Epidemiologi Peny. Ginjal dan Saluran Kemih

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
M.Arie Wuryanto, SKM, MKes. (Epid)
Advertisements

Situasi HIV di Indonesia 2010
Hipertensi (Darah Tinggi)
Hiperurisemia (Asam Urat Berlebih)
BENIGNA PROSTAT HYPERPLASTY Kelompok 4 Sumarno Widanti Virgian Sally Yunianto Wibowo201233,.....
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT GINJAL KRONIK
Kelainan Sistem Pencernaan
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
KANKER PROSTAT Kelompok : Rina Wahyuni Julia
KANKER PAYUDARA.
Gagal Ginjal Oleh Nugroho.
FAKTOR RISIKO DALAM EPTM
Dr. Arnold Simandjuntak, Sp.U
ASUHAN KEPERAWATAN HIPOSPADIA
Ukuran kesehatan & penyakit
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
Oleh : Margaretha Telly, SKep, Ns
Pengukuran masalah kesehatan
UKURAN FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
INFERTILITAS Vita novia Iii b.
KISTA GINJAL Rudy Afriant Bagian Ilmu Penyakit Dalam
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
PENYAKIT DEGENERATIF Vilda Ana Veria S, M.Gizi.
KANKER DAN GINJAL oleh Dr. Yew Shiong Shiong
OSTEOPOROSIS MATERI KULIAH.
Epidemiologi Penyakit Kanker Payudara (Ca Mammae)
NEPHROTIC SYNDROME IN CHILDREN
Makro Mineral Kalsium.
HEMODIALISIS TIM : GENITOURIA.
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
KANKER PROSTAT RIRIT FAKTA LAVIANA.
MANAJEMEN NUTRISI PADA DIABETES MELITUS
Epidemiologi Penyakit Kanker Payudara (Ca Mammae)
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Klinefelter dan turner
Di susun oleh : Abdull Rahim Mokodompit
EPIDEMIOLOGI PTM KANKER PAYUDARA
ASKEB IV AYU LESTARI (130093) TINGKAT IIIB.
Laktasi & Kelainan pada Sistem Reproduksi
MARASMUS MATERI KULIAH.
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
RIWAYAT ALAMI PENYAKIT &
GINJAL DAN CAIRAN TUBUH
FAKTOR RISIKO DALAM EPTM
Peran Farmasis dalam Penatalaksanaan Osteoatritis dan aplikasinya
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
Apsari tri respati ( ) Siti Fatimah ( )
KELOMPOK VI GAGAL GINJAL AKUT & KRONIK
Komplikasi Tetanus Inas Amalia
Kelompok 2.
ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns
PENYAKIT BATU SALURAN KEMIH (UROLITHIASIS)
OBSTRUKSI SALURAN KEMIH
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
Dr.Samuel Marco Kanker Leher Rahim dr.Samuel Marco
PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
PATOFISIOLOGI PENYAKIT GINJAL ILMU GIZI / FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Patofisiologi dan terapi penyakit ginjal
HIPERTENSI.
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT/ PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
Epidemiologi Penyakit tidak Menular “REMATIK”
UKURAN FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
UKURAN FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
Lili Eriska Sianturi, M.K.M Kuliah Dasar Epidemiologi
KANKER PROSTAT ( CARCINOMA PROSTAT ) oleh : dr. Febriyon Syuhanda KLINIK SANSANI.
Transcript presentasi:

Epidemiologi Peny. Ginjal dan Saluran Kemih Sumarni Bagian IKM FKIK Untad

Tujuan Umum Tujuan Khusus Mahasiswa mampu menjelaskan epidemiologi penyakit ginjal dan saluran kemih Mahasiswa mampu menjelaskan epidemiologi penyakit ISK, SN, GGA, GGK, Batu saluran kemih, BPH, Ca prostat

Infeksi Saluran Kemih ISK tergantung banyak faktor; usia, sex, prevalensi bakteriuria dan faktor predisposisi yang menyebabkan perubahan struktur saluran kemih. ISK berulang jarang pada laki-laki, kecuali disertai faktor pencetus. Kebanyakan ISK pada usia <5 thn  kelainan kongenital. Insidens bakteriuria relatif konstan pada usia 6-15 thn

Faktor risiko utama usia 16-35 thn berkaitan dgn hubungan seksual. Pada usia lanjut, insidens ISK bertambah signifikan pada wanita dan laki-laki Morbiditas dan mortalitas ISK paling tinggi pada usia <1 thn dan > 65 thn.

Epidemiologi ISK menurut usia dan jenis kelamin (Nguyen, H.T., 2004) Umur (tahun) Insidens (%) Faktor Risiko Perempuan Laki-laki <1 0,7 2,7 kelainan anatomi gastrourinary 1-5 4,5 0,5 6-15 kelainan fungsional gastrourinary 16-35 20 Hubungan seksual, penggunaan diaphragm 36-65 35 Pembedahan, obstruksi prostat, pemasangan kateter >65 40 Inkontinensia, pemasangan kateter, obstruksi prostat

Sindrom Nefrotik Sindrom nefrotik (SN) pada anak merupakan penyakit ginjal anak yang paling sering ditemukan. Insidens SN pada anak dalam kepustakaan di Amerika Serikat dan Inggris adalah 2-7 kasus baru per 100.000 anak per tahun,dengan prevalensi berkisar 12 – 16 kasus per 100.000 anak. Di negara berkembang insidensnya lebih tinggi. Di Indonesia dilaporkan 6 per 100.000 per tahun pada anak berusia kurang dari 14 tahun. Perbandingan anak laki-laki dan perempuan 2:1.

Prognosis jangka panjang SN Kelainan minimal selama pengamatan 20 tahun menunjukkan hanya 4-5% menjadi gagal ginjal terminal, sedangkan pada glomerulosklerosis fokal segmental 25% menjadi gagal ginjal terminal dalam 5 tahun dan pada sebagian besar lainnya disertai penurunan fungsi ginjal.

Gagal Ginjal Akut 200/10000 pertahun Obat yang menginduksi ARF = nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) 500,000 to 2,500,000 KASUS nephrotoxicity di United States perTAHUN. ARF menyebabkan glomerulonephritis (9% to 25%), vasculitis (45%), interstitial nephritis (13%).

Gagal Ginjal Kronik Regional and racial incidence of CRF Britain 70-80/per million China 100/per million USA 60-70/per million

Faktor risiko Diabetes Hypertension Autoimmune diseases Systemic infections Exposure to drugs or procedures associated with acute decline in kidney function Recovery from acute kidney failure Age > 60 years Family history of kidney disease Reduced kidney mass (includes kidney donors and transplant recipients)

Diabetic Nephropathy 50K cases of DN ESRD annually Diabetes most common contributor to ESRD >30% of ESRD cases attributed to Diabetes Hypertension CFR with Hypertension causes 23% of ESRD annually Glomerulonephretis: 10% Polycystic Kidney Disease: 5% Rapidly progressive glomerulonephrities (vasculitis): 2% Renal Vascular Disease (i.e., renal artery stenosis) Medications Analgesic Nephropathy (progression after many years) Pregnancy: high incidence of increased creatitine and HTN during pregnancy associated with CRF

Batu Saluran Kemih Faktor yang mempengaruhi pembentukan batu pH urine, konsentrasi zat terlarut urine, stasis urine, beberapa infeksi, diet tinggi kalsium dan dimeralisasi tulang.

Kulit putih mempunyai lebih berisiko batu ginjal daripada yang berkulit gelap pada usia 40 tahun keatas. Wanita meningkat risikonya pada usia 50 tahun. Riwayat batu ginjal dalam keluarga juga memegang perana penting. Bbrp kondisi medis dapat meningkatkan risiko : hipertensi, gout, ISK. Mengobati atau mengendalikan kondisi ini dapat mencegah pembentukan batu.

Sekalipun kebanyakan batu ginjal adalah kalsium  tidak harus menghindari makanan kaya kalsium. Bbrp penelitian  diet dengan jumlah moderat produk susu dan makanan lain yang kaya kalsium malah menurunkan risiko batu ginjal baru. Tapi ini tidak berlaku bagi supplemen kalsium yg menjadi penyebab batu ginjal pd org tertentu.

Hipertrofi Prostat BPH adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat (secara umum pada pria lebih tua dari 50 tahun) menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinarius (Marilynn, E.D, 2000). BPH merupakan penyakit tersering kedua di klinik urologi di Indonesia setelah batu saluran kemih. Di RSCM ditemukan 423 kasus pembesaran prostat jinak yang dirawat selama 3 thn (1994-1997)

Etiologi Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) hiperplasia periuretral disebabkan karena perubahan keseimbangan testosteron dan estrogen. Dengan meningkatnya usia pada pria terjadi peningkatan hormon Estrogen dan penurunan testosteron sedangkan estradiol tetap yang dapat menyebabkan hyperplasia stroma. Ketidakseimbangan endokrin. Faktor umur/usia lanjut biasanya > 50 tahun. Unknown / tidak diketahui secara pasti. Penyebab BPH tidak diketahui secara pasti (idiopatik), tetapi biasanya disebabkan oleh keadaan testis dan usia lanjut.

Kanker Prostat Kanker prostat  keganasan pada prostat. Di Jepang : 39 penderita per 100.000 orang dan di China hanya 28 penderita per 100.000 orang Pada tahun 2008, Prostat menduduki peringkat ke-3 kanker yang paling sering terjadi pada laki-laki setelah kanker paru dan kolorektal. Di Indonesia, tahun 1992 kanker prostat urutan ke 9 dengan 310 kasus baru (4,07%) dari 10 kasus kanker yang diperoleh dari laporan berbagai rumah sakit. Disimpulkan pula bahwa pada laki – laki di atas usia 65 tahun, kanker prostat menempati urutan ke 2 dengan 202 kasus (12,31%).

Faktor risiko yang tidak dapat dikontrol Usia tua adalah faktor resiko terbesar untuk kanker prostat, terutama setelah usia 50. Setelah 70 thn, studi menunjukkan bahwa kebanyakan pria memiliki beberapa bentuk kanker prostat, meskipun tanpa gejala klinis. Riwayat keluarga : memiliki ayah atau saudara dengan kanker prostat menggandakan resiko. Afrika-Amerika berada pada resiko tinggi dan peringkat tertinggi kanker prostat di dunia.

Faktor risiko yang dapat dikontrol : Pola makan tinggi lemak, diet kurang buah dan sayur Pentingnya Skrining DSE dan PSA

Terimakasih