Penentuan Tarif Rumah Sakit Tata Tachman PRICING Penentuan Tarif Rumah Sakit Tata Tachman
PRINSIP POKOK: TARIF UNTUK MENDAPATKAN REVENUE YANG SESUAI DENGAN TFR TFR = TOTAL FINANCIAL REQUIREMENT
Total Financial Requirement COST OF DOING BUSSINESS: salary drugs foods other supplies bad debt taxes, etc
COST OF STAYING IN BUSSINESS: maintenance of working capitals staff education COST OF EXPANDING BUSSINESS: new products increasing capacity
COST OF HOLDING CAPITAL/ATRRACTING CAPITAL: interest principles profit
REVENUE YANG DIPERLUKAN HARUS SAMA DENGAN KEBUTUHAN: SECARA RINGKAS: REVENUE YANG DIPERLUKAN HARUS SAMA DENGAN KEBUTUHAN: BIAYA OPERASIONAL BIAYA PEMELIHARAAN BIAYA MODAL BIAYA PENGEMBANGAN PROFIT
PRINSIP POKOK PRICING: ANALISIS KEBUTUHAN MASYARAKAT AKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT: JENIS DAN PERKIRAAN VOLUME UTILISASI (BOR, JUMLAH TINDAKAN, JUMLAH KUNJUNGAN, DLL) HITUNG BIAYA TOTAL DAN BIAYA SATUAN AKTUAL (BIAYA RATA-2) DAN BIAYA SATUAN NORMATIF TETAPKAN TARIF YANG DIPERKIRAKAN SESUAI APAKAH DENGAN TARIF TERSEBUT TFR DAPAT TERPENUHI? LAKUKAN PENYESUAIAN TARIF (PROSES ITERATIF)
STRATEGI PENENTUAN TARIF: 1. COST BASED APPROACH: lakukan analisis biaya untuk menghitung biaya satuan misal: biaya langsung poliklinik RJ = Rp 1.284.000 biaya tak langsung (overhead) = Rp 856.000 biaya total = Rp 2. 140.000 proyeksi jml. Kunjungan = 85.600 biaya satuan/kunjungan = Rp 25 TFR = Rp 3.000.000 Tarif = Rp 35
2. NEGOSIASI: Biasanya dilakukan antara RS dengan payer: asuransi atau perusahaan Dasarnya: TFR dan negosiasi Asumsi: dalam TFR tidak ada bad debt
3. MARKET APPROACH: Mengacu pada tarif-tarif di RS lain Dasar: TFR, mutu pelayanan, proyeksi utilisasi dan tarif pesaing
KONSEP PENENTUAN TARIF: 1. ACTIVITY BASED: didasarkan pada satuan (unit) pelayanan contoh satuan pelayanan : perdiem: tarif didasarkan pada tarif per hari per tindakan: tarif didasarkan pada jumlah tindakan yang dilakukan kapitasi: pembayaran dilakukan dimuka sesuai jumlah orang, terlepas akan orang tersebut menggunakan pelayanan atau tidak per “discharge”: tarif didasarkan pada jumlah”discharge” tidak atas dasar jumlah pelayanan per “admission” per diagnosis
Kelompok jenis pelayanan: 2. CASE MIX Dasar: tarif tergantung pada kelompok jenis pelayanan/tindakan yang dilakukan Kelompok jenis pelayanan: tidak terlalu banyak pasien dalam satu kelompok relatif tidak berbeda banyak (homogen) fasilitas pelayanan yang diberikan untuk pasien dalam satu kelompok harus sama (kelas ruang rawat, alat diagnosis, dll).
DRG (Diagnosis Related Group) C. Contoh: ICDA-8 (Internatinal Classification of Diseases Adapted Ed.-8): 83 D/ utama DRG (Diagnosis Related Group) Menguraikan ICDA lebih lanjut ke dalam 383 kelompok D/ atas dasar: LOS D/ sekunder (Comorbidity) Tindakan bedah utama Tindakan bedah kedua Umur Pelayanan khusus tambahan
Jml kategori >>> 383 Satu Case mix Tiap individu Pasien berbeda DRG Semua pasien Diperlakukan sama
3. RELATIVE VALUE UNIT (RVU) Dasar: nilai input yang dipergunakan untuk pelayanan ybs Pionir: ACP (American College of Pathology) ACR (American College of Radiology) Hitung berapa banyak bahan/input lain yang terpakai Hitung nilai harganya Total harga ini dipegunakan sebagai bobot tindakan tsb, disebut RVU
4. SURCHARGE TECHNIQUE: Tarif dasar: ditentukan oleh besarnya biaya overhead per kasus Besarnya sama untuk semua kasus atau pasien Tarif tambahan ditentukan oleh pelayanan tambahan yang diberikan
5. TIME BASED TECHNIQUE Misalnya untuk menentukan tarif kamar OK Hitung besar biaya OK per menit Tarif tindakan bedah adalah lama operasi x biaya satuan/menit Misal: * TFR OK = Rp 2.500.000 * Jumlah waktu yang tersedia untuk operasi = 122.400 menit * Rate per menit = Rp 20,42
6. FINANCIAL MODELING Prinsip dasar: Total revenue = Fixed Cost + Variable Cost + Other Financial Requirement, atau: TR = FC + VC + FR Atau: P x Q = FC + (VCU x Q) + FR Contoh: FC = 1.000.000 VCU = 15 FR = 250.000 Q = 20.000 P = ? (77,5)
CURRENT ISSUES: SUBSIDI SILANG PRICE LEADER ATAU PRICE TAKER PENYESUAIAN TARIF ELASTISITAS DEMAND
TERIMA KASIH