Adat dan Kebudayaan Suku Bugis Bone By : Putri Ayu Azalia XI IPS 3

Sejarah Suku Bugis Sulawesi Selatan adalah tempat asal dari suku Bugis yang dapat dilihat dari bahasa dan adat istiadat. Hal ini bermula sejak abad ke -15 yang mana banyak perantau dari Melayu dan Minangkabau yang datang ke Gowa dan mengalami akulturasi budaya. Mereka inilah yang kemudian disebut sebagai Suku Bugis. Asal usul kata “Bugis” adalah To Ugi yang merujuk pada pimpinan kerajaan Cina pertama yang ada di Pammana yang saat ini menjadi Kabupaten Wajo yang bernama La Sattumpugi. Mereka yang berada dibawah pemerintahan raja ini menyebut dirinya sebagai To Ugi yang artinya adalah pengikut Raja La Sattumpugi. Berkembangnya adat istiadat suku Bugis ini lalu mengarah pada munculnya banyak Kerajaan seperti Bone, Luwu, Wajo, Soppeng, Sinjai, Barru dan masih banyak yang lainnya.

Ade dalam bahasa Indonesia yaitu adat istiadat Ade dalam bahasa Indonesia yaitu adat istiadat. Bagi masyarakat bugis, ada 4 jenis adat yaitu : ade maraja, yang dipakai dikalangan Raja atau para pemimpin. Ade puraondro, yaitu adat yang sudah dipakai sejak lama dimasyarakat secara turun temurun. Ade assamaturukeng, peraturan yang ditentukan melalui kesepakatan. Ade abiasang, adat yang dipakai dari dulu sampai sekarang dan sudah diterapkan dalam masyarakat.

Menurut Lontara Bugis, terdapat 5 prinsip dasar dari ade yaitu Ade, Bicara, Rapang, Wari dan Sara. Konsep ini lebih dikenal dengan sebagai “Pangngadereng”. Ade merupakan manifestasi sikap yang fleksibel terhadap berbagai jenis peraturan dalam masyarakat. Rapang lebih merujuk pada model tingkah laku baik yang hendaknya diikuti oleh masyarakat. Wari adalah aturan mengenai keturunan dan hirarki masyarakat. Sara yaitu aturan hukum islam. Siri memberikan prinsip yang tegas bagi tingkahlaku orang bugis. Menurut pepatah orang bugis “Naia tau de’e sirina, de lainna olokoloe. Siri’e mitu tariaseng tau”.

Mengenal Rumah Khas Bugis Bentuknya biasanya memanjang kebelakang, dengan tambahan disamping bangunan utama dan bagian depan(orang Bugis menyebutnya Lego-Lego). Berikut adalah bagian-bagian utamanya : Tiang utama(alliri), biasanya terdiri dari 4 batang setiap barisnya. Jumlahnya tergantung jumlah ruangan yang akan dibuat. Tetapi pada umumnya, terdiri dari 3 atau 4 baris alliri. Jadi totalnya 12 batang alliri. Padongko’, yaitu bagian yang bertugas sebagai penyambung dari alliri disetiap barisnya. Pattoppo, yaitu bagian yang bertugas sebagai pengait paling atas dari alliri paling tengah tiap barisnya.

Mengenal Rumah Khas Bugis Berikut adalah bagian-bagian dari rumah bugis sebagai berikut : Rakkeang, Adalah bagian diatas langit-langit(eternit). Dahulu biasanya digunakan untuk menyimpan padi yang baru dipanen. Ale Bola, Adalah bagian tengah rumah . Pada ale bola ini, ada titik sentral yang bernama pusat rumah (Posi’ Bola). Awa Bola, Adalah bagian di bawah rumah, antara lantai rumah dengan tanah.

Tata Cara Perkawinan Adat Bugis Bone 1. Mammanu’-manu. 2. Lettu/Madduta. 3. Mappasiarekeng. 4. Mappettu Ada. Sompa Doi Menre’ Atau Balanca. Leko’ Accatakeng Pakeang Botting. Tonangenna. Pelaksanaan hari “H” Mappapenning atau Mappaenre’ Botting. Akkalabinengenna. Mapparola Aggaukeng.

Tata Cara Perkawinan Adat Bugis Bone 5. Kegiatan selanjutnya dari masing-masing pihak sesuai kemampuan misalnya : Massarapo/Mabbaruga. Mattampa. Rapo-raponna. Ripallekke/Dipassobbu. Sennu-sennuang/senne-sennureng. Mabedda Bolong. Ripasau. Cemme passili. Macceko. Tudang penni/malam pacar/Mappacci.

Tata Cara Perkawinan Adat Bugis Bone 6. Akkalabinengenna atau Appasialang Madduppa botting. Pampawa botting atau pappapenning. Mappasiluka atau Mappasikerawa. Mellau addampengen. Sesudah acara tersebut, keduanya diantar menuju kebaruga untuk duduk bersanding diatas pelaminan. Mapparola sekaligus Mammatowa. Marola. Nalao wenni alena. Marola wekkadua. Mappitu. Mabbarazanji. Poleang punge’. Ziarah kubur dan mandi-mandi.

Thank You For Your Attention Guys