Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh : Faik Agiwahyuanto

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh : Faik Agiwahyuanto"— Transcript presentasi:

1 Oleh : Faik Agiwahyuanto
Biaya dan Tarif Oleh : Faik Agiwahyuanto

2 a.Biaya tetap (Fixed Cost = FC):
Biaya (Cost) : nilai suatu pengorbanan untuk memperoleh suatu hasil/ tujuan tertentu. Pengorbanan  uang, barang, tenaga, pikiran, waktu dan kesempatan. Biaya : nilai uang dari sejumlah input (faktor produksi) yang dipakai untuk menghasilkan suatu produk barang/ jasa. JENIS BIAYA : Pengaruhnya thd perubahan skala produksi: a.Biaya tetap (Fixed Cost = FC): Biaya untuk faktor produksi tetap. Secara relatif tak dipengaruhi oleh besarnya jml. Produksi.

3 b. Biaya variabel (Variable Cost = VC):
Tetap hrs dikeluarkan terlepas apakah pelayanan diberikan. Contoh : nilai (rupiah) gedung, kendaraan, peralatan medis b. Biaya variabel (Variable Cost = VC): Volume biaya dipengaruhi oleh banyaknya produksi/pelayanan. Contoh : biaya  obat, makanan, ATK habis pakai, alkes habis pakai, biaya pemeliharaan alat. Biaya ini sering disebut biaya rutin  volumenya dapat direncanakan sec. Rutin. Biaya gaji  semi variabel. c. Biaya Total (Total Cost = FC + VC): Jumlah biaya tetap dan biaya variabel.

4 b.Lama penggunaannya: a. Biaya investasi : b. Biaya operasional:
Biaya yang kegunaannya dpt berlangsung utk waktu yg lama (biasanya > 1 tahun). Hampir sama dgn biaya tetap. Contoh: biaya pembangunan gedung, pembelian mobil, peralatan medis atau non medis. b. Biaya operasional: Biaya untuk melaksanakan proses produksi dan bersifat habis pakai dlm waktu relatif singkat (biasanya < 1 tahun). Hampir sama dgn. biaya variabel. Contoh: biaya obat, makanan, gaji pegawai, ATK habis pakai, alkes habis pakai, biaya umum (aneka rekening).

5 c. Biaya pemeliharaan: 3.Dalam kaitannya dgn biaya satuan (unit cost):
Biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan nilai barang investasi agar tetap berfungsi dengan baik Contoh: biaya pemeliharaan gedung, alat medis, alat kantor, kendaraan. 3.Dalam kaitannya dgn biaya satuan (unit cost): a. Biaya langsung : Biaya yang berkaitan langsung dgn pelayanan kepada konsumen/ pasien. Ditempatkan pada unit-unit pelayanan konsumen (unit produksi/pelayanan)

6 b. Biaya tidak langsung:
Contoh: semua biaya yg dikeluarkan oleh unit rawat jalan, rawat inap, laboratorium, kamar operasi, rontgen, b. Biaya tidak langsung: Biaya yang tidak berkaitan langsung dgn pelayanan kepada konsumen/ pasien, Ditempatkan pada unit-unit penunjang pelayanan. Contoh: semua biaya yg dikeluarkan oleh kepala puskesmas, Bagian Administrasi dan Keuangan, Bagian Loket/ karcis puskesmas.

7 CONTOH MATRIKS PEMETAAN BIAYA DI PUSKESMAS
Biaya tidak langsung (Pusat biaya penunjang) Biaya langsung (pusat biaya pelayanan) Biaya Investasi - Gedung kantor Puskesmas - Peralatan & furniture - Alat non medis lain, dll - Gedung ruang periksa. - Ambulance/ Pusling - Peralatan/ furniture - Alat-alat medis dll Biaya Ope rasional - Gaji Ka.Puskesmas. - Gaji petugas Adm. - ATK pakai habis. - Biaya umum dll Obat-obatan Alkes pakai habis Biaya makan pasien. - Biaya umum dll Biaya Pemeliha raan Pemeliharaan gedung Pemeliharaan alat2 non medis dll - Pemlhr gdg pelayanan - Pemlhr alat2 medis - Pemlr kend/ Pusling

8 4.Biaya kesempatan (Opportunity Cost):
Merupakan dasar konsep Ilmu Ekonomi  pilih memilih (the science of choices). Setiap sumber daya yang sifatnya langka mempunyai alternatif pemanfaatan. Biaya yg terjadi karena suatu kesempatan yang hilang akibat melakukan pilihan suatu pilihan. Secara rasional  manusia sebagai “homo economicus”  memilih yang biayanya rendah sedangkan manfaat/ hasilnya besar. Berkaitan dgn alokasi sumber dana  suatu dana sejml ttt akan dipakai untuk membeli stetoskop atau tensimeter, membangun sebuh RS atau beberapa Puskesmas, untuk program P2M atau membangun jalan dan jembatan dsb.

9 5.Biaya depresiasi (penyusutan):
Biaya yg timbul akibat terjadinya pengurangan nilai barang2 investasi akibat penggunaannya utk proses pelayanan  secara keuangan tidak tercatat Dlm yankes biasa dipakai Annualized Investment Cost (AIC) atau biaya penyusutan disetahunkan. Rumus  AIC = IIC (1 + i ) t L IIC = Initial investment cost  nilai Rp. Awal suatu alat/barang. i = laju inflasi (perekonomian normal). t = masa pakai alat. L = perkiraan masa hidup alat/ barang.

10 Jawab: AIC = 100 juta (1 + 0,08) 2 10 = Rp.11.644.000,-
Contoh : harga pembelian alat USG Rp.100 juta, sudah dipakai 2 thn, masa hidup alat diperkirakan 10 thn, berapa biaya depresiasi per thn bila laju inflasi 8%. Jawab: AIC = 100 juta (1 + 0,08) 2 10 = Rp ,-

11 Tarif (Pricing) Yankes

12 Fungsi sosial lawan fungsi ekonomi yankes:
Profit atau social maximization  Grafik BEP (Break Even Point/ Titik Impas):

13 Total Revenue = Price x Quantity
 TR = Tarif yankes x Jumlah pelayanan Total Cost = Total Fixed Cost + Total Variable Cost  TC = TFC + TVC TR > TC  surplus/ laba  maks. profit ? TR = TC  Impas/ Break Even Point (BEP) TR < TC  rugi/ defisit  maks.sosial ?

14 TARIF PELAYANAN KESEHATAN
Masalah tarif yankes di Indonesia: Yankes (pemerintah)  tarif sangat rendah. Diposisikan sbg pelayanan sosial Situasi dan kondisi saat ini sudah berbeda , sosek masy berbeda (pendidikan, penghasilan, nilai-nilai masy)  kemampuan, kemauan membeli yankes. Peraturan (Kepmenkes / Perda) kurang melihat realitas yang terjadi di masy, provider yankes & kemampuan pemerintah utk memberi subsidi.

15 Tarif Ranap RS klas III Rp.2000,- - Rp.3000,
Tarif < Unit Cost (Biaya Satuan riil yang dibelanjakan utk pelaksanaan pelayanan). Tarif Ranap RS klas III Rp.2000,- - Rp.3000, Unit Cost (tanpa biaya investasi)  Rp.4000,- - Rp.8000,- (tahun 1993) Tarif rajal umum Puskesmas Rp.2500,- Unit Cost (tanpa biaya investasi dan gaji) Rp.5.600,- (hasil studi Analisis Biaya Puskesmas di salah satu puskesmas di Kab. Banyumas tahun 2000)

16 Yankes (swasta)  tarif bisa leluasa
 dari awal pendirian hrs swadana dan mandiri  bgmn kontrol utk kepentingan konsumen ?. For profit  tarif tinggi  sosek atas. Not for profit  tarif rendah  sosek bawah  butuh subsidi dan bantuan.

17 Akibat tarif yankes yang rendah  a
Akibat tarif yankes yang rendah  a. Menyulitkan posisi provider  Tarif rendah menyulitkan pihak provider  dilema  memberikan pelayanan yg berkualitas dgn tarif rendah ?. Peningkatan kualitas pelayanan butuh dana (TR > TC). b. Melemahkan kemampuan bersaing (dengan swasta) c. Lemahnya posisi tawar menawar dengan pihak ketiga dlm pembayaran pelayanan (misal: perusahaan askes).

18 Penyesuaian/ kenaikan tarif ??
a. Pada kondisi demand tinggi  bermakna. Angka kunjungan/ BOR tinggi  peningkatan tarif tak banyak berpengaruh pd demand tambahan pendapatan digunakan utk peningkatan kualitas pelayanan. b. Pada kondisi demand rendah  kurang bermakna. Angka kunjungan / BOR rendah  peningkatan tarif akan mengurangi demand (trtm. pada yankes primer spt. rajal RS atau Puskesmas)  perlu analisis lebih lanjut ttg elastisitas demandnya.

19 Kebijaksanaan ttg tarif pd masy. Luas : a
Kebijaksanaan ttg tarif pd masy. Luas : a. Tingkat utilisasi (demand) dan elastisitas demand b. Besar tarif relatif thd. biaya satuan pelayanan (Unit Cost). c. Public goods dan private goods  utk yankes yg. public goods maka tarif rendah / bahkan bisa gratis  subsidi pemerintah sangat perlu . d. Siapa yg banyak memanfaatkan pelayanan  kajian kemampuan masy.  yankes dgn kualitas (non medis) tinggi maka tarif dinaikkan  subsidi silang.

20 Faktor2 yang perlu dipertimbangkan dalam
penetapan tarif yankes: Jenis pelayanan yang beraneka ragam  analisis tarif semakin rumit. Perpaduan motivasi sosial dan ekonomi sekaligus Biaya satuan (Unit Cost) masing2 yankes  hasil perhitungan analisis biaya. Tingkat utilisasi pelayanan  kenaikan tarif lebih tepat dikenakan pada kondisi demand/ pembelian tinggi.

21 ATP dan WTP dan consumer’s surplus  untuk mengetahui kemampuan dan kemauan membeli dari masyarakat.
Kebijakan dan kemampuan subsidi dari pemerintah. Besarnya surplus (profit) yang direncanakan  agar rencana institusi untuk meningkatkan pelayanan termasuk meningkatkan sarana/ fasilitas pelayanan, menambah insentif bagi pegawai bisa dibiayai. Tarif dan mutu pelayanan pesaing .

22 SEKIAN


Download ppt "Oleh : Faik Agiwahyuanto"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google