PEMBELAJARAN LANGSUNG MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG Oleh: Yudha Popiyanto (127905006) PASCASARJANA TEKNOLOGI PENDIDIKAN 2013
Perspektif Masyarakat SEKARANG: Pendidik dipandang sebagai profesional yang bertanggung jawab terhadap penggunaan metode pembelajaran terbaik berdasarkan pada pengetahuan ilmiah untuk pembelajaran efektif dan efisien. MASA LALU: masyarakat lebih peduli pada sifat moral pendidik daripada kemampuannya dalam pembelajaran yang efektif dan efisien.
Teori Pembelajaran Kondisi Pembelajaran Metode Pembelajaran Karakteristik Pelajaran Karakteristik Siswa Kondisi Pembelajaran Tujuan Hambatan Strategi pengorganisasian Strategi Penyampaian Strategi Pengelolahan Metode Pembelajaran Efektifitas, Efisien, dan Daya Tarik Hasil Pembelajaran
Sifat-sifat Pendidik 1. Hubungan Manusiawi yang Tulus 2. Menguasai Dasar Pengetahuan 3. Menguasai Sekumpulan Praktek Pembelajaran yang Efektif 4. Praktisi Pembelajaran yang Reflektif Fokus di sifat 3, menguasai sekumpulan praktek pembelajaran yang efektif untuk diadaptasi pada berbagai macam situasi pembelajaran yang bertujuan pemotivasian dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Tinjauan Umum Kelebihan Kelemahan Model pembelajaran langsung / direct instruction model (DI) adalah sebuah pendekatan yang mengajarkan keterampilan-keterampilan dasar, dimana sangat berorientasi pada tujuan dan lingkungan pembelajaran yang terstruktur secara ketat. Kelebihan Kelemahan Pembelajaran dirancang untuk membelajarkan peserta didik tentang pengetahuan yang terstruktur dengan baik dan dapat dilakukan langkah demi langkah (rasional dan prosedural). Model ini diterapkan pada mata pelajaran berorientasikan kinerja dan berkomponen keterampilan, misalnya membaca, menulis matematika, musik, pendidikaan jasmani. Pembelajaran tidak dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan berfikir tingkat tinggi. Model ini sulit diterapkan pada mata pelajaran berorientasi informasi.
Dukungan Teoritik dan Empirik Teori Pembelajaran Perilaku Mempelajari perilaku manusia yang dapat diamati, karya B.F. Skinner (operant conditioning) bahwa manusia belajar dan bertindak secara spesifik sebagai sebuah hasil dari bagaimana perilaku tertentu itu disemangati melalui penguatan. Teori Pembelajaran Sosial Mengadakan perbedaan antara pembelajaran (pengetahuan) dan kinerja (perilaku), Albert Bandura menjelaskan sebagian besar pembelajaran manusia dilakukan secara selektif mengamati dan menempatkan apa yang diamati (perilaku) ke dalam memorinya. Penelitian Efektivitas Guru Dilaksanakan pada dekade 1970-an dan 1980-an, penelitian yang mempelajari hubungan antara perilaku pendidik dan hasil belajar peserta didik. Model pembelajaran langsung (strategi yang berpusat pada guru ) lebih berhasil mendapatkan keterlibatan siswa, tugas-tugas, dan hasil belajar yang lebih tinggi.
Perencanaan Membedakan Tujuan-tujuan untuk Perolehan Pengetahuan dan Pengembangan Keterampilan Pengetahuan Deklaratif (Perolehan Pengetahuan) Pengetahuan Prosedural (Pengembangan Keterampilan) Peserta didik dapat mendaftar aturan-aturan dasar permainan sepak bola. Peserta didik akan dapat mengenali subjek dalam kalimat berikut: a. Budi selalu berjalan ke sekolah. b. Yuni suka membaca novel Peserta didik dapat mengumpankan bola sambil berlari. Peserta didik akan mengisi kata kerja yang benar dalam kalimat berikut ini: a. Budi selalu berjalan ke sekolah. b. Yuni berikan surat ini ke saudara perempuanmu.
Contoh Tujuan Perilaku dengan Menggunakan Format Mager Tujuan pembelajaran dalam format Mager dikenal sebagai tujuan perilaku yang terdiri: 1. Perilaku siswa, 2. Situasi pengetesan, dan 3. Kriteria kinerja. (Menulis tujuan perilaku direkomendasikan mengunakan kata: menulis, mendaftar, mengenal, membandingkan) Contoh Tujuan Perilaku dengan Menggunakan Format Mager Tiga-bagian Tujuan Contoh Perilaku peserta didik Situasi pengetesan Kriteria kinerja Peserta didik dapat mengenali kata benda Diberikan suatu daftar kata benda dan kata kerja Menandai paling sedikit 85 % benar
Perencanaan untuk waktu dan ruang (Formasi Meja Horisontal) Pendidik 01 02 03 04 05 06 07 14 13 12 11 10 09 08 15 16 17 18 19 20 21 Pendidik dapat memastikan proses pembelajaran waktunya cukup karena disesuaikan dengan bakat dan kemampuan peserta didik masih termotivasi untuk terlibat sepanjang pembelajaran di kelas.
Sintaks Model Pembelajaran Langsung Pelaksanaan Sintaks Model Pembelajaran Langsung Fase Perilaku Pendidik Klarifikasi tujuan dan motivasi siswa. Mempersentasikan pengetahuan atau mendemontrasikan keterampilan. Memberi latihan terbimbing Mengecek pemahaman dan memberi umpan-balik Memberi latihan lanjutan dan transfer. Mengkomunikasikan garis besar tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik untuk belajar. Mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau mempersentasikan informasi langkah demi langkah. Memberikan latihan awal. Mengecek peserta didik apakah melakukan tugas dengan benar dan memberi umpan-balik. Mempersiakan kondisi untuk latihan lanjutan dan transfer keterampilan dan pengetahuan ke situasi–situasi kompleks.
Asesmen dan Evaluasi Tugas-tugas asesmen yang berkaitan dengan model pembelajaran langsung memberi tekanan pada praktek, pengembangan, penggunaan pengetahuan dasar yang sesuai, tes kinerja yang dapat secara akurat mengukur keterampilan sederhana ataupun kompleks, dan memberikan umpan balik kepada peserta didik. Suatu Pemikiran Final: Pertimbangan Penggunaan Model Pembelajaran Langsung Model pembelajaran langsung mendapatkan berbagai kritik ataupun keberatan karena proses pembelajaran didominasi oleh pendidik (ceramah dan demonstrasi) menyita setengah / tiga perempat waktu dari tiap periode kelas, tetapi model ini merupakan pembelajaran yang populer.
TERIMA KASIH