KORELASI Korelasi hubungan sebab akibat , menunjukkan adanya relasi satu faktor dengan faktor yang lain. Contoh : Pemilikan Rumah dengan Penghasilan
Korelasi terbagi dua : Hubungan positip 2. Hubungan negatif Untuk merencanakan masa yang akan datang perlu mengetahui hubungan satu faktor dengan faktor lainnya. Bila salah satu variabel telah diketahui, maka keadaan yang akan datang dapat ditaksir. Korelasi terbagi dua : Hubungan positip 2. Hubungan negatif
1. HUBUNGAN POSITIP : Nilai X naik Y naik, atau Nilai X turun Y turun. Contoh : x = Pendapatan bertambah Y = Makanan bertambah Y X
2. HUBUNGAN NEGATIP : Nilai X naik Y turun, atau Nilai X turun Y naik. Contoh : x = Akseptor KB naik Y = Jml Kelahiran turun Y X
Contoh : • Data hubungan positip : Nilai Y semakin membesar sesuai dengan membesarnya nilai X Penggunaan Pupuk Naik Produksi Naik • Data hubungan negatip : Nilai Y semakin menurun dan sebaliknya nilai X semakin naik Jumlah Polisi Meningkat Kecelakaan Turun X 1 2 4 5 7 9 10 12 Y 8 14 X 2 4 5 6 8 10 11 13 Y 15 14 12 9
KOEFISIEN KORELASI Koefisien korelasi = r : menyatakan kuat /lemahnya hub. faktor X dan Y Koefisien Penentu = K = r² : menyatakan tingkat signifikan keberhasilan n ∑XY - ∑X . ∑Y r = ------------------------------------------------------- √ n∑X ² - ( ∑X ) ² . √ n∑Y² - ( ∑Y) ² -1 ≤ r ≤ 1 atau 0 ≤ | r | ≤ 1 Kuat Kuat ----------------------------- 0 ------------------------------ Lemah Lemah Apabila r mendekati -1, maka korelasi kuat (hub negatip) Apabila r mendekati 0, maka korelasi kecil sekali Apabila r sama dengan 0, tidak ada korelasi Apabila r mendekati 1, maka korelasi mutlak / kuat (hub. Positip)
Contoh Data: i X Y X² Y² XY 1 2 4 16 8 3 5 25 20 7 49 35 64 56 6 9 10 No. ! Hitung r = ? dan K - ? Jelaskan hubungan X dan Y ! No. 2 Hitung r = ? dan K - ? Jelaskan hubungan X dan Y ! i X Y X² Y² XY 1 2 4 16 8 3 5 25 20 7 49 35 64 56 6 9 10 81 100 90 12 144 120 14 196 168 ∑ 50 62 420 598 499 i X Y X² Y² XY 1 2,5 22,8 2 3,7 29,6 3 5,8 37,4 4 9,4 43,7 ∑