SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA By: Nur Moh Ahadi, S.Si
Proses Pengeluaran Berdasarkan zat yang dibuang, proses pengeluaran pada manusia dibedakan menjadi: Defekasi: pengeluaran zat sisa hasil pencernaan (feses) Ekskresi: pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh (CO2, keringat dan urine) Sekresi: pengeluaran getah/zat yang masih berguna bagi tubuh (enzim dan hormon)
Sistem Ekskresi Adalah sistem pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh dari dalam tubuh. Contoh: Menghembuskan gas CO2 ketika kita bernafas Berkeringat Buang air kecil (urine)
Alat-alat Ekskresi Alat-alat ekskresi pada manusia meliputi: Ginjal Kulit Paru-paru Hati
Ginjal (Ren)
Fungsi Ginjal Ginjal memiliki fungsi: Menyaring darah sehingga menghasilkan urine Membuang zat-zat yang membahayakan tubuh (urea, asam urat) Membuang zat-zat yang berlebihan dalam tubuh (kadar gula) Mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler Mempertahankan keseimbangan asam dan basa
Ginjal (ren) Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di depan sebelah kiri dan kanan tulang belakang bagian pinggang.
Ginjal Pada Manusia
Struktur Ginjal Arteri ginjal Korteks/ Kulit ginjal Vena ginjal Medula/ Sumsum ginjal Ureter Pelvis/ rongga ginjal Saluran pembawa Hasil penyaringan
Bagian Ginjal Pelvis
Struktur Ginjal I. Kulit Ginjal (KORTEKS) Fungsi untuk menyaring darah Pada Korteks terdapat banyak nefron atau unit penyaring darah Setiap nefron terdiri dari Badan Malpighi dan Tubulus Badan Malpighi terdiri dari Glomerulus dan kapsula Bowman Kapsula Bowman glomerulus korteks
Kulit ginjal (korteks) terdiri dari: Nefron tubulus (saluran) badan Malphigi glomerulus kapsula Bowman Nefron = alat penyaring Glomerulus = anyaman pembuluh darah kapiler berupa gumpalan Kapsula Bowman = pembungkus glomerulus yang berbentuk seperti mangkuk
Kapsula Bowman berhubungan dengan tubulus (saluran) Ada 3 tubulus nefron yaitu: 1. Tubulus Kontortus Proksimal (TKP) 2. Tubulus Kontortus Distal (TKD) 3. Tubulus Kontortus Kolektivus (TKK)
Struktur Ginjal II. Sumsum Ginjal (MEDULA) Sumsum ginjal terdiri dari badan berbentuk kerucut yang disebut PIRAMIDA GINJAL. Didalam sumsum ginjal berkumpul tubulus-tubulus yang merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Fungsi tubulus yaitu untuk mengalirkan filtrat (urine) ke tubulus pengumpul (kolektivus) Medula/ Sumsum ginjal tubulus konturtus
Struktur Ginjal III. Rongga Ginjal (PELVIS) Pada rongga ginjal bermuara pembuluh-pembuluh darah. Dari tiap rongga ginjal berkumpul salura ke ureter. Ureter berfungsi mengeluarkan dan menyalurkan urine ke kantung kemih yang kemudian dibuang melalui uretra Arteri ginjal Vena ginjal ureter Saluran pembawa Hasil penyaringan
Pembentukan Urine 1. Filtrasi (Penyaringan darah) di dalam glomerulus menghasilkan filtrat glomerulus (urine primer) 2. Reabsorpsi (penyerapan kembali) Urine primer di reabsorpsi di dalam tubulus kontortus proksimal untuk menyerap zat-zat yang masih berguna bagi tubuh seperti glukosa dan asam amino. Dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder) glomerulus Pembuluh kapiler Arteri ginjal Vena ginjal ureter Saluran pembawa Hasil penyaringan
3. Augmentasi (penambahan zat) Urine sekunder di augmentasi didalam tubulus kontortus distal menghasilkan urine sesungguhnya Lalu berkumpul di tubulus kolektivus untuk dialirkan ke rongga ginjal, lalu ke ureter
Urin normal mengandung… Air, asam urine, urea, amonia, garam zat warna empedu (sehingga berwarna kekuningan) Zat berlebih seperti Vitamin, obat-obatan, dan hormon Jadi…… Urine TIDAK mengandung glukosa dan protein
Warna Urine Normal…… Mana warna urinmu?
Pengeluaran Urin Urin primer adalah hasil penyaringan yang terjadi di glomelurus. Urin sekunder terbentuk dalam proses Reabsorpsi. Urin selanjutnya disalurkan dalam rongga ginjal dan kemudian ke kantung kemih melalui ureter Jika kantung kemih sudah cukup mengandung urin, dinding kantung kemih dan otot melingkar (sfingter) tertekan dan timbul rasa ingin buang air kecil Pada waktu buang air kecil, urin keluar melewati uretra lalu keluar melalui alat kelamin
Paru-paru (pulmo) Manusia memiliki sepasang paru-paru yang terletak di rongga dada/Thoraks. Paru-paru berfungsi sebagai organ pernafasan yaitu menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan CO2 + uap air Uap air dan CO2 berdifusi di dalam alveolus kemudian dikeluarkan melalui hidung
Struktur Paru-paru Trakea/Tenggorokan Bronkus Bronkeolus Alveolus
Struktur Paru-paru
Paru-paru adalah organ yang dimiliki beberapa organisme tertentu sebagai tempat disaringkannya oksigen dari udara dan disaringkannya karbon dioksida dari darah. Biasanya terdapat cara memompa udara ke dalam dan keluar paru-paru sehingga pertukaran gas ini dapat terjadi dengan cepat. Ini disebuat bernapas.
Paru-paru berbentuk seperti spons berwarna merah muda yang empuk Paru-paru berbentuk seperti spons berwarna merah muda yang empuk. Hal ini karena paru-paru terbentuk dari berjuta-juta tabung amat kecil yang menuju ke ruang udara (alveoli) yang tertutup oleh kapiler darah.
Bahan praktik Model Paru-paru Botol coca cola/fanta/aqua ukuran 1500 ml Pipa cabang 3 Selang aquarium Balon kecil 2 dan besar 2 Karet gelang Cutter
Kulit (integumen) Merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan merupakan pelindung bagian dalam tubuh
Fungsi Kulit Kulit berfungsi sebagai: Mengeluarkan keringat Melindungi bagian dalam tubuh dari gesekan, kuman, penyinaran, panas dan zat kimia Mengatur suhu tubuh Menerima rangsangan dari luar Mengurangi kehilangan air
Keringat Keringat adalah air yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat pada kulit manusia. Berkeringat adalah cara tubuh untuk mendinginkan diri Kandungan utama dalam keringat adalah air dan natrium klorida (garam dapur) Keringat dikeluarkan melalui pori-pori (50 mL/jam dalam keadaan normal)
Struktur Kulit
Struktur Kulit Korneum Granulosum lusidum spinosum Germinativum/basal Hipodermis
Bagian-bagian Epidermis kulit: Lapisan Tanduk, terletak di bagian kulit yang paliong luar, tersusun atas sel-sel kulit mati yang mudah mengelupas Lapisan Malpighi, terletak di bawah lapisan tanduk dan merupakan lapisan sel-sel baru, juga terdapat pigmen (butir-butir pembawa warna)
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma
Struktur Hati
Fungsi Hati Hati menghasilkan empedu (bilus) yang mengandung zat sisa dari perombakan eritosit di dalam limpa Hati berfungsi: Menyimpan gula dalam bentuk glikogen Mengatur kadar gula darah Tempat pembentukan urea dari amonia Menawarkan racun Membentuk vitamin A dari provitamin A Tempat pembentukan fibrinogen & protrombin
Proses di dalam Hati Sel darah merah yang sudah tua (histiosita) dipecah didalam hati. Hb Fe + hati Sumsum tulang Globin Metabolisme protein Pembentukan Hb baru Hemin urobilin urine bilirubin sterkobilin feses USUS
Bila terjadi penyumbatan pada saluran empedu maka, cairan empedu akan masuk ke saluran peredaran darah. Akibatnya cairan darah menjadi lebih kuning, penyumbatan tersebut biasanya disebabkan oleh batu empedu dan endapan kolesterol.
Di samping itu, bila hati tidak mampu menyaring bilirubin dari darah, maka bilirubin yg berwarna kekuningan akan menumpuk pada jaringan-jaringan lain dan menyebabkan warna kuning pada kulit dan mata.
Kelainan dan Penyakit Albuminuria Tanda: urine banyak mengandung albumin Penyebab : kekurangan protein, penyakit ginjal dan hati Akibat: tubuh kekurangan albumin yang menjaga agar cairan tidak keluar dari darah
Kelainan dan Penyakit Hematuria Tanda: urine mengandung darah Penyebab: peradangan ginjal, batu ginjal dan kanker kandung kemih
Kelainan dan Penyakit Nefrolitiasis (batu ginjal) Tanda: urine sulit keluar karena tersumbat batu pada ginjal, saluran ginjal atau kandung kemih Penyebab: konsentrasi unsur-unsur kalsium terlalu tinggi dan dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan saluran ureter Akibat: sulit mengeluarkan urine, urine bercampur darah
Kelainan dan Penyakit Nefritis Tanda: radang ginjal bagian nefron yang diawali peradangan glomerulus
Kelainan dan Penyakit Gagal ginjal Tanda : Meningkatnya kadar urea dalam darah Penyebab : nefritis (radang ginjal) Akibat : zat-zat yang seharusnya dibuang oleh ginjal tertumpuk dalam darah Pengobatan : cuci darah secara rutin atau cangkok ginjal
Kelainan dan Penyakit Diabetes Insipidus Tanda : meningkatnya jumlah urine (20 – 30 kali lipat) Penyebab : kekurangan hormon antidiuretika (ADH) Akibat : sering buang urine Pengobatan : pemberian ADH sintetik
Kelainan dan Penyakit Diabetes Melitus Tanda : kadar glukosa darah melebihi normal Penyebab : kekurangan hormon insulin Akibat : luka sulit sembuh Pengobatan : pada anak-anak diberi insulin secara rutin dan pada dewasa dilakukan diet rutin, olahraga dan pemberian obat penurun kadar glukosa darah
Kelainan dan Penyakit Hepatitis Tanda : perubahan warna kulit dan putih mata menjadi kuning, urine menjadi kecoklatan seperti air teh Penyebab : virus Akibat : hati meradang dan kerja hati terganggu Pencegahan : menjaga kebersihan lingkungan, menghindari kontak langsung atau penggunaan barang bersama-sama dengan penderita hepatitis, gunakan jarum suntik untuk sekali pakai.
Kelainan dan Penyakit Sirosis Hati Tanda: timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel pada hati Penyebab: minuman alkohol, keracunan obat, infeksi bakteri, komplikasi hati Akibat: gangguan kesadaran, koma, kematian Pengobatan : sesuai penyebabnya, pemulihan fungsi hati dan transplantasi hati
Kelainan dan Penyakit Gangren Tanda: kematian jaringan lunak pada kaki atau tangan diawali dengan kebiruan pada kulit dan terasa dingin jika disentuh, kemudian menghitam dan berbau busuk Penyebab: gangguan pengaliran darah kejaringan tersebut. Sering terjadi pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis Akibat: bila tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik, bagian terkena gangren harus diamputasi.
Kelainan dan Penyakit Kencing Batu Tanda: sulit buang urine Penyebab: pengendapan zat kapur dalam ginjal Pengobatan: pembedahan, obat-obatan dan penembakan dengan sinar laser