PEMBERIAN KOMPENSASI Presented by: Syaiful Bakhri, S.Sos, MM
Prolog Proses MSDM dalam sebuah organisasi akan berjalan dengan lancar manakala sistem operasionalisasi organisasi berjalan dengan baik. Efektifitas sistem operasionalisasi organisasi tergantung dari sejauhmana kinerja yang dihasilkan dari para anggotanya dan kemampuan manajemen tingkat atas (top management) dalam mengelola faktor-faktor penting dalam suatu organisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain: proses seleksi, proses penempatan, proses evaluasi dan proses kompensasi.
Definisi KOmpensasi Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para pekerja sebagai balas jasa dari hasil kerja. Istilah kompensasi sering juga disebut dengan honor, upah, gaji atau fee. Program-program kompensasi penting bagi perusahaan, karena mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumberdaya manusianya.
Tujuan pemberian kompensasi Memperoleh personalia yang berkualitas Mempertahankan karyawan yang ada Menjamin keadilan Menghargai perilaku yang diinginkan Mengendalikan biaya-biaya Memenuhi peraturan-peraturan legal
Bentuk kompensasi Imbalan Ektrinsik berbentuk uang antara lain misalnya : Gaji/upah/honor/bonus/komisi/insentif/ upah, dll Imbalan ektrinsik bentuknya sebagai benefit / tunjangan pelengkap contohnya seperti : uang cuti, uang makan, uang transportasi, antar jemput, asuransi, jamsostek, uang pensiun, rekreasi, beasiswa pendidikan, dsb (Sudarsono, Rachmat, 2002, “Kompensasi Manajemen dan Kinerja : Upaya Pengendalian Agency Conflic”Jurnal Administrasi , Jakarta,
Metode Kompensasi Metode Tunggal Adalah suatu metode yang dalam penetapan gajinya hanya didasarkan atas ijazah akhir dari pedidikan formal yang dimiliki karyawan Metode Jamak Adalah suatu metode yang dalam penetapan gajinya didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan informal dan bahkan hubungan keluarga. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006)
Sistem pembayaran kompensasi Sistem waktu Besaran kompensasi ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu atau bulan. Kebaikan: administrasi pengupahan mudah dan besarnya kompensasi tetap. Kelemahan: pekerja malas tetap dibayar sesuai dengan perjanjian Sistem hasil Besaran kompensasi ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja seperti per potong, meter, liter, dan kilogram. Kebaikan: memberikan kesempata kepada pekerja rajin untuk memperoleh hasil yang lebih besar. Kelemahan: kualitas barang yang dihasilkan kurang sesuai
Sistem pembayaran kompensasi Sistem borongan Adalah suatu sistem pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lamanya pekerjaan. Kebaikan: pekerja dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang disepakati. Kelemahan: membutuhkan alat yang lebih banyak dan apabila tidak cermat dalam mengalkulasi dapat menyebabkan kerugian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi (1) Faktor internal: 1. Ukuran perusahaan Perusahaan lebih besar cenderung memberikan upah lebih tinggi pada karyawannya 2. Umur pekerja Perusahaan yang lebih baru cenderung membayar lebih tinggi dari yang lama 3. Anggaran tenaga kerja Anggaran tenaga kerja secara normal, identik dengan jumlah uang tersedia untuk kompensasi karyawan. 4. Siapa yang membuat keputusan kompensasi Keputusan untuk memberikan kompensasi terletak pada manajemen tingkat atas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi (2) Faktor eksternal 1. Pasar tenaga kerja pasar tenaga kerja mempengaruhi desain kompensasi. 2. Kondisi ekonomi Semakin kompetitif persaingan semakin rendah perusahaan dalam membayar karyawannya. 3. Peraturan pemerintah Pemerintah mempengaruhi tingkat kompensasi melalui pengendalian upah. 4. Serikat pekerja Serikat pekerja cenderung menjadi penentu untuk upah, manfaat dan meningkatkan kondisi kerja.
Tantangan pemberian kompensasi (1) Suplai dan permintaan tenaga kerja Ketersediaan tenaga kerja dalam jumlah besar atau kecil akan mempengaruhi kompensasi yang diberikan Serikat karyawan Terkadang adanya serikat karyawan justru membuat proses pemberian kompensasi berjalan alot Produktivitas Pemberian kompensasi tergantung pada produktivitas yang dihasilkan.
Tantangan pemberian kompensasi (2) Kesediaan untuk membayar Pemberian kompensasi seharusnya diniatkan sejak awal. Kemampuan untuk membayar Kebijakan dalam pemberian kompensasi tentunya dilandaskan pada keadaan yang terjadi pada suatu organisasi.
Tantangan pemberian kompensasi (3) Berbagai kebijakan pengupahan dan penggajian Kebijakan-kebijakan yang muncul berkaitan dengan pemberian kompensasi seringkali tidak mengacu pada kondisi daerah dan organisasi yang ada. Kendala-kendala pemerintah Kendala dalam bentuk UU tenaga kerja, peraturan pemerintah dan kebijakan yang dianggap kurang adil baik ditinjau dari kepentingan perusahaan atau karyawan.
Alur proses kompensasi Analisis pekerjaan Evaluasi Standar Job desc Aturan administrasi Survai pengupahan Struktur upah Peraturan Upah min Pembayaran Penilaian Prestasi kerja