STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN SERTA ORGAN jaringan hewan january 3, 2010 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN SERTA ORGAN JARINGAN : Selapis atau sekelompok sel yang mengalami spesialisasi yang sama untuk bersama-sama melaksanakana suatu fungsi tertentu Setiap jaringan mempunyai : - bentuk - ukuran khas - susunan ORGAN : ialah beberapa jaringan yang berbeda, bersatu membentuk suatu alat dwi pangesti biologi pertanian 2015 biologi dwi pangesti
Jaringan hewan multiseluler JARINGAN EPITEL JARINGAN IKAT JARINGAN DARAH JARINGAN OTOT JARINGAN SYARAF JARINGAN REPRODUKSI dwi pangesti biologi pertanian 2015
MEMILIKI FUNGSI SEBAGAI: jaringan hewan january 3, 2010 I. JARINGAN EPITEL MEMILIKI FUNGSI SEBAGAI: Alat proteksi terhadap benda-benda asing yang akan masuk ke dalam tubuh atau terhadap hilangnya komponen-komponen tubuh Alat yang melakukan aktifitas sekretoris yang berhubungan dengan kelenjar-kelenjar Alat untuk menerima dan meneruskan rangsangan 4. Mempunyai hubungan dengan proses-proses: 1. Respirasi 2. Absorpsi 3. Filtrasi dwi pangesti biologi pertanian 2015 biologi dwi pangesti
Epitel silindris (kolumnar) kolumnar polos Jaringan epitel: Epitel pipih (skuama) Epitel kubus (kuboid) Epitel silindris (kolumnar) kolumnar polos kolumnar bersilium (silia dan flagela) kolumnar kelenjar dwi pangesti biologi pertanian 2015
dwi pangesti biologi pertanian 2015
Sel2 kelenjar dwi pangesti biologi pertanian 2015
dwi pangesti biologi pertanian 2015
dwi pangesti biologi pertanian 2015
dwi pangesti biologi pertanian 2015
dwi pangesti biologi pertanian 2015
dwi pangesti biologi pertanian 2015
dwi pangesti biologi pertanian 2015
II. JARINGAN IKAT FUNGSINYA: Mengikat Menyelaputi beberapa alat Menunjang ada tiga macam jaringan ikat: jar. Ikat kendur 1. jaringan ikat fibrosa jar. Ikat kencang 2. jaringan adiposa jaringan lemak tulang rawan (cartilago) 3. jaringan ikat penunjang tulang sejati (ost) dwi pangesti biologi pertanian 2015
dwi pangesti biologi pertanian 2015
1. JARINGAN IKAT FIBROSA KENDUR : JARINGAN IKAT FIBROSA : 1. jar. ikat fibrosa kendur 2. jar. ikat fibrosa kencang 1. JARINGAN IKAT FIBROSA KENDUR : Jaringan ikat kendur banyak terdapat dalam tubuh Fungsinya: menghubungkan antara satu organ dengan organ yang lainnya. Misalnya : terletak di bawah kulit atau mesenterium (selaput yang mengikat organ-organ di dalam ronga tubuh) dwi pangesti biologi pertanian 2015
2. JARINGAN IKAT fibrosa KENCANG Susunannya sangat rapat sehinga membentuk berkas yang besar Fungsinya : membungkus suatu organ Misalnya : Pada dinding saluran pencernaan Membungkus otot Menghubungkan otot dengan otot atau otot dengan tulang (tendon) Menghubungkan tulang dengan tulang (ligamentum) dwi pangesti biologi pertanian 2015
Jaringan ikat kendur dan kencang dwi pangesti biologi pertanian 2015
b. JARINGAN LEMAK Kaya akan sel lemak tersimpan dalam jaringan lemak yang disebut: JARINGAN ADIPOSA dwi pangesti biologi pertanian 2015
c. JARINGAN IKAT PENUNJANG : Tulang rawan Tulang sejati 1. TULANG RAWAN (CARTILAGO) 1.1. Tulang rawan hialin 1.2. Tulang rawan fibrosa Sel tulangnya disebut CHONDROCYT, Sifatnya elastis , licin dan halus TERDAPAT PADA: Rangka embrio Pingir dan ujung tulang Celah persendian dwi pangesti biologi pertanian 2015
2. TULANG SEJATI (OST), selnya disebut osteocyt, bersifat keras dan kompak dwi pangesti biologi pertanian 2015
dwi pangesti biologi pertanian 2015
dwi pangesti biologi pertanian 2015
dwi pangesti biologi pertanian 2015
dwi pangesti biologi pertanian 2015
Jaringan darah terdiri dari: iii. JARINGAN DARAH adalah jaringan tubuh yang bersifat cair. Jaringan darah terdiri dari: 1. Plasma darah merupakan media bagi komponen darah bersifat cair. Mengandung: - 90 % air, - 7 sampai 8% protein darah terdiri dari albumin, a globulin, b globulin, g globulin yang mengandung antibodi, fibrinogen - 1 % elektrolit, senyawa kalsium, kalium, natrium dan fosfor - 1 sampai 2 % adalah: - zat makanan, asam amino, glucosa, kolesterol, trigliserida - intermediat metabolik, piruvat dan asam laktat - limbah metabolisme, urea dan asam urat - gas-gas terlarut - hormon2 dwi pangesti biologi pertanian 2015