* * * * * * Nonaromatik Aromatik Nonaromatik Aromatik Nonaromatik

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Reaksi PCR Drs. Sutarno, MSc., PhD..
Advertisements

Pemilihan Benih dan Pengolahan Tanah
Pemuliaan Tanaman.
SORGHUM SEBAGAI DIVERSIFIKASI PANGAN DI NUSA TENGGARA TIMUR
PEMULIAAN TANAMAN.
PENGELOLAAN PENYAKIT TANAMAN DALAM SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN
DNA (Gene) Rearrangement
Pendahuluan Bioteknologi Teknik-teknik yang menggunakan organisme hidup untuk:  membuat atau memodifikasi suatu produk  Memperbaiki sifat-sifat orgnisme.
Menerapkan Dasar – dasar Pemuliaan Tanaman
Dr.Ir. Sri Hendrastuti Hidayat, M.Sc
Prinsip-Prinsip EKOLOGI-EKOSISTEM WIDIWURJANI
Faktor Biotik.
BAB : PELEPASAN VARIETAS
BAB VIII: METODE PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI
PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN PERCOBAAN
The Purpose of Research
PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIF
Pemuliaan Padi Kelompok 4 Abd. Lathif al-basyir
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
APLIKASI BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PEMULIAAN
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
PERAKITAN VARIETAS PADI TAHAN HAMA WERENG BATANG COKLAT
PENGARUH DERAJAT SOSOH DAN JENIS PENGEMAS TERHADAP KETAHANAN KOMPONEN AROMA-AKTIF BEBERAPA VARIETAS BERAS (Oryza myristica L.) AROMATIK SELAMA PENYIMPANAN.
Dr Ir Munif Ghulamahdi, MS Dr Ir Sandra Arifin Aziz, MS
Pemuliaan tanaman menyerbuk silang
PEMULIAAN TANANAMAN, Bab I
Kesuburan Tanah.
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (DPT)
DETEKSI VIRUS MELALUI ENZYME- LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA)
C. Varietas Ubi kayu Tahun I : Kriteria Umum
RENCANA KEGIATAN PENELITIAN TAHUN SELANJUTNYA
Hama laten Ledakan wereng coklat pada dasa warsa :
Jenis, sumber, teknik pengumpulan data dan analisis data
SITE-DIRECTED CROSSING
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman (DPT)
Data penanaman pisang di lokasi penelitian
Simplisia Bahan alam yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan apapun dan kecuali dinyatakan lain, umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan.
Prosedur Panen dan Pasca Panen untuk Memproduksi Beras yang Bermutu
METODA IDENTIFIKASI/SELEKSI AROMA
PERANAN BIOTEKNOLOGI DALAM PEMULIAAN TANAMAN
MODUL 9 :PERAN BIOTEKNOLOGI DALAM PEMULIAAN TANAMAN
Hasil Pekerjaan Paket teknologi pertanian organic
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan epidemi penyakit tumbuhan yaitu :
Indonesia Jurnal Ilmu Pertanian ISSN : Volume 16 No. 1
Bobot Biji Kering (g/petak) Bobot Biji Kering (ton/ha)
HAMA BINATANG YANG MENYEBABKAN KERUSAKAN PADA TANAMAN DAN MENIMBULKAN KERUGIAN SECARA EKONOMIS.
ROADMAP Petani dan Pemulia TAHUN I TAHUN II Pasar Produk
Menerapkan Dasar – dasar Pemuliaan Tanaman
EKOLOGI TANAMAN (Plant Ecology) Tentang AGROECOSYSTEM.
APLIKASI MARKA RM223 PADA INTRODUKSI AROMA PANDAN WANGI KE VARIETAS NONAROMATIK CIHERANG (The use of RM223 marker in the introduction of Pandan wangi aroma.
Pemuliaan tanaman Wijen
DIAGNOSIS PENYAKIT TUMBUHAN
Diciptakan, Padi Lokal Berumur Pendek
Pengukuran Penyakit dan Kehilangan Hasil
GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN
Pemuliaan Tanaman.
UNSUR – UNSUR DAN CIRI – CIRI PERTANIAN
BIOTEKNOLOGI Dengan menggunakan Mikroorganisme
Merlin Narakarti K.H.S. ( )
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
BIOTEKNOLOGI DAN APLIKASINYA
PCR based techniques.
Pengisian Polong Tanggamus
SENYAWA UTAMA AROMA PADI
PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIF
PERANAN BIOTEKNOLOGI DALAM PEMULIAAN TANAMAN
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK SPESIFIK LOKASI
KROMOSOM STICKY PADA KECAMBAH PADI (Oryza sativa L.) ASAL KABUPATEN BENGKALIS, RIAU TERKAIT CEKAMAN GARAM.
DESENTRALISASI PRODUKSI BENIH SUMBER MENDUKUNG PRODUKSI BENIH NASIONAL DAN ADOPSI VARIETAS UNGGUL BARU TANAMAN PANGAN SPESIFIK LOKASI Puslitbang Tanaman.
TUJUAN  U/ MEMPEROLEH PRODUKSI MAKSIMUM YG LESTARI
Transcript presentasi:

* * * * * * Nonaromatik Aromatik Nonaromatik Aromatik Nonaromatik UJI COBA BERBAGAI MARKA AROMATIK Bradbury (Bradbury et al. 2005)  ekson 7 FM-E7 (Shi et al. 2008)  ekson 7 m Nonaromatik Aromatik Nonaromatik Aromatik N C IR F T M G RL P PM PK Si Gi w N C IR F T M G RL P PM PK Si Gi w * * * * 1 2 1 2 FM-E2A (Shi et al. 2008)  ekson 2 BADEX7-5 (Sakthivel et al. 2009)  ekson 7 Nonaromatik Aromatik Nonaromatik Aromatik N C IR F T M G RL P PM PK Si Gi w N C IR F T M G RL P PM PK Si Gi w 1 2 1 2 * * Padi Non-Aromatik : N = Nipponbare, C = Ciherang, IR = IR64, F = Fatmawati, T = Taipei 309 Padi Aromatik : M = Mentik Wangi, G = Gunung Perak, RL = Rojo Lele, P = Pandan Wangi, PM = Pulu Mandoti, PK = Pare Kembang, Si = Sintanur, Gi = Gilirang 2 kelompok tipe mutasi varietas aromatik Indonesia dan mutasi terjadi pada ekson 7 m = size marker; w = air (kontrol negatif); 1 dan 2 = kelompok 1 dan 2, * = sampel aromatik dengan pola amplifikasi berbeda dibandingkan sampel nonaromatik (kelompok 1)

FORWARD SEQUENCE COMPARISON badh2.7 gene of non-fragrant rices IFAP badh2.7 gene mutation/deletion IFAP IFAP Exon 7-badh2 gene of group 1fragrant rices: Mentik Wangi and Gunung Perak Exon 7-badh2 gene of group 2 fragrant rices: Pandan Wangi, Rojolele, Pulu Mandoti , Gilirang, and Pare Kembang GGT ATAT ATTTCAGCTGCTCCTATG IFAP(blk,kplm) Chr MW PW GT AACCGCCATGGTCACCG TGCT CTATG new IFAP ESP = TTGTTTGGAGCTTGCTGAGT INSP = CTGGTAAAAAGATTAGGCTTA IFAP = CATAGGAGCAGCTGAAATATATACC EAP = AGTGCTTTACAAAGTCCCGC ESP INSP IFAP EAP

REVERSE SEQUENCE COMPARISON INSP badh2.7 gene of non-fragrant rices badh2.7 gene mutation/deletion INSP INSP IFAP Exon 7-badh2 gene of group 1fragrant rices: Mentik Wangi and Gunung Perak Exon 7-badh2 gene of group 2 fragrant rices: Pandan Wangi, Rojolele, Pulu Mandoti , Gilirang, and Pare Kembang G originally T in Bradbury marker GAAGCCATAATCTTTTTACCAG INSP, blk, kplt Chr MW PW ESP = TTGTTTGGAGCTTGCTGAGT INSP = CTGGTAAAAAGATTAGGCTTA IFAP = CATAGGAGCAGCTGAAATATATACC EAP = AGTGCTTTACAAAGTCCCGC ESP INSP IFAP EAP

SISTEM MARKA MULTIPLEK DAN DUPLEK MULTIPLEK (4 PRIMER) DUPLEK (2 PRIMER) Aromatik InDel Nonaromatik

Resiko kegagalan panen Kualitas panen/aspek komersial TARGET PEMULIAAN TANAMAN PADI Pra Panen Panen Pasca Panen Toleransi biotik (hama dan penyakit): Produktivitas tinggi Rasa (pulen/pera) Serangga Ratoon tinggi Aromatik: Jamur Waktu tanam -Nilai Ekonomi Mikroorganisme (bakteri dan virus)  Peningkatan produktivitas Toleransi abiotik : Nontransgenik (GMO) Kekeringan Salinitas tinggi Genangan/banjir Lokasi (kondisi tanah, temperatur, dsb.)  Resiko kegagalan panen Kuantitas panen Kualitas panen/aspek komersial

PERBANDINGAN METODA PEMULIAAN TANAMAN PADI Uraian Persilangan konvensional/acak (Random crossing) Persilangan terarah (Site-directed crosing) Rekayasa Genetik Produk NonGMO GMO Stabilitas Puluhan tahun Belum teruji untuk waktu lama Introduksi sifat NonSpesifik/Selektif Spesifik/Selektif Tidak terarah Terarah Waktu pengerjaan 4-5 bulan hingga 8 – 10 bulan 2 – 3 tahun bila mulai dari awal 4 -5 bulan hingga 8 – 10 bulan bila tersedia BC4F1 2 – 3 tahun Efek negatif Tidak ada ? Pemasaran produk Tidak bermasalah Terhambat regulasi GMO      