MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
PBL Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world)
Karakteristik PBL Pembelajaran bersifat student-centered yang aktif Pembelajaran dilaksanakan melalui diskusi kelompok kecil dan semua anggota kelompok memberikan kontribusinya secara aktif Diskusi dipicu oleh masalah yang bersifat integrasi interdisiplin yang didasarkan pada pengalaman/kehidupan nyata Diskusi secara aktif merangsang siswa untuk menggunakan prior knowledgenya(pengetahuannya) .
Karakteristik PBL Siswa terlatih untuk belajar mandiri dan diharapkan dapat menjadi dasar bagi pembelajaran seumur hidup Pembelajaran berjalan secara efisien, karena informasi yang dikumpulkan melalui belajar mandiri sesuai dengan apa yang dibutuhkannya (need to know basis) Feedback dapat diberikan sewaktu tutorial, sehingga dapat memacu siswa untuk meningkatkan usaha pembelajarannya Latihan keterampilan diberikan secara paralel.
Kelebihan PBL Mengajak siswa berfikir secara rasional Menjadi lebih ingat dan meningkatkan pemahamannya atas materi pelajaran Dapat merangsang siswa untuk berfikir dan menghubungkan kenyataan-kenyataan yang ada dalam masyarakat Memotivasi siswa giat belajar Membangun kerja tim, kepemimpinan dan keterampilan siswa
Kelebihan PBL PBL merangsang keterbukaan pikiran serta mendorong peserta didik untuk melakukan pembelajaran yang yang reflektif, kritis dan aktif. PBL merangsang peserta didik untuk bertanyadan menggali pengetahuan secara mendalam. PBL mencerminkan sifat alamiah pengetahuan,yaitu: kompleks dan berubah-ubah sesuai kebutuhan,sebagai respons terhadap masalah yang dihadapi
Kekurangan PBL Waktu yang dibutuhkan untuk menerapkan metode Problem Based Learning (PBL) cukup lama. Kemungkinan timbul penyimpangan dari pokok persoalan, karena permasalahan diberikan diawal pelajaran sehingga siswa belum paham dengan materi pelajaran. Peransiswa dalam proses belajar mereka sediri sukar untuk di ubah,karena mereka terbiasa berorientasi pada materi pelajaran dan mengingat fakta, sehingga kemampuan untuk mempertanyakan sesuatu menjadi hilang.
Kekurangan PBL Perubahan peran pengajar masih sukar dilakukan terutama pada saat pertama kali di terapkan Kesulitan untuk memunculkan masalah Penilaian hasil belajar masih sukar dan tidak sesuai bila dilakukan dengan cara tradisional
Langkah – langkah PBL Guru membuka proses belajar mengajar Guru mengajukan permasalahan pada siswa untuk dipecahkan memakai metode Problem Based Learning (PBL) Siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing terdiri atas 5 atau 6 anggota kelompok Memberi waktu kepada siswa untuk saling mendiskusikan permasalahan yang berkaitan dengan materi tersebut
Langkah – langkah PBL Mengawasi dan membantu mengarahkan jalannya diskusi Pengumpulan tugas secara kelompok Guru mengacak kelompok untuk presentasi terhadap permasalahan yang sudah didiskusikan Guru melakukan klarifikasi atas hasil presentasi siswa