TEORI DAN KONSEP ETIKA I

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEORI-TEORI ETIKA BISNIS
Advertisements

PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
ETIKA BISNIS DAN PROFESI
ETIKA PROFESI.
Pancasila sebagai ETIKA kehidupan berbangsa
Teori Etika.
ETIKA PROFESI SESI 1 : BEBERAPA PENGERTIAN ETIKA PROFESI
Etika Bisnis dan Profesi
PENGERTIAN ETIKA PROFESI
EKSISTENSI PROFESI DIPANDANG DARI SEGI ETIKA UMUM DAN ETIKA KHUSUS
KONSEP ADMINISTRASI IKA RUHANA.
SRI SULASMIYATI, S.SOS, MAP
TEORI-TEORI ETIKA BISNIS
ETIKA BISNIS (BAHAN 1) MOHD. KURNIAWAN. DP.
ETIKA PROFESI PURWATI.
Pendahuluan Doris Febriyanti, M.Si.
FILSAFAT, ETIKA DAN KOMUNIKASI
Etika Dan Regulasi Maria Christina.
Hasim As’ari TEORI ETIKA 1.
Etika dan profesi M1. Introduction.
ARIF ABDUL AZIZ EA09 UNIVERSITAS GUNADARMA
ETIKA PROFESI SESI 1 : BEBERAPA PENGERTIAN ETIKA PROFESI
Pertemuan ke-7 Etika utilitarianisme dalam bisnis
Definisi Etika Pemerintahan
ETIKA BISNIS “Perspektif Etika Bisnis dalam Ajaran Islam (Sudut Pandang) dan Barat, dan Etika Profesi” Nurdesri Wahyu Ningtyas 4EA Fakultas.
PENGANTAR ETIKA Oleh: Arum Ardianingsih, SE, AKT, M.Acc, CA BAB 1
BAB V ETIKA BISNIS.
ETIKAdan KEBIJAKAN MEDIA
ETIKA BISNIS DAN PROFESI
ETIKA PROFESI OLEH: WARIDI
PENGERTIAN ETIKA, MORAL, DAN AHLAK
TEORI ETIKA BISNIS.
Definisi Etika Pemerintahan
PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI
Teori Etika Tutorial Ke 2.
ETIKA PROFESI.
TUTORIAL TATAP MUKA ASIP4406 ETIKA PROFESI KEARSIPAN
ETIKA PROFESI Agus Firmansyah Dosen dan Peneliti Media
ETIKA.
ETIKA BISNIS Sukirno, M.Si Alamat : Banjaran Rt 06 Rw 03 Taman
Definisi Etika Pemerintahan
TEORI-TEORI ETIKA BISNIS
ETIKA BERBANGSA Menjelaskan Pemahaman landasan pendidikan Pancasila, demokrasi, hak Asasi manusia, geopolitik dan geostrategi, wawasan nusantara, ketahanan.
LP3I BUSINESS COLLEGE LAMPUNG
ETIKA FILSAFAT DZIKRINA HIRONI, S.Psi HP /
KONSEP ETIKA DAN ETIKET
PUTRI NOVIAWATI /4EA09 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
Nama : Ratna Dhammena Santika NPM : Kelas : 4EA10
KONSEP ADMINISTRASI IKA RUHANA.
Krisis etika yang menyebabkan saya jadi begini.
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
Emylia Fiskasari, S.Si., Apt. M.M.
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
FILSAFAT, ETIKA DAN KOMUNIKASI
TEORI-TEORI ETIKA BISNIS
MEMPERSEMBAHKAN KELOMPOK 1 M. Reza Ansyari LubisMuammad Abduh Arya Syaputra Novika LubisWiwik HerawatiSiti Nuranis.
ETIKA PROFESI.
Apakah Etika Itu?.
ETIKA PROFESI.
Teori Etika.
Teori Etika.
ETIKA & NORMA Baham 02 a.
Teori Etika.
ETIKA BISNIS & TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
Teori Etika.
Pengertian Etika Etika mempunyai dua makna yaitu:
ETIKA DAN MORAL. MANUSIA AHLAK ETIKA MORAL Makna Etika dan Moral Etika adalah filsafat moral. Antara etika dan moral dapat dijadikan sebagai bentuk konsep.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
KONSEP DASAR ETIKA
Transcript presentasi:

TEORI DAN KONSEP ETIKA I

Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami Pengertian Etika, Teori-Teori Etika (Teleologi, Deontologi, Etika Keutamaan), Konsep hak, kewajiban, keadilan dan kepedulian

Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa memahami Pengertian Etika, Teori-Teori Etika (Teleologi, Deontologi, Etika Keutamaan), Konsep hak, kewajiban, keadilan dan kepedulian

Pengertian Etika Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, ethikos, berarti timbul dari kebiasaan. Etika memiliki banyak makna antara lain: Semangat khas kelompok tertentu, misalnya ethos kerja, kode etik kelompok profesi. Norma-norma yang dianut oleh kelompok, golongan masyarakat tertentu mengenai perbuatan yang baik dan benar. Studi tentang prinsip-prinsip perilaku baik dan benar sebagai falsafat moral. Etika sebagai refleksi kritis dan rasional tentang norma-norma yang terwujud dalam perilaku hidup manusia. Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.

Pengertian Etika Etika juga memiliki pengertian arti yang berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang pengguna yang berbeda dari istilah itu. 1. Bagi ahli falsafah, etika adalah ilmu atau kajian formal tentang moralitas. 2. Bagi sosiolog, etika adalah adat, kebiasaan dan perilaku orang-orang dari lingkungan budaya tertentu. 3. Bagi praktisi profesional termasuk dokter dan tenaga kesehatan lainnya etika berarti kewajiban dan tanggung jawab memenuhi harapan (ekspektasi) profesi dan masyarakat, serta bertindak dengan cara-cara yang profesional, etika adalah salah satu kaidah yang menjaga terjalinnya interaksi antara pemberi dan penerima jasa

Pengertian Etika Etika juga memiliki pengertian arti yang berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang pengguna yang berbeda dari istilah itu. Bagi ahli falsafah, etika adalah ilmu atau kajian formal tentang moralitas. Bagi sosiolog, etika adalah adat, kebiasaan dan perilaku orang-orang dari lingkungan budaya tertentu.

Pengertian Etika Etika juga memiliki pengertian arti yang berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang pengguna yang berbeda dari istilah itu. Bagi praktisi profesional, etika adalah salah satu kaidah yang menjaga terjalinnya interaksi antara pemberi dan penerima jasa profesi secara wajar, jujur, adil, profesional, dan terhormat. Bagi asosiasi profesi, etika adalah kesepakatan bersama dan pedoman untuk diterapkan dan dipatuhi semua anggota asosiasi tentang apa yang dinilai baik dan buruk dalam pelaksanaan dan pelayanan profesi itu.

Pengertian Etika Menurut K. Bertens, etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang penting.

Pengertian Etika Menurut K. Bertens, ada 3 tujuan yang ingin dicapai dalam pengajaran etika bisnis, yaitu : Menanamkan atau meningkakan kesadaran akan adanya dimensi etis dalam bisnis. Memperkenalkan argumentasi moral khususnya dibidang ekonomi dan bisnis, serta membantu pebisnis/calon pebisnis dalam menyusun argumentasi moral yang tepat. Membantu pebisnis/calon pebisnis, untuk menentukan sikap moral yang tepat didalam profesinya (kelak).

Pengertian Etika Tiga Bagian Utama Etika Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika). 1. Meta-Etika (Studi Konsep Etika). Meta-Etika sebagai suatu jalan menuju konsepsi atas benar atau tidaknya suatu tindakan atau peristiwa. Dalam meta-etika, tindakan atau peristiwa yang dibahas dipelajari berdasarkan hal itu sendiri dan dampak yang dibuatnya. dibuat. Etika Normatif (Studi Penentuan Nilai Etika). Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat

Pengertian Etika Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: Meta-Etika (Studi Konsep Etika) Meta-Etika sebagai suatu jalan menuju konsepsi atas benar atau tidaknya suatu tindakan atau peristiwa. Dalam meta-etika, tindakan atau peristiwa yang dibahas dipelajari berdasarkan hal itu sendiri dan dampak yang dibuatnya.

Pengertian Etika Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: Etika Normatif (Studi Penentuan Nilai Etika) Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat disepakati dan berlaku di masyarakat.

Pengertian Etika Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: Etika Terapan (Studi Penggunaan Nilai-Nilai Etika) Etika terapan memberi pemahaman tentang spektrum bidang terapan etika sekaligus menunjukkan bahwa etika merupakan pengetahuan praktis. Berbagai bidang terapan di antaranya adalah bidang kesehatan, tanggung-jawab sosial perusahaan atau yang biasa dikenal dengan istilah Inggris Corporate Social Responsibility (CSR), pengolahan tanah, dan masih banyak lainnya.

Sejarah Etika Etika Filsafat Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Socrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Plato menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Aristoteles lebih memilih untuk mengambil fakta-fakta pengalaman sebagai titik awalnya, menganalisis secara akurat, dan berusaha untuk melacak penyebab tertinggi dan utama.

Sejarah Etika Etika Filsafat Yunani dan Romawi: Hedonisme, Epicurus, Sinis, Stoicisme, Skeptis Etika hedonistik menganggap disposisi gembira dan ceria sebagai kebaikan dan kebahagiaan tertinggi manusia. Epicurus (341-270 SM) menyatakan bahwa jumlah total terbesar yang mungkin dari kenikmatan spiritual dan sensual, dengan kemungkinan kebebasan terbesar dari ketidaksenangan. Para Sinis mengajarkan kebalikan dari Hedonisme, yaitu bahwa kebajikan saja sudah cukup untuk kebahagiaan, bahwa kesenangan adalah kejahatan, dan bahwa manusia benar- benar bijaksana atas hukum manusia. Kaum Stoa berusaha memperbaiki dan menyempurnakan pandangan Antisthenes. Cicero memberikan sebuah eksposisi lengkap dari kebajikan kardinal dan kewajiban terhubung dengan mereka.

Sejarah Etika Etika: Sejarah Moralitas Kristen Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Sejarah Etika Etika: Sejarah Moralitas Kristen Santo Paulus mengajarkan (Roma, ii, 24 persegi), Tuhan telah menulis hukum moral di hati semua orang. Hukum ini memanifestasikan dirinya dalam hati nurani setiap orang dan adalah norma yang menurut seluruh umat manusia akan dinilai pada hari perhitungan.

Sejarah Etika Etika: Sejarah Filsafat Abad Pertengahan Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Sejarah Etika Etika: Sejarah Filsafat Abad Pertengahan Sebuah garis tajam pemisahan antara filsafat dan teologi, dan khususnya antara etika dan teologi moral, pertama kali bertemu dengan dalam karya-karya besar abad pertengahan, khususnya Albert (1193-1280), Thomas Aquinas (1225 -1274), Bonaventura (1221-1274), dan Duns Scotus (1274-1308). Etika: Sejarah Filsafat Etika 1500-1700-an. Etika: Sejarah Filsafat Etika: Kant, John Stuart Mill, Altruisme. Etika: Filsafat Evolusioner, Sosialisme, Nietzsche.

Teori Etika 1. Etika Teleologi Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Teori Etika 1. Etika Teleologi Teleologi berasal dari akar kata Yunani telos, yang berarti akhir, tujuan, maksud, dan logos, perkataan. Teleologi adalah ajaran yang menerangkan segala sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan tertentu. Istilah teleologi dikemukakan oleh Christian Wolff , seorang  filsuf Jerman abad ke-18. Teleologi merupakan sebuah studi tentang gejala-gejala yang memperlihatkan keteraturan, rancangan, tujuan, akhir, maksud, kecenderungan, sasaran, arah, dan bagaimana hal-hal ini dicapai dalam suatu proses perkembangan. Dalam arti umum, teleologi merupakan sebuah studi filosofis mengenai bukti perencanaan, fungsi, atau tujuan di alam maupun dalam sejarah. Dalam bidang lain, teleologi merupakan ajaran filosofis-religius tentang eksistensi tujuan dan “kebijaksanaan” objektif di luar manusia. .

Teori Etika 1. Etika Teleologi......(lanjutan) Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Teori Etika 1. Etika Teleologi......(lanjutan) Dalam dunia etika, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral akan baik buruknya  suatu tindakan dilakukan. Teleologi mengerti benar mana yang benar, dan mana yang salah, tetapi itu bukan ukuran yang terakhir. Yang lebih penting adalah tujuan dan akibat. Betapapun salahnya sebuah tindakan menurut hukum, tetapi jika itu bertujuan dan berakibat baik, maka tindakan itu dinilai baik. Ajaran teleologis dapat menimbulkan bahaya menghalalkan segala cara. Dengan demikian tujuan yang baik harus diikuti dengan tindakan yang benar menurut hukum. Perbincangan “baik” dan “jahat” harus diimbangi dengan “benar” dan “salah”. Lebih mendalam lagi, ajaran teleologis ini dapat menciptakan hedonisme, ketika “yang baik” itu dipersempit menjadi “yang baik bagi diri sendiri. .

Teori Etika Teori teleologi dibedakan menjadi 3, yaitu: Egoisme Etis Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Teori Etika Teori teleologi dibedakan menjadi 3, yaitu: Egoisme Etis Suatu tindakan benar atau salah tergantung semata-mata pada baik buruknya akibat tindakan tersebut bagi pelakunya. Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri Contoh : (mungkin masih ada) para petinggi politik yang saling berebut kursi “kekuasaan” dengan melakukan berbagai cara yang bertujuan bahwa dia harus mendapatkannya.

Teori Etika Teori teleologi dibedakan menjadi 3, yaitu: Altruisme Etis Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Teori Etika Teori teleologi dibedakan menjadi 3, yaitu: Altruisme Etis Berlawanan dengan egoisme etis, bahwa baik buruknya suatu tindakan ditentukan oleh baik buruknya akibat tindakan tersebut terhadap orang lain, kecuali pelaku.

Teori Etika Teori teleologi dibedakan menjadi 3, yaitu: Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Teori Etika Teori teleologi dibedakan menjadi 3, yaitu: Utilitarianisme Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Gabungan antara egoisme etis dan altruisme etis, bahwa benar salahnya tindakan tergantung pada baik buruknya konsekuensi tindakan tersebut bagi siapa saja yang dipengaruhi oleh tindakan tersebut. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja  satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Contoh : melakukan kerja bakti yang di adakan di lingkungan sekitar, sebagai upaya untuk kebersihan lingkungan dan membuat tempat tersebut juga jadi nyaman dan sehat untuk masyarakatnya.

Teori Etika Utilitarianisme mencakup empat prinsip, yaitu: Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Teori Etika Utilitarianisme mencakup empat prinsip, yaitu: Konsekuensialisme Prinsip yang berpendirian bahwa kebenaran tindakan ditentukan semata-mata oleh konsekuensinya. Hedonisme Manfaat (utility) dalam teori ini didefinisikan sebagai kesenangandan tidak adanya kesedihan. Hedonisme adalah prinsip bahwa kesenangan dan hanya kesenanganlah yang merupakan perbuatan tertinggi.

Teori Etika Utilitarianisme mencakup empat prinsip, yaitu: Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Teori Etika Utilitarianisme mencakup empat prinsip, yaitu: Maksimalisme Tindakan yang benar adalah tindakan yang tidak hanya memiliki konsekuensi berupa beberapa kebaikan, tetapi juga jumlah terbesar konsekuensi baik setelah memperhitungkan konsekuensi buruk. Universalisme Konsekuensi yang harus dipertimbangkan adalah konsekuensi bagi setiap orang.

Teori Etika 2. Teori Deontologi Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Teori Etika 2. Teori Deontologi Istilah deontologi berasal dari kata  Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting. Contoh : kewajiban seseorang yang memiliki dan mempecayai agamanya, maka orang tersebut harus beribadah,  menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.

Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Teori Etika 3. Teori Hak Teori Hak merupakan suatu aspek  dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi  baik buruknya  suatu perbuatan atau perilaku. Contoh : asisten rumah tangga yang mempunyai hak untuk mendapatkan gaji bulanannya setelah ia melakukan kewajibannya mengurus rumah dan sebagainya.

Teori Etika 4. Teori Keutamaan (Virtue) Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Teori Etika 4. Teori Keutamaan (Virtue) Keutamaan bisa didefinisikan  sebagai berikut : disposisi watak  yang telah diperoleh  seseorang dan memungkinkan  dia untuk bertingkah  laku baik secara moral, memandang  sikap atau akhlak seseorang.   Contoh keutamaan : Kebijaksanaan : seorang pemimpin yang memiliki sifat bijaksana dalam segala urusan. Keadilan : mampu bersifat adil dalam menentukan pilihan. Suka bekerja keras  : mau terus berjuang dalam bekerja, sehingga pada akhirnya dapat menikmati hasil jerih payahnya yang baik. Hidup yang baik : tidak pernah melakukan hal – hal yang dapat merugikan sekitarnya,dapat menikmati hidup dengan tenang, nyaman dan tentram.

Teori Etika Tiga Konsep Moral Yang Penting Hak Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Teori Etika Tiga Konsep Moral Yang Penting Hak Hak adalah suatu klaim yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Macam hak antara lain: Hak legal dan hak moral; Hak khusus dan hak umum; Hak positif dan hak negatif; Hak individual dan hak sosial; Hak absolut.

Teori Etika Tiga Konsep Moral Yang Penting Keadilan Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Teori Etika Tiga Konsep Moral Yang Penting Keadilan Aristoteles mengungkapkan konsep keadilan tradisional yang terdiri dari keadilan universal dan keadilan khusus (keadilan distributif, kompensasi, dan retributif). Keadilan distributif adalah keadilan dalam pendistribusian manfaat dan beban. Keadilan kompensasi berhubungan dengan masalah pemberian imbalan atau penggantian (kompensasi) kepada seseorang karena kekeliruan atau kesalahan yang menimpa dan merugikannya. Keadilan retributif berkaitan dengan pemberian hukuman terhadap pelaku kesalahan.

Teori Etika Tiga Konsep Moral Yang Penting Keadilan.....(lanjutan) Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Teori Etika Tiga Konsep Moral Yang Penting Keadilan.....(lanjutan) Berdasarkan konsep Egalitarian (John Rawls), keadilan diartikan sebagai kewajaran (fairness). Keadilan menurut Egalitarian didasarkan pada 2 prinsip, yaitu: a. Setiap orang memiliki kebebasan yang sama. b. Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi diatur sedemikian rupa. Kedua prinsip di atas disusun menurut urutan prioritas artinya menjalankan prinsip a dahulu, baru kemudian dapat menerapkan prinsip b.

Teori Etika Tiga Konsep Moral Yang Penting Kepedulian Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Teori Etika Tiga Konsep Moral Yang Penting Kepedulian Etika Kepedulian meliputi jenis-jenis kewajiban yang disebut etikakomunitarian. Etika Komunitarian melihat komunitas dan hubungan komunal konkretmemiliki nilai fundamental yang harus dilestarikan dan dibina.

MANFAAT DAN FUNGSI ETIKA Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. MANFAAT DAN FUNGSI ETIKA Manfaat etika : Norma hukum tidak menjangkau wilayah abu-abu. Norma hukum cepat ketinggalan zaman. Norma hukum sering tidak mampu mendeteksi dampak secara etis dikemudian hari. Etika mensyaratkan pemahaman dan kepedulian tentang kejujuran, keadilan dan prosedur yang wajar terhadap manusia dan masyarakat. Asas legalitas harus tunduk pada asas moralitas.

MANFAAT DAN FUNGSI ETIKA Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. MANFAAT DAN FUNGSI ETIKA Fungsi etika: Fungsi etika dalam tingkah laku dan pergaulan hidup manusia. Etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas yang membingungkan. Fungsi etika dalam pergaulan ilmiah. Etika keilmuan menyoroti bagaimana peran seorang mahasiswa, ilmuwan terhadap kegiatan yang sedang dilakukan (belajar, melakukan riset). Fungsi etika profesi. Etika profesi dituangkan ke dalam suatu bentuk yang disebut dengan ‘kode etik’. Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulisyang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional.

Norma Nilai

Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. PENGERTIAN MORAL Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya Ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak; budi pekerti; susila: -- mereka sudah bejat, mereka hanya minum-minum dan mabuk-mabuk, bermain judi, dan bermain perempuan;  Kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, dan sebagainya; isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan: tentara kita memiliki -- dan daya tempur yang tinggi;  Ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita;

Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. Etika filosof Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles. Menurut Sokrates, objek utama dari aktivitas manusia adalah kebahagiaan, dan sarana yang diperlukan untuk mencapainya adalah kebajikan. Karena semua orang selalu mencari kebahagiaan, tidak ada orang yang sengaja korup. Segala kejahatan muncul dari kebodohan, dan kebajikan adalah kehati-hatian. Oleh karena itu kebajikan bisa diberikan lewat instruksi. Murid Socrates, Plato (427-347 SM) menyatakan bahwa summum bonum terdiri atas imitasi sempurna dari Tuhan, baik yang mutlak, tiruan yang tidak dapat diwujudkan sepenuhnya dalam hidup ini. Kebajikan memungkinkan manusia untuk memerintah sesuai keinginannya, karena ia harus benar, sesuai dengan perintah akal budi, dan dengan bertindak demikian ia menjadi seperti Tuhan. Tetapi Plato berbeda dari Socrates, ia tidak menganggap kebajikan terdiri dari kebijaksanaan saja, tetapi juga keadilan, kesederhanaan, dan ketabahan. Kebajikan merupakan harmoni yang tepat dari kegiatan manusia. PENGERTIAN NILAI sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan: sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa "cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan  Nilai memuat elemen  pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan.

TERIMA KASIH