METODA IDENTIFIKASI/SELEKSI AROMA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Reaksi PCR Drs. Sutarno, MSc., PhD..
Advertisements

Bagaimana mengukur diversitas genetik? - Marka molekuler - Reaksi PCR
Pemuliaan Tanaman.
Berbagi Pengetahuan pada Inisiatif Pemasaran Beras Organik
Ekspresi gen Turnip Mosaic Virus (TuMV) pada Sawi Cina (Brassica rapa)
Agrobacterium tumefaciens – Sebagai Media Transformasi Genetik pada Pinus kesiya Royle ex Gord (khasi pine) Mata Kuliah Bioteknologi Dosen : Prof. Dr.
DNA (Gene) Rearrangement
Bagaimana mengukur diversitas genetik? - Marka molekuler - Reaksi PCR
Biology / Natural Science / 11st grade 46 Senior High School Jakarta
Dr.Ir. Sri Hendrastuti Hidayat, M.Sc
Nama : Berlin Wijaya NIM :
MARKA GEN DALAM SELEKSI TANAMAN
METODE SELEKSI PADA TANAMAN MENYERBUK SENDIRI
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Nurul Wiqoyah, Widodo Ario Kencono, Theresia Indah Budi Asal Fakultas Kedokteran Sumber Dana DIPA-RM Tahun 2009 Bidang Ilmu.
(RECURRENT SELECTION)
MASTURA NIM : Seminar Penelitian (KI-70Z2), 29 Agustus 2007.
PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIF
Seminar Hasil Penelitian KKP3T Seminar Hasil Penelitian KKP3T
APLIKASI BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PEMULIAAN
PERAKITAN VARIETAS PADI TAHAN HAMA WERENG BATANG COKLAT
PENGARUH DERAJAT SOSOH DAN JENIS PENGEMAS TERHADAP KETAHANAN KOMPONEN AROMA-AKTIF BEBERAPA VARIETAS BERAS (Oryza myristica L.) AROMATIK SELAMA PENYIMPANAN.
PCR 21 Juni 2016.
Pendahuluan – Latar Belakang (Lanjutan)
Pemuliaan tanaman menyerbuk silang
Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional Peningkatan Effisiensi Pengisian Dan Pembentukan Biji Mendukung Produksi Benih Padi Hibrida.
Masalah Pengeringan Benih
DETEKSI VIRUS MELALUI ENZYME- LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA)
RENCANA KEGIATAN PENELITIAN TAHUN SELANJUTNYA
METODE PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI
APLIKASI BIOLOGI MOLEKULER PADA DIAGNOSIS PENYAKIT
PENILAIAN INDERAWI.
Teknik Dasar Laboratorium untuk Bioteknologi
Produksi benih hibrida (lanjutan …. )
SITE-DIRECTED CROSSING
PASCA UTS SEMESTER GENAP T.A. 2014/2015
Dr. Tri Asmira Damayanti
Prosedur Panen dan Pasca Panen untuk Memproduksi Beras yang Bermutu
HASIL YANG TELAH DICAPAI
* * * * * * Nonaromatik Aromatik Nonaromatik Aromatik Nonaromatik
Seleksi populasi bersegregasi
Tujuan penelitian ( ) Mendapatkan minimal satu calon varietas padi hibrida berumur sangat genjah ( HSS) dan berpotensi hasil tinggi (10 t/ha),
PERANAN BIOTEKNOLOGI DALAM PEMULIAAN TANAMAN
Hasil Pekerjaan Paket teknologi pertanian organic
Indonesia Jurnal Ilmu Pertanian ISSN : Volume 16 No. 2
Indonesia Jurnal Ilmu Pertanian ISSN : Volume 16 No. 1
Prof. Dr. Ir. Bambang S. Purwoko, MSc Indrastuti A. Rumanti, SP
AGUS PURWITO, ALI HUSNI, MIA KOSMIATIN
PROSEDUR Deteksi Fragmen Spesifik Gen cyt b Berbagai Jenis Ternak
Hasil Biji dan Produksi per plot
Penentuan Akurasi dan Presisi Mikropipet PCR gen aktin dari zebra fish
BERAS Pak Gendut Buduran Sidoarjo
APLIKASI MARKA RM223 PADA INTRODUKSI AROMA PANDAN WANGI KE VARIETAS NONAROMATIK CIHERANG (The use of RM223 marker in the introduction of Pandan wangi aroma.
POTENSI BARU PENGHASIL SENYAWA ANTIMIKROBIAL DARI BAKTERI FILOSFER DAUN REUNDEU (Staurogyne longata)
Diciptakan, Padi Lokal Berumur Pendek
Penggunaan Gen Cyt B sebagai Pendeteksi Cemaran Daging Tikus (Rattus norvegicus) pada Produk Daging Olahan Dr. Ir. Henny Nuraini, M.Si Prof. Dr. Ir. Cece.
Prosedur Seleksi Massa
Genomic resources WBC Sejumlah informasi genomik WBC telah tersedia, bisa digunakan dalam studi genetika Noda, H., Kawai, S. and Koizumi, Y., et al
Pemuliaan Tanaman.
REPLIKASI DNA Agustina Setiawati Microteaching USD 9/19/2018.
PCR based techniques.
METODOLOGI Percobaan Lapang
SENYAWA UTAMA AROMA PADI
PRODUKSI BENIH (BIJI).
PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIF
MIKROBIOLOGI RIZOSFER TEBU TRANSGENIK IPB-1
PERANAN BIOTEKNOLOGI DALAM PEMULIAAN TANAMAN
LECTURE: AL MUIZZUDDIN F., SE., ME.
DESENTRALISASI PRODUKSI BENIH SUMBER MENDUKUNG PRODUKSI BENIH NASIONAL DAN ADOPSI VARIETAS UNGGUL BARU TANAMAN PANGAN SPESIFIK LOKASI Puslitbang Tanaman.
PRODUKSI dan KETERSEDIAAN BENIH SUMBER MENDUKUNG PERBENIHAN NASIONAL
METODE PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI
Transcript presentasi:

METODA IDENTIFIKASI/SELEKSI AROMA KELEMAHAN/KELEBIHAN Metoda konvensional (organoleptik ) Rasa beras (Reinke et al. 1991) Bau daun/bulir padi (dipanaskan/ direak- sikan dengan KOH atau I2-KI (Sood 1978) Biesei enzim BADH2 (Srivong et al. 2008) Deteksi 2AP GC (Lorieux et al. 1996, Widjaja et al. 1996) Isotop stabil (Yoshihashi 2002) Marka molekular (Cordeiro et al. 2002) SNPs (single nucleotide polymorphisms) SSRs (simple sequence repeats) PCR dengan marka badh2 Marka Bradbury et al. (2005a) RM 223 (Lang and Buu 2008) FM-E7 & FM-E2 (Shi et al. 2008) Badex7-5 (Sakthivel et al. 2009) Sulit dilakukan jika jenis sampel banyak Memerlukan panelis yang banyak, sulit dan tidak reliable Kemampuan panelis membedakan rasa/ bau sampel akan berkurang akibat abrasi lidah atau kerusakan organ penciuman Laborius, rentan (protein), perlu sampel banyak, dan sensitivitas terbatas Laborius/memakan waktu Memerlukan sample yang banyak. Mudah, cepat, sampel sedikit Mendekteksi gen aromatik Tidak dapat membedakan status gen Mudah, cepat, sampel sedikit Mendekteksi gen aromatik Dapat membedakan status gen Paling sensitif (efek amplifikasi)

METODOLOGI : OUTLINE JADWAL KEGIATAN PENELITIAN OUTLINE METODA PENELITIAN Tanam (Pandanwangi) dan Ciherang) 4-5 bulan Silang Panen F1 Tanam Analisis 4-5 bulan Analisis Tanam Panen BC1F1 Backcross Akhir th. ke I 4-5 bulan Backcross Tanam Analisis Panen BC2F1 Analisis Tanam Panen BC3F1 Backcross Akhir th. ke II Backcross Tanam Analisis Panen BC4F1 Analisis (homozygot) Tanam Panen BC5F1 Backcross Benih Ciherang nontransgenik beraroma pandan yang siap diuji lokasi Selfing Panen BC5F2

Seleksi progeni persilangan N = Nonaromatik, A = aromatik 585 BP 355BP ESP INSP N A N-A Non aromatik Aromatik 585 bp IFAP EAP 257 BP 355 bp 257 bp Visualisasi Elektroforesis PCR hm hm ht hm = homozygot ht = heterozygot λ External Sense Primer (ESP) = TTGTTTGGAGCTTGCTGAGT Internal Non-Fragrant Sense Primer (INSP) = CTGGTAAAAAGATTAGGCTTA Internal Fragrant Antisense Primer (IFAP) = CATAGGAGCAGCTGAAATATATACC External Antisense Primer (EAP) = AGTGCTTTACAAAGTCCCGC

HASIL: PCR PADI NONAROMATIK DAN AROMATIK DENGAN PRIMER BRADBURY bp N C IR F T M P G PM PK Air 1000 500 * * 100 Padi Non-Aromatik N = Nipponbare C = Ciherang IR = IR64 F = Fatmawati T = Taipei 309 Padi Aromatik M = Mentik Wangi P = Pandan Wangi G = Gunung Perak PM = Pulu Mandoti PK = Pare Kembang * *

AMPLIFIKASI DENGAN PRIMER LANG AND BU Keterangan : M = marker 1000 bp Padi Nonaromatik Cih = Ciherang 200 bp 140 bp Padi Aromatik PW = Pandan Wangi RL = Rojo lele MW = Mentik Wangi GP = Gunung Perak 160 bp 100 bp 120 bp