Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANALISIS TITIK IMPAS PERTEMUAN 13 DAN 14.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANALISIS TITIK IMPAS PERTEMUAN 13 DAN 14."— Transcript presentasi:

1 ANALISIS TITIK IMPAS PERTEMUAN 13 DAN 14

2 PENGERTIAN TITIK IMPAS
Analisis titik impas atau analisis pulang pokok atau BEP sering juga disebut analisis perencanaan laba (profit planning). Biasanya digunakan perusahaan yang akan mengeluarkan produk baru.

3 GUNA ANALISIS TITIK IMPAS
Analisis titik impas digunakan untuk mengetahui pada titik berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya. Atau perusahaan beroperasi dalam keadaan tidak laba dan tidak rugi atau laba sama dengan nol.

4 INFORMASI YANG DIPERLUKAN DALAM MENENTUKAN BEP
Tingkat keuntungan (laba) yang ingin dicapai dalam suatu periode. Besarnya kapasitas produksi yang tersedia atau yang mungkin dapat ditingkatkan. Jumlah biaya yang harus dikeluarkan baik biaya tetap maupun biaya Variabel.

5 TUJUAN PENGGUNAAN TITIK IMPAS / BEP
Mendesain sfesifikasi produk Menentukan harga jual persatuan Menentukan jumlah produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian Memaksimalkan jumlah produksi Merencanakan laba yang diinginkan.

6 RUMUS MENENTUKAN TITIK IMPAS / BEP
Dengan rumus matematik FC BEP= P-VC Dimana: BEP = Analisis titik impas /Break Even Point FC = Biaya tetap (Fixed Cost) VC = Biaya variabel persatuan (Variabel Cost) P = Harga jual persatuan (Price) S = Jumlah Penjualan (Sales volume).

7 RUMUS MENENTUKAN TITIK IMPAS / BEP
2. Dalam Rupiah FC BEP = VC 1- S

8 CONTOH PT Sungai liat Tbk memiliki usaha dibidang alat perkakas gergaji dengan data sebagai berikut: Kapasitas produksi yang mampu dipakai adalah 100,000 unit mesin gergaji. Harga jual perunit diperkirakan Rp 5,000 perunit. Total biaya tetap Rp 150,000,000 dan total biaya variabel Rp 250,000,000. Perincian masing-masing biaya sbb :

9 Perincian masing-masing biaya
Biaya tetap (Fixed Cost): Overhead pabrik Rp 60,000,000 Biaya Distribusi Rp 65,000,000 Biaya Adm dan Umum Rp 25,000,000 Total Biaya Tetap Rp150,000,000 2. Biaya Variabel (Variabel Cost): Biaya bahan langsung Rp 70,000,000 Biaya T K Langsung Rp 85,000,000 Overhead Pabrik Rp 20,000,000 Biaya Distribusi Rp 45,000,000 Biaya Adm dan Umum Rp 30,000,000 Total biaya variabel Rp 250,000,000

10 DENGAN RUMUS MATEMATIK
Jawab : Kapasitas produksi 100,000 unit Harga jual perunit 5,000 Total penjualan 100,000 x 5,000 =500,000,000 150,000,000 Biaya tetap perunit= Rp 1,500 perunit 100,000

11 PERTANYAAN! CARI TITIK IMPAS / BREAK EVENT POINT DALAM UNIT MAUPUN DALAM RUPIAH!

12 Biaya variabel perunit:
250,000,000 Biaya Variabel /unit = =2,500 /unit 100,000 Ringkasan budget laba rugi sbb: T Penjualan 100,000 unit x 5,000 = 500,000,000 (100%) Total Biaya Variabel = 250,000,000 (50%) Marginal Income =250,000,000 (50%) Total Biaya tetap = 150,000,000(150%) Laba = 100,000,000 (20%)

13 Mencari BEP dalam unit:
Rp 150,000,000 BEP = = 60,000 unit Rp 5000-Rp 2,500 Dalam rupiah: BEP Rupiah= =300,000, ,000, ,000,000

14 PEMBUKTIAN KEDUA HASIL DIATAS
BEP = Unit BEP x Harga Jual BEP = 60,000 unit x Rp 5,000 = 300,000,000

15 Dengan coba-coba Artinya : dengan memasukkan angka-angka yang kita inginkan sehingga akan terlihat batas laba atau rugi untuk setiap penjualan seperti berikut:

16 Tabel cara coba-coba Jumlah unit penjualan Dalam Rupiah Penjualan
Biaya Tetap Biaya Variabel Total Biaya Laba/ Rugi 10,000 50,000,000 150,000,000 25,000,000 175,000,000 (125,000,000) 20,000 100,000,000 200,000,000 (100,000,000) 30,000 75,000,000 225,000,000 (75,000,000) 40,000 250,000,000 (50,000,000) 50,000 125,000,000 275,000,000 (25,000,000) 60,000 300,000,000 70,000 350,000,000 325,000,000 80,000 400,000,000 90,000 450,000,000 375,000,000 100,0000 500,000,000

17 DENGAN GRAFIK Rupiah Y Penjualan Total Biaya Biaya Variabel X Unit
500 450 400 350 300 250 200 150 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Penjualan Total Biaya Biaya Variabel X Unit Sumbu X menggambarkan besarnya volume produksi atau penjualan Sumbu Y menggambarkan besarnya biaya dan penghasilan penjualan

18 TINGKAT KEAMANAN (Margin Of Safety)
Tingkat keamanan atau margin of safety (MOS) merupakan hubungan atas selisih penjualan tertentu (sesuai anggaran dengan penjualan pada titik impas). Batas aman yang digunakan untuk mencari tingkat keamanan atau margin of safety (Mos) adalah sebagai berikut:

19 Margin Of Safety 1. Penjualan yang direncanakan: MoS = Penjualan perbudget / Penjualan titik impas x 100% 2. Penjualan MoS : Penjualan perbudget-penjualan pertitik impas x 100% Penjualan Perbudget

20 Gunakan data sebelumnya
500,000 MoS : x 100% =166,66% (167%) 300, , ,000 MoS = x 100% =40%

21 PENJELASAN MoS Dari perhitungan diatas menunjukkan tingkat penjualan tidak boleh kurang atau turun 40% dari tingkat penjualan yang direncanakan atau 67% dari penjualan titik impas yang telah ditetapkan perusahaan.

22 Margin OF Safety (MoS) Jika margin of safety ditentukan berdasarkan hasil penjualan, dapat dicari sebagai berikut: Pertama : 67 % x 300,000,000 = 201,000,000 Kedua : 40% x 500,000,000 = 200,000,000

23 BEP dengan perubahan Dalam prakteknya perolehan titik impas akan berubah-ubah seiring dengan terjadinya berbagai perubahan kondisi lingkungan atau kebijakan. Artinya: Manajemen harus selalu mengantisifasi apabila terjadi perubahan-perubahan yang akan menyebabkan perubahan perolehan titik impas. Berikut contohnya:

24 Pengaruh perubahan harga jual perunit
Contoh : Apabila terjadi kenaikan harga jual perunit dari 5,000 menjadi Rp 6,000 (naik 20%) maka pengaruhnya akan mengubah BEP menjadi lebih kecil baik dalam rupiah maupun unit.

25 BEP YANG BARU SETELAH KENAIKAN ADALAH Dalam Rupiah :
Rp 150,000,000 BEP (Rupiah) = Rp 250,000, ,000,000 x 120% BEP (Rupiah) = = 257,144, ,000, ,000,000

26 BEP YANG BARU SETELAH KENAIKAN DALAM UNIT :
Dari BEP rupiah terjadi penurunan sebesar Rp 42,855,673 (300,000, ,144,327). Rp 150,000,000 BEP Unit = = 42,858 unit (dibulatkan) Rp 6,000-Rp 2500 BEP unit mengalami penurunan sebesar = 17,142 unit (60,000 unit – 42,858)

27 Bila perubahannya penurunan harga jual perunit
Contoh : Harga jual perunit mengalami penurunan Rp 1,000. misalnya dari Rp 5,000 jadi Rp 4,000. BEPnya adalah:

28 BEP-NYA ADALAH 150,000,000 BEP (Rupiah) = 250,000, ,000,000 x 80% Rp 150,000,000 BEP (Rupiah) = 400,000, ,000,000

29 PENJELASAN Dari BEP rupiah tampak terjadi kenaikan sebesar Rp 100,000,000 yaitu dari Rp 300,000,000 menjadi Rp 400,000,000.

30 PENGARUH PERUBAHAN JUMLAH BIAYA TETAP
Jika biaya tetap berubah dar Rp 150,000,000 menjadi Rp 180,000,000 berarti ada tambahan biaya tetap Rp 30,000,000 (20%). Rp 150,000, ,000,000 BEP (Rupiah)= = 360,000,000 Rp 250,000, Rp 500,000,000

31 PENJELASAN Dari perhitungan diatas terlihat kenaikan sebesar Rp 60,000,000 yaitu dari 300,000,000 naik menjadi 360,000,000. BEP Dalam unit: Rp 360,000,000 = 72,000 unit Rp 5,000 Ada kenaikan sebesar 12,000 unit dari 60,000 menjadi 72,000 unit.


Download ppt "ANALISIS TITIK IMPAS PERTEMUAN 13 DAN 14."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google