LISTRIK DINAMIS Drs. Agus Purnomo aguspurnomosite.blogspot.com
LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir
Arus & tegangan Listrik Arus Listrik banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya tiap satuan waktu. Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya.
Menentukan arus listrik dan arus elektron. Klik Arah arus listrik Arah elektron Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah Arus elektron adalah aliran elektron dari potensial rendah ke potensial tinggi
A B Arus listrik analok dengan arus air Klik Arus listrik analok dengan arus air Benda A Potensial tinggi Benda B Potensial rendah Arus listrik Konduktor Apakah ketika terjadi aliran muatan listrik dari B ke A sampai muatan di B habis ? A B Klik Arus elektron Ketika benda A dan B memiliki jumlah dan jenis muatan muatan yang sama maka kedua benda dapat dikatakan telah memiliki potensial yang bagaimana ? Klik Arus listrik dapat mengalir jika ada beda potensial Kesimpulan Dua syarat apa yang harus dipenuhi agar arus listrik dapat mengalir dalam suatu rangkaian ?
Secara matematis dinyatakan sebagai : dQ= jumlah muatan listrik ( Coulomb ) dt = perubahan waktu ( detik ) I= Kuat arus listrik (Coulomb / detik atau Ampere)
n adalah partikel persatuan volume dan e muatan tiap partikel dQ = n.e.V.A.dt Rapat arus (J) didefinisikan sebagai kuat arus persatuan luas
muatan 1 elektron = -1,6021 x 10 10-19 Coulomb 1 Coulomb = -6,24 x 10 1018 18 elektron
Syarat Terjadinya Arus Listrik Elektron dapat mengalir pada suatu rangkaian jika ada beda potensial. Tapi jika rangkaiannya terbuka elektron tetap tidak mengalir walaupun ada beda potensial. Jadi arus listrik dapat mengalir bila: Rangkaian listrik harus tertutup Harus ada beda potensial didalam rangkaian.
Arus listrik di dalam suatu rangkaian hanya dapat mengalir di dalam suatu rangkaian tertutup. Diagram Rangkaian
Beda potensial adalah dorongan yang menyebabkan elektron-elektron itu mengalir dari satu tempat ketempat lain. Arah aliran elektron dari potensial rendah (kutub -) ke potensial tinggi (kutub +). Arah arus listrik (sesuai konvensi) dari potensial tinggi (kutub + ) ke potensial rendah ( kutub - ). Potensial tinggi Arus listrik Aliran elektron tegangan (beda potensial) Potensial rendah
Mengapa ada Arus Arus? karenakarenaadaadamuatanmuatanyang yang bergerakbergerak karenakarenaadaadakecepatankecepatanpadapadamuatanmuatan karenakarenaadaadapercepatanpercepatanyang yang dialamidialamimuatanmuatan karenakarenaadaadagayagaya(F=ma) karenakarenaadaadamedanmedanlistriklistrik bedabedapotensialpotensial(E=V/d) bedabedamuatanmuatan pemisahanpemisahanmuatanmuatanpositifpositifdengandenganm uatanmuatannegatifnegatif Karena Karenaada ada kerja yang memisahkan muatan
Aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian dapat dianalogikan (diumpakan) seperti aliran air.
Mana yang berbahaya, potensial atau arus? Potensial listrik (tegangan) adalah besaran yang menyatakan dorongan terhadap elektron-elektron agar dapat mengalir Bumi memiliki potensial listrik nol. Beda potensial adalah beda nilai potensial antara dua titik berbeda dalam suatu rangkaian Jadi walaupun antara dua titik didalam suatu rangkaian ada potensial listrik, arus listrik belum tentu mengalir. Listrik tidak mengalir bila potensial kedua titik sama dan listrik baru mengalir bila di kedua titik terdapat beda potensial. Jadi yang berbahaya adalah arus listrik, bukan potensial listrik.
Jenis Arus LISTRIK Arus searah(Direct Current/DC) Arus yang mengalir dengan nilai konstan Arus bolak-balik (Alternating Current/AC) Nilainya berubah-ubah secara periodik
Listrik arus searah atau DC (Direct Current) Pada umumnya ini terjadi dalam sebuah konduktor seperti kabel, namun bisa juga terjadi dalam semikonduktor, isolator, atau juga vakum seperti halnya pancaran elektron atau pancaran ion. Dalam listrik arus searah, muatan listrik mengalir ke satu arah, berbeda dengan listrik arus bolak-balik (AC). Istilah lama yang digunakan sebelum listrik arus searah adalah Arus galvanis.
Penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama (yang dibuat oleh Thomas Edison di akhir abad ke 19) menggunakan listrik arus searah. Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah untuk transmisi (penyaluran) dan pembagian tenaga listrik, di jaman sekarang hampir semua transmisi tenaga listrik menggunakan listrik arus bolak-balik. Arus DC misalnya : Battery dan Accu
Arus bolak-balik atau ac (alternating current) Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).
Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audi yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut.
Arus AC digunakan di rumah-rumah dan pabrik-pabrik, biasanya menggunakan voltage 110 volt atau 220 volt
mengapa arus AC bisa menyengat sedangkan arus DC tidak?" seperti yang kita tahu bahwa arus AC (alternating current) itu arusnya berubah ubah menurut fungsi waktu. Ketika kita menyentuh kabel yang beraruskan arus AC. Arus itu tentu akan melewati tubuh kita dan menjadikan diri kita sebagai hambatan, kondisi itu akan terjadi ketika posisi tubuh kita sedang terGround. Nah karena arus yang berubah-ubah inilah yang membuat kita merasa tersengat. Hal ini dapat terjadi karena jantung kita mendapat suatu getaran yang lebih besar dibandingkan getaran jantung itu sendiri, sehingga kita merasa tersengat.
A B D C F E Beda Potensial Listrik 1 Volt = 1J/C Klik Klik Benda A Potensial tinggi Benda B Potensial rendah Definisi Beda potensial listrik Konduktor Energi yang diperlukan untuk memindah muatan listrik tiap satuan muatan Arus elektron Klik A B Arus listrik Benda C Potensial rendah Benda D Potensial tinggi Konduktor V = Beda Potensial ( Volt ) W = Energi ( Joule ) Q = Muatan ( Coulomb ) Arus elektron Klik D C Arus listrik 1 Volt = 1J/C Benda C Potensial rendah Benda D Potensial tinggi Satu volt didefinisikan untuk memindah muatan listrik sebesar 1 Coulumb memerlukan energi sebesar 1 Joule. Konduktor Arus elektron Klik F E Arus listrik
Tegangan ( voltage ). Satuan tegangan listrik : volt. Satu volt : tenaga listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan intensitas listrik sebesar 1 Ampere melalui sebuah konduktor (penghantar) yang memiliki tahanan sebesar 1 Ohm. Voltage rendah : arus listrik dengan tegangan listrik kurang dari 1000 volt.
Cara mengukur kuar arus Alat ini hanya dapat digunakan untuk mengukur kuat arus DC saja. Kuat arus DC biasanya kecil. Karena itu alat ini hanya mencantumkan angka pengukuran sampai 500 mA. Mengukur kuat arus DC dilakukan dengan cara sambungan seri dengan alat pemakai, misalnya lampu pijar. Saklar penunjuk diarahkan pada DC mA dengan memperhatikan batas ukur. Dipilih misalnyaangka 25. Disini kita mengukur dalam keadaan hubungan terbuka. Karena itu putuskan hubungan. Tempelkan colok merah pada kutub positip (+) dan colokhitam (-) pada kutub negatip (-). Baca skala, jarum menunjuk pada angka berapa. itulah hasil pengukurannya.
Mengukur kuat arus listrik Alat untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter atau ammeter. Amperemeter disusun seri dengan komponen yang akan diukur kuat arusnya.
Pengukuran Kuat arus listrik Klik A 100 m A 1 A 1 0 A 5 A -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 Klik A Klik Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik Pemasangan Amperemeter dalam rangkaian listrik disusun secara seri ( tidak bercabang ) Klik
Cara membaca Amperemeter Klik skala maksimum skala yang ditunjuk jarum skala batas ukur -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 100 m A 1 A 1 0 A 5 A A Klik Klik Nilai yang ditunjuk jarum Nilai yang terukur = x Batas ukur Nilai maksimum 34 100 X 1 = 0,34 A
Saklar adalah alat untuk menyambung atau memutus aliran arus listrik. Saklar dan Sekering Saklar adalah alat untuk menyambung atau memutus aliran arus listrik. Diagram Rangkaian
Sekering adalah alat untuk membatasi kuat arus listrik maksimum yang mengalir. ground arus sekering netral penjepit isolator
Sumber Tegangan Supaya arus listrik dapat terus mengalir dalam suatu penghantar, maka pada ujung – ujung penghantar itu harus selalu ada beda potensial. Alat yang dapat mengadakan selisih atau beda potensial disebut sumber tegangan atau sumber arus listrik. Beberapa macam sumber tegangan antara lain :
- Prinsip Kerja Elemen Primer Batang tembaga Lempeng seng ( Sumber tegangan yang tidak dapat “diisi ulang) 1. Elemen Volta, terdiri dari komponen : - + Batang tembaga Lempeng seng Larutan asam sulfat encer Prinsip Kerja
2. Elemen Kering ( batu baterai ) Beda potensial = 1,5 V Prinsip Kerja
Elemen Sekunder ( dapat “diisi” kembali ) Akkumulator (aki ) Bagian –bagian dari aki Pada saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Pada saat akku diisi ulang terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia Prinsip Kerja
Mengukur Beda Potensial ( tegangan listrik ) Alat pengukur tegangan listrik adalah voltmeter Voltmeter dipasang paralel dengan komponen yang akan diukur beda potensialnya. Diagram Komponen
Mengukur arus listrik dan beda potensial voltmeter ammeter Diagram Rangkaian
Pengukuran Beda Potensial Klik Pengukuran Beda Potensial Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik ( tegangan ) Pemasangan voltmeter dalam rangkaian listrik disusun secara parallel seperti gambar. 50 V -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 V 10 V V 1 V 100 m V Klik
Cara Membaca Voltmeter Klik Cara Membaca Voltmeter Skala yang ditunjuk jarum -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 v 100 m V 1 V 1 0 V 5 V Skala maksimum Batas ukur Nilai yang terukur = ….
ALAT UKUR AMPERMETER/GALVANOMETER Dipakai untuk mengukur kuat arus. Mempunyai hambatan yang sangat kecil. Dipasang seri dengan alat yang akan diukur. Untuk mengukur kuat arus yang sangat besar (melebihi batas ukurnya) dipasang tahanan SHUNT paralel dengan Amperemeter (alat Amperemeter dengan tahanan Shunt disebut AMMETER) untuk mengukur arus yang kuat arusnya n x i Ampere harus dipasang Shunt sebesar :
ALAT UKUR VOLTMETER Rv = ( n - 1 ) Rd Dipakai untuk mengukur beda potensial. Mempunyai tahanan dalam yang sangat besar. Dipasang paralel dengan alat (kawat) yang hendak diukur potensialnya. Untuk mengukur beda potensial yang melebihi batas ukurnya, dipasang tahanan depan seri dengan Voltmeter. Untuk mengukur beda potensial n x batas ukur maksimumnya, harus dipasang tahanan depan (RV): Rv = ( n - 1 ) Rd
CONTOH SOAL AMPERMETER/GALVANOMETER Sebuah galvanometer dengan hambatan 5 ohm dilengkapi shunt, agar dapat diguna- kan untuk mengukur kuat arus sebesar 50 A. pada 100 millivolt jarum menunjukkan skala maksimum. Berapa besar hambatan shunt tersebut ?
JAWABAN CONTOH SOAL AMPERMETER/GALVANOMETER Rv i Rshunt
CONTOH SOAL VOLTMETER Sebuah voltmeter yang mempunyai hambatan 1000 ohm dipergunakan untuk mengukur po- tensial sampai 120 volt. Jika daya ukur volt- meter= = 6 volt. Berapa besar hambatan Multiplier agar pengukuran dapat dilakukan ?
JAWABAN CONTOH SOAL VOLTMETER Rv Rdepan
osiloskop Alat untuk menunjukkan bentuk pulsa tegangan v v Tegangan searah Tegangan boak balik
Frekuensi tegangan: V=besar tegangan (volt) Volt/div=tmbol volt/div pada osiloskop Frekuensi tegangan: f=frekuensi (hertz) t=total waktu (s) Time/div=tombol time/div pada osiloskop
Hambatan listrik R(t) = R0 ( 1 + .t ) Besarnya hambatan dari suatu konduktor dinyatakan dalam : R = hambatan satuan = ohm L = panjang konduktor satuan = meter A = luas penampang satuan = m2 = hambat jenis atau resistivitas satuan = ohm meter Grafik hambat jenis lawan temperatur untuk suatu konduktor memenuhi hubungan : R(t) = R0 ( 1 + .t ) = koef suhu hambat jenis
Hambatan Kawat Penghantar Tahukah anda apakah kawat penghantar itu? Kawat penghantar adalah kawat yang biasa kita gunakan untuk menghantarkan listrik yang biasa kita sebut kabel Mana yang lebih baik, tembaga, besi atau perak sebagai kawat penghantar? Yang paling baik sebagai kawat penghantar adalah perak karena memiliki hambatan paling kecil.
Mengapa Tembaga? Mengapa kabel sebagai kawat penghantar listrik terbuat dari tembaga? Tembaga banyak diginakan sebagai kawat penghantar karena memiliki hambatan yang sangat kecil dan harganya murah daripada perak atau emas. Apakah jadinya jika kabel listrik terbuat dari emas atau perak?
Hambatan kawat penghantar Apa sajakah yang mempengaruhi besarnya hambatan suatu kawat penghantar? Bila kita naik mobil, manakah yang lebih banyak hambatannya, berjalan sejauh 1 Km atau 10 Km? Tentu saja yang 10 Km, Semakin panjang perjalanan kita maka makin besar hambatan yang kita alami. Begitu juga dengan pejalanan listrik, semakin panjang kawat penghantar yang dilaluinya makin besar hambatan yang ia alami. Jadi, semakin panjang kawat penghantar semakin besar hambatannya
Panjang kawat dan Hambatannya Bila kita naik mobil, manakah yang lebih banyak hambatannya, berjalan sejauh 1 Km atau 10 Km? Tentu saja yang 10 Km, Semakin panjang perjalanan kita maka makin besar hambatan yang kita alami. Begitu juga dengan pejalanan listrik, semakin panjang kawat penghantar yang dilaluinya makin besar hambatan yang ia alami. Jadi, semakin panjang kawat penghantar semakin besar hambatannya
Tebal Kawat dan Hambatannya Lebih enak manakah, berkendaraan di jalan lebar atau di jalan yang sempit? Tentu saja jalan yang lebih lebar, karena semakin lebar jalan maka hambatannya semakin sedikit. Begitu juga dengan listrik yang melalui kawat penghantar, semakin besar kawat penghantar yang ia lalui, semakin kecil hambatan yang ia alami. Jadi, semakin besar kawat penghantar maka makin kecil hambatannya
Jenis Kawat dan Hambatannya Lebih lancar manakah, berkendaraan di jalan pasar, jalan pemukiman atau jalan tol? Tentu saja di jalan tol, karena bebas hambatan, jalan pemukiman kurang lancar karena ada hambatan, sedang jalan pasar sangat banyak hambatannya. Hambatan pada jalan tergantung dari jenis jalannya. Begitu juga dengan kawat penghantar, hambatannya tergantung dari bahan penyusunnya. Jadi, hambatan kawat tergantung dari jenis kawatnya.
Hambatan kawat penghantar Dari pernyataan tersebut, dapat disimpilkan bahwa hambatan kawat penghantar sebanding dengan panjang kawat, berbanding terbalik dengan luas penampang kawat dan tergantung dari jenis kawat penghantar. Sehingga dapat dibuat persamaan: R = hambatan kawat (Ω) ρ = hambatan jenis kawat (Ωm) L = panjang kawat (m) A = luas penampang kawat (m²) R = ρ L A
Contoh Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 Ωm dan luas penampangnya 0,000 000 25 m² digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW yang harus memiliki hambatan listrik 57,6 ohm. Berapa panjang kawat yang diperlukan? Jawab Diketahui R = ρ L A ρ = 0,000 001 Ωm L 0,000 000 25 57,6 = 0.000 001 . ____________ A = 0,000 000 25 m² R = 57,6 Ω L 0,25 57,6 = ________ Ditanya L = … L = 57,6 . 0,25 L = 14,4 m
Hambatan Jenis E = medan listrik J = rapat arus
Konduktivitas hambatan
HUBUNGAN HAMBATAN JENIS DAN HAMBATAN DENGAN SUHU
Penghantar listrik Mengapa ketika kita menyentuh kabel yang terlindung kita tidak kesetrum? Mengapa ketika kita menyentuh kabel yang tidak terlindung kita kesetrum? Pernahkah anda kesetrum listrik? Itu karena kabel terbuat dari konduktor dan dilindungi oleh isolator Apakah kaonduktor dan isolator itu?
Penghantar listrik Konduktor Isolator Berdasarkan daya hantarnya, zat digolongkan menjadi: Konduktor Isolator
Konduktor : Penghantar Listrik yang Baik Contoh: tembaga, besi, perak dan karbon Semua jenis logam dan karbon adalah konduktor
Konduktor
Isolator : Penghantar Listrik yang Buruk Contoh: kayu, plastik, karet dan kaca Semua jenis non logam, kecuali karbon, adalah isolator Pada tegangan yang sangat tinggi, isolator dapat menghantarkan listrik dengan baik
Isolator
Super Konduktor Selain konduktor dan isolator, ada penghantar yang sangat baik dalam menghantarkan listrik yaitu Super konduktor Super konduktor penghantar tanpa hambatan. Kondisi ini tercapai pada suhu 0 mutlak (-273 °C).
Semi Konduktor Selain itu ada juga penghantar bukan konduktao maupun isolator, yaitu Semi konduktor Semi konduktor adalah bahan yang dapat dibuat sebagai konduktor maupun isolator, contohnya silikon dan germanium
resistor Komponen eklektronika yang berfungsi sebagai penghambat listrik, biasanya terbuat dari arang.
warna I II III IV Hitam 1 100 Cokelat 2 101 Merah 3 102 Jingga 4 103 Kuning 5 104 Hijau 6 105 Biru 7 106 Ungu 8 107 Abu-abu 108 Putih 9 0,1 Emas - 0,01 5% Perak 0,001 10% Tak berwarna 0,0001
SUSUNAN HAMBATAN S E R I i = i1 = i2 = i3 = .... VS = Vad = Vab + Vbc + Vcd + ... RS = R1 + R2 + R3 + ...
Susunan seri pada Hambatan c d Vab Vbc Vcd Rs a d Vad Vad = Vab + Vbc + Vcd I Rs = I R1 + I R2 + I R3 Rs = R1 + R2 + R3
SUSUNAN HAMBATAN PARAREL Beda potensial pada masing-masing ujung tahanan besar ( VA = VB ). i = i1 + i2 + i3 + ....
Susunan Paralel pada Hambatan I1 I = I1 + I2 + I3 Vab Vab Vab Vab R2 I I2 = + + a b RP R1 R2 R3 I3 R3 1 1 1 1 = + + RP R1 R2 R3 I Rp b a Vab
Contoh Tentukan hambatan pengganti pada rangkaian di bawah 2 Ω 4 Ω 3 Ω 5 Ω 1 Rs = R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7 Rs =2+4+3+2+4+5+3 Rs =23 Ω R2 1 RP R1 + = Rs = R1+RP+R2 RP 6 3 + = 1 Rs = 4+2+3 2 6 Ω Rs = 9 Ω RP 6 + = 1 2 3 Ω 3 Ω 4 Ω RP 6 = 1 3 4 Ω 3 Ω RP: 2 Ω = RP 2 Ω
3 2Ω 4Ω 4Ω 6Ω 2Ω 8Ω 24Ω 4 5 8Ω 2Ω 12Ω 24Ω
3 2Ω 4Ω 4Ω 6Ω 2Ω 8Ω 24Ω 4 5 8Ω 2Ω 12Ω 24Ω
V I = R = I = I Perhatikan gambar di bawah I1 : I2 = R1 R2 1 Tentukan c Vab = I R3 6Ω 3Ω a b c 4Ω I2 I1 I V = 18 volt R1 R2 R3 I = 18 volt 6Ω Vab = 3 x 4 Vab = 12 V I = 3 A Vbc = I1 R1 b Vbc = 1 x 6 I1 : I2 = R1 R2 : 1 Vbc = 6 V Tentukan Kuat arus total Kuat arus I1 dan I2 Tegangan ab dan tegangan bc atau I1 : I2 = 6 3 : 1 Vbc = I2 R2 Vbc = 2 x 3 x6 Vbc = 6 V I1 : I2 = 1 : 2 R2 1 RP R1 + = Rs = R3 + Rp I1 = 3 1 x I I2 = 3 2 x I Rs = 4 + 2 RP 6 3 + = 1 Rs = 6Ω I1 = 3 1 x I2 = x 3 2 RP 6 = 1 3 = RP 2 Ω I1 = 1 A I2 = 2 A
Latihan 2 1 Tentukan a. Hambatan pengganti b. Kuat arus total 2Ω 4Ω a b c d e V = 12 V f 1 Tentukan a. Hambatan pengganti b. Kuat arus total c. Kuat arus I1 dan I2 d. Tegangan Vab 3Ω 2 Ω 4Ω 5Ω 1Ω I2 I1 12 V I b a Tentukan a. Hambatan pengganti b. Kuat arus tiap hambatan c. Tegangan tiap hambatan
CONTOH SOAL RANGKAIAN SERI-PARAREL 4 ohm 10 ohm 5 ohm 5 ohm 6 ohm 7 ohm 8 ohm 6 ohm 4 ohm 5 ohm 9 ohm 2 ohm 4 ohm 12 ohm 7 ohm 3 ohm 3 ohm B Hitunglah hambatan pengganti di atas.
JAWABAN CONTOH SOAL RANGKAIAN SERI-PARAREL 4 ohm 10 ohm 5 ohm 5 ohm 6 ohm 7 ohm 5 ohm 8 ohm 9 ohm 6 ohm 4 ohm 2 ohm 4 ohm 12 ohm 7 ohm 3 ohm 3 ohm B Hambatan 5 ohm dan 3 ohm paling kanan dapat dihilangkan (tidak dihitung) karena arus listrik tidak akan melaluinya. PERHITUNGAN DILAKUKAN DARI BELAKANG.
RANGKAIAN HAMBATAN SEGITIGA - BINTANG RB RC RA R1
CONTOH SOAL RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG 12 ohm 6 ohm 10 ohm Hitunglah hambatan pengganti. 4 ohm 2 ohm 6 ohm 10 ohm Hitunglah hambatan pengganti. 6 ohm 6 ohm 2 ohm
JAWABAN CONTOH SOAL RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG Jika besar perkalian silang hambatan sama : Maka rangkaian mengalami jembatan wheatstone hambatan yang di tengah tidak diperhitungkan karena tidak ada arus yang melalui hambatan tersebut. 12 ohm 6 ohm 10 ohm 4 ohm 2 ohm 6 ohm 10 ohm RB 6 ohm RA RC 6 ohm 2 ohm
ALAT UKUR JEMBATAN WHEATSTONE untuk mengukur besar tahanan suatu penghantar Bila arus yang lewat G = 0, maka :
CONTOH SOAL JEMBATAN WHEATSTONE Suatu hambatan yang belum diketahui besar- nya ialah Rx dipasang pada jembatan Wheat- stone. Hambatan-hambatan yang diketahui adalah 3 ohm, 2 ohm dan 10 ohm. Galvanome ter yang dipasang menunjukkan angka nol. Hitunglah Rx.
JAWABAN CONTOH SOAL JEMBATAN WHEATSTONE R3 = 10 ohm Rx R2 = 2 ohm R1 = 3 ohm
Hukum Ohm 1 A 2 V
HUKUM OHM -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 Jml Baterai V I 1 Klik Jml Baterai V I 1 2 3 -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 v 100 m V 1 V 1 0 V 5 V A 100 m A 1 A 1 0 A 5 A 1,2 0,54 0,40 0,20 4,0 2,6 Klik Klik Klik Klik Klik Hubungan apa yang didapatkan antara beda potensial dengan kuat arus listrik? Buatlah grafik hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik. Klik Klik Dari tabel data dapat kita ketahui jika beda potensial diperbesar maka kuat arus listriknya juga turut membesar. Klik Klik
Grafik Hubungan Beda potensail (V) terhadap kuat arus listrik ( I ) Klik Grafik Hubungan Beda potensail (V) terhadap kuat arus listrik ( I ) Data V I 1,2 0,2 2,6 0,4 4,0 0,54 Klik V(volt) 5,0 4,0 3,0 V ~ I Klik 2,0 I R V = 1,0 = Beda potensial ( volt ) V I( A) I = Kuat arus listrik ( A ) Klik R 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 = Hambatan ( Ω )
Grafik Hubungan Hambatan (R) terhadap kuat arus listrik ( I ) Klik Klik Grafik Hubungan Hambatan (R) terhadap kuat arus listrik ( I ) Data R 10 20 30 40 I 1,0 0,5 0,3 0,25 R(Ω) Klik 50 40 Jika V dibuat tetap = 10 V V 10 I1 = 1,0 A I1 = I1 = 30 R 10 V 10 I2 = 0,5 A I2 = I2 = R 20 20 V 10 I3 = 0,3 A I3 = I3 = R 30 10 V 10 I4 = 0,25 A I4 = I4 = R 40 I( A) 0,25 0,50 0,75 1,0 1,5 V R = I
HUKUM OHM Dalam suatu rantai aliran listrik, kuat arus berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua ujung-ujungnya dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan kawat konduktor tersebut. Hambatan kawat konduktor biasanya dituliskan sebagai “R”. I = kuat arus VA - VB =VAB = beda potensial titik A dan titik B R = hambatan
Hk. Ohm 2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 2 2 2 2 2 V I R V I = R Tegangan sebanding dengan kuat arus Bila tegangan naik maka kuat arus juga naik Hasil bagi tegangan dengan kuat arus adalah tetap ( Hk. Ohm)
= R I V = I . R V Persamaan Hk. Ohm atau V = tegangan ( V ) I = Kuat arus (A) R = Hambatan (Ω)
CONTOH SOAL HUKUM OHM Metode amper-voltmeter dipasang sedemikian Rupa untuk mengetahui besar hambatan R, Seperti tampak gambar di atas, Hitung R.
JAWABAN CONTOH SOAL HUKUM OHM 0,3 amper A V 1,5 volt
TEGANGAN JEPIT (V) Tegangan jepit adalah beda potensial antara ujung – ujung sumber tegangan saat mengalirkan arus listrik atau dalam rangkaian tertutup . Pengukura Tegangan Jepit -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 v 100 m V 1 V 1 0 V 5 V V
GAYA GERAK LISTRIK (E) -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-ujung sumber tegangan pada saat tidak mengalirkan arus listrik atau dalam rangkaian terbuka. Pengukura ggl -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 v 100 m V 1 V 1 0 V 5 V V
Susunan Seri GGL Susunan Paralel GGL Etotal = n E rtotal = n r Etotal = E E = ggl ( volt) rtotal = r n r = hambatan dalam ( Ω ) n = jumlah baterai
Hukum Ohm dalam rangkaian tertutup Untuk sebuah ggl E , r p q R I Hubungan ggl dengan tegangan jepit E = Vpq + I r Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian I = Kuat arus ( A ) E = ggl ( volt ) R = hambatan luar ( Ω ) r = hambatan dalam ( Ω ) Vpq = tegangan jepit ( volt ) Tegangan jepit Vpq = I R
LATIHAN Hambatan luar Kuat arus total ( I ) Kuat arus I1 dan I2 E r 3 Ω 6 Ω 4 Ω a b c E = 4 V r = 0,2 Ω I I1 I2 Tiga buah elemen yang dirangkai seri masing – masing memiliki GGL 4 V dan hambatan dalam 0,2 Ω, dirangkai dengan hambatan luar seperti gambar Tentukan : Hambatan luar Kuat arus total ( I ) Kuat arus I1 dan I2 Tegangan Vab, Vbc Tegangan jepit
Klik Hukum I Kirchoff Rangkaian seri 1 0 A -5 0 10 20 30 40 50 100 m A 1 A 1 0 A 5 A -10 0 20 40 60 80 100 -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 5 A A A 1 A 100 m A L1 L2 Klik Klik Berapakah kuat arus yang mengalir pada lampu 1 dan lampu 2 Klik Klik Pada rangkaian tidak bercabang ( seri ) kuat arus listrik dimana-mana sama
Hukum kirchoff I Di pertengahan abad 19 Gustav Robert Kirchoff (1824 – 1887) menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian di kenal dengan Hukum Kirchoff. Hukum ini berbunyi “ Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”. Yang kemudian di kenal sebagai hukum kirchoff I
I = I 1+I 2+I 3
Contoh Perhatikan rangkaian di bawah dan tentukan nilai I1, I2, I3 ? Klik Contoh Klik Pada titik cabang Q Perhatikan rangkaian di bawah dan tentukan nilai I1, I2, I3 ? 10 A + I1 = I2 10A 10 A + 5 A = I2 Klik P Q I2 S I = 40 A I1 I3 15 A = I2 25A Klik Jawab Klik Pada titik cabang S Pada titik cabang P I = 10 A + I1 + 25 A I2 + 25 A = I3 40 A = 10 A + I1 + 25 A 15 A + 25 A = I3 40 A = 35 A + I1 40 A = I3 I1 = 40 A - 35 A I1 = 5 A
I7 I6 I5 I1 I3 I2 I4 Jika I1 = I2 I3 : I4 = 1 : 2 dan I5 = 2 I6 Klik 1. Tentukanlah kuat arus I1 sampai dengan I6 ? 3. Perhatikan rangkaian di bawah dan tentukan nilai I1 sampai I7 ? 50 mA I1 I2 I3 I4 30mA I5 I6 23mA I7 15 mA I6 Klik I5 2. I1 I3 12 A I2 I4 I = 20 A I2 I4 I1 I3 Jika I1 = I2 I3 : I4 = 1 : 2 dan I5 = 2 I6 Jika I1 : I2 = 1 : 4 dan I3 : I4 = 1 : 3 Tentukan I1 sampai I4 ?
Hukum kirchoff II “Jumlah potensial (V) yang mengelilingi lintasan tertutup sama dengan nol” ΣVtertutup = 0 ΣE +Σ(I.R) = 0
Wassalamu'alaikum Wr.Wb. That's All Wassalamu'alaikum Wr.Wb. aguspurnomosite.blogspot.com