Gizi pada ibu hamil & komplikasinya INTAN JULIANINGSIH 140014
Kondisi Fisiologis Dan Kebutuhan Nutsiri Ibu Hamil Pada Trimester Pertama * Asam Folat Jumlah asam folat yang dibutuhkan selama kehamilan adalah 600 mikrogram per hari per orang. Jadi ada tambahan sebanyak 200 mikrogram per hari per orang dibanding manusia dewasa yang tidak hamil.
Sumber asam folat antara lain brokoli, gandum, kacang-kacangan, jeruk, stroberi, dan bayam. Namun, karena mengonsumsi makanan tersebut belum menjamin terpenuhinya kebutuhan ini maka ibu hamil tetap dianjurkan mendapat asupan suplemen asam folat.
* Kalsium Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan ketiga kehamilan. Pada masa inilah janin mulai tumbuh dengan pesat, terutama pembentukan tulang dan giginya.
Kebutuhannya sekitar 1.200 mg per hari (sama dengan mengonsumsi 2 gelas susu atau 125 g keju), jauh lebih banyak dibanding kebutuhan kalsium selama tidak hamil yang hanya 1.000 mg per hari.
Zat Besi Jumlah zat besi yang dibutuhkan semasa kehamilan berbeda per trimesternya. Pada trimester pertama, tambahan akan zat besi belum dibutuhkan.
Kondisi ini menguntungkan bagi ibu hamil yg mengalami mual dan muntah karena mengonsumsi zat besi biasanya dapat memperparah kondisi ini.
Namun memasuki trimester II, kebutuhan akan zat besi menjadi 35 mg per hari per berat badan (sama dgn mengonsumsi segenggam kacang hijau, / setengah genggam daun ubi).
Kemudian bertambah menjadi 39 mikrogram per hari per berat badan pada trimester ketiga (sama dengan mengonsumsi 1 potong tempe). Untuk memenuhi kebutuhan itu makanlah bahan makanan yang kaya akan zat besi, seperti, daging, hati, telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
Berbagai Macam Komplikasi Kehamilan 1. Pre-eklampsia dan eklampsia 2. Hiperemesis gravidarum 3. Anemia 4. Gestational diabetes 5. Abortus
Dampak Defisiensi Zat Gizi Kekurangan Karbohidrat Defisiensi karbohidrat pada ibu hamil akan menyebabkan gangguan pada pertumbuhan & perkembangan janin, placenta & jaringan payudara serta proses metabolisme yg mengalami perubahan selama masa kehamilan
Kekurangan Protein Apabila ibu hamil kurang mengkonsumsi protein maka produksi air susu pun akan berkurang. Cadangan protein dalam tubuh juga akan berkurang. Akibatnya anak yang lahir mengalami gizi kurang dan tumbuh dengan tidak normal serta kurang cerdas.
Kekurangan Lemak Pada ibu hamil lemak dibutuhkan untuk pertumbuhan & perkembangan janin selama dlm kandungan sebagai kalori utama.
Kekurangan lemak dapat menyebabkan dampak negative pada pertumbuhan jaringan placenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir.
Kekurangan Vitamin a) Kekurangan vitamin A. Ibu hamil berisiko mengalami kekurangan vitamin A terutama selama trimester terakhir ketika permintaan vitamin A untuk janin yang dikandung dan ibu hamil sendiri meningkat. Asupan vitamin A yang kurang selama hamil bisa mempengaruhi kemampuan penglihatan dan juga perkembangan paru-paru janin.
Kekurangan Vitamin B1, B2, B3, B5 dan B6 Dampak kekurangan vitamin ini akan menimbulkan efek yang sama baik pada ibu hamil maupun orang biasa yaitu diantaranya : B1 akan menyebabkan berbagai gangguan seperti kulit kering dan bersisik, beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung dan system saraf, B2 akan menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah & sariawan, B3 akan menyebabkan kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah dan mual, B5 / B6 akan menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik, keram otot dan kesulitan untuk tidur.
Spina Bifida (kekurangan asam folat /B9 selama masa kehamilan) Hampir semua kalangan tentunya mengenal vitamin B9 sebagai Asam folat. Asam Folat atau Vitamin B9 membantu sel tubuh membentuk dan menjaga DNA.
Asam folat sangat penting untuk kesehatan salah satunya kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandung. Menurut salah satu hasil riset di Amerika, trimester pertama kehamilan merupakan fase pembentukan system saraf pusat janin, termasuk otak dan sumsum tulang belakang
Kekurangan Vitamin E Kekurangan vitamin E akan menyeabkan sel darah merah terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Akibat lain kekurangan vitamin E adalah : perubahan degeneratif pada sistem saraf dan otot, kelemahan dan kesulitan berjalan, nyeri pada otot betis, gangguan penglihatan, anemia, retensi cairan (odem), kelainan kulit.
Kekurangan Vitamin C Jika kekurangan / defisiensi vitamin C dapat mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah.
Fungsi lain dapat mengakibatkan absorbsi zat besi non hem, meningkatkan absorbsi suplemen besi dan profilaksis perdarahan post partum. Kebutuhannya 10 mg/hari lebih tinggi dari ibu tidak hamil.
Kekurangan kalsium dan vitamin D. Kebutuhan kalsium dan vitamin D akan meningkat selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tulang serta gigi bayi. Jika asupan kalsium dan vitamin D tidak mencukupi, maka bayi akan mengambilnya dari tulang ibu. Hal ini meningkatkan risiko osteoporosis pada ibu dan infeksi pernapasan pada bayi.
Kekurangan Mineral Kekurangan mineral pada ibu hamil dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Tak Cuma itu tambahan zat gizi lain yg penting juga dibutuhkan nuntuk membantu proses metabolism energy menjadi terganggu .
Eklampsia & Preeklampsia Gejala” subjektif yang dapat timbul berupa sakit kepala didaerah prontal, diplopia, penglihatan kabur, nyeri didaerah epigastrium, mual dan muntah. Hal ini menunjukkan akan terjadinya eklampsia