ZAMAN INFORMASI, PERPUSTAKAAN, & MAKNA PEMERINTAHAN IBNUDIN IDDAT (PUSAT KAJIAN TATA KELOLA KEPEMERINTAHAN)
URGENSI INFORMASI SUATU ORGANISASI/PEMERINTAHAN YG POPULER, TANPA INFORMASI YG POPULER ADALAH SEBUAH LELUCON, ATAU AWAL DARI SUATU TRAGEDI, ATAU KEDUANYA JAMES MADISON EPR – SCOTT M. CULTIP – EDISI 2006
MAKNA INFORMASI INFORMASI ADALAH SEGALA SESUATU YG DPT MENGURANGI JUMLAH ALTERNATIF (KETIDAK PASTIAN / KETIDAK JELASAN) INFORMASI ADALAH SESUATU YG DPT. MENJELASKAN PERISTIWA YG MENYANGKUT BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN MANUSIA : SOSIAL, POLITIK, EKONOMI, HUKUM, BUDAYA, AGAMA, IPTEK (SEBAGAI KEBUTUHAN EKSISTENSIAL) JANGKAUAN DAN DAMPAK YG DITIMBULKAN : * NASIONAL. * REGIONAL * LOKAL * INTERNASIONAL
TELADAN INFORMASI Iwan Gayo : Kamus Yunior & Kamus Senior Trubus : Jawara informasi, dokumentasi & kearsipan bidang pertanian Google : Jawara informasi, dokumentasi & kearsipan segala macam informasi
EVOLUSI ZAMAN Era Agraris : Zaman yang ditandai dengan perlombaan kepemilikan tanah, pemenangnya disebut TUAN TANAH Era Industri : Zaman yang ditandai dengan perlombaan kepemilikan produk industri, pemenangnya disebut INDUSTRIALIS Era Informasi : Zaman yang ditandai dengan perlombaan kepemilikan informasi, pemenangnya disebut RAJA MEDIA
FAKTA, DATA & INFORMASI Fakta : Kenyataan yang terjadi Data : Kumpulan fakta yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diolah, atau fakta yang belum terorganisasikan dengan baik. Informasi : Data yang dicatat, digolong-golongkan, disusun, dihubungkan, ditafsirkan, dalam rangka membentuk pengertian tertentu.
REALITAS PROFESI KEINFORMASIAN Masih dianggap jabatan buangan, masih belum bangga sebagai arsiparis. Political will pimpinan masih rendah terhadap pembangunan kearsipan : database, perpustakaan, dokumentasi potensi daerah, dan kearsipan pada umumnya. Dokumentasi dan kearsipan masih belum menjadi budaya bangsa. Profesionalisme SDM dokumentasi dan kearsipan masih rendah. Reformasi birokrasi, transparansi kebijakan publik dan pemberantasan korupsi belum didukung administrasi pemerintahan yang memadai (dokumentasi dan kearsipan di dalamnya).
DOKUMENTASI, PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN Dokumentasi Literatur, meliputi bidang perpustakaan, dokumentasi yang terbuka untuk umum. Dokumentasi Korporil, meliputi bidang museum, dokumentasi yang mencerminkan citra suatu bangsa. Dokumentasi Privat, meliputi bidang kearsipan, dokumentasi yang sifatnya tertutup, tidak boleh diketahui oleh orang yang tidak berkepentingan.
PROFESIONALISME PERPUSTAKAAN Profesionalisme manajemen perpustakaan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya manusia, informasi, sistem dan sumber dana dengan tetap memperhatikan fungsi manajemen, peran dan keahlian. Dari pengertian ini, ditekankan bahwa untuk mencapai tujuan, diperlukan sumber daya manusia, dan sumber- sumber daya lainnya yang berupa sumber dana, teknik atau sistem, fisik, perlengkapan, informasi, ide atau gagasan, dan teknologi. Elemen-elemen tersebut dikelola melalui proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang diharapkan mampu menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pengguna.
ORGANISASI PERPUSTAKAAN Perpustakaan sebagai lembaga informasi dalam menyusun struktur organisasinya mencakup beberapa elemen antar lain : unsur pimpinan, unsur administrasi, unsur layanan, yang masing-masing mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda namun mempunyai hubungan yang erat satu sama lain (satu komando).
ANGGARAN PERPUSTAKAAN Perpustakaan merupakan lembaga nirlaba yang kegiatannya semata-mata untuk kepentingan social menunjang kegiatan belajar mengajar, bukan untuk mencari keuntungan, sudah barang tentu merupakan unit yang selalu mengeluarkan uang bukannya unit yang menghasikan uang. Hal lain yang perlu diperhatikan, bahwa perpustakaan merupakan lembaga yang berkembang, baik koleksi, jasa dan manusianya, karena itu perpustakaan dari tahun ke tahun selalu memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Untuk mencukupi kebutuhan anggaran, perpustakaan dapat meraihnya melalui berbagai sumber : anggaran dari lembaga induk, anggaran DIP (daftar isian proyek) dari pemerintah, anggaran dari sponsor atau hibah bersaing, uang iuran dari anggota, penghasilan dari jasa informasi, sumbangan dari pemerintah maupun swasta, uang denda keterlambata, dan lain-lain
PENGELOLAHAN BAHAN Perpustakaan memiliki fungsi sebagai lembaga pelayanan informasi (information service) bertindak sebagai penghubung antara dua dunia, yaitu masyarakat sebagai pengguna dan sumber-sumber informasi, baik cetak maupun non cetak. Oleh karena itu setiap bahan pustaka atau informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sedapat mungkin harus disediakan oleh perpustakaan. Disamping itu perpustakaan harus mampu menjamin bahwa setiap informasi atau koleksi yang berbentuk apapun mudah diakses oleh semua masyarakat yang memerlukan. Agar informasi atau bahan pustaka di perpustakaan dapat dimanfaatkan atau diketemukan kembali dengan mudah, maka dibutuhkan system pengelolaan dengan baik dan sistematis yang biasa disebut dengan kegiatan pengolahan (processing of library materials) atau pelayanan teknis (technical service). Kegiatan pengolahan bahan pustaka di perpustakaan biasanya mencakup beberapa kegiatan : Pembinaan dan pengembangan koleksi, Inventarisasi, Katalogisasi, Klasifikasi, dan Kelengkapan fisik buku.
PENGEMBANG KOLEKSI PERPUSTAKAAN Pengembangan koleksi (Collection development) merupakan serangkaian proses atau kegiatan yang bertujuan mempertemukan kebutuhan pemakai dengan rekaman informasi dalam lingkungan perpustakaan yang mencakup kegiatan : penyusunan kebijakan pengembangan koleksi, pemilihan koleksi, pengadaan koleksi, penyiangan koleksi, serta evaluasi pendayagunaan koleksi.
INVENTARISASI Bahan pustaka yang telah dimiliki oleh perpustakaan, baik yang diperoleh dengan cara pembelian, hadiah, hibah, tukar menukar atau pinjam meminjam, harus dicatat ke dalam buku induk atau buku inventarisasi perpustakaan, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam menyusun laporan mengenai perkembangan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Adapun kegiatan inventarisasi ini mencakup memasukkan ke buku induk, dan memberikan stempel kepemilikan (hak milik).
KATALOGISASI Perpustakaan sebagai suatu system informasi berfungsi menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuk serta pengaturannya sedemikian rupa, sehingga informasi yang diperlukan dapat diketemukan kembali dengan cepat dan tepat. Untuk itu informasi yang ada diperpustakaan perlu diproses dengan system katalogisasi (cataloging). Adapun system katalogisasi yang dikembangkan mengalami berbagai tahapan penyeragaman peraturan katalogisasi. perkembangan terakhir yang sampai sekarang masing digunakan untuk pedoman katalogisasi secara internasional adalah : Anglo American Cataloguing Ruler 2 : Revised ( 1988 )/ AACR2R. Sedangkan perpustakaan mempunyai bentuk fisik catalog yang bermacam-macam: 1). Katalog Kartu (Card Catalog) ukuran 7,5cm x 12,5 cm ; 2). Katalog Berkas (Sheaf Catalog) ukuran 10 cm x 20 cm. ; 3). Katalog Cetak atau Katalog Buku (Printed Catalog) ; 4). Katalog OPAC (Online Public Access Catalog). Sedangkan untuk jenis catalog perpustakaan ada beberapa jenis : 1). Katalog Shelflist ; 2) Katalog Pengarang ; 3) Katalog Judul ; dan 4). Katalog Subyek.
KLASIFIKASI Koleksi perpustakaan akan tampak rapi dan mudah diketemukan apabila dikelompokkan menurut sistem tertentu, pengelompokan dapat berdasarkan pada jenis, ukuran (tinggi, pendek, besar, dan kecil), warna, abjad judul, abjad pengarang (klasifikasi artificial) dan bisa juga menggunakan sistem pengelompokan berdasarkan subyek ( klasifikasi fundamental). Sebagian besar perpustakaan dalam mengelompokkan bahan pustakanya menggunakan system klasifikasi fundamental, dimana dengan istem ini koleksi akan mengelompok sesuai dengan disiplin ilmu pengetahuan, dan dengan system ini akan memudahkan penemuan kembali bahan pustaka yang dibutuhkan. Adapun system klasifikasi yang digunakan oleh perpustakaan pada umumnya adalah DDC (Dewey Decimal Classification) dan UDC (Universal Decimal Classification).
KELENGKAPAN Bahan pustaka yang telah melalui proses invertarisasi, katalogisasi dan klasifikasi, langkah selanjutnya perlu dibuatkan perlengkapan fisik buku, hal ini dimaksudkan agar bahan pustaka yang disajikan dapat ditata di rak sedemikian rupa, sehingga dapat dimanfaatkan dengan mudah dan baik. Adapun jenis perlengkapan fisik buku antara lain : 1). Label Buku , ditempel di punggung buku bagian bawah, dengan ukuran 3 cm x 4 cm ; 2). Lembar Tanggal Kembali (date due slip), ditempel pada halaman terakhir ; 3). Kartu Buku, diletakkan pada halaman terakhir atau bagian dalam sampul buku ; 4). Kantong Kartu Buku, ditempel dibagian akhir halaman buku untuk menempatkan kartu buku.
PELAYANAN PERPUSTAKAAN Pelayanan bersifat Universal, layanan tidak hanya diberikan kepada individu-individu tertentu, tetapi diberikan kepada pengguna secara umum. Pelayanan berorientasi pada pengguna, dalam arti untuk kepentingan para pengguna, bukan kepentingan pengelola. Menggunakan disiplin, untuk menjamin keamanan dan kenyamanan dalam memanfaatkan perpustakaan. System yang dikembangkan mudah, cepat, dan tepat.
JENIS PELAYANAN Pelayanan Sirkulasi Pelayanan Referensi Pelayanan Pendidikan Pemakai Pelayanan Penelusuran Informasi dan Penyebarluasan Informasi
PROFESI & KEPEMIMPINAN Profesi : membutuhkan kompetensi tertentu sesuai dengan standar yang ada, karakter utama yang harus dimiliki seorang profesional Kepemimpinan : membutuhkan konsistensi (ketaatazasan) dalam menjalaninya, karakter utama yang harus dimiliki seorang pemimpin
Menjadi Entrepreuneur PERAN PARIPURNA Menjadi Indonesia Menjadi Pembelajar Menjadi Profesional Menjadi Inovator Menjadi Entrepreuneur Menjadi Team Work Menjadi Organisator Menjadi Komunikator Menjadi Pelopor Menjadi Pemimpin Menjadi Visioner Menjadi Teladan
LINGKUNGAN KEINFORMASIAN Era Globalisasi : fenomena google : data & informasi yang mendunia : arsip semakin mendunia Era Informasi : riset dan iptek menjadi dasar semua aktivitas kehidupan : arsip sebagai simbol masyarakat informasi Era Multimedia : konvergensi tiga teknologi : teknologi audio visual, teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi Era Demokratisasi : sistem pemerintahan paripurna : kearsipan adalah subsistem dari sistem pemerintahan paripurna Era Otonomi Daerah : identitas lokal menjadi simbol penting Era Reformasi Birokrasi : tuntutan pelayanan publik dan profesionalisme pejabat publik
REFORMASI Reformasi bukan revolusi, bukan pula satu evolusi, suatu perubahan yang dilakukan karena kita melihat ada hal-hal di masa lalu yang tidak baik dan perlu disempurnakan
DILEMA DEMOKRASI Demokrasi & Biaya Tinggi Demokrasi & Aspirasi Masyarakat Demokrasi & Kesejahteraan Demokrasi & Efektivitas Pemerintahan : memerlukan arsif dan dokumentasi pemerintahan yang semakin profesional Demokrasi & Kesiapan Infrastruktur : memerlukan arsip & database kependudukan yang profesional
URGENSI PEMERINTAHAN Pemerintah seyogyanya membatasi diri keterlibatannya dalam mengatur kehidupan masyarakat (Kecenderungan Demokratis) Pemerintah harus mengatur sebanyak mungkin berbagai aspek dari kehidupan bermasyarakat (Kecenderungan Otoriter)
TUGAS POKOK PEMERINTAHAN Pelayanan Pemberdayaan Pembangunan
PARADIGMA PEMERINTAHAN Pemerintahan sebagai a rulling process, ketergantungan pemerintahan dan masyarakat kepada kapasitas kepemimpinan seseorang Pemerintahan sebagai governing process, konsensus-konsensus etis antara pemimpin dan masyarakat Pemerintahan sebagai an administering process, ditandai oleh terbentuknya sistem pemerintahan yang baku dan kuat
PEMERINTAHAN SEBAGAI SISTEM Consistency, adanya pola kerja yang baku dan berlaku pada semua tingkatan pemerintahan Transparency, adanya kejelasan siapa pengambil keputusan, mengapa keputusan diambil, bagaimana proses pengambilan keputusan, apa sasaran/ tujuannya, bagaimana dengan biaya/resiko, dan siapa yang diuntungkan/dirugikan Certainty, adanya jaminan seseorang taat pada aturan mendapatkan reward dan kalau melanggar mendapatkan punishment
DEMOKRASI PILIHAN TERBAIK Menentukan hukum dan peraturan berdasarkan aspirasi rakyat Pemisahan kekuasaan (separation of power) Supremasi hukum (law supremasi) Kesederajatan (equality) Kebebasan (liberty)
KEPEMIMPINAN DEMOKRASI Kepekaan terhadap situasi lingkungan Penjagaan atas moral masyarakat Keterbukaan pikiran Mendengar, mempelajari dan menerjemahkan suara rakyat
ITIKAF PEMBELAJAR : 100 % 100 % Keinginan 100 % Ketekunan 100 Persiapan