UJI INVIVO PADA GINJAL Arnita Yeyen Fitri Annisa Pulan Widyanati Tugas Metodologi Penelitian Program Magister Herbal 2012
Desain: Post Test-Controlled Only Group Design UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus niruri L) TERHADAP GINJAL MENCIT BALB/C Latar belakang: Meniran (Phyllanthus niruri L) merupakan herbal yang dipercaya memiliki efek hepatoprotektor dan diuretik yang telah lama digunakan untuk menanggulangi masalah gangguan hepar dan penyakit batu ginjal. Meniran ini diekskresi melalui ginjal. Tujuan: Untuk mengetahui ada atau tidaknya efek pemberian Meniran secara akut terhadap gambaran makroskopis dan mikroskopis ginjal Desain: Post Test-Controlled Only Group Design
Metode: Penelitian eksperimental menggunakan 25 ekor mencit Balb/c jantan, dibagi menjadi 5 kelompok secara random, yaitu: Kelompok Kontrol (K) air; Kelompok perlakuan P1 ekstrak herba meniran 5 mg/kg BB; P2 ekstrak herba meniran 50 mg/kgBB; P3 ekstrak herba meniran 500 mg/kgBB; P4 ekstrak herba meniran 2000 mg/kgBB melalui sonde lambung 1 kali, dan diamati 1 minggu. Pada hari ke-8 mencit diterminasi untuk diukur volume ginjal dan diamati gambaran mikroskopisnya. Data makroskopis dianalisis dengan uji Kruskall-Wallis sedangkan data mikroskopis dianalisis dengan uji oneway-Anova dilanjutkan uji Post-Hoc.
Hasil
Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna pada gambaran makroskopis antara kelompok kontrol dan perlakuan dan antar (p=0.078), sedangkan terdapat perbedaan bermakna pada gambaran mikroskopis ginjal antar kelompok yaitu: KP3 (p=0.026), K-P4, P1-P4, P2-P4 (p=0.000), P1-P3 (p=0.009), dan P3-P4 (p=0.002). Kesimpulan: Pemberian ekstrak Meniran secara akut tidak menimbulkan perbedaan terhadap gambaran makroskopis ginjal antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dan antar kelompok perlakuan, akan tetapi pemberian ini menimbulkan perbedaan terhadap gambaran mikroskopis ginjal antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dan antar kelompok perlakuan. Alboneh, S. F. A., & Wijayahadi, N. (2010). Uji Toksisitas Akut Meniran (Phyllanthus niruri L) terhadap Ginjal Mencit Strain Balb/c. Semarang: Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.
Laporan Kasus: Toksisitas metotreksat diinduksi oleh gagal ginjal akut Metotreksat banyak digunakan sebagai obat untuk rheumatoid arthritis. Metotreksat sebagian besar dieksresi dalam bentuk awal di ginjal, kerusakan ginjal meningkatkan konsentrasi metotreksat dalam darah. Wanita berumur 47 tahun dengan seronegatif RS diberi 12,5 mg metotreksat dan 5 mg asam golat tiap minggu selama 5 tahun (setiap hari Rabu). Sewaktu masa pemberian hari Rabu, dia menerima metotreksat dengan dosis yang biasa diberikan; lalu mengalami malaise (tidak enak badan), batuk dan mengantuk selama 48 jam. Wanita tersebut terbukti mengalami gagal ginjal akut dengan data lab: Kadar urea: 11,5 mmol/L Kreatinin: 281 mmol/L.
Hemoglobin: 9,7 g/dL Sel darah putih: 30,16109/L (neutrophilis 28,06109/L), Platelets: 2726199/L C-reactive protein (CRP): 385 mg/L Fungsi hati: normal. Pengobatan: co-amoxiclav (iv) dan cairan iv selama 8 hr CRP: 109 mg/L; hemoglobin: 10,7 g/dL, sel darah putih 3,26109/L (neutrophils 1,36109/L); platelet: 926109/L. beberapa hari kemudian sel darah putih: 2,76109/L (neutrophil: 0,16109/L) Lalu diberikan kalsium folinat 15 mg 4 kali sehari selama 4 hari. Setelah Hb nomal 10 g/dL kemudian dapat diberikan metotreksat lagi.
Metotreksat dieksresikan dengan filtrasi glomerulus dan sekresi tubular aktif – sehingga perlu dihentikan pengobatan pada pasien dengan gagal ginjal. Pada hal ini, pengobatan dengan asam folinat dapat diberikan. Mtx bekerja dengan menghambat pembentukan folat yang berkurang; asam folinat merupakan folat yang berkurang dan dapat membalikkan toksisitas sumsum. Strang, A., & Pullar, T. (2004). Methotrexate toxicy induced by acute renal failure. J R Soc Med 97, 536-537.
Aplikasi kasus tersebut untuk hewan coba dalam pengujian suatu zat yang mempunyai manfaat sebagai pengobatan untuk gagal ginjal akut Hewan coba dibuat gagal ginjal akut dengan diinduksi metotreksat Kemudian diperiksa kadar urea, kreatinin, hemoglobin, sel darah putih, platelet, C-reaktif protein (CRP) Lalu diberi zat yang diduga dapat mempunyai manfaat sebagai pengobatan untuk gagal ginjal akut Setelah itu diperiksa kadar urea, kreatinin, hemoglobin, sel darah putih, platelet, C-reaktif protein (CRP) Kemudian dianalisa secara statistik
TERIMA KASIH