PRAGMATIK.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Percakapan bisnis Jepang Pertemuan pertama
Advertisements

SOAL 1 Jelaskan yang saudara pahami tentang Kecakapan Antar Personal !!!
Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks
M.K SEMANTIK Pertemuan Ke-4
Wacana Dewi Puspitasari.
Pragmatik Dewi Puspitasari.
Menyusun Kisi-Kisi Tes. Unsur-Unsur Utama Standar Kompetensi Kompetensi dasar Kelas/Semester Deskripsi Butir soal Pilihan Kunci jawaban.
Wacana Dewi Puspitasari.
Metodologi Pembelajaran
ANALISIS WACANA Oleh AHMAD WAHYUDIN.
PENGEMBANGAN PRAGMATIK
METODE DAN PELAKSANAAN PENELITIAN SOSIOLINGUISTIK 1
RUANG LINGKUP WACANA: WACANA, SOSIOLINGUISTIK, DAN PRAGMATIK
Nama: Euis Siskaningrum SS TTL : Bogor 7 Januari 1976 Alamat: PPPPPTK Bisnis dan Pariwisata Jl. Raya Parung km Depok
Penerjemahan I Materi I.
STRUKTURALISME Dewi Puri Astiti.
MATA KULIAH: fonologi bahasa Indonesia OLEH HASTARI MAYRITA
Konsepsi Belajar Sepanjang Hayat
Pengantar Linguistik Umum 3 Desember 2012 Nadya Inda Syartanti
SEMANTIK >Kata semantik diturunkan dari kata Yunani “semainein” yang mempunyai arti bermakna atau berarti. >Aminuddin (1988 : 15) menjelaskan bahwa semantik.
ODA SHYANTICA HANINGTYAS, DEIKSIS DALAMROMANVENDREDI OU LAVIE SAUVAGE KARYA MICHEL TOURNIER.
GAMBARAN UMUM KETERAMPILAN BERBAHASA
Percakapan bisnis Jepang pertemuan ke 8
Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks
RELEVANSI BERBICARA.
CABANG LINGUISTIK FONOLOGI MORFOLOGI SEMANTIK PRAGMATIK SINTAKSIS.
Pertemuan ke-9 TINDAK TUTUR.
KOMUNIKASI BAHASA.
- Bahasa - Pembelajaran - Pengajaran
TRADISI - TRADISI DALAM TEORI KOMUNIKASI
PERTEMUAN KETUJUH KEDUDUKAN FILOLOGI.
1. Pengertian Sosiolinguistik 2. Masalah Yang Dikaji Sosiolinguistik
Assalamu’alaikum Wr Wb
Penjelasan Silabus Pengantar Linguistik Jepang
MEDIA (CONTOH : 3 DARI 16).
Pertemuan 2 Karakteristik Studi Pragmatik
KELOMPOK 8 Teguh Purwoko ( ) Dewi Sri Utami ( )
TATA BAHASA FUNGSIONAL
PRESUPOSITION IMPLICATURE ENTAILMENT
TINJAUAN FUNGSIONALIS
JENIS DAN HAMBATAN KEGIATAN BERBICARA
Semiotika dalam Komunikasi Visual
SEJARAH ANALISIS WACANA Analisis wacana sebagai sebuah disiplin ilmu (linguistik makro) mulai berkembang sejak tahun 1960-an.
FUNGSI DAN RAGAM BAHASA Oleh : Nima Lestari
Menyusun Kisi-Kisi Tes Berbasis Kompetensi
Memaknai Tanda di Perpustakaan oleh Pengguna Zaman Now
PEMBENTANGAN SOALAN ULANGKAJI
SEMANTIK Pengantar.
TRI YULIANA AYU PERTIWI
PENGERTIAN BAHASA Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang mengandung dan makna dan dapat dimengerti oleh pendengarnya.
PERAN KONTEKS DALAM PENGAJARAN BAHASA
Kelompok 2 Rizka Dian Utami Zafril Hakim Nurul Rahayu Ali Lukman Hakim
Pengertian Tatabahasa,
PRAGMATIK SEBAGAI ILMU DAN PENGGUNAAN BAHASA MATA KULIAH PRAGMATIK LANJUT ARIF MAHJURIAN SAPUTRA SRI MULYO.
Sejarah Perkembangan Ilmu Semantik
FAKULTI BAHASA MODEN DAN KOMUNIKASI UNIVERSITI PUTRA MALAYSIA
BBM 3212 Teori Pragmatik Prof.Madya Dr. Zaitul Azma Zainon Hamzah Jabatan Bahasa Melayu Fakulti Bahasa Moden dan Komunikasi Universiti Putra Malaysia.
BBM 3411 KETERAMPILAN BERBAHASA MELAYU
TEORI PEMBELAJARAN BAHASA (PM. DR. S. VIJAYALETCHUMY)
Sejarah Perkembangan Ilmu Semantik
PEMBIDANGAN LINGUISTIK
BBM 3106 TEORI LINGUISTIK Bersemuka II Oleh Prof. Madya Dr
FAKULTI BAHASA MODEN DAN KOMUNIKASI UNIVERSITI PUTRA MALAYSIA
BBM 3206 SEMANTIK SESI BERSEMUKA KEDUA.
BBM 3105 FALSAFAH BAHASA MELAYU SESI BERSEMUKA KEDUA
FAKULTI BAHASA MODEN DAN KOMUNIKASI UNIVERSITI PUTRA MALAYSIA
BBM 3206 SEMANTIK SESI BERSEMUKA KEDUA.
BBM 3206 SEMANTIK SESI BERSEMUKA KEDUA.
SEMANTIK Pengantar.
Hakikat Tindak Tutur dan Jenisnya OLEH : Nama:Anni Zulfitri NPM: Prodi: Pend. Bahasa Indonesia.
Transcript presentasi:

PRAGMATIK

Definisi Pragmatik Menurut Parker (1986), pragmatics is the study of how language is used to communicate. ‘pragmatik adalah studi tentang bagaimana bahasa itu digunakan dalam komunikasi’

Semantik dan pragmatik merupakan dua cabang linguistik yang menelaah makna satuan lingual, semantik menelaah makna secara internal dan pragmatik menelaah makna secara eksternal. Secara internal kata bagus bermakna ‘baik’ atau ‘tidak buruk’, tetapi secara eksternal kata bagus tidak selalu berarti ‘baik’ atau ‘tidak bagus’.

Oleh karena itu, makna yang ditelaah dalam kajian semantik adalah makna yang bebas konteks (context independent) sedangkan makna yang dikaji oleh pragmatik adalah makna yang terikat konteks (context dependent).

Menurut Parker (1986) dan Verhaar (1977) makna yang menjadi kajian semantik adalah makna linguistik linguistics meaning atau makna semantik (semantic sense), sedangkan yang dikaji pragmatik adalah maksud penutur (speaker meaning) atau (speaker sense).

Keberatan pragmatik dan sosiolinguistik terhadap linguistik struktural Pragmatik dan sosiolinguistik adalah dua cabang ilmu bahasa yang lahir sebagai akibat ketidakpuasan terhadap penanganan bahasa yang terlalu formal yang dilakukan oleh kaum strukturalis.

Hal ini disebabkan kaum struktural hanya berorientasi pada bentuk, tanpa mempertimbangkan satuan-satuan lain yang hadir dalam konteks, baik konteks yang bersifat lingual (co-text) maupun konteks yang bersifat ekstralingual. Diabaikannya konteks tuturan ini menyebabkan aliran struktural kurang berhasil dalam menjelaskan berbagai masalah kebahasaan. Salah satunya adalah masalah kalimat anomali.

Misalnya : ربيط تلعبه الكرة سيارتي عربة

Tindak Tutur dan Pragmatik Tindak tutur merupakan salah satu fenomena yang ada dalam linguistik yang umum dikenal dengan istilah pragmatik. Fenomena lainnya dalam kajian pragmatik adalah deiksis, presuposisi, dan implikatur percakapan.

Suatu satuan ujaran dalam tindak tutur dapat dipahami pendengar dengan baik, apabila deiksisnya jelas, presuposisinya diketahui, dan implikatur percakapannya dipahami.

Deiksis Deiksis adalah hubungan antara kata yang digunakan dalam tindak tutur dengan referen kata itu yang tidak tetap atau dapat berubah dan berpindah tempat. Kata-kata yang referensnya bisa menjadi tidak tetap disebut dengan kata-kata deiktis.

Kata-kata Deiktis Kata-kata yang bersifat deiksis ini bisa berupa: (a) pronomina (saya, dia), (b) tempat, seperti: di sini, di sana, di situ, dan (c) waktu, seperti: besok, nanti, dan kemarin.

Presuposisi Presuposisi dalam tindak tutur adalah makna atau informasi tambahan yang terdapat dalam ujaran yang digunakan secara tersirat, misalnya: “Kerjakan dulu soal yang mudah, kemudian yang agak sukar, dan yang paling sukar”, mempunyai presuposisi bahwa soal-soal yang harus dikerjakan ada yang sukar dan ada yang mudah.

Presuposisi juga terdapat dalam kalimat deklaratif dan kalimat interogatif, misalnya, “Mahasiswa yang belum lulus ujian linguistik umum tidak boleh mengikuti mata kuliah sosiolinguistik” mengandung presuposisi ada mahasiswa yang belum lulus ujian linguistik umum. “Anakmu yang sulung berapa?” mengandung presuposisi bahwa yang ditanya mempunyai istri lebih dari satu.

Implikatur Percakapan Implikatur Percakapan adalah adanya keterkaitan antara ujaran-ujaran yang diucapkan antara dua orang yang sedang bercakap-cakap. Keterkaitan ini tidak tampak secara literal, tetapi hanya dipahami secara tersirat.

Contoh: A: Wah panas sekali, ya, siang ini! Kamu kok tidak berkeringat, apa nggak kegerahan? B: Nggak, aku sudah mandi tadi!

Jawaban B, “aku sudah mandi tadi” secara literal tidak mempunyai sangkut paut dengan pertanyaan A. Akan tetapi, yang tersirat dalam kalimat jawaban itu, “A merasa panas karena belum mandi” dapat digunakan sebagai pengait bagi kelancaran dialog tersebut.