PENDALAMAN MATERI OSN EKONOMI IPS SMPK BPK PENABUR JAKARTA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM PEREKONOMIAN FENARO Rai.E - Mak.
Advertisements

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
Sejarah Perkembangan Uang
Uang dan Lembaga Keuangan
SISTEM MONETER.
A. Pengertian APBN dan APBD 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
MATAKULIAH PENGANTAR EKONOMI
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL (INTERNATIONAL TRADE)
ILMU EKONOMI DAN PERMASALAHANNYA
Uang dan Lembaga Keuangan
PELAKU EKONOMI PERTEMUAN 10.
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
Kebijakan Pemerintah dalam Menghadapi Masalah Ekonomi
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
UANG DAN BANK SEJARAH DAN PENGERTIAN UANG PERMINTAAN UANG
Perdagangan Internasional
Uang dan Lembaga Keuangan
Bab 6 & Bab 7 EKONOMI.
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
Garapan Drs. Puji Suharjoko
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
Uang dan Lembaga Keuangan
BANK adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes.
Uang, Institusi Keuangan dan Penawaran Uang
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
CARAMENGATASI MASALAH EKONOMI
PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL DALAM ERA GLOBALISASI
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
PELAKU – PELAKU EKONOMI
MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE.MM.
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Ekonomi Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), OJK dan Bank Sentral Oleh : Rita sari A Modul Ekonomi SMA X.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
Oleh : Choriah Hanayati A
KONSEP DASAR EKONOMI MONETER
SISTEM MONETER & PERBANKAN NASIONAL
Oleh : Indah Wulandari A
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
PENDALAMAN MATERI OSN EKONOMI IPS
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
PERTEMUAN KE-11 U A N G DAN BANK
Ips Kelas IX Oleh: …………….. SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA.
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
POKOK PERMASALAHAN EKONOMI, PELAKU EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI
Bab 4 Perekonomian Terbuka A. Perdagangan Internasional
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
EKSPOR IMPOR.
Uang, Institusi Keuangan dan Penawaran Uang
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB VIII
Uang dan Lembaga Keuangan
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
Uang Kelas X Semester 2. Uang Kelas X Semester 2.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
PRINSIP EKONOMI DALAM AGRIBISNIS. Sistem Perekonomian Sistem Pasar Bebas Sistem Ekonomi Perencanaan Sistem Ekonomi Campuran Ekonomi Makro Ekonomi Mikro.
Transcript presentasi:

PENDALAMAN MATERI OSN EKONOMI IPS SMPK BPK PENABUR JAKARTA Nirwana Fauziah

SILABUS OSN EKONOMI-IPS 17 materi pokok 1. Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi 2. Tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi 3. Konsumsi 4. Produksi 5. Distribusi 6. Perusahaan dan Badan usaha 7. Gagasan kreatif dalam bidang ekonomi 8. Kebutuhan dan kelangkaan sumber daya 9. Pelaku Ekonomi : Rumah tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara

10. Pasar 11. Pajak 12. Permintaan, Penawaran dan harga pasar 13. Sistem perekonomian 14. Uang 15. Lembaga Keuangan 16. Perdagangan Internasional dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia. 17. Kerjasama antar negara di bidang ekonomi

BAB I Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi

Manusia sebagai homo sosialis Manusia sebagai homo sosialis atau makhluk sosial tergantung pada manusia lain. Manusia sebagai homo sosialis adalah manusia yang tindakan hidupnya lebih bermakna sosial daripada individu.

Hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral Sebagai individu manusia memiliki 3 naluri yaitu: 1. naluri untuk mempertahankan hidup 2. naluri untuk mempertahankan keturunan 3. naluri ingin tahu dan mencari kepuasan Ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial adalah: Manusia tidak bisa hidup sendiri tetapi membutuhkan orang lain/ tergantung pada manusia lain Memiliki naluri untuk selalu hidup dengan orang lain

Ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi adalah: Memiliki keinginan yang bermacam-macam Memiliki keinginan yang jumlahnya tidak terbatas Memiliki pemikiran yang rasional Manusia memiliki sifat yang tidak pernah merasa puas

Pentingnya keseimbangan peran makhluk ekonomi dan sosial Manusia dituntut untuk menggabungkan antara perannya sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi. Manusia tidak bisa hannya memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain, karena ia akan memperoleh penolakan dari orang lain apabila ia tidak mau memperdulikan orang lain.

BAB II Tindakan Ekonomi Berdasarkan Motif dan Prinsip Ekonomi

Tindakan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya Tindakan atau kegiatan ekonomi dikelompokkan menjadi tiga kegiatan pokok yaitu: Kegiatan produksi Kegiatan distribusi Kegiatan konsumsi

Motif dan prinsip ekonomi Motif ekonomi adalah tujuan seseorang melakukan tindakan ekonomi yang selalu memperhitungkan untung dan rugi yaitu semua keinginan yang mendorong manusia untuk melakukan kegiatan ekonomi dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Prinsip ekonomi adalah pedoman melakukan tindakan ekonomi dimana di dalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal atau dengan pengorbanan sekecil-kecilnya diperoleh hasil tertentu.

Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Ekonomi Konsumsi. Dalam kegiatan konsumsi, penerapan prinsip ekonomi didorong oleh keinginan mendapatkan kepuasan maksimum atas barang dan jasa yang dimanfaatkan. Produksi Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi didorong oleh keinginan untuk menghasilkan barang atau jasa sebanyak-banyaknya dari sumber daya yang dimanfaatkan. Perdagangan Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan perdagangan didorong oleh keinginan mendapatkan keuntungan yangn maksimal dari kegiatan jual beli barang produksi.

Manfaat penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari : Bagi produsen:   Bagi konsumen:

BAB III Konsumsi  

Fungsi konsumsi itu sendiri menunjukkan hubungan antara tingkat konsumsi dan tingkat pendapatan. Apabila tingkat pendapatan me­ningkat maka konsumsi juga akan meningkat, tetapi dengan proporsi yang lebih kecil daripada kenaikan pendapatan itu sendiri karena hasrat konsumsi (Marginal Propensity to Consume = MPC) lebih kecil atau kurang dari satu). Marginal Propensity to Consume (MPC) besarnya akan tetap bila bentuk kurva konsum­sinya linear dan Average Propensity to Consume (APC) akan semakin kecil bila tingkat pendapatan semakin tinggi

Fungsi konsumsi

Dimana: Y=pendapatan C=konsumsi S=Tabungan

 

Dimana

Teori Konsumsi Hukum Gossen I Hukum Gossen II Hukum Engels

BAB IV Produksi

Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi barang produksi, atau suatu proses di mana masukan (input) diubah menjadi luaran (output). Fungsi produksi adalah suatu fungsi persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dan kombinasi penggunaan input sehingga secara matematis fungsi produksi dapat dilihat sebagai berikut:

Q=f(C,L,R,T) Dimana : F=fungsi C=capital L=labour R= Resources T= Technology

Dimana MP= Marginal product AP= Average Product TP=Total Produksi Q= jumlah faktor produksi (input) = perubahan Total product = perubahan jumlah faktor produksi (input)

Fungsi Produksi

Nilai guna yang ditimbulkan dari kegiatan produksi Nilai guna bentuk (Form Utility) Nilai guna waktu (time utility) Nilai guna tempat (Place Uitility) Nilai guna milik (ownership utility) Nilai guna pelayanan (service utility)

sumberdaya ekonomi Alam Manusia Modal

faktor Produksi Alam Modal Kewirausahaan Tenaga Kerja

BAB V Distribusi  

Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran Beberapa unsur penting, yaitu: 1. Saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk memindahkan produk mereka melalui suatu lembaga yang mereka pilih. 2. Saluran mengalihkan kepemilikan produk baik secara langsung maupun tidak langsung dari produsen kepada konsumen. 3. Saluran distribusi bertujuan untuk mencapai pasar tertentu. Jadi pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran. 4. Saluran distribusi merupakan suatu kesatuan dan melaksanakan sistem kegiatan (fungsi) yang lengkap dalam menyalurkan produk.

Fungsi utama saluran distribusi: Informasi Promosi Negosiasi Pemesanan Pembiayaan Pengambilan resiko Pemilikan fisik Pembayaran Hak milik

Lembaga distribusi Pedagang Pedagang besar (wholeseller) Pedagang eceran (retailer) Perantara khusus Agen Makelar Komisioner Eksportir dan importir Lembaga pembantu lainnya seperti supermarket, koperasi konsumsi, bank, perusahaan asuransi, lembaga periklanan.

Etika ekonomi dalam kegiatan distribusi Barang atau Jasa yang ditawarkan harus berkualitas baik Barang yang ditawarkan harus jelas tingkat kegunaanya Harus menetapkan tanggal kedaluwarsa

BAB VI Perusahaan dan Badan Usaha

Perusahaan adalah suatu kesatuan teknis dan tempat proses untuk memproduksi barang dan jasa secara efektif. Badan usaha adalah suatu kesatuan yuridis ekonomis yang medirikan usaha untuk mencari keuntungan

Berdasarkan lapangan usahanya badan usaha terbagi menjadi: badan usaha ekstraktif badan usaha agrarian Badan usaha industri Badan usaha perdagangan Badan usaha jasa

Ditinjau dari pemilik modal BUMN (Badan Usaha Milik Negara) BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) Badan usaha campuran

Ditinjau dari bentuk hukum Badan usaha perseorangan Badan usaha firma Badan usaha persekutuan comanditer Badan Usaha PT Badan Usaha Koperasi Tujuan koperasi Indonesia dalam Pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Badan Usaha Milik Negara Tujuan BUMN 1. Menyelenggarakan kepentingan umum (public service) 2. Memupuk pendapatan nasional sebagai salah satu penerimaan Negara 3. Mencegah terjadinya monopoli swasta 4. Memperluas lapangan kerja

BAB VII Gagasan kreatif dalam bidang ekonomi

Kreatifitas dalam kehidupan berekonomi identik dengan kewirausahaan, dijelaskan oleh Suparman Sumahamiwijaya bahwa wira berarti utama, teladan, gagah, berani dan berbudi luhur; swa berarti sendiri, sta adalah berdiri, sehingga swasta bermakna berdiri diatas kaki sendiri, berdiri diatas kemampuan diri sendiri wiraswasta adalah ”suatu kepribadian unggul yang mencerminkan budi yang luhur dan suatu sifat yang harus diteladani, karena atas dasar kemampuan sendiri dapat melahirkan suatu sumbangsih karya untuk kemajuan manusia dengan berlandaskan kebenaran dan kebaikan.

Perbedaan discovery, invention dan inovasi Discovery adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. invention adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru.. innovation ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun diskovery

BAB VIII Kebutuhan dan Kelangkaan Sumber Daya

Kebutuhan adalah keinginan manusia untuk memiliki dan menikmati kegunaan barang dan jasa yang dapat memberikan kepuasan bagi jasmani dan rohani agar dapat hidup layak.

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia Perkembangan zaman Perkembangan iptek Tingkat perekonomian Lingkungan Waktu pemenuhan kebutuhan Tingkat pendidikan Agama atau kepercayaan

Permasalahan ekonomi yang muncul adalah bagaimana upaya yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang berjumlah banyak dan beraneka ragam namun jumlah sumberdaya yang tersedia jumlahnya terbatas, sehingga munculah kelangkaan.

Faktor penyebab kelangkaan Keterbatasan sumberdaya alam yang tersedia Keterbatasan kemampuan manusia dalam mengelola sumberdaya alam Keinginan manusia yang tak terbatas Peningkatan jumlah manusia yang lebih cepat dibandingan dengan pertambahan sumberdaya alam

sumber daya Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia Sumber Daya Modal Sumber Daya Kewirausahaan

Skala Prioritas Kebutuhan manusia beraneka ragam, seandainya semua kebutuhan manusia dipenuhi tidak akan tercapai karena terbatasnya alat pemenuhan kebutuhan. Selain itu, penghasilan yang diterima setiap orang juga terbatas. Oleh karena itu, untuk menyesuaikan penghasilan yang diperolehnya dengan kebutuhan yang akan dipenuhi, maka susunlah suatu daftar kebutuhan susunan tingkat kebutuhan seseorang disebut skala prioritas kebutuhan.

BAB IX Pelaku Ekonomi : Rumah tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan Negara 

PELAKU EKONOMI

Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor

Kegiatan Ekonomi Empat sector

Perusahaan Perusahaan adalah kelompok anggota masyarakat yang tugasnya memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Peranan produsen secara umum adalah menciptakan atau menaikkan nilai guna suatu barang untuk kepentingan orang lain atau masyarakat.

Konsumen Konsumen atau rumah tangga konsumsi adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan. Peranan konsumen secara umum adalah bahwa melalui kegiatan konsumsinya mampu menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat.

Pemerintah pemerintah mencakup semua lembaga pemerintah dan organisasi lain yang dimiliki dan dikendalikan oleh pemerintah pusat dan daerah.

Peran Masyarakat ekonomi luar negeri Masyarakat ekonomi luar negeri adalah pelaku ekonomi yang berhubungan dengan transaksi luar negeri, sektor ini mencakup ekspor dan impor barang dan jasa serta aliran modal yang berkaitan dengan transaksi investasi perbankan.

Usaha koperasi di Indonesia Berdasarkan pada kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai dengan sejarah timbulya gerakan koperasi, Koperasi konsumsi Koperasi kredit Koperasi produksi Koperasi jasa Koperasi distribusi (pemasaran)

BAB X Pasar

Jenis- Jenis Pasar Menurut Waktu Menurut luas wilayahnya Menurut wujudnya barangnya 1. Pasar Konkret 2. Pasar Abstrak Menurut luas wilayahnya 1. Pasar lokal/setempat 2. Pasar nasional 3. Pasar Regional 4. Pasar Internasional Berdasarkan hubungannya dengan proses produksi 1. pasar input- 2. pasar output Menurut Waktu 1. pasar harian 2. Pasar Mingguan 3. pasar Bulanan 4. Pasar tahnan 5. Pasar temporer Menurut Struktur Organisasi 1. Pasar persaingan sempurna 2. Pasar persaingan tidak sempurna

Dalam pengertian yang sederhana atau sempit pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Definisi pasar secara luas menurut W.J. Stanton adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.

Syarat-syarat terjadinya pasar: Ada pembeli Adanya penjual Tersedianya barang yang diperjualbelikan Terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli

Berdasarkan Wujudnya Pasar Konkret (pasar nyata) Pasar Abstrak (tidak nyata)

Berdasarkan Luas Wilayah Pasar lokal Pasar nasional Pasar reginal Pasar internasional

Berdasarkan Hubungannya Dengan Proses Produksi Pasar output (pasar produk) Pasar input (pasar faktor produksi)

Berdasarkan Waktu Terjadinya Pasar Harian Pasar mingguan Pasar bulanan Pasar tahunan

Kurva Permintaan Perusahaan dalam Pasar Persaingan Sempurna

Laba Perusahaan dalam Pasar Persaingan Sempurna

Berdasarkan Strukturnya (Jumlah Penjual Dan Pembeli) Pasar persaingan sempurna Pasar persaingan tidak sempurna, yang terdiri atas: Pasar monopoli Pasar oligopoli pasar persaingan monopolistis Pasar monopsoni Pasar oligopsoni

Laba Perusahaan dalam Pasar Monopoli

Penentuan Harga pada Pasar Persaingan Monopolistis

Peranan pasar dalam kehidupan ekonomi Pasar sebagai Sarana Distribusi yaitu menyampaikan barang dari produsen kepada konsumen. Pasar sebagai Pembentuk Harga yaitu kesepakatan harga antara penjual dan pembeli Pasar sebagai Sarana Promosi Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang/jasa tentang manfaat, keunggulan, dan kekhasannya pada konsumen.

BAB XI Pajak  

Pajak adalah iuran wajib rakyat atau masyarakat kepada negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapatkan balas jasa (kontraprestasi) secara langsung dan digunakan untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran pemerintah

Jenis-jenis pajak Ditinjau dari cara pemungutannya: Pajak langsung; Pajak tidak langsung   Ditinjau dari objek yang dikenakan pajak Pajak subjektif Pajak Objektif Ditinjau dari siapa yang memungut pajak Pajak Negara Pajak daerah

Fungsi pajak Fungsi budgeter, yaitu pajak sebagai sumber pendapatan Negara Fungsi alokasi, yaitu pajak harus digunakan sebagai sumberdana untuk membiayai pembangunan Fungsi distribusi yaitu pajak sebagai alat pemerata pendapatan nasional Fungsi regulasi yaitu pajak sebagai alat untuk menjaga kestabilan ekonomi

Pajak penghasilan UU no 17 tahun 2000 Objek Pajak penghasilan antara lain gaji/upah/honorarium/komisi/bonus/gratifik asi hadiah, laba usaha, bunga, deviden, royalty, sewa, premi, asuransi dll.

Pajak pertambahan nilai Pajak pertambahan nilai adalah pajak yang dikenakan atas pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen.Indonesia menganut sistem tarif tunggal untuk PPN, yaitu sebesar 10 persen. Dasar hukum utama yang digunakan untuk penerapan PPN di Indonesia adalah Undang-Undang No. 8/1983 berikut revisinya, yaitu Undang-Undang No. 11/1994 dan Undang-Undang No. 18/2000.

Pajak Bumi bangunan Pajak bumi dan bangunan (PBB) adalah pajak yang dipungut atas tanah dan bangunan karena adanya keuntungan dan/atau kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik bagi orang atau badan yang mempunyai suatu hak atasnya atau memperoleh manfaat dari padanya. Dasar pengenaan pajak dalam PBB adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). NJOP ditentukan berdasarkan harga pasar per wilayah dan ditetapkan setiap tahun oleh menteri keuangan. Besarnya PBB yang terutang diperoleh dari perkalian tarif (0,5%) dengan NJOP . Nilai Jual Kena Pajak ditetapkan sebesar 20% dari NJOP (jika NJOP kurang dari 1 milyar rupiah) atau 40% dari NJOP (jika NJOP senilai 1 milyar rupiah atau lebih). Besaran PBB yang terutang dalam satu tahun pajak diinformasikan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT).

Bea Materai Besar Bea Materai atas dasar Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2000 adalah: Untuk seluruh dokumen dikenakan Bea Materai Rp 6.000,- Untuk dokumen Nila Nominalnya antara Rp 250.000,- hingga Rp 1.000.000,- dikenakan materai Rp 3.000, dan jika lebih dari Rp 1.000.000 dikenakan Bea Materai Rp 6.000 sedangkan dibawah Rp 250.000 tidak dikenakan Bea Materai. Untuk Cek dan Bilyet Giro dikenakan tarif Bea Materai Rp 3.000 tanpa batas harga nominal.

BAB XII Permintaan, penawaran dan harga pasar

Permintaan Hukum permintaan menyatakan bahwa apabila harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang diminta akan turun, ceteris paribus (apabila hal-hal lain tetap)

Kurva permintaan

QA = f (PA,PB-Z,1, T, A, N), di mana: Q = jumlah barang yang diminta P = harga barang A = barang A B-Z = barang B sampai dengan barang Z

Perubahan jumlah yang diminta dan perubahan permintaan

macam-macam permintaan menurut jumlah konsumen permintaan individu permintaan pasar menurut daya beli konsumen permintaan efektif permintaan potensial permintaan absolut menurut kepekaan pada perubahan harga permintaan elastis permintaan inelastis

Penawaran Hukum penawaran yang menyatakan bahwa apabila harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat, ceteris paribus

QA = f (PA, I, F, X, T) di mana: QA = jumlah barang A yang ditawarkan PA = harga barang A I = jumlah faktor produksi (input) yangtersedia F = keadaan alam X = pajak T = teknologi

Kurva Penawaran

Harga Keseimbangan

Perubahan Permintaan atau Penawaran

Elastisitas permintaan dan penawaran

Macam-macam golongan pembeli dan penjual Pembeli marginal Pembeli super marginal Pembeli sub marginal Penjual marginal Penjual super marginal Penjual sub marginal

Macam-macam kebijakan harga Kebijakan harga minimum (terendah) Kebijakan harga maksimum

Maca macam Harga Harga subjektif Harga objektif Harga pokok Harga jual

BAB XIII Sistem Perekonomian

Sistem perekonomian didefinisikan sebagai kerangka sosial mengenai tujuan, peraturan dan insentif untuk menentukan apa, bagaimana dan untuk siapa barang dan jasa itu dihasilkan. Sis­ tem perekonomian atau sistem ekonomi pada dasarnya mengatur hubungan ekonomi antar­ manusia dalam masyarakat mengenai bagai­mana mereka harus berperilaku dan bertindak antara yang satu terhadap yang lain serta ba­gaimana keputusan yang mempengaruhi orang lain boleh diambil.

MACAM SISTEM PEREKONOMIAN a) sistem tradisional, b) sistem komando (pe­rencanaan), c) sistem dengan mekanisme pa­sar, dan d) sistem ekonomi campuran.

Karakteristik sistem ekonomi Indonesia Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonom Indonesia, secara umum adalah : 1. Faktor produksi 2. Faktor investasi 3. Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran 4. Faktor kebijakan moneter dan inflasi 5. Faktor keuangan Negara

Struktur Perekonomian Indonesia Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga pertengahan dasa warsa 1980-an berstrukturetatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan dasa warsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.

BAB XIV Uang

Uang diciptakan dalam perekonomian dengan tujuan untuk melancarkan kegiatan tukar menukar/perdagangab sehingga uang didefinisikan sebagaimalat untuk mempermudah pertukaran yang secara umum dapat diterima dalam bentuk pembelian pembelian barang dan jasa serta untuk pembayaran utang

Fungsi uang (fungsi asli dan fungsi turunan) Fungsi asli yaitu uang sebagai alat tukar(mediunm of exange) dan alat satuan hitung (unit of account) Fungsi turunan atau fungsi sekunder meliputi, sebagai alat pembayaran, sebagai standar pembayaran utang, sebagai pemebentukan modal, pemindah modal sebagai ukuran harga atau pengukur nilai.

emas perak uang kertas uang bank

Jenis-jenis uang (uang kartal dan uang giral) Full Bodied Money (uang bernilai penuh) Representatif Full Bodied Money Full dan representative bodied money sudah tidak ada lagi. Uang kredit

PENERBITNYA/PENGEDARNYA UANG KARTAL UANG GIRAL NILAINYA BAHAN PEMBUATNYA UANG LOGAM UANG KERTAS PENERBITNYA/PENGEDARNYA UANG KARTAL UANG GIRAL NILAINYA FULL BODIED MONEY REPRESENTATIVE FULL BODIED MONEY CREDIT MONEY

Nilai mata uang Nilai intrinsik nilai bahan pembuatan uang Nilai nominal nilai yang tertera pada uang Nilai internal/nilai riil adalah nilai yang nilainya berdasarkan kemampuan uang itu untuk ditukar dengan barang/jasa Nilai eksternal adalah nilai yang besarnya berdasarkan kemampuan uang itu bila ditukarkan dengan mata uang asing

Nilai kurs mata uang Kurs beli dipergunakan bila terjadi pertukaran dari valuta asing menjadi rupiah Kurs jual dipergunakan bila terjadi pertukaran rupiah menjadi valuta aing

Factor yang mempengaruhi permintaan akan uang Alasan transaksi Motif berjaga-jaga Alas an spekualtif Tingkat harga barang Tingkat suku bunga Ekspektasi perkiraan masa yanga akan dating)  

Factor yang mempengaruhhi penawaran uang Tingkat pendapatan Tingkat suku bunga Selera masyarakat System pembayaran dan kebijakan moneter Tingkat harga barang Jenis kekayaan yang dimiliki masyarakat

BAB XV Lembaga Keuangan

Bank Bank (UU.no.10 1998) adalah badan usaha yang menghimpun dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BANK PEMERINTAH DAERAH BANK UMUM SWASTA BANK SWASTA NASIONAL BANK SENTRAL BANK UMUM BANK UMUM PEMERINTAH BANK PEMERINTAH PUSAT BANK PEMERINTAH DAERAH BANK UMUM SWASTA BANK SWASTA NASIONAL BANK SWASTA ASING BANK CAMPURAN SWASTA NASIONAL DAN ASING BPR

kegiatan bank umum meliputi Menghimpun dana (funding) dalam bentuk : simpanan giro (demand deposit), simpanan tabungan (saving deposit), dan simpanan deposit (time deposite) Menyalurkan dana (lending) atau menjual dana yang dihimpun dari masyarakat dalam bentuk :kredit investasi, kredit modal kerja, kredit perdagangan, kredit produktif, kredit konsumtif, dan kredit profesi. Memberikan jasa-jasa bank lainnya

Lembaga keuangan bukan bank Lembaga keuangan bukan bank merupakan salah satu sarana meghimpun dana dari masyarakat untuk menunjang perekonomian nasional

Kegiatan LKBB Menghimpun dana dari masyarakat dengan jalan mengeluarkan surat berharga Menyalurkan dana kepada masyarakat terutama pada perusahaan Sebagai perantara dan penerbitan surat-surat berharga dan menjamin terjualnya surat- surat berharga tersebut.

Lembaga Keuangan Bukan Bank Lembaga pembiayaan pembangunan Lembaga perantara penerbitan dan perdangan surat-surat Lembaga penjamin

Sistem Lembaga Keuangan Bukan Bank Departemen Keuangan Lembaga Pembiayaan Sewa Guna Usaha/Leasing Anjak Piutang Modal Ventura Pembiayaan Konsumen kartu Kredit Usaha Perasuransian Asuransi Kerugian Asuransi Jiwa Asuransi Sosial Reasuransi Broker asuransi/Reasuransi Dana Pensiun Dana Pensiun Pemberi Kerja Dana Pensiun Lembaga Keuangan Pasar Modal Bursa efek Perusahaan efek Reksa dana Lembaga Kliring, Penyelesaian dan Penyimpanan Biro Administrasi efek Perum Pegadaian

BAB XVI Perdagangan Internasional dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.    

Perdagangan Internasional SDA selera produksi biaya Sosial Budaya Iklim SDM Hasrat gains from trade

Teori perdagangan internasional Absolute advantage Comparative advantage Teori Hecksher dan Ohlin (O-H)

Kebiijakan perdagangan luar negeri Tujuan dari kebijakan perdagangan luar negeri adalah Melindungi kepentingan eonomi nasional dari pengaruh negative luar negeri Melindungi industry nasional dari persaingan barang impor (infant industry argument) Menjaga keseimbangan neraca pembayaran yang sekaligus menjamin ketersediaan cadangan valuta asing Menjaga tingkat pertumbuhan yang tinggi dan stabil Melindungi atau meningkatkan lapangan kerja.

kebijakan perdagangan internasional Perpajakan, Penyederhanaan administrasi, Pemberian Tariff Kuota Embargo Subsidi Penerapan Standar (Keselamatan dan lingkungan Hidup)

Dampak perdagangan internasional terhadap perekonomian Indonesia Dampak positif Kegiatan produksi dalam negeri meningkat secara kualitas Mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, dan stabilitas ekonomi nasional Menambah devisa Negara melalui bea masuk dan biaya lainnya atas ekspor dan impor Mendorong kemajuan inptek erutama di sector industry Melalui impor, kekurangan kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi Mendorong setiap Negara melakukan spesialisasi dan efesiensi Memperluas kesempatan kerja Mempererat hubungan persahabatanantar Negara

Dampak negatif Bila produk dalam negeri kalah bersaing dengan produk luar negeri dari segi kualitas maupun harga maka industri dalam negeri dapat megalami kemunduran Timbulnya pola meniru (demonstration effect) terutama dikalangan menegah ke bawah Munculnya ketergantungan dengan negara maju Terjadinya persaingan yang tidak sehat akibat globalisasi ekonomi Dapat menimbulkan pengangguran dan pertumbuhan ekonomi rendah bila tidak mampu bersaing

BAB XVII Kerjasama antar negara di bidang ekonomi

Kerjasama ekonmi antar negara adalah bentuk hubungan kerjasama dalam bidang ekonomi yang dilakukan suatu negara dengan negara lain.

Bentuk-bentuk kerja sama ekonomi antar negara: Bilateral Multilateral; lebih dari dua negara Regional (dalam suatu kawasan tertentu) Antar regional (antar kawasan) Internasional (meliputi seluruh dunia)

Tujuan kerjasama ekonomi antar negara adalah Memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri Meingkatkan kegiatan ekspor an impor barang dan jasa Meningkatkan pendapatan negara Melindungi industri dalam negeri (proteksi) Meningkatkan kestabilan dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan hukum Membuka lapangan pekerjaan

Badan-badan kerja sama ekonomi yang bersifat bilateral, regional, dan multilateral Kerjasama regional ASEAN AFTA NAFTA EFTA UNI EROPA COLOMBO PLAN APEC BENELUX Organisasi Internasional CGI OPEC WTO ILO FAO IMF IBRD IDA IFC UNINDO UNDP UNTACD ADB IDB G-7/G-8/G-20

Dampak kerjasama ekonomi antar negara terhadap perekonomian. Berkurangnya hambatan dalam perdagangan internasional Mendorong produktivitas dan meningkatnya kegiatan ekonomi Mempercepat pertumbuhan ekonomi Memperluas kesempatan kerja Alih teknologi Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Meningkatkan devisa negara Mempererat hubungan antar Negara