4 PILAR PENDIDIKAN MENURUT UNESCO KELOMPOK II PTIK 05 / 2014
UNESCO United Nations, educational, Scientific, and Cultural Organization Menciptakan metode pembelajaran yang dikenal dengan istilah PAKEM Mencanangkan empat pilar pendidikan untuk menjadi acuan pendidikan Keempat pilar pendidikan tersebut menghubungkan tujuan-tujuan aspek IQ, EQ, dan SQ
4 PILAR PENDIDIKAN YANG DICANANGKAN UNESCO Learning to know (belajar untuk mengetahui) Learning to do (belajar untuk melakukan) Learning to be (belajar untuk menjadi pribadi yang utuh) Learning to live together ( belajar untuk hidup bersama)
LEARNING TO KNOW Belajar untuk mengetahui Harus senang mencari tahu Hakikat : proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik menguasai teknik memperoleh pengetahuan, bukan hanya semata-mata memperoleh pengetahuan Konsep : apa yang perlu diketahui & bagaimana cara efektif untuk mengetahuinya
GURU SEBAGAI PENDIDIK HARUS MAMPU BERPERAN : Sebagai sumber belajar Sebagai fasilitator Sebagai pengelola Sebagai demonstrator Sebagai pembimbing Sebagai mediator Sebagai evaluator
LEARNING TO DO Belajar untuk melakukan atau berkarya Peserta didik harus mampu menghasilkan karya dari potensi yang dimilikinya Mempersiapkan peserta didik untuk dapat hidup di masyarakat, terjun ke dunia kerja, dan menghasilkan kreatifitas yang dimilikinya
NILAI INTI DALAM LEARNING TO DO Martabat manusia dan martabat tenaga kerja Kesehatan dan keharmonisan dengan alam, Kebenaran dan kebijaksanaan, Cinta dan kasih sayang, Kreativitas, Perdamaian dan keadilan, Pembangunan berkelanjutan, Persatuan dan solidaritas nasional, Spiritual global Paling penting : spiritual global agar karya yang dihasilkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat
FASILITAS DALAM MENGAKTU-ALISASIKAN LEARNING TO DO Bakat : kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan di masa yang akan datang Minat : kecenderungan dan keinginan yang tinggi terhadap sesuatu Minat dan bakat tergantung pada lingkungan : Lingkungan sosial : masyarakat, tetangga, dan teman sepermainan Lingkungan nonsosial : gedung sekolah, rumah tempat tinggal keluarga, alat-alat belajar, dan keadaan cuaca
LEARNING TO BE Belajar untuk menjadi pribadi yang utuh Menuntut kita untuk belajar mandiri, menjadi orang yang bertanggung jawab, untuk mewujudkan tujuan bersama Menitik beratkan kepada peserta didik untuk siap terjun ke masyarakat Peserta didik harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi
TUJUAN UMUM PENDIDIKAN DITILIK DARI LEARNING TO BE Memberikan penguasaan pengetahuan atau wawasan dan teknologi, Mengembangkan kreativitas, Mengembangkan individu untuk dapat hidup di masyarakat, Menjadikan manusia menjadi manusia seutuhnya, manusia ideal, manusia yang diharapkan
LEARNING TO LIVE TOGETHER Belajar untuk hidup bersama Hl tersebut dikarenakan selain sebagai mahluk individu, manusia juga merupakan mahluk sosial Memberantas sikap egoisme Membiasakan diri hidup bersama, saling menghargai, terbuka, serta mau memberi dan menerima Peka akan sukaduka orang lain
KIAT YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK DAPAT HIDUP BERSAMA-SAMA Memahami diri sendiri, satu sama lain dan dunia tempat kita hidup Menggunakan teknologi baru secara kritis Mencari posisi yang layak untuk kita di masyarakat Menciptakan l=dunia yang lebih layak dan lebih adil
PILAR PENDIDIKAN TAMBAHAN MILIK BANGSA NDONESIA Learning to believe and convince the almighty God (belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa) Mewujudkan cita-cita bangsa yang tercantum dalam UUD ‘45 alinea ke-4 : mencerdaskan kehidupan bangsa dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha ESA Pendidikan Indonesia harus diarahkan pada peningkatan kualitas , kemampuan intelektual, dan profesional, serta sikap, kepribadian, dan moral Menjadikan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang bermartabat di mata masyarakat dunia
PENYELENGGARAAN PILAR PENDIDIKAN MENURUT UNESCO DI INDONESIA “Learning to know” : bagaimana siswa dapat menambah ilmu sebanyak-banyaknya misalnya di desa terpencil sedangkan fasilitasnya saja tidak memadai misalnya ketersedian buku-buku pelajaran, atau guru- guru sebagai tenaga pengajar yang kompeten di bidangnya “Learning To Do” : tentu sesuatu yang sangat tidak mungkin untuk menghasilkan output yang berkualitas yang mampu berkarya jika tidak dibekali pengetahuan dimana fasilitas sebelumnya sudah tidak memadai
PENYELENGGARAAN PILAR PENDIDIKAN MENURUT UNESCO DI INDONESIA (2) “Learning To Be” : jika seseorang memiliki bakat yang lebih, dalam suatu bidang tidak akan mampu berkembang tanpa ada dukungan dan fasilitas baik dari guru itu sendiri dan pengaruh lingkungan luar “Learning to Live Together” : bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang aman, tentram, dan saling menghargai antar agama, suku, ras, dan budaya dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
END OF THIS PRESENTATION AND THANK YOU FOR YOUR ATTENTION