Perkembangan fisik dan kognitif masa remaja Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi
Masa Remaja Masa peralihan perkembangan. Melibatkan perubahan fisik, kognitif, emosi, sosial. Dapat saja berbentuk berbeda dalam latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi yang berbeda. Dalam perubahan fisik , yang penting PUBERTAS: proses yang mengarahkan pada kematangan seksual/ kesuburan, atau kemampuan untuk bereproduksi Dulu pubertas terjadi sekitar usia 13 tahun, tetapi akhir-akhir ini banyak ditulis terjadi pada usia 10 tahun. Di buku ini pubertas didefinisikan mulai usia 11 sampai 19 atau 20 tahun.
Remaja sebagai Konstruksi Sosial Istilah remaja lebih merupakan konstruksi sosial/ diciptakan oleh budaya Pada budaya tradisional dan pra-industrial, anak memasuki dunia dewasa ketika mereka secara fisik matang dan mulai memasuki dunia kerja. Dengan kemajuan teknologi, perkembangan dan budaya remaja di dunia juga berubah . Contoh: remaja dari budaya barat menari dengan irama latin, remaja perempuan Arab mengembangkan imajinasi percintaan dari film India, remaja Maori mendengarkan musik rap. Pubertas pada negara belum berkembang ditandai dengan ritual inisiasi,misal: sunat Remaja di Amerika menghabiskan sedikit waktu dengan orangtua. Di India, remaja mengenakan pakaian ala barat, tetapi ikatan keluarga tetap kuat dan keputusan hidup mereka dipengaruhi oleh nilai-nilai Hindu
Remaja sebagai Konstruksi Sosial Pada sebagian besar dunia, masa remaja berlangsung lebih lama dan peralihan ke masa dewasa muda semakin tidak jelas. Penyebabnya: Umumnya masa dimulainya pubertas semakin cepat Dunia semakin dipengaruhi oleh teknologi dan informasi prasyarat untuk bekerja dengan penghasilan yang tinggi semakin banyak remaja bersekolah lebih lama, menunda pernikahan dan punya anak, dan pada usia yang lebih tua baru memiliki karier yang matang.
Bagaimana pengaruh budaya terhadap remaja di Indonesia? Diskusi Kelompok Bagaimana pengaruh budaya terhadap remaja di Indonesia?
Remaja: masa kesempatan dan resiko Transisi dan perubahan yang terjadi pada masa remaja menawarkan kesempatan emas maupun resiko untuk remaja. Masa remaja menawarkan kesempatan emas untuk bertumbuh dalam kompetensi sosial, kemandirian, percaya diri, dan keintiman. Remaja yang memiliki perkembangan yang positif adalah remaja yang memperoleh dukungan positif dari orangtua, sekolah, dan komunitas Masa remaja juga penuh resiko: di Amerika banyak remaja yang mengalami kecelakaan dan melakukan bunuh diri terjadi karena kekurangmatangan pemikiran pada remaja.
Perkembangan Fisik pada Remaja Remaja mengalami perkembangan hormonal yang dominan Beberapa remaja menggemuk karena hormon leptin berperan besar saat anak memasuki masa remaja Perkembangan hormonal ini juga mempengaruhi emosi pada remaja emosi cenderung bergejolak bahkan beberapa remaja mengalami depresi Pubertas berlangsung selama 3-4 tahun. Beberapa anak malahan sudah menunjukkan gejala pubertas sejak usia 7 tahun. Pada usia 91/2 tahun, - 14 ½ tahun terjadi pertumbuhan yang tinggi yang cepat, sementara pada anak laki-laki terjadi pada usia 10 ½ - 16 tahun.
Karakteristik Primer dan Sekunder Karakteristik primer: organ yang diperlukan untuk bereproduksi Pada wanita: ovarium, tuba falopii, uterus, klitoris, vagina Pada pria: testis, penis, buah zakar, seminal vesicles, kelenjar prostat. Karakteristik sekunder: tanda-tanda kematangan fisiologis, yang tidak langsung berhubungan dengan organ seks. Contoh: berkembanganya payudara pada wanita dan dada yang melebar pada pria. Juga termasuk perubahan suara, tekstur kulit, perkembangan otot, dan perkembangan pada daerah kemaluan, wajah, dan rambut-rambut pada tubuh. Perubahan-perubahan tersebut terjadi secara bervariasi pada remaja.
Tanda-tanda Pubertas Pada wanita: payudara membesar dan semakin menonjol, rambut kemaluan bertumbuh, semakin gelap dan keriting. Pada pria: kadang-kadang payudara agak membesar (hanya sekitar 18 bulan), rambut kemaluan bertumbuh, semakin gelap dan keriting; dan rambut-rambut pada wajah, dada, juga mungkin muncul; suara memberat Pada remaja pria dan wanita: kulit menjadi berminyak jerawat Kematangan organ reproduksi menyebabkan anak laki-laki mengalami spermache (mimpi basah) pada usia sekitar 13 tahun, dan anak perempuan mengalami menarche (pertama menstruasi) pada usia 10 – 161/2 tahun
Otak pada Remaja Otak remaja masih terus berkembang hingga dewasa. Terjadi perubahan struktur otak dalam hal emosi, penilaian, organisasi perilaku, serta kontrol diri, hingga masuk usia dewasa muda. Proses pengambilan resiko pada otak terbagi menjadi 2: 1. jaringan sosioemosional:peka terhadap stimulus sosial dan emosional (spt: pengaruh teman sebaya) mulai aktif saat remaja 2. jaringan kontrol kognitif: mengatur respon terhadap stimulus matang bertahap hingga dewasa muda Amigdala (fungsi reaksi emosional yang kuat) yang lebih dahulu matang daripada korteks prefrontal (fungsi perencanaan, penalaran, pengaturan emosi, dan kontrol impuls) memegang peranan dalam menjelaskan alasan remaja seringkali mengambil keputusan yang salah, lebih berdasarkan perasaan daripada logika dan pemikiran
Kesehatan Fisik dan Mental Remaja Kebutuhan dan masalah tidur: hanya 20 persen remaja yang cukup tidur karena mengerjakan PR atau mengobrol dengan teman via ponsel atau media sosial. Kurang tidur menyebabkan mudah marah, sulit konsentrasi, dan prestasi di sekolah menurun. Gangguan makan dan nutrisi: nutrisi yang baik sangat penting untuk pertumbuhan remaja. Remaja perlu banyak makan sayur dan buah seperti saat masa kanak-kanak agar pertumbuhan tubuh optimal dan tidak mengalami obesitas. Jika obesitas, remaja menjadi obsesif dengan berat badannya,dapat mengalami anorexia nervosa (melaparkan diri) atau bulimia (memuntahkan makanan). Pengobatan terbaik: cognitive behavioral therapy. Penggunaan obat-obatan terlarang dan narkotika, dan alkohol yang dapat menyebabkan kecanduan dan merusak tubuh (umumnya mulai usia 13-14 tahun) Depresi: terjadi pada usia sekitar 12-17 tahun. Gejala: mudah marah, bosan, tidak mampu menikmati saat yang menyenangkan bahaya: bunuh diri Kematian karena kecelakaan, pembunuhan, dan bunuh diri
Perkembangan KOgnitif
Aspek Kematangan Kognitif Kecepatan pemrosesan informasi terus berkembang pada remaja. Walaupun kadang-kadang pemikiran remaja kurang matang, mereka sudah dapat melakukan pemikiran abstrak, dan penilaian moral yang menakjubkan, juga merencanakan masa depan secara lebih realistis. Remaja sudah berada pada tahap tertinggi perkembangan kognitif Piaget yaitu tahap operasional formal: remaja sudah dapat berpikir abstrak Remaja sudah dapat melakukan hypothetical-deductive reasoning: memecahkan masalah secara ilmiah, karena otak sudah lebih matang, dan adanya kesempatan yang lebih luas dari lingkungan.
Perkembangan Bahasa Anak menggunakan bahasa untuk merefleksikan perkembangan kognitif. Anak usia sekolah sudah cukup lancar menggunakan bahasa, tetapi saat remaja, anak akan lebih baik lagi dalam penggunaan bahasa. Pada usia 16-18 tahun, umumnya remaja sudah mengetahui 80.000 kata. Karena remaja sudah dapat berpikir abstrak, remaja juga sudah dapat mendefinisikan kata-kata abstrak seperti cinta, keadilan, kebebasan. Juga kata-kata seperti jika, jika tidak, bagaimanapun, dan mungkin untuk menjelaskan hubungan logika. Remaja juga semakin terampil dalam menempatkan diri dalam pembicaraan dengan orang lain.
Penalaran Moral: Teori Kohlberg Ketika remaja mencapai perkembangan kognitif yang lebih tinggi, maka mereka menjadi lebih mampu menalar mengenai isu-isu moral. Remaja sudah lebih baik daripada usia kanak-kanak akhir, dalam memahami dari sudut pandang orang lain, dalam memecahkan masalah, untuk memiliki hubungan interpersonal yang baik, dan memandang dirinya sebagai makhluk sosial. Kohlberg yakin bahwa penalaran moral sangat dengan kaitanya dengan prinsip keadilan.
Tahap Perkembangan Moral Kohlberg Level I: preconventional morality: individu berperilaku berdasarkan kontrol eksternal, taat aturan untuk hindari hukuman usia 4 – 10 tahun Level II: Conventional morality : individu menginternalisasi standard dari figur yang berkuasa atas dirinya. Ia peduli disebut “baik”, menyenangkan orang lain, dan menjaga aturan sosial. usia 10 – dewasa Level III: postconventional morality: individu menyadari adanya konflik antara standard moral dan penilaian dirinya berdasarkan prinsip kebenaran dan keadilan. paling cepat tercapai pada usia remaja awal. Umumnya tercapai pada usia dewasa awal. Ada juga yang tidak tercapai hingga dewasa.