yaitu apabila data hasil pengamatan berdasarkan pengukuran ataupun Menganalisa data hujan/tafsiran/interprestasi yang tidak lengkap (hilang) yaitu apabila data hasil pengamatan berdasarkan pengukuran ataupun pencatatan data hujan yang hilang/tidak lengkap, ada 3(tiga) cara : Rata-rata Aljabar cara tersebut berlaku apabila perbedaan antara data hujan pada stasiun terdekat utk jangka waktu tahunan rata- rata kurang dari 10% ( <10% ) Perbandingan Normal (Ratio Normal) cara ini dapat dipakai apabila perbedaan data hujan utk jangka waktu tahunan rata-rata antara stasiun hujan terdekat melebihi dari 10% ( >10% ) 3. Kebalikan kwadrat jarak cara ini dipakai apabila jarak masing- masing stasiun bisa diketahui/diukur jarak antar stasiun Latihan Soal Kerjakan Untuk menaksir data hujan yang tidak lengkap atau hilang karena kerusakan alat penakar, si pengamat tidak mengambil data dan kemungkinan juga alat tersebut bergeser atau dipindah dsb dengan pendekatan (cara rata-rata aljabar, cara rasio normal dan cara kebalikan kwadrat jarak) pada suatu daerah aliran sungai (Catchment Area), diketahui jarak stasiun X terhadap A=780 m ; B=950 m ; C=1045 m, adapun hujan yang mengelilingi masing-masing stasiun HA=72 mm ; HB=68 mm ; Hc=96 mm serta jumlah hujan rata-rata tahunan normal pada masing-masing sta. RX=675 mm ; RA=964 mm ; RB=842 mm ; dan RC=982 mm, Hitung HX dengan cara rata-rata Aljabar, Rasio Normal dan Kebalikan kwadrat jarak
CARA PEMASANGAN PENAKAR HUJAN Penakar hujan dipasang diatas lapang berukuran 15 x 20 m2 Tinggi penakar hujan diatas permukaan tanah ± 120 cm Dipasang tegak lurus diatas tonggak kayu/besi berpondasi kuat dan permukaan corong diusahakan horizontal Dianjurkan dipasang pagar setinggi ± 100 cm Jarak penakar hujan sampai pohon-pohon dan gedung minimal sama dengan tinggi pohon dan gedung Supaya penguapan tidak terlalu banyak penakar hujan Harus di cat aluminium mengkilat (cat brown) Kerapatan/banyaknya stasiun pengamat hujan yang diperlukan pada suatu wilayah tergantung berbagai faktor ; Kondisi iklim kering atau basah (non lembab, lembab) Bentuk permukaan dataran rendah (flet), dataran tinggi Variasi frekuensi banyak/sedikitnya hujan utk waktu berbeda
Hujan Konvektif hujan yang disebabkan adanya arus konvektif yaitu terjadi bila bumi mendapat panas, massa udara bersinggungan dengan permukaan, udara dingin diatas wilayah lautan akan naik dan menyebabkan terjadinya arus konvektif, hal ini terjadi pada siang hari disekitar pantai. Hujan badai lebih sering terjadi diatas daratan atau di daerah pegunungan dari pada di atas lautan. Hujan Orografik terjadi akibat ada Nya pengangkatan udara(uplift) yang disebabkan oleh adanya rintangan ber- upa gunung atau pegungan. Udara yang lengas(moist air) bergerak terangkat keatas kemudian menjadi di- ngin pada kondisi jenuh menyebabkan terjadinya gerimis(drizzle) hujan.
METEOROLOGI & KLIMATOLOGI sirkulasi atmosfir adalah peristiwa terjadinya pengalihan(pemidahan) air, antara keseimbangan panas atau energi dibelahan bumi ini. energi dalam atmosfir itu bersumber dari matahari yang merupakan sumber utama. pola sirkulasi udara tersebut membawa energi dari wilayah katulistiwa(ekuator), ini merupakan pola yang ideal dari sirkulasi udara di bumi, jika bumi tidak berotasi dan permukaan homogen. Cuaca / Iklim Iklim Indonesia dipengaruhi oleh 2(dua) benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia yang menyebabkan Indonesia merupakan daerah Monsoon yang khas, dimana pengaruh angin pasat timur laut dan pasat tenggara yang tidak jelas, terutama untuk daerah sebelah barat. Monsoon adalah keadaan musim panas(summer) angin permukaan ber - hembus dari seperempat penjuru angin secara mantap dan musim dingin arah angin berganti dari seperempat penjuru angin yang lain. Desember,Januari dan Februari(musim dingin dibelahan bumi utara) puncak tekanan tinggi di Asia dan lembah tekanan rendah di Australia, menyebabkan angin berhembus ke Indonesia Angin Barat Juni,Juli dan Agustus(musim panas dibelahan bumi utara) lembah tekanan rendah di Asia dan puncak tekanan tinggi di Australia, menye babkan angin berhembus ke Indoneisa Angin Timur
Angin Laut dan Angin Darat Dari tahun ke tahun sifat monsoon tidak sama baik arah, kecepatan maupun sifat udara yang dibawanya, demikian maka keadan cuaca/iklim yang ditimbulkan juga tidak sama, ada tahun-tahun curah hujan yang lebih basah dan ada pula tahun-tahun kering(panas) yang lebih, pada musim pancaroba variasinya dari tahun ketahun lebih besar ini karena gangguan siklon tropis. Hal ini yang dinamakan Cuaca/Iklim di Indonesia merupakan Iklim Tropis. Angin Laut dan Angin Darat Proses terjadinya angin laut dan angin darat pada dasarnya sama dengan monsoon, yaitu karena adanya perbedaan pemanasan/pendinginan antara laut dan daratan, karena Indonesia mempunyai garis pantai yang sangat panjang, maka adanya angin laut dan angin darat merupakan karakteristik yang penting. Angin Laut adalah angin permukaan dari laut kearah darat dan berhembus di siang hari, sebaliknya Angin Darat ialah angin permukaan yang dihembuskan dari darat ke laut yang berhembusnya di malam hari. Pada waktu udara diatas lautan lebih panas dari udara diatas daratan, angin darat lebih lemah dari pada angin laut. Adanya angin laut dan angin darat dapat mempengaruhi monsoon, kecepatan angin laut dan angin darat berbeda sepanjang tahun
Thunderstorm (Badai Guntur) terjadinya dari awan Cumulonimbus (Cb) atau dari kongregasi awan-awan Cb, bedanya dengan hujan badai adalah karena badai guntur disertai kilat/petir dan guntur, terjadinya kilat dan guntur apabila massa air dan es yang cukup luas sampai suhu dibawah -20° C Badai Guntur hanya bisa terjadi udara pada lapisan cukup panas dan lembab Macamnya Thunderstorm ada 3(tiga) : Air mass Thunderstorm Line Thunderstorm Frontal Thunderstorm Air mass thunderstorm Didalam massa udara yang uniform terdapat badai guntur yang terpencar dimana-mana, perkembangannya adalah lokal sebagai akibat pemanasan harian, frekuensi maksimum pada siang hari sesuadah tengah hari. Line thunderstorm Massa udara yang berderet seperti antri karcis searah angin pada lapisan bawah, ini bisa terjadi sepanjang hari dengan kecenderungan maksimum sesudah tengah hari. Frontal thunderstorm Massa udara yang menyertai front, yaitu daerah perbatasan antara massa udara dingin dan panas, terjadinya sepanjang hari tanpa frekuensi waktu.