AD1723 - Copywriting Minggu 6 – Pesan Iklan (message) Mulai Kode | Matakuliah AD1723 - Copywriting Minggu 6 – Pesan Iklan (message) Mulai image source : all4senses.com Program Studi Desain Komunikasi Visual – Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom - Bandung 2015
Pesan Iklan (message) Minggu 6 | Copywriting Matakuliah Copywriting Kode AD1723 Sks 3 (tiga) Semester 5 (lima) Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual Matakuliah Prasyarat Creative Writing Dosen Pengampu Sonson Nurusholih, Yelly Barlian, Nala Nandana Undiana Kompetensi Link Audio Visual Matakuliah Copywriting Deskripsi & Tujuan Referensi/ Pustaka
Pesan Iklan (message) Minggu 6 | Copywriting Proses Kreatif Materi 1 Pengantar Copywriting Materi 2 Terminologi dan Apresiasi Materi 3 Proses Kreatif Pengertian Materi 5 - 6 Tagline & Headline Materi 7 Hard & Soft Sale Materi 4 Brand & Positioning Pemahaman Materi 14 - 15 New Media Copy Materi 9 - 11 Iklan TV Materi 12 - 13 Storyline & Storyboard Pendalaman
Materi 4-5 Massage Apa itu message ?
KNOWING YOUR AUDIENCE Harus memahami siapa pelanggan potensial anda, kemudian secara langsung berbicara dengan mereka dan secara personal melibatkan kepentingan mereka dan membuat mereka merasa positip terhadap produk anda Membuat iklan yang merasa ditujukan langsung kepada mereka sehingga relevan dengan kebutuhan mereka, menghibur mereka. Menawarkan manfaat signifikan yang akan meningkatkan kehidupan mereka. Menyelamatkan uang mereka, memberi kepercayaan diri, bahagia, merasa lebih nyaman, lebih menarik, dan lebih cerdas
Materi 4-5 Massage Message / pesan: Sesuatu hal yang berkaitan dengan keinginan dari produsen dalam menyampaikan suatu keterangan baik bentuk, rupa, isi atau hal lain yang berkaitan dengan promosi
STAYING ON TARGET “ What are we promoting to whom ? “ Market share Consumer Spending Power Reader’s eyes closing Propensity to Purchase
Siapa yang menjadi target audience ? (target audience: kelompok sasar yang hendak dituju oleh promosi yang dijalankan) Seperti apa tingkat pemahaman mereka ? Apa yang anda inginkan dari target audience ?
Pendekatan atas harapan, kekhawatiran, dan keinginan yang dimiliki audience Strategi pendekatan: rasional atau emosional Mengembangkan ide dan mengadopsi gaya bahasa audience, agar dapat difahami oleh mereka sekaligus mempengaruhi mereka. Hal yang mendasari ide; tematik, historik, realistik, imajinatif
Gaya hidup dan karakteristik perilaku mempengaruhi akurasi pemasaran Minat dan kebiasaan belanja memberikan indikasi yang lebih baik atas audience, dibandingkan hanya berdasarkan segmentasi kelas. Pemahaman lebih jauh tentang audience
BERGANTUNG PADA RISET PASAR ? Penelitian perilaku konsumen mendasari aktivitas pemasaran dan periklanan Bukan apa yang konsumen katakan, tapi apa yang mereka lakukan. Kebiasaan membeli konsumen berubah dari waktu ke waktu, produk baru bisa muncul bergantian dan menyisihkan produk-produk sebelumnya. Konsumen selalu berubah, mereka sering mengatakan apa yang ingin anda dengar tapi kemudian melakukan sesuatu yang berbeda sama sekali
MEMILIH “TONE” Setelah menentukan target audience dan apa yang paling menarik bagi mereka memutuskan bagaimana akan bicara kepada mereka. Seorang copywriter mempunyai kemampuan mengadopsi personal yang berbeda bagaimana kecenderungan bertindak di depan khalayak yang berbeda “Tone” dan penggunaan bahasa tergantung kepada audience yang berbeda dalam jenis dan tingkat pemahaman bahasa dan kesan yang anda sampaikan
Positionong & Copywriting
Periklanan. Suatu bentuk komunikasi yang, dari sudut pandang penerima, dibangun dalam penghargaan yang rendah. Tidak terlalu diinginkan dan disukai bahkan cenderung dihindari. Positioning dimulai dengan sebuah produk. Sebuah barang dagangan, jasa, perusahaan, insitusi bahkan orang. Positioning bukanlah sesuatu yang dilakukan terhadap produk, tetapi sesuatu yang dilakukan terhadap pikiran calon konsumen, yakni menempatkan produk itu pada pikiran calon konsumen. Bagaimana anda membedakan diri anda sendiri dalam pikiran calon konsumen anda
Jika sebuah kata dapat mengungkapkan dan menandai periklanan, maka kata itu adalah Positioning. Positioning telah merubah cara menjalankan permainan periklanan di masa sekarang. Hari-hari periklanan kuno telah berakhir demikian juga kata-katanya (ancient copywriting) “Pertama”, “Terbaik”, Terdepan”, “Terindah” are dead
Beberapa contoh luar biasa: “Avis is only no.2 in rent a cars. So why go with us?” We try dammed hard (when you’re not the biggest, you have to) The line at our counter is shorter. “Avis hanya menduduki posisi kedua dalam penyewaan mobil, lantas mengapa memilih kami? Beberapa kali mencoba sangat keras. Antrian di meja pembayaran kami lebih pendek” “7-Up: Uncola” Margarine = Soy Butter
Pendekatan mendasar atas positioning bukanlah menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Akan tetapi, dengan menggunakan apa yang telah ada di dalam pikiran. Mengikat kembali hubungan yang telah ada. Always remember: “Perception is reality” Maka konsumen selalu benar!
Maka kenapa sih harus ada pendekatan baru (seperti halnya positioning) terhadap periklanan & pemasaran? Karena sekarang: Cluttered information / overcommunicated society Too small memory for too big capacity Dalam komunikasi, seperti halnya arsitektur, lebih sedikit lebih baik. Anda harus mengasah pesan Anda untuk diasah dalam pikiran
Pustaka / Referensi Sumber Pustaka Budiman Hakim (2006), LanturanTapi Relevan, Bentang Budiman Hakim (2007), Ngobrolin Iklan Yuk!,Bentang Jewler & Drewniany (2001), Creative Strategy in Advertising, Wadsworth/Thomson Learning Jim Aitchison (2005), Cutting Edge Advertising, KBR 68H Mark Shaw (2009), Copywriting: Successful writing for design, advertising and marketing, Laurence King Publishing.
Terima Kasih