Blangkon Blangkon adalah tutup kepala yang digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Blangkon sebenarnya bentuk praktis dari.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ASAL-USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DIKEPULAUAN INDONESIA
Advertisements

Masuk dan berkembangnya
BAHAN AJAR SEJARAH BERBASIS TIK
MATERI (10) STRATIFIKASI SOSIAL
CANTIK Putri Rahma Amalia Rara Ficarima Annisa Anindya
SEJARAH DAN PERIODISASI TARI DI INDONESIA
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DI INDONESIA
SMA Negeri 1 Teluk Kuantan Kab.Kuantan Singingi
Teori-teori Sebab-sebab Kejahatan dari Aspek Biologis
Perubahan Sosial.
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP NASIONALISME GENERASI MUDA
Kriya Tekstil Indonesia
PERMASALAHAN POLITIK MODERN
TRILOGI PELAYANAN PRIMA
Seni Sakral: Tari Rejang
MENENTUKAN KELILING DAN LUAS JAJARGENJANG
PENGANTAR.
Sejarah Batik Indonesia yang Mendunia
BATIK.
Pengaruh Kebudayaan Asing dalam Arsitektur Indonesia Pertemuan
Kelompok: II Anggota: 1. Adzani Bangkit Kumbara2 / X4 2. Amalia Mega Anjani6 / X4 3. Dina Ayu Fadzila10 / X4 4. Febri Ana Rizqiani14 / X4 5. Ika Maharani.
MENGENAL SUKU BADUY DARI BANTEN
DIFERENSIASI SOSIAL.
FINA WASI’ATUL MAGHFIROH ( )
ZAMAN LOGAM Oleh : Nanda Ade Ilma Nurtriana PROGAM STUDI MATEMATIKA
Perubahan Sosial Powerpoint Templates.
TAMPIL ELEGAN DENGAN KOKO GAUL PALING TRENDY
Produk Kerajinan Tekstil
1. Biaya tetap (biaya operasional)
Aksesoris-aksesoris handmade “LuckyShop”
KEARIFAN LOKAL DALAM MENJAGA LINGKUNGAN
Akulturasi Adalah proses terjadi masuknya budaya manusia satu ke budaya lain nya sehingga bisa menyebabkan hasil dari proses akulturasi itu sendiri.
Pertemuan XIII RESENSI (02)
MANUSIA PURBA DI INDONESIA
TUGAS TEKKOM “SENI TARI SALAH SATU BAGIAN DARI KEBUDAYAAN INDONESIA”
Ragam Bahasa: Variasi bahasa yang timbul karena perbedaan pemakaian
Dakon Permainan dakon adalah salah satu permainan tradisional masyarakat Jawa. Di luar Jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama congklak. Di Lampung.
Tari Golek Manak Warisan Seni dan Budaya Yogyakarta
ASAL-USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DIKEPULAUAN INDONESIA
Senjata Tradisional Aceh, Rencong
DIALEKTIKA KOMUNIKASI DENGAN BUDAYA
PENGERTIAN GLOBALISAI DAN NASIONALISME
Putri Rosary Rezy Junio Stefanus hans Tasya Berlianna Venny Veronica
Analisis teknik meresensi buku menurut Hernowo
PENGERTIAN GLOBALISAI DAN NASIONALISME

GERAKAN ISLAMISASI NUSANTARA
Tips menjaga kesehatan rambut untuk wanita berjilbab
Sa hyunh.
KELOMPOK 4 ANDRIYANI AR ( ) SITI FATIMAH ( ) EGA LILINGAN ( ) MUH.FAJRIN ( ) IDA ROYANI ( ) ARMADANA ( )
MENGHITUNG LUAS dari bangun-bangun yang sebangun
Tutorial Cara membuat Boneka Mobil dari Kain Flanel
Perbedaan Individu Berbagai Kemampuan dan Cara Mengukur
Membudayakan Seni Budaya Daerah Banjar
PENGARUH KEBUDAYAAN DARI LUAR TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA Pengertian Kebudayaan Unsur Budaya Nilai-nilai Budaya Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Kebudayaan.
PERENCANAAN PRODUK PARIWISATA
KAIN TAPIS LAMPUNG OLEH : KELOMPOK 16 KORTEN : Ahmad Salsabila.
KEDUDUKAN FILOLOGI ANTARA ILMU-ILMU LAIN
Pengertian agama kata agama berasal dari bahasa sansekerta dari kata a berarti tidak dan gama berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu.
RUNTUHNYA TEORI EVOLUSI
Sejarah tari sajojo Asal usul Tari Sajojo ini masih belum bisa diketahui secara pasti. Namun beberapa sumber banyak yang menyebutkan ba hwa tarian ini.
Ragam Bahasa: Variasi bahasa yang timbul karena perbedaan pemakaian
Dinamika Sosial.
BUDAYA DAN PENGERTIANNYA
Hospital linen wears, termasuk alat kesehatan non medis yang vital, karena digunakan oleh seluruh tenaga paramedis diseluruh rumah sakit dimana saja,
ETIKA BERPAKAIAN UTK KE KULIAH
Mencoba Menjawab Soal Om Bused
Marsono Kedudukan Hakiki Perempuan dalam Serat Wasita Dyah Utama.
Komunikasi dengan latar belakang budaya
Transcript presentasi:

Blangkon Blangkon adalah tutup kepala yang digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Blangkon sebenarnya bentuk praktis dari iket yang merupakan tutup kepala yang dibuat dari batik. Ada sejumlah teori yang menyatakan bahwa pemakaian blangkon merupakan pengaruh dari budaya Hindu dan Islam yang diserap oleh orang Jawa. Menurut para ahli, orang Islam yang masuk ke Jawa terdiri dari dua etnis yaitu keturunan Cina dari Daratan Tiongkok dan para pedagang Gujarat. Para pedagang Gujarat ini adalah orang keturunan Arab, mereka selalu mengenakan sorban, yaitu kain panjang dan lebar yang diikatkan di kepala mereka. Sorban inilah yang menginspirasi orang Jawa untuk memakai ikat kepala seperti halnya orang keturunan Arab tersebut. Ada teori lain yang berasal dari para sesepuh yang mengatakan bahwa pada jaman dahulu, ikat kepala tidaklah permanen seperti sorban yang senantiasa diikatkan pada kepala. Tetapi dengan adanya masa krisis ekonomi akibat perang, kain menjadi satu barang yang sulit didapat. Oleh sebab itu, para petinggi keraton meminta seniman untuk menciptakan ikat kepala yang menggunakan separoh dari biasanya untuk efisiensi. Maka terciptalah bentuk penutup kepala yang permanen dengan kain yang lebih hemat yang disebut blangkon. Memang dari segi bentuk, blangkon tidaklah begitu menarik. Blangkon hanyalah sekedar penutup kepala yang terbuat dari kain iket atau udeng berbentuk persegi empat bujur sangkar. Ukurannya kira-kira selebar 105 cm x 105 cm. Warnanya pun biasa, tak banyak berfariasi. Namun, justru karena kelihatan sederhana itulah sisi menarik blangkon. Sebab sesederhana apa pun yang namanya blangkon, ia mempunyai makna filosofi tinggi. Dari segi filosofi blangkon adalah budaya Jawa yang mengajarkan ilmu rumangsa, mengasah kepekaan atau kewaskitaan. Melalui blangkon manusia diajarkan untuk senantiasa menata diri (tahu diri). Orang Jawa tidaklah sampai hati melakukan teguran langsung kepada orang yang berbuat salah atau melanggar peraturan. Itulah gambaran dari intelektual budaya Jawa demi menghindari konflik atau ketidaksenangan. Blangkon terdiri dari beberapa tipe yaitu: menggunakan mondholan, merupakan tonjolan pada bagian belakang blangkon yang berbentuk seperti onde-onde. Blangkon ini disebut sebagai blangkon gaya Yogyakarta. Tonjolan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut panjang mereka di bagian belakang kepala, sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon. Model trepes, yang disebut dengan gaya Surakarta. Gaya ini merupakan modifikasi dari gaya Yogyakarta yang muncul karena kebanyakan pria sekarang berambut pendek. Model trepes ini dibuat dengan cara menjahit langsung mondholan pada bagian belakang blangkon. Hanya saja sangat disayangkan saat ini blangkon tidak lagi menjadi sesuatu yang istimewa. Ia hanyalah sekedar hiasan dan warisan leluhur. Terlebih, jarang orang yang tahu akan makna yang tersirat dari blangkon. Dengan keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa kita, maka sebagai generasi penerusnya, kita harus mengerti dan memaknai setiap warisan budaya dari nenek moyang kita agar terus berkembang di bumi Indonesia tercinta.