Tosan Aji, Senjata Tradisional Indonesia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkembangan Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia
Advertisements

Semangat Gotong Royong
Nenek Moyang Bangsa Indonesia
SEJARAH DAN PERIODISASI TARI DI INDONESIA
KD : 1.2 MASA PRA-AKSARA DI INDONESIA
KD : 1. Mendeskripsikan sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia.
Pengaruh keunggulan lokasi terhadap kolonialisme barat di indonesia
“om swastiastu”.
PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA
PERKEMBANGAN POLEKSOSBUD KERAJAAN SINGHASARI
JENIS-JENIS TARI Mahasiswa mampu menyebutkan jenis-jenis tari
Kriya Tekstil Indonesia
Nenek moyangku seorang pelaut
Ciri-Ciri Kerajaan Islam &
Sejarah Peradaban Lembah Sungai Kuning (Hoang Ho)
Kesenian Jaran Kepang Sepanjang Pulau Jawa mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, sampai Jawa Timur dikenal tari Jathilan sebagai tari tontonan barangan dengan.
Kebudayaan suku dayak Gabriel Dimas Alan Reskliiiii Yohan Ilyas 
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB I
Identitas Nasional.
SAPI MADURA Oleh : Aprilya Eka Lestary Kelas : E 02.
Pengaruh Kebudayaan Asing dalam Arsitektur Indonesia Pertemuan
Kehidupan pada masa praakasa
SENI RUPA TIMUR SENI – SENI ASIA TENGGARA Pertemuan 13
Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Islamisasi dan silang budaya di Nusantara
Pertemuan ke-5.  Budaya adalah ciptaan manusia, tapi budaya menguasai kehidupan manusia, karena itu kebudayaan disebut superorganik  Contoh: manusia.
SEJARAH INDONESIA.
A.    SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA.
Awal penggunaan logam oleh orang adalah ketika orang membuat perhiasan
SEJARAH INDONESIA.
NAMA KELOMPOK X-IIS3 SEJARAH NEOLITIKUM
Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
ESTETIKA TIMUR Estetika Cina Estetika India
Peninggalan Sejarah Hindu
Assalamu’alaikum .. WeLcOme.
IDENTITAS NASIONAL.
SUKU DI KALIMANTAN.
Bangsa-Bangsa Sapi dan Kerbau.
PINTU MASUK DAN SALURAN PENYEBARAN AGAMA ISLAM
3. Kebijakan Pemerintah dalam bidang keagamaan
MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA REGINA PACIS SURAKARTA
Asal usul penyebaran ras nenek moyang Indonesia “proto melayu dan deutro melayu” ANDREAS RAGA D
MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS
BAB III TRADISI MASA PRA-AKSARA DAN AKSARA MASYARAKAT INDONESIA
Senjata Tradisional Aceh, Rencong
Perkembangan Arsitektur
Bajak Laut A. B. Lapian.
Keragaman Suku Bangsa di Indonesia
BUDAYA TIDUR MASYARAKAT MADURA
SENI RUPA (VISUAL ART) Skema Warna.
KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM
HISTORY HISTORY ASAL USUL BANGSA INDONESIA JENIS RAS Salam pembuka
PENINGGALAN BERSEJARAH
Nama : AINA LIESYEIFILLA HABIBAH Npm :
NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG
Summative Assessment Unit 3
SEJARAH TAHUN 5 TAJUK 1: WARISAN NEGARA KITA
1 Pertemuan 1 Seni Rupa Pra Sejarah Matakuliah: U0072|Sejarah Seni Rupa Barat Tahun: 2005 Versi: 1.
Karya Seni Kriya Tiga Dimensi Seni Kriya adalah seni yang dibuat dengan keterampilan tangan yang memiliki nilai indah (estetik) dan nilai seni (artistik).
YULIANTI NIM :  Peserta didik mampu Menyebutkan suku bangsa Indonesia yang menjadi keturunan ras proto melayu dan deutro melayu Menyebutkan.
PERTEMBUNGAN TAMADUN CINA DENGAN TAMADUN-TAMADUN LAIN
ASAL-USUL BAHASA MELAYU
HASIL BUDAYA YANG BERKEMBANG PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA
Keragaman Suku Dan Budaya Indonesia SOAL ISIAN.
Pertemuan 3 KONSEP SUKU BANGSA
KONDISI KEPULAUAN INDONESIA. NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA Untuk mengetahui asal nenek moyang bangsa Indonesia, kita bisa menggunakan dua cara, yakni.
Seni Rupa Seni Budaya Imam Agus Saputra
Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia . Ras Proto Melayu dan Deutro Melayu
ISLAMISASI DAN SILANG BUDAYA DI NUSANTARA Oleh :.
Transcript presentasi:

Tosan Aji, Senjata Tradisional Indonesia Marcopolo saat berkunjung ke Jawa, menulis bahwa penduduk asli mempunyai ciri gelap, rambut keriting, mata lebar, bibir tebal, dan pendek. Jauh berbeda dari penduduk Indonesia sekarang. Hal ini menunjukkan penduduk kita campuran berbagai bangsa, seperti: India, Cina, Arab, Belanda, Inggris, Portugis, dan bangsa-bangsa lain. Berbagai bangsa tadi membawa kebiasaan, budaya, agama, yang kemudian menyebabkan asimilasi. Begitu pula dengan pembuatan senjata. Pada awalnya senjata digunakan untuk berburu, kemudian beralih fungsi untuk melindungi diri atau menyerang lawan. Pada zaman primitif, senjata tradisional berupa alat untuk berburu terbuat dari kayu atau bambu. Di zaman batu, maka batulah yang digunakan sebagai senjata yang bertangkai kayu. Memasuki zaman perunggu mulai dikenal logam sebagai dasar senjata tradisional yaitu tosan aji. Tosan aji antara lain berupa tombak, keris, pedang, wedung, rencong, badik, dll. Tosan aji merupakan perpaduan antara seni dan budaya yang tinggi dan teknologi metalurgi yang canggih. Sampai sekarang, proses pembuatannya masih misteri. Bayangkan, dengan peralatan sederhana leluhur kita dapat mengolah bermacam-macam logam seperti titanium yang memiliki titik lebur tinggi hampir 2.000 derajat Celcius dan sangat ringan. Saat ini titanium digunakan untuk peluru kendali, roket, dan pesawat ruang angkasa. Tosan aji bisa menimbulkan rasa keberanian yang luar biasa kepada pemilik atau pembawanya. Orang menyebut itu sebagai piyandel, penambah kepercayaan diri, bahkan keris pusaka atau tombak pusaka yang diberikan oleh raja terhadap bangsawan keraton itu mengandung kepercayaan raja terhadap bangsawan unggulan itu. Namun manakala kepercayaan raja itu dirusak oleh perilaku buruk sang adipati yang diberi keris tersebut, maka keris pusaka pemberian itu akan ditarik/diminta kembali oleh sang raja. Hubungan keris dengan sarungnya secara khusus oleh masyarakat Jawa diartikan sebagai hubungan akrab, menyatu untuk mencapai keharmonisan hidup di dunia. Maka lahirlah filosofis “manunggaling kawula - Gusti“, bersatunya abdi dengan rajanya, bersatunya insan kamil dengan penciptanya, bersatunya rakyat dengan pemimpinnya, sehingga kehidupan selalu aman damai, tenteram, bahagia, sehat sejahtera. Selain saling menghormati satu dengan yang lain masing-masing juga harus tahu diri untuk berkarya sesuai dengan porsi dan fungsinya masing-masing secara benar. Demikianlah makna yang dalam dari tosan aji sebagai karya seni budaya nasional yang mengandung berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat Jawa pada umumnya. Berikut beberapa senjata asli Indonesia tersebut: Kujang Kujang adalah sebuah senjata unik dari daerah Jawa Barat. Kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9 yang terbuat dari besi, baja, dan bahan pamor dengan panjang sekitar 20 sampai dengan 30 cm dan beratnya kurang lebih sekitar 300 gram. Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran. Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, hiasan, atau pun tanda mata. Pada zaman dulu perkakas ini hanya digunakan oleh kelompok tertentu yaitu para raja, Prabu Anom, golongan pangiwa, panengen, golongan agamawan, para putri serta golongan kaum wanita tertentu, dan para kokolot (orang yang dituakan). Keris Berdasarkan dokumen-dokumen purbakala, keris dalam bentuk awal telah digunakan sejak abad ke-9. Kuat kemungkinannya bahwa keris telah digunakan sebelum masa tersebut. Penggunaan keris sendiri tersebar di masyarakat rumpun Melayu. Pada masa sekarang, keris umum dikenal di daerah Jawa, Madura, Bali/Lombok, Sumatra, Kalimantan serta Sulawesi, Malaysia, Brunei, Thailand dan Filipina (khususnya di daerah Mindanao). Di Mindanao, bentuk senjata yang juga disebut keris tidak banyak memiliki kemiripan meskipun juga merupakan senjata tikam. Keris memiliki berbagai macam bentuk, misalnya ada yang bilahnya berkelok-kelok (selalu ganjil) dan ada pula yang berbilah lurus. Orang Jawa menganggap perbedaan bentuk ini memiliki efek yang berbeda. Selain digunakan sebagai senjata, keris juga sering dianggap memiliki kekuatan supranatural. Senjata ini sering disebut-sebut dalam berbagai legenda tradisional, seperti Keris Mpu Gandring dalam legenda Ken Arok dan Ken Dedes. Tata cara penggunaan keris berbeda-beda di masing-masing daerah. Di daerah Jawa dan Sunda misalnya, keris ditempatkan di pinggang bagian belakang pada masa damai tetapi ditempatkan di depan pada masa perang. Sementara itu, di Sumatra, Kalimantan, Malaysia, Brunei dan Filipina, keris ditempatkan di depan. Mandau Mandau adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau memiliki ukiran-ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau. Menurut literatur di Museum Balanga, Palangkaraya, bahan baku mandau adalah besi (sanaman) matikei yang terdapat di hulu Sungai Matikei, Desa Tumbang Atei, Kecamatan Sanaman Matikai, Sambas, Kotawaringin Timur. Besi ini bersifat lentur sehingga mudah dibengkokan. Rencong Rencong adalah senjata tradisional Aceh, bentuknya menyerupai huruf L, dan bila dilihat lebih dekat bentuknya merupakan kaligrafi tulisan Bismillah. Rencong termasuk dalam kategori belati (bukan pisau ataupun pedang). Rencong memiliki tingkatan, untuk raja atau sultan biasanya terbuat dari gading (sarung) dan emas murni (bagian belatinya). Sedangkan rencong-rencong lainnya biasanya terbuat dari tanduk kerbau ataupun kayu sebagai sarungnya, dan kuningan atau besi putih sebagai belatinya.