ETIKA BISNIS Hary Sulaksono, SE, MM
Konsep Teori Etika Bisnis Pengertian: (lihat hand out Dr. Kasiman) Ruang Lingkup Prinsip Etika Bisnis: Prinsip Otonomi ; Prinsip Kejujuran ; Prinsip Keadilan ; Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; Prinsip Integritas Moral (Sonny Keraf;1998) Nilai – nilai etika bisnis: Kejujuran, Keadilan; Rendah Hati; Simpatik; Kecerdasan. Apakah Etika Bisnis itu Penting? Kapan, dimana, mengapa dan bagaimana menjalankan etika bisnis yang mampu menghasilkan laba? (grey area -)
Ruang Lingkup Tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis: Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Untuk menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh atau karyawan, dan masyarakat luas pemilik asset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar atau praktek bisnis siapa pun juga. Etika bisnis juga membicarakan mengenai system ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis.
Prinsip Etika Bisnis Prinsip Otonomi ; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Prinsip Kejujuran ; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan. Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak. Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya. (Sonny Keraf,1998)
Prinsip Otonomi Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Prinsip Kejujuran Prinsip ini merupakan prinsip paling problematic karena masih banyak pelaku bisnis yang mendasarkan kegiatan bisnisnya pada tipu-menipu atau tindakan curang. Prinsip Keadilan Yaitu menuntut setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan. Prinsip Saling Menguntungkan Yaitu menuntut agar setiap bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak. Prinsip Integritas Moral Yaitu dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan.
Faktor-faktor pebisnis melakukan pelanggaran etika bisnis Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pebisnis dilatarbelakangi oleh berbagai hal. Salah satu hal tersebut adalah untuk mencapai keuntungan yang sebanyak-banyaknya (keserakahan), tanpa memikirkan dampak buruk yang terjadi selanjutnya. Faktor lain yang membuat pebisnis melakukan pelanggaran antara lain : 1) Banyaknya kompetitor baru dengan produk mereka yang lebih menarik 2) Ingin menambah pangsa pasar 3) Ingin menguasai pasar.
Faktor lain: Pelanggaran Etika Bisnis Selain ketiga faktor tersebut, masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi. Gwynn Nettler dalam bukunya Lying, Cheating and Stealing memberikan kesimpulan tentang sebab-sebab seseorang berbuat curang, yaitu : 1) Orang yang sering mengalami kegagalan cenderung sering melakukan kecurangan. 2) Orang yang tidak disukai atau tidak menyukai dirinya sendiri cenderung menjadi pendusta. 3) Orang yang hanya menuruti kata hatinya, bingung dan tidak dapat menangguhkan keinginan memuaskan hatinya, cenderung berbuat curang. 4) Orang yang memiliki hati nurani (mempunyai rasa takut, prihatin dan rasa tersiksa) akan lebih mempunyai rasa melawan terhadap godaan untuk berbuat curang. 5) Orang yang cerdas (intelligent) cenderung menjadi lebih jujur dari pada orang yang dungu (ignorant). 6) Orang yang berkedudukan menengah atau tinggi cenderung menjadi lebih jujur. 7) Kesempatan yang mudah untuk berbuat curang atau mencuri, akan mendorong orang melakukannya. 8) Masing-masing individu mempunyai kebutuhan yang berbeda dan karena itu menempati tingkat yang berbeda, sehingga mudah tergerak untuk berbohong, berlaku curang atau menjadi pencuri.
Kasus – kasus apa saja yang pernah terjadi dan menunjukkan adanya pelanggaran dalam Etika Bisnis? Apa penyebab terjadinya pelanggaran pada etika bisnis? Mengapa Etika dikatakan sangat penting dalam menjalankan sebuah bisnis? Bagaimanakah upaya atau langkah – langkah dalam menciptakan Etika Bisnis?” Apakah Etika Bisnis itu Penting? Kapan, dimana, mengapa dan bagaimana menjalankan etika bisnis yang mampu menghasilkan laba?