DATA By irfan
Pengertian Data Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui. Sehingga data dapat diartikan sebagai sesuatu yang diketahui, atau yang berupa anggapan.
Suatu data bisa berupa angka bisa juga tidak. Dalam statistik, kita mengenal beberapa jenis data tergantung konteksnya. Suatu data bisa berupa angka bisa juga tidak. Data yang berupa angka disebut data kuantitatif. Berdasarkan nilainya dikenal dua jenis data kuantitatif, yaitu data diskrit dan data kontinu. Data diskrit diperoleh dari hasil perhitungan data kontinu diperoleh dari hasil pengukuran.
Contoh : Pasien yang dirawat di Rumah Sakit X sebanyak 533 orang. Di Universitas Indonusa Esa Unggul terdapat 8 fakultas. Lingkar lengan pedro 25 cm. Berat badan Dody adalah 65 kg.
Sedangkan data yang bukan berupa angka disebut data kualitatif Sedangkan data yang bukan berupa angka disebut data kualitatif. Data ini berbentuk kategori atau atribut, misalnya sakit, tinggi, gagal, dll. Contoh : Setelah pulang kantor, Budi jatuh sakit. Karena kurang berlatih, Delon gagal jadi juara. Pengumpulan Data Sebagaimana diketahui bahwa statistik selalu berhubungan dengan data, karena data itu merupakan fakta-fakta yang dapat dipercaya kebenarannya.
Menurut sumbernya, data dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu data interen dan data eksteren. Data interen adalah data yang dikumpulkan dan diperoleh atau bersumber dari dalam suatu instansi (lembaga, organisasi). Contoh : Data tentang jumlah pasien yang dirawat berdasarkan jenis penyakitnya untuk kepentingan manajemen di rumah sakit
Data eksteren adalah data yang dikumpulkan dan diperoleh atau bersumber dari luar instansi atau lembaga. Contoh : Suatu rumah sakit untuk keperluan persiapan pelayanan memerlukan data tentang kecenderungan penyakit di masyarakat. Data eksteren dibagi menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan terhadap data tersebut. Data yang diperoleh melalui wawancara atau memakai kuesioner merupakan contoh data primer. Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut.
Data primer lebih baik daripada data sekunder, karena sumber data yang diperoleh secara langsung memberikan keyakinan lebih tinggi tentang keakuratan datanya dibandingkan dengan data yang diperoleh dan dikumpulkan oleh orang lain.
Pengumpulan data dapat dibedakan atas beberapab jenis berdasarkan karakteristiknya, yaitu : Berdasarkan jenis cara pengumpulannya; Berdasarkan banyaknya data yang diambil.
Berdasarkan jenis cara pengumpulan Berdasarkan jenis cara pengumpulannya maka ada beberapa cara yaitu sebagai berikut : Pengamatan (Observasi) Penelusuran Literatur Wawancara (interview) Wawancara terstruktur Wawancara tak terstruktur
Kuesioner (angket) Penggunaan kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap obyek yang diteliti (populasi). Tes dan skala obyektif Tes dan skala obyektif adalah suatu cara mengumpulkan data dengan memberikan tes pada obyek yang diteliti. Dengan melakukan pengetesan pada obyek maka data yang dibutuhkan akan diperoleh dari hasil tes tersebut.
Berdasarkan jumlah data yang diambil Sensus Sensus adalah cara pengumpulan data dengan mengambil elemen atau anggota populasi secara keseluruhan untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari hasil sensus disebut parameter atau data yang sebenarnya (true value) b. Sampling Sampling adalah cara pengumpulan data dengan mengambil sebagian dari elemen atau anggota populasi untuk diselidiki. Data yang peroleh dari sampling disebut data perkiraan (estimate value)
Pengukuran dan Skala Pengukuran Secara umum ada 4 tingkat/jenis skala pengukuran, yaitu Skala nominal adalah skala yang hanya mempunyai ciri untuk membedakan skala ukur yang satu dengan skala ukur yang lain. Pada skala nominal, data hanya bisa diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori. Skala nominal merupakan skala yang paling primitif atau paling rendah atau jenis pengukuran yang paling terbatas.
Skala ordinal adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk mambedakan juga mempunyai ciri untuk mengurutkan pada rentangan tertentu. Misalnya rentangan dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, dari yang paling buruk sampai yang paling baik. Pada skala ordinal, satu kategori lebih tinggi daripada kategori berikutnya.
Skala interval adalah skala yang salalu mempunyai ciri untuk membedakan dan urutan, juga mempunyai ciri jarak yang sama. Skala rasio adalah skala yang mempunyai 4 ciri, yaitu membedakan, mengurutkan, jarak yang sama, dan mempunyai titik nol tulen (titik nol yang berarti) sehingga dapat menghitung rasio atau perbandingan diantara nilai. Semua ciri skala interval menjadi ciri skala rasio; perbedaan antar nilai-nilai diketahui dan bernilai tetap kategori-kategori nilai juga bersifat saling lepas. Hanya saja skala rasio mempunyai titik nol yang berarti dan rasio (perbandingan) antar dua nilai juga bararti.
Sekian