BBC 1 17 18 2 19 3 20 5 21 6 22 7 00.000 9 + VOLT RANGE SWITCH 13 11 110 V DC 15 12 - Multi amp Relai yang diuji D202 ABB

+ Rangkaian pengujian karakteristik slope relai Diferensial D202 BBC 1 17 18 2 19 3 20 5 21 6 INITIATE 22 7 00.010 9 VOLT RANGE SWITCH + 13 11 110 V DC OUTPUT #1/#2 15 12 - Multi amp Relai yang diuji OUTPUT #3

D. Prosedur pengujian D1. posisikan kontrol dari alat uji : 01. saklar ‘power on’. . . . . . . . . . . . . . . . . . Off 02. saklar ‘Timer operation selector’. . . . . . . . . Atas NO MOM , bawah Cont 03. knob ‘Main control’ . . . . . . . . . . . . . . . . . Nol 04 saklar ‘aux. power’ . . . . . . . . . . . . . . . . . INT 05. saklar ‘Range Voltmeter . . . . . . . . . . . . . . 300 V 06. Saklar ‘Voltmeter selector’ . . . . . . . . . . . . . EXT.AC 07. Saklar ‘Aux. selector’ . . . . . . . . . . . . . . . . VERN 08. Knob ‘Aux. control’. . . . . . . . . . . . . . . . . Nol 09. Saklar ‘AC range’ . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10 A 10. Saklar ‘DCrange’ . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5 A 11. Saklar ‘Main Ammeter range’ . . . . . . . . . . . . Lebih besar dari arus uji 12. Saklar ‘Voltage Relay Test’ . . . . . . . . . . . . . Set Norm 13. Saklar ‘ Output #1 / #2 . . . . . . . . . . . . . . . . Output #1 D2. Pengujian pick up 01, Hubungkan alat uji ke sumber tegangan 220 V ac , dan yakinkan bahwa alat uji dalam keadaan off. 02. hubungkan operating dan salah satu restraint relai ke output #1 alat uji ( lihat gambar ) . 03. Hubungkan terminal ‘kontak relai’ alat uji ke kontak trip relai 04. Pilih ‘range Ammeter’ lebih besar dari arus yang diukur/diuji

05. Posisikan saklar ‘Timer Operation selector’ yang atas pada ‘NO Maint’ dan yang bawah pada ‘Cont’ 06. Hidupkan alat uji dan lampu tanda akan menyala , dan tekan saklar ‘initiate’. 07. Putar knob ‘main control’ untuk menambah arus output sampai relai pick up dan lampu ‘continuity’ menyala dan catat besarnya arus pada blanko uji. Aux. control dapat untuk mengatur arus lebih halus. 08. Putar “main control’ atau ‘aux. control’ ke kiri untuk menurunkan arus uji, sampai relai reset dan catat besarnya arus ini pada blanko uji. 09. Putar ‘Main control’ dan ‘Aux. control’ ke posisi nol, dan matikan alat uji. D3. Pengujian Karakteristik waktu 01. Hidupkan alat uji . 02. Posisikan ‘Timer operation selector’ yang atas pada ‘NO Mom’ dan yang bawah pada posisi ‘Cont’ 03. Sambil menekan sklar ‘Initiate’ terus ,putar knob ‘Main control’ sampai arus mencapai 1,5 kali arus pick up, setelah itu lepas saklar ‘Initiate’ 04. Posisikan ‘timer operation slector’ yng atas pada ‘NO Maint’ dan yang bawah pada ‘Timer’, dan tekan saklar ‘Initiate’ 05. Relai akan bekerja ,timer start dan setelah relai trip maka timer akan stop dan catat waktu kerja nya pada blanko uji. 06. Posisikan knob ‘main control’ maupun ‘Aux. control’ ke posisi nol dan matikan alat uji.

D4. Pengujian karakteristik / slope 01. Hubungkan kumparan retraint ke output #1 pada tap 0 – 80 V ; 12,5 A 02. Hubungkan kumparan operating ke output #3 , dan common dari kedua output bisa dijadikan satu , lihat gambar penguian . 03. Hubungkan terminal ‘kontak relai’ alat uji ke kontak dari relai yang diuji. 04. Pilih ‘Main range ammeter’ lebih besar dari arus uji 05. Putar ‘aux. selector’ switch pada posisi 24 – AC – 3 06. Saklar ‘timer operation selector’ yang atas pada poisi ‘NO Maint’ dan yang bawah pada ‘cont’ 07. Hidupkan alat uji dan tekan yombol ‘ Initiate ‘ 08. Putar knob ‘main control’ untuk menmbah ‘output #1 (arus retraint), dan ‘aux. control’ untuk menambah arus ‘output #3’ (arus operating), sampai relai kerja. 09. Catat kedua besran arus ini dalam blanko uji, dan ulangi untuk besaran yang lain. 10. Possikan kedua ‘main control’ dan ‘Aux. control’ pada poisi nol, dan matikan alat uji.

PENGUJIAN RELAI DIFERENSIAL TIPE MBCH 12 GEC Alat yang digunakan - relai diferensial tipe MBCH 12 GEC - alat uji ( portable tet set ) tipe TPR 22CV KDK - sumber tegangan dc dan tegangan suplai 220 V ac - kabel konektor Item Pengujian - Arus kerja mnimum - waktu kerja relai - karakteristik / slope Rangkaian pengujian perhatikan gambar rangkain pengujian relai difernsial tipe mbch 12 GEC dengan alat uji ( portable test set 0 tipe TPR 22CV KDK

TPR 22 CV MBCH 12 V A A Rangkaian pengujian relai Diferensial - 23 1 24 3 25 26 1 2 T1 T2 P1 P2 C2 C1 C0 CT SEC VOLTMETER 220 V 27 28 MAKE TIME ON ON EXT + 13 OFF POWER - 14 OFF FAULT ON BREAK LAMP OFF INT TPR 22 CV A SELECTOR OFF MBCH 12 V A A 27 = operating 23-25 = restraint 1-2 = kontak 13-14 = tegangan suplai DC OVR UVR 75 V OCR UCR OTHER RELAY 150V 10 A 300V B 5 A B A OFF 1 A B SELECTOR MIN MAX MIN MAX TEST CONDITION Rangkaian pengujian relai Diferensial

Prosedur pengujian 1. Buat rangkaian pengujian seperti gambar 2. pilih setting dari relai yang akan diuji 3. Setel posisi kontrol dari alat uji seperti berikut ; - Power switch off - A output Min - B Output Min - A selector ( 0 – 50 A ) restraint coil - B Selector (0 – 10 A ) operating coil - Test Condition Other relay - Switch Fault off - A Circuit switch off - Voltmeter switch off - Make / Break witch Make - Time / Lamp off D1. Pengujian arus kerja minimum 1. periksa setting relai 2. posisikan power switch pada posisi On 3. putar Time / lamp pada posisi Lamp 4. Naikan arus dngan mengatur B Output dan perhatikan sampai relai start dan hentikan putaran knob.

Baca arus pada meter B , tepat pada saat lampu check menyala , ini adalah arus kerja mnimum. Kemudian putar knob output B ke kiri sampai lampu check padam dan ini adalah arus reset. Putar knob ke posisi nol dan matikan alat uji dengan memutar power swtch ke posisi off. D2. pengujian waktu kerja 1. Posisikan saklar / knob seperti butir D3. 2. putar power switch pada posisi On 3. Putar knob Output B searah jarum jam sampai meter B menunjuk arus 200 % dari arus kerja minimum 4. Posisikan power switch pada off 5. putar Time / Lamp switch pada posisi Time 6. tekan Reset untuk mereset counter display 7. jika power switch diputar ke On , Counter dan relai yang diuji akan bekerja 8. jika kontak menutup Counter akan stop dan mencatat waktu kerja relai dan catat besaran ini pada blanko uji. 9. Matikan alat uji , posisi saklar power switch ke off.

D2. menguji karakteristik / slope 1. Posisikan saklar / knob seperti butir D3 dan setel ; A selector . . . . . 15 A A circuit switch . . . On Time / Lamp switch . . Lamp 2. Putar power switch pada posisi On 3. putar A output knob sampai meter A menunjuk 5A 4. Putar B output knob pelan pelan sampai relai mulai kerja 5. Baca arus pada meter B bila lampu check kontak menyala , ini adalah arus kerja . 6. ulangi butir 3 s/d 5 untuk arus 10 A 7. bila sudah selesai matikan alat uji , posisikan power switch pada off.

PENGUJIAN STABILITAS

PENGUJIAN STABILITAS TRAFO DAYA YY0 CT1 CT2 A A P1 P1 P1 P1 I1 U1 I2 PAM S1 S1 A A PENGUJIAN STABILITAS RELAI DIFERENSIAL BIAS

2. RELAI DIFERENSIAL IMPEDANSI TINGGI

TEGANGAN LUTUT CT > TEGANGAN SETTING ALAT YANG DIPROTEKSI Vset R SYARAT : RASIO CT HARUS SAMA TEGANGAN LUTUT CT > TEGANGAN SETTING RELAI DIFERENSIA IMPEDANSI TINGGI

RELAI DIFERENSIAL IMPEDANSI TINGGI TIPE ARUS STABILIZING RESISTOR MCAG 34 1 3 2 4 23 24 25 26 27 28 KET . A 1-3 2-4 TERMINAL KONTAK C 23-24 25-26 27-28 B TERMINAL ARUS RELAI TIDAK DILENGKAPI DENGA N BIAS , DANMEMPUNYAI TUNE FREKUENSI 50 Hz ,SEHINGGA TIDAK MEMERLUKAN HARMONIC RESTRAINT . RELAI DIFERENSIA IMPEDANSI TINGGI

RELAI DIFERENSIAL IMPEDANSI TINGGI TIPE TEGANGAN 28 27 MFAC 14 27 28 INPUT 6 1 5 2 KONTAK RELAI 4 7 3 8 RELAI DIFERENSIA IMPEDANSI TINGGI

CT1 CT2 ALAT YANG DIPROTEKSI Vset CT2 DIANGGAP JENUH ZM ZM IF RL RL R R CT1 IF R CT2 RL RL R ST Vset R RL RL IF TEGANGAN PADA SIRKUIT RELAI : VS = IF ( R CT + 2 RL ) MERUPAKAN TEGANGAN SETTING RELAI BILA MENGGUNAKAN RELAI TIPE TEGANGAN BILA MENGGUNAKAN RELAI TIPE ARUS : IS = ARUS SETTING RST = VS / IS – RR DIMANA RR = BURDEN RELAI KNEE POINT CT = V KP = 2 VS = 2 IF ( R CT + 2 RL ) RELAI DIFERENSIA IMPEDANSI TINGGI

NON LINEAR RESISTOR ( METROSI L ) )SELAMA GANGGUA INTERNAL IMPEDANSI YANG TINGGI DARI SIRKUIT RELAI MEMBENTUK BURDEN YANG SANGAT BESAR PADA CT . TEGANGAN PADA RELAI CT AKAN BERKEMBANG MENJADI TEGANGAN YANG TINGGI . AKAN MENYEBABKAN KERUSAKAN PADA ISOLASI BELITAN SEKUNDER CT . BESARNYA TEGANGAN PUNCAK ( VP ) DIBERIKAN OLEH RUMUS PENDEKATAN : R ST R NL R JIKA MAKA METROSIL DIPERLUKAN RELAI DIFERENSIA IMPEDANSI TINGGI

B . RESTRICTED EARTH FAULT ( REF ) C . BUSBAR APLIKASI RELAI DIFERENSIAL IMPEDANSI TINGGI SEBAGAI PROTEKSI : A . GENERATOR B . RESTRICTED EARTH FAULT ( REF ) C . BUSBAR RELAI DIFERENSIA IMPEDANSI TINGGI

A . PROTEKSI GENERATOR DENGAN RELAI DIFERENSIAL IMPEDANSI TINGGI CT1 CT2 R S T Rstab 23 24 25 26 27 28 MCAG 34 RELAI DIFERENSIA IMPEDANSI TINGGI

B . PROTEKSI GANGGUAN FASA KE TANAH TERBATAS ( RESTRICTED EARTH FAULT = REF ) DALAM KEADAAN TERTENTU RELAI DIFERENSIAL BIAS HANYA DAPAT MENGAMANKAN SEBAGIAN KUMPARAN ( 40% ) SAJA PADA SAAT TERJADI GANGGUAN TANAH INTERNAL DAN ( 60% ) NYA TIDAK TERPROTEKSI . TERBATASNYA SENSITIVITAS RELAI DIFERENSIAL MAKA PROTEKSI DIFERENSIAL PERLU DITUNJANG OLEH PROTEKSI RESTRICTED EARTH FAULT RELAY ( GANGGUAN TANAH TERBATAS ) RELAI DIFERENSIA IMPEDANSI TINGGI

PROTEKSI REF ( RESTRICTED EATH FAULT ) RELAI DIFERENSIAL BIAS PROTEKSI REF ( RESTRICTED EATH FAULT ) KAWASAN PROTEKSI CT LINE PRINSIP KERJA : UNTUK GANGGUAN DI F1 ARUS GANGGUAN IF1 = IF KARENA RASIO CT LINE SAMA DENGAN CT EARTH SEHINGGA RELAI TIDAK KERJA . UNTUK GANGGUAN DI F2 ARUS GANGGUAN IF1 > DAN IF2 = 0 MAKA RELAI REF AKAN F2 F1 S2 S1 S2 IF1 REF IF2 CT EARTH S1 KE RELAI DIF .

C . PROTEKSI BUSBAR KONDIDSI GANGGUAN DI F1 ( GANGGUAN DI LUAR ) : AKAN TERJADI ARUS SIRKULASI PADA RANGKAIAN CT , DAN ARUS TIDAK MENGALIR PADA RELAI DIFERENSIAL IMPEDANSI TINGGI , SEHINGGA TIDAK BEKERJA . KONDISI GANGGUAN DI F2 (GANGGUAN INTERNAL ) : TIDAK TERJADI ARUS CT ,SEHINGGA ARUS AKAN DAN RELAI BEKERJA . PMT A PMT B IA R CT A CT B IB F1 PMT A F2 PMT B R CT A CT B IA IB RELAI DIFERENSIA IMPEDANSI TINGGI

PROTEKSI BUSBAR GANDA ( DOUBLE BUSBAR ) Kondisi normal Relai A ia=i1 – i5 ib =i3- Ik i1 – i5 = i3 – ik id = ia – ib = 0 Relai B ia = i2 – ik ib = i4 i2 – ik = i4 id = 0 Jadi kedua relai Tidak kerja I1 I2 i2 i1 i5 ia A 1 2 5 ib A iK C B iK 3 4 ia i3 B I3 i4 I4 ib RELAI DIFERENSIA IMPEDANSI TINGGI

+ _ TRIP BUS A TRIP COUPLE BUS A 1 2 TRIP BUS B BUS B TRIP COUPLE 3 CHECK BUS A 4 BUS A BUS B BUS B CHECK 1 2 RELAI DIFERENSIA IMPEDANSI TINGGI

PROTEKSI BUSBAR SATU SETENGAH PMT ( ONE AND HALF BREAKER ) GT1 GT2 BUS A 1A 2A 3A 1AB 2AB 3AB 1B 2B 3B BUS B RELAI DIFERENSIA IMPEDANSI TINGGI

WIRING PROTEKSI BUSBAR CT1 CT2 CT3 BUS WIRE 95x UNTUK SHORT BUS WIRE 95x 95x RELAI SUPERVISI 95 Rnl Rnl Rnl Rst Rst Rst WIRING PROTEKSI BUSBAR 87A 87B 87C RELAI DIFERENSIA IMPEDANSI TINGGI

RELAI DIFERENSIAL IMPEDANSI TINGGI PENGUJIAN INDIVIDUAL RELAI DIFERENSIAL IMPEDANSI TINGGI PENGUJIAN ARUS PICK UP DAN DROP OFF DAN WAKTU KERJA RELAI RELAI MCAG 34 START TIMER STOP 3 1 23 24 25 26 27 28 220 Vac R A 220 Vac SLIDE TRAFO ISOLASI RANGKAIAN PENGUJIAN RELAI DIFERENSIAL IMPEDANSI TINGGI

PENGUJIAN RELAI DIFERENSIAL MCAG34 HAND TERMINAL RELAI DFERENSIAL MCAG34 ALAT UJI XS92a ABB 23 24 25 26 27 28 1 3 RANGKAIAN PENGUJIAN RELAI DIFERENSIAL TIPE MCAG 34 IBA DOC 2003

PROSEDUR PENGUJIAN PARAMETER FR = 50 DFR= 0 DF = 0 FC = SESUAI JENIS GANGGUAN SQ = PU / DROP A = SQ = 2 IRA = 0 A = 0 TO = 100 AUTO TL = 100 SQ = 1F0 TF = > t set A = 1 IN1 = 1 IN2 = 0 OU1= 0/1 OU2= 0 TI = 2 TT = 0 MOD= UI MT = 1 OP = 0 UI U = 57 V I = . . . A PHI= 90 DU = 0 DI = 0,01 DPH=0 LUH = 220 LUL = 0 LIH = 20A LIL = 0 LPI =359 LPO = 0 START - 0 2x ENTER

FC = CODE GANGGUAN 111 = R KE E 112 = S KE E 113 = T KE E 121 = GANGGUAN R S 122 = GANGGUAN ST 123 = GANGGUAN TR

RELAI DIFERENSIAL IMPEDANSI TINGGI RELAI DIFERENSIAL BIAS PENGUJIAN INDIVIDUAL RELAI DIFERENSIAL IMPEDANSI TINGGI PENGUJIAN TEGANGAN PICK UP DAN DROP OFF DAN WAKTU KERJA RELAI RELAI MFAC 14 START TIMER STOP 3 1 27 28 220 Vac R 220 Vac V SLIDE TRAFO ISOLASI RANGKAIAN PENGUJIAN

STABILITY TEST RELAI REF . INJEKSI PRIMER S2 S1 S2 P2 REF V A S1 P1 RELAI DIFERENSIA IMPEDANSI TINGGI

Karakteristik Waktu Relai Diferensial tipe MCAG