ANATOMI TERAPAN DAN BIOMEKANIK SPINE OLEH SYAHMIRZA INDRA LESMANA
Spine atau vertebrae merupakan pilar utama trunki (batang tubuh) sebagai penyangga dan peredam kejut sekaligus sebagai penggerak Spine sendiri terdiri atas 33 tulang, 24 tulang saling bersendi membentuk kolumna yang fleksibel columna vetebralis juga berfungsi untuk melindungi spinal cord dan memungkinkan seragut saraf dan pembuluh darah lewat tanpa terjadi cedera saat gerak. Fleksibel terhadap tenaga (force) regangan (stretch), tekanan (copression),dorongan (shear), tekukan (tilt) maupun putaran (rotation
ANATOMI Spine atau columna veteberalis dibentuk oleh 33 buah tulang vetebra yang pada masing masing bagian memiliki kekhususan masing masing Ke 33 tulang tersebut dikelompokan menjadi Cervical dengan kurva lordose, thoracal dengan kurva kyphose, lumbale dengan kurva lordose dan sacrale konkaf kedepan.
Satu buah vertebrae secara umum terdiri dari Corpus vetebra Facet articularis Processus tranversus Procesus spinosus Canalis spinalis
Segmen of jughan Tulang bagian depan sebagai corpus (vertebral body) dan bagian belakang arcus (arc) Intervertebral disc dari C2–3 hingga L5-S1 makin kecaudal makin tebal, secara histologis tersusun atas Nucleus pulposus yang merupakan cairan kental, danAnulus fibrosus yang merupakan lembaran-lembaran jaringan ikat fibrocartilage. Facets (zygapophyseal) joint : terbentuk dari facies articularis inferior pada vertebra atas dan facies superior dari vertebra bawahnya. Merupakan sendi datar dengan gerak utama gerak geser (glide) tetapi juga menekuk (tilt).
Forament intervertebralis terbentuk dari dinding depan discus, atas dan bawah arcus vertebralis, serta bagian belakang articular processes. Costo vertebral / costo transversal pada daerah thocacalis
Sistem ligamenta Anterior logitudinal lig. yang terbentang sepanjang bag depan (corpus) kolumna. Posterior longitudinal lig. pada bag belakang corpus dan menutup bagian depan spinal canal. Plaval lig. membentang bag dalam arcus dan menutup samping dan belakang spinal canal. Interspinal ligament menghubungkan tiap processus spinosus atas dan bawahnya. Supraspinal lig. mulai dari C7 hingga sacrum yang terletak di belakang interspinal lig.
Gerak Spine Gerak dari spine dipengaruhi oleh discus intervetbralis dan facet artikuliaris. Secara umum intervertebrak disc memungkinkan terjadinya gerak yang luas, facets joint mengarahkan dan membatasi serta menstabilisasi gerakan per segment. costae membatasi dan menstabilisasi gerakan thorac spine.
Intervertebral disc Bahan dasar Nucleus cairan kental-kenyal, terbungkus anulus fibrosus yg tersusun lembaran berlapis yg kuat shg tekanan axial pada nucleus akan didistribusikan kesegala arah shg beban diterima oleh anulus fibrosus dan corpus
INTERVETEBRAL DISKUS
6 Derajat gerak Intervetebral diskus Tilting depan-belakang dlm bidang sagital dlm klinis sbg flexion – extension. Gliding kedepan-belakang dlm bidang sagital sbg anterior – posterior glide. Tilting kesamping kanan-kiri dlm bidang frontal dlm klinis sbg right – left lateral flexion Gliding kesamping kanan-kiri dlm bidang frontal sbg gerak geser kanan-kiri Rotasi kanan-kiri dlm bidang transversal secara klinis sbg rotasi kanan-kiri. Gliding sepanjang longitudinal axis dimana dlm klinis sbg distraction – compression.
Facets Facets merupakan sendi datar, dan segment tertentu lebih konvex-concave. Gerak facets adalah gerak geser, tilting dan rotasi sehingga memungkinkan terjadi gerak tertentu lebih dominan pada segment tertentu. mengarahkan gerak Arah permukaan sendi facets pada daerah cervical lebih kebidang tranversal, thoracal dalam bidang frontal dan lumbal dalam bidang sagital, sehingga dominal gerak tertentu
Muscular Otot-otot spine t.a. intrinsich dan extrinsich muscles dg fungsi utama sebagai stabilisator, disamping sebagai penggerak Fungsi utama otot leher utk stabilisasi dan menahan kepala, sebagian besar kearah tipe I atau tonik, sering dijumpai patologi tightness, contracted and tendomyosis
OTOT OTOT CERVICAL
Otot Respiratorius Diafragma, M Otot Respiratorius Diafragma, M. intercostalis internus untuk ekspirasi dan eksternus inspirasi, Otot extrarepiratory untuk membantu pernafasan maksimal, Pemendekan atau myosis sering dijumpai sebagai penyebab utama patologi, terutama pada m. quadratus lumborum, m. costo lumbalis dan ilio lumbalis yang melekat pada proc. transversus L2–L3. M. Iliopsoas dan m. Piriformis sering dijumpai kontraktur
OTOT PERNAPASAN
OTOT OTOT LUMBAL
Innervation Persarafan mengikuti saraf segmental dimana segment Junghann disarafi oleh sinuvertebral nerve segment yang bersangkutan dan satu segment atas, serta satu segment bawahnya
Segmental Cervical Atlanto occypitalis, Sering disebut C0-C1, Merupakan sendi sinovial jenis ovoid yang dibentuk oleh inferior articular face occyput yg convex dan articular face atlas concave. Gerak utama flexion-extension sehingga dikenal sebagai ‘yes joint’ Atlanto axialis, Atau C1– C2, Merupakan sendi sinovial jenis sendi putar, dibentuk oleh atlas arc dengan dens dimana gerak utamanya rotasi kanan-kiri, sehingga dikenal sebagai ‘No joint’ Intervertebral joint C2-3, C3-4, C4-5, C5-6, dan C6-7
Facets dan Uncovertebral joint Mulai dari C1kebawah membentuk intervertebral joint atau facets, dimana terletak pebih pada bidang tranversal. Facets dibentuk oleh inferior articular process dengan superior articular process vertebra bawahnya, dimana arah permukaan sendi lebih dalam bidang tranversal sehingga memungkinkan luasnya gerak leher kesegala arah
Sudut kemiringan dan sudut bukaan facets tiap segment bervariasi, sehingga memiliki dominasi gerakan yg bervariasi tiap segment. Uncovertebral joint bukan merupakan sendi yang sebenarnya tetapi merupakan pertemuan tepi lateral corpus vertebra cervicalis, yang berkembang dan degenerasi sesuai umur. Uncovertebral terdapat pada cervical spine saja, juga sebagai stabilisasi dan mengarahkan gerak segmental.
Segmental Thoracal Cervicothoracal V th1 facies articularis superior dlm bidang tranversal dan inferior dlm bidang frontal, Merupakanan jembatan fungsi cervical dan thoracal spine, dimana akan menyertai gerak cervical pada ROM penuh Thoracal, Bentuk corpus lebih oval arah anteroposterior, proc spinous panjang mengarah kecaudal shg dibelakang corpus vertebra bawahnya, proc tranversus lebih panjang bersendi dengan costae Thoraco lumbale Th12 facies articularis superior dlm bidang frontal dan inferior dlm bidang sagital dg perbedaan mencolok
Segmental Lumbal Thoraco lumbar junction, Merupakan daerah perbatasan fungsi antara lumbar dengan thorac spine dimana th12 arah superior facet pada bidang frontalis dg gerak terbatas, sedang arah inferior facet pada bidang sagital gerakan utamanya flexion-extension yg luas Lumbar spine, Vertebra lumbalis lebih besar dan tebal membentuk kurva lordosis dengan puncak L3 sebesar 2–4 cm, menerima beban sangat besar dalam bentuk kompresi maupun momen Lumbosacral, L5-S1 merupakan daerah yg menerima beban sangat berat mengingat lumbale mempunyai gerak yang luas sementara sacrum rigid. Akibatnya menerima beban gerakan dan berat badan paling besar pada lumbale.
Penutup Spine merupakan struktur yang komplek Diperlukan pemahaman lebih lanjut mengenai anatomi terapan dan biomekanik spine
Terima Kasih