Alphonse Daudet Bambang Tetuko 1106003453
Riwayat Alphonse Daudet Alphonse Daudet lahir pada 13 Mei 1840 di Nîmes. Ia lahir di keluarga bourgeois. Ayahnya seorang pedagang sutra. Kesulitan ekonomi membuat keluarganya pindah ke Lyon. Kebangkrutan ayahnya memaksa ia berhenti bersekolah. Kemudian ia mengikuti kakaknya ke Paris.
Pada usia delapan belas tahun, ia menerbitkan kumpulan puisi yang berjudul Les Amoureuses. Puisi itu menjadikan dirinya terkenal. Permaisuri Eugénie kemudian memperkenalkannya kepada Duc de Morny. Duc de Morny mempekerjakannya sebagai sekretaris. Pascakematian Duc de Morny, ia lebih aktif menghasilkan karya sastra. Ia meninggal pada 16 Desember 1897 dan dikebumikan di pekuburan Père Lachaise.
Les oeuvres de Daudet Romans Le Roman du chaperon rouge, 1862 Le Petit Chose, 1868 Tartarin de Tarascon, 1872 Fromont jeune et Risler aîné, 1879 Jack, Dentu, 1874 Le Nabab, 1877 Les Rois en exil, 1878 Sapho, 1884 Notes sur la vie, 1899 Recueils de contes et de nouvelles Lettres de mon moulin, 1870 Contes du lundi, 1873
Nouvelles Promenades en Afrique (Le Monde illustré, 27 décembre 1862) La Mule du pape (Le Monde illustré, 3 et 10 janvier 1863) Le Curé de Cucugnan (L’Événement du 28 octobre 1866, puis dans les Lettres de mon moulin en 1869) Le Bon Dieu de Chemillé qui n'est ni pour ni contre (légende de Touraine, L'Événement, 21 juillet 1872) Le Singe (L'Événement, 12 août 1872) Le Père Achille (L'Événement, 19 août 1872) Salvette et Bernadou (Le Bien public, 21 janvier 1873) Le Cabecilla (Le Bien public, 22 avril 1873) Wood’stown, conte fantastique (Le Bien public, 27 mai 1873) La Dernière Classe
Théâtre La Dernière Idole Les Absents L'Œillet blanc Le Frère aîné Lise Tavernier L'Arlésienne Fromont jeune et Risler aîné Jack Le Nabab La Petite Paroisse
Le Petit Chose Le Petit Chose adalah novel otobiografis yang diterbitkan pada tahun 1868. Cerita novel dimulai dengan kelahiran Daniel Eyssette, anak laki-laki dari sebuah keluarga kaya. Setelah kebangkrutan bisnis keluarga, mereka harus pindah ke Lyon. Di sekolah di Lyon, Daniel dijuluki “Le petit chose” karena ukuran tubuhnya yang kecil. Enam tahun kemudian, karena krisis ekonomi, Daniel harus meninggalkan sekolahnya. Ia lalu pergi ke Sarlande sebagai guru SMP.
Karena ia memukul seorang muridnya, ia dikeluarkan dari sekolah itu Karena ia memukul seorang muridnya, ia dikeluarkan dari sekolah itu. Ia lalu ke Paris dan tinggal di sana bersama kakak laki-lakinya, Jacques. Di Paris, kehidupan Daniel menyenangkan. Pada suatu hari, Jacques jatuh hati pada anak M. Pierrotte, seorang pedagang keramik, Camille, tetapi Camille berlaku sebaliknya. Daniel lalu memutuskan untuk berbicara pada Camille. Mereka ternyata saling mencintai. Pada suatu hari, Jacques pergi ke Italia. Pada saat itu, Daniel diundang oleh seorang wanita untuk tinggal bersama. Saat itu, ia tidak pernah bertemu dengan Camille.
Akhirnya ia dapat mengatasi hal itu Akhirnya ia dapat mengatasi hal itu. Ia lalu bekerja di sekolah di Montmartre. Ia mendapat kabar bahwa Jacques telah meninggal dunia. Ia kemudian jatuh sakit. Setelah sembuh, ia meminta pada M. Pierrotte untuk menjadikannya murid. Ia berencana untuk menikahi Camille dan menjadi penerus keluarga Pierrotte.
Lettres de mon moulin Lettres de mon moulin merupakan kumpulan cerita-cerita pendek Daudet yang diterbitkan pada 1869. Di dalam kumpulan cerita pendek itu, Daudet menceritakan kisah-kisah tentang daerah tempat tinggalnya, perjalanannya ke Korsika, dan peperangan antara Prancis dan Jerman. Kumpulan cerita pendek itu dianggap sebagai karya Daudet yang penting. Banyak orang yang menyukainya.
Cerita-cerita pendek yang berlatar di Prancis Selatan benar-benar menggambarkan bagaimana Prancis Selatan itu sebenarnya.
La Dernière Classe La Dernière Classe merupakan salah satu cerita pendek Daudet. Berlatar pascakekalahan Prancis atas Prusia, La Dernière Classe menceritakan tentang kelas terakhir seorang anak bernama Frantz. Diceritakan bahwa ia tidak dapat lagi bersekolah karena ada perintah dari Jerman bahwa sekolah hanya mengajarkan bahasa Jerman. Sehingga M. Hamel, guru Frantz, harus digantikan oleh guru yang bisa berbahasa Jerman.
Daudet sebagai seorang realis Seperti para pengarang realis, Daudet berusaha agar karya-karyanya mengesankan kenyataan yang sebenarnya. Ia biasanya memperhatikan apa yang ada di sekelilingnya untuk dijadikan bahan untuk menulis. Hal-hal itu mencakup hal-hal yang kecil seperti pengrajin yang ada di desa atau buruh.
Ia tidak cocok dengan pengarang naturalis seperti Zola. Ia menganggap Zola terlalu pesimis. Mereka selalu menggambarkan kemelaratan, kekejian, atau kehancuran. Mereka tidak memiliki keinginan untuk mengungkapkan kebahagiaan dari situ. Itu yang membedakan Zola dengan Daudet. Daudet selalu berusaha menampilkan kebaikan dan pengabdian , yang merupakan kekayaan tidak ternilai dari hubungan antarmanusia.
Satu lagi yang menarik mengenai Daudet adalah bahwa ia dapat mengangkat hal-hal kecil menjadi hidup dan menarik. Uraian ceritanya juga sederhana, lancar, dan acap kali mengharukan. Karya-karyanya juga sering memiliki nafas kedaerahan.
Daftar Bacaan Husen, Ida Sundari. 2001. Mengenal Pengarang-Pengarang Prancis. Jakarta: Grasindo. http://www.alphonse-daudet.com/ http://www.britannica.com/EBchecked/to pic/152335/Alphonse-Daudet