Oleh: Syukur Pendekatan Studi Islam IAIN SALATIGA SEJARAH PERKEMBANGAN STUDI ISLAM DALAM TRADISI OKSIDENTALISME HASSAN HANAFI Oleh: Syukur Pendekatan Studi Islam IAIN SALATIGA
Riwayat Hassan Hanafi Hassan Hanafi adalah Guru Besar pada fakultas Filsafat Universitas Kairo. Ia lahir pada 13 Februari 1935 di Kairo Hanafi belajar di Universitas Cairo untuk mendalami bidang filsafat Semangat Hanafi untuk mengembangkan tulisan- tulisannya tentang pembaharuan pemikiran Islam se makin tinggi sejak ia pulang dari Perancis pada tahun 1966
Pengertian Oksidentalisme Oksidentalisme adalah kajian yang dilakukan oleh masyarakat Timur (Islam) tentang kebudayaan dan sejarah Barat. Kajian tersebut menggunakan perspektif dan ukuran-ukuran Timur
Kelahiran Oksidentalisme Munculnya oksidentalisme pada abad 17 sampai dengan abad 18 M Kemunduran bagi dunia Islam dengan adanya disintegrasi kekuasaan Islam, hilangnya rasionalisme dan mengentalnya sufisme Sebagai bentuk mengejar ketertinggalan dan melepas cengekraman kolonial Barat maka dunia Islam, terutama Mesir dan Turki mempelajari kemajuan-kemajuan Barat baik di bidang sains maupun teknologi Oksidentalisme lahir sebagai reaksi daripada disiplin ilmu karena berbagai persoalan dunia Islam yang tidak terpecahkan
Akar Sejarah Oksidentalisme Barat hadir membawa dampak positif dan negatif yang perlu disikapi. Oksidentalisme sebagai respon problem modernitas Oksidentalisme dibangun dari akar sejarah dan khazanah keilmuan Islam Pasif dalam mengkaji pemikiran Barat dan kajiannyapun hanya tekstual tanpa kajian kritis Fase berikutnya mulai kajian secara kontekstual Menguasai kajian dan memberi kritik terhadap teks yang ada hingga pemikiran
Urgensi Oksidentalisme Terhadap Pembaruan Islam Pembaruan Islam dalam Perspektif Hanafi Pemahaman Pembaruan : 1) dipahami sebagai upaya menghidupkan kembali (revitalisasi) tradisi di masa Rasulullah dan sahabat 2) pembaruan sebagai upaya memperbarui pemahaman terhadap agama 3) pembaruan sebagai upaya menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang timbul akibat ilmu pengetahuan dan teknologi modern
Latar Belakang Pembaruan Hanafi pertama, keinginan mentransfer prestasi Barat ke dalam dunia Islam. Kedua, masuknya paham yang berkembang di Barat ke dunia Islam. Ketiga, adanya respon dari para pemikir Islam terhadap perubahan yang terjadi akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Hanafi; Tentang Tantangan Barat Modern Menurut Hanafi kolonialisme Barat terhadap bangsa Timur merupakan kejahatan terbesar sejarah manusia Koloni Barat mengeskploitasi sumber daya ekonomi dan membangun koloni di luar wilayahnya Imperialisme sekarang hadir dalam bentuk baru dengan pengaruh bayang-bayang politik Barat seperti beberapa negara Islam dibawah kekuasaan militer Barat, ini terlihat jelas berdirinya Israel Memandang peradaban Timur rendah akibatnya lahir rasialisme peradaban, merasa bangsa barat superioritas, atau klaim sebagai bangsa berperadaban (civilized), lahirnya hegemoni budaya Barat Muncul reaksi perlawanan dikotomik-konfrontatif Pertentangan antara Islam dan Barat dilatarbelakangi oleh faktor politik, teologi, kecurigaan, dan realita yang dikonstruksi
Oksidentalisme; Respon Hanafi Oksidentalisme bersifat reaktif-emosional dan apologis (kekalahan dunia Islam dari Barat, rasa rendah diri umat Islam akibat invasi kultural Barat) Oksidentalisme yang dibangun : Adanya kontrol atau pembendungan atas kesadaran Eropa dari awal sampai akhir, sejak kelahiran hingga keterbentukan Mempelajari kesadaran Eropa dalam kapasitas sebagai sejarah Mengembalikan Barat ke batas alamiahnya, mengakhiri perang kebudayaan, menghentikan ekspansi tanpa batas, mengembalikan filsafat Eropa Menghapus mitos Membuka jalan bagi terciptanya inovasi bangsa non Eropa dan membebaskannya dari “akal” Eropa yang menghalangi nuraninya Menghapus rasa rendah diri Melakukan penulisan ulang sejarah Permulaan filsafat sejarah Barat yang dimulai dari angin Timur Mengakhiri Orientalisme Menciptakan Oksidentalisme sebagai ilmu pengetahuan yang akurat Membentuk peneliti-peneliti tanah air yang mempelajari peradabannya dari kacamata sendiri Dimulainya pemikir baru yang dapat disebut sebagai filosuf, pasca generasi pelopor di era kebangkitan
Sekian Terima kasih atas segala perhatian dan mohon maaf atas segala kekurangan