Thanatologi dr.Rika Susanti,SpF.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Biologi mengasikkan Nim : NAMA : Nina Novita Sari
Advertisements

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Guna Praktis PERKIRAAN SAAT KEMATIAN
PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN IKAN
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP )
PENANGANAN BAHAN BAKU.
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
Zat Makanan dan Sistem Pencernaan
Integrasi metabolisme
Peredaran darah manusia
TEKNOLOGI DAGING NYOMAN S. ANTARA, PH.D.
ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA
Ciri-ciri Daging Oleh : Ristiawati.
JARINGAN HEWAN.
Virtue.Ivana.Stella.William XIAI
GETAH BENING/LINFA.
Thanatologi dr.Rika Susanti,SpF.
By:Sundari Siregar. Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Tapi,beristirahat.
SISTEM SIRKULASI.
LUKA BAKAR.
TANATOLOGI Ika Rahmawati Sutejo, dr., M. Biotech.
PERUBAHAN SIFAT PADA DAGING
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Mengenal Berbagai Rupa dan Warna Feses Bayi ASI
SELAMAT DATANG PMI DAERAH MAKASAR.
SIFAT SIFAT DAGING.
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING
TEKNOLOGI DAGING.
PENGAWETAN PANGAN DENGAN SUHU RENDAH
dr. H. Agus Moch. Algozi, Sp.F (K) SH, DF.M
PEMERIKSAAN DOKTER DI TKP (TEMPAT KEJADIAN PERKARA)
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
Menurut TEORI SLIDING FILAMEN T. HUXLEY
Sistem peredaran darah pada manusia
MUSCLE SYSTEM Muscle : bundle dari serabut-serabut kontraktil yang menghasilkan suatu gerakan 3 macam jaringan otot pada mamalia dapat dibedakan menurut.
OTOT.
PERSENTASE CAIRAN (LIQUID)
RIGOR MORTIS.
Gizi Pada Ibu Hamil dan Komplikasinya
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
dr. H. Soeroto H s, Sp.F (K), SH, PKK, DK.
ANATOMI & FISIOLOGI.
Perubahan protein pada proses pengolahan
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Mengangkut zat-zat sisa metabolisme.
BANTUAN HIDUP DASAR & RESUSITASI JANTUNG PARU
KERACUNAN.
Pada saat dilakukan pemeriksaan di TKP tanggal 10 Februari 2003 jam 09
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
VITAMIN SYAFRIANI.
Disusun oleh: NOPIA NUR HAYATI
OTOT.
LEMAK KELOMPOK 3 MUH. KHALIQ MA’RUF L NUR MUKARRAMAH DEVI PUTRIANA
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
SISTEM EKSKRESI MASUK KELUAR.
PENCEGAHAN LUKA DIABETES DAN PERAWATAN LUKA DIABETES.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
LUKA BAKAR. Penyebab : -Termal ( suhu > 60 C ) -Kimia ( asam / basa kuat ) -Listrik -Radiasi.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL FK UGM/RSUP DR SARDJITO
PENGUNAAN LEMAK DALAM OLAHRAGA. zat makanan bergizi bagi manusia  KARBOHIDRAT  LEMAK  PROTEIN  VITAMIN  MINERAL  AIR.
WAKTU PERDARAHAN DAN PEMBEKUAN DARAH
Human Respiratory System
GIZI BURUK PADA BALITA Ruang Flamboyan 3 Rumah Sakit Umum Daerah Dr Drajat Prawiranegara Kabupaten Serang 2017.
Transcript presentasi:

Thanatologi dr.Rika Susanti,SpF

THANATOLOGI ADALAH TOPIK DALAM ILMU KEDOKTERAN FORENSIK YANG MEMPELAJARI HAL MATI SERTA PERUBAHAN YANG TERJADI PADA TUBUH SETELAH SESEORANG MATI

SSP HIDUP K-V RESP

Beberapa istilah mati : Mati Suri Mati Somatis Mati Serebral : Brain death is death Mati Batang Otak(mati otak): Brain stem death is death Mati seluler kematian organ atau jaringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah kematian somatis.

PERUBAHAN DINI TUBUH KEHILANGAN GERAK TAMPAK PUCAT TERJADI RELAKSASI OTOT MENYELURUH PENDATARAN BAGIAN TUBUH YANG TERTEKAN SEGMENTASI KOLOM DARAH DALAM A. CENTRALIS RETINAE

TANDA PASTI KEMATIAN

Perubahan Postmortem 1.Lebam mayat 2.Kaku mayat 3.Tanda pembusukan

LEBAM MAYAT LEBAM MAYAT / LIVOR MORTIS TERJADI SEBAGAI AKIBAT PENGUMPULAN DARAH (DALAM PEMBULUH DARAH) PADA DAERAH YANG LETAK RENDAH MAYAT YANG TERLENTANG MEMBERIKAN LEBAM MAYAT PADA DAERAH PUNGGUNG

Lebam Mayat TAMPAK SEBAGAI BERCAK PADA KULIT YANG MENCERMINKAN WARNA DARAH MULAI TERBENTUK 20-30 MENIT POST MORTEM Yang dinilai : Distribusi: tubuh di bagian paling bawah Warna : Normal : merah kebiruan/keunguan Bila lebih gelap (asfiksia), merah terang (keracunan CO,CN), coklat (methemoglobinemia)

Lebam Mayat (2) Luas: meluas (asfiksia, jantung, stroke, narkoba), minim (perdarahan) Hilang/tidak hilang pada penekanan (Menetap : 8-12 jam)

Lebam Mayat

LEBAM MAYAT / LIVOR MORTIS BILA DITEMUKAN LEBAM MAYAT YANG LETAKNYA TIDAK SESUAI DENGAN POSISI MAYAT, MAKA DAPAT DIPASTIKAN MAYAT TELAH DIUBAH POSISI / LETAKNYA LEBAM MAYAT PADA BAGIAN PUNGGUNG PADA KORBAN MATI YANG TAMPAK TERGANTUNG

KAKU MAYAT / RIGOR MORTIS SERABUT OTOT YANG MENGANDUNG AKTIN DAN MIOSIN BERADA DALAM KEADAAN LENTUR DAN KONTRAKTIL PADA LINGKUNGAN YANG MENGANDUNG ATP BILA ATP HABIS, MAKA AKTIN DAN MIOSIN AKAN MENGGUMPAL, DAN OTOT MENJADI KAKU

KAKU MAYAT / RIGOR MORTIS SAAT TERJADI MATI SOMATIS, PROSES ENZIMATIK MASIH BERLANGSUNG UNTUK BEBERAPA SAAT. MASIH TERJADI GLYCOGENOLISIS YANG MENGHASILKAN PHOSPHAT BERENERGI TINGGI ATP YANG MENGALAMI DEGRADASI MENJADI ADP AKAN DIRESINTESA MENJADI ATP LAGI, SELAMA K.L. 2 JAM POST MORTAL

Kaku Mayat Yang dinilai : 1. Masih lemas: kurang dari 2 jam 2. Kaku tidak sempurna, mudah dilawan: sudah meninggal 2-12 jam 3. Kaku sempurna, sukar dilawan: sudah meninggal 12-24 jam 4. Kaku tidak sempurna, perut kanan bawah hijau, bau: lebih dari 24 jam Cara periksa : persendian digerakkan

KAKU MAYAT / RIGOR MORTIS KAKU MAYAT MULAI TAMPAK 2 JAM POSTMORTAL, DIMULAI DARI OTOT YANG KECIL SAMPAI OTOT YANG BESAR OTOT YANG KECIL MEMPUNYAI SERABUT YANG KECIL DENGAN CADANGAN GLYCOGEN YANG SEDIKIT DIBANDINGKAN OTOT YANG BESAR KAKU MAYAT SEOLAH-OLAH MENJALAR KRANIO-KAUDAL

TANDA PASTI CADAVERIC SPASM BILA ATP MENGHILANG DARI LINGKUNGAN SEKELOMPOK OTOT YANG SEDANG AKTIF BEKERJA BERTEPATAN DENGAN SAAT MATI, AKAN TERJADI CADAVERIC SPASM HABISNYA ATP YANG BERSAMAAN DENGAN SAAT MATI DAPAT TERJADI PADA ORANG YANG MENGALAMI KETEGANGAN KEJIWAAN YANG SANGAT

TANDA PASTI PENURUNAN SUHU MAYAT / ALGOR MORTIS SAAT MATI, PROSES METABOLISME MASIH BERLANGSUNG UNTUK BEBERAPA SAAT, SEHNGGA MASIH DIPRODUKSI KALORI YANG MEMPERTAHANKAN SUHU TUBUH UNTUK 30-60 MENIT PERTAMA, SUHU MAYAT TIDAK MENGALAMI PENURUNAN, BARU SETELAH ITU SUHU TURUN SAMPAI SAMA DENGAN SUHU KELILING

TANDA PASTI PENURUNAN SUHU MAYAT / ALGOR MORTIS KURVA PENURUNAN SUHU MAYAT AKAN TAMPAK SEBAGAI GARIS SIGMOID TERBALIK

TANDA PASTI PENURUNAN SUHU MAYAT / ALGOR MORTIS BANYAK SEKALI FAKTOR MEMPENGARUHI KECEPATAN PENURUNSN SUHU MAYAT SUHU AWAL, SUHU KELILING, KELEMBABAN BANGUN TUBUH GEMUK, KURUS POSISI TUBUH TERLENTANG, MERINGKUK PAKAIAN YANG DIKENAKAN TEBAL, TIPIS LOKASI MAYAT

PERUBAHAN LANJUT PEMBUSUKAN / DECOMPOSITIO Proses degradasi jaringan yang terjadi akibat autolisis dan kerja bakteri Autolisis terjadi kerja digestif oleh enzim yang dilepas sel pasca mati, hanay dapat dicegah dengan pembekuan jaringan

PERUBAHAN LANJUT PEMBUSUKAN / DECOMPOSITIO SAAT KEMATIAN, MASIH TERDAPAT PROSES PERTAHANAN TUBUH, SUATU SAAT BAKTERI DALAM USUS (GOLONGAN CLOSTRIDIA) AKAN BERKEMBANG BIAK PEMBUSUKAN AWAL AKAN TAMPAK SEBAGAI BERCAK KEHIJAUAN PADA DAERAH PERUT KANAN BAWAH, K.L. 18 JAM POSTMORTAL DAN MAKIN MENJALAR SERTA TIMBUL PERUBAHAN PADA KULIT

PERUBAHAN LANJUT PEMBUSUKAN / DECOMPOSITIO AKAN TIMBUL VESIKEL-BULLA PEMBUSUKAN BERISI CAIRAN HITAM KEHIJAUAN BILA BULLA PECAH, KULIT ARI AKAN TERKELUPAS TUBUH AKAN MENGGEMBUNG KARENA TERJADI PEMECAHAN PROTEIN OLEH BAKTERI, MENGHASILKAN CAIRAN DAN GAS PEMBUSUKAN K.L. 48-72 JAM PM

PERUBAHAN LANJUT PEMBUSUKAN / DECOMPOSITIO SAAT MATI, LALAT YANG HINGGAP PADA MAYAT LELUASA MELETAKKAN TELUR, YANG KEMUDIAN MENETAS DAN TUMBUH MENJADI LARVA BESARNYA LARVA DAPAT MEMBERIKAN PERKIRAAN SAAT KEMATIAN

PERUBAHAN SANGAT LANJUT MUMMIFIKASI DAPAT TERJADI PENGERINGAN TUBUH AKIBAT SUHU KELILING YANG TINGGI SERTA KELEMBABAN YANG RENDAH TUBUH AKAN TAMPAK MENYUSUT, DENGAN KULIT YANG KERING DAN KAKU SERTA BERWARNA COKLAT KEHITAMAN

PERUBAHAN SANGAT LANJUT ADIPOSERA PADA AWALNYA TERDAPAT AKTIFITAS BAKTERI, NAMUN YANG LEBIH DOMINAN ADALAH TERJADINYA HIDROLISIS JARINGAN LEMAK TUBUH TRIGLISERIDA TUBUH AKAN DIPECAH MENGHASILKAN GLISERIN DAN ASAM LEMAK TIDAK JENUH BEBAS, PALMITAT, STEARAT DAN OLEAT

PERUBAHAN SANGAT LANJUT ADIPOSERA BILA MAYAT DIKUBUR DALAM TANAH YANG MENGANDUNG CUKUP ION, DAPAT TERJADI HIDROGENISASI PADA ASAM LEMAK BEBAS ASAM LEMAK TIDAK JENUH YANG MENGALAMI HIDROGENISASI BERUBAH MENJADI ASAM LEMAK JENUH YANG LEBIH PADAT

Adiposera

PERKIRAAN SAAT KEMATIAN PENTING BAGI PENYIDIK DALAM PENYIDIKAN PERKARA DAPAT MENGGUNAKAN PERUBAHAN THANATOLOGIK JASA ENTOMOLOGI FORENSIK KEADAAN ISI LAMBUNG

MANFAAT PENGETAHUAN THANATOLOGI UNTUK MEMASTIKAN KEMATIAN KLINIS UNTUK MEMPERKIRAKAN SEBAB KEMATIAN UNTUKMEMPERKIRAKAN SAAT KEMATIAN

terima kasih