PEMERIKSAAN FT PADA LANSIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SMK MARSUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
Advertisements

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Oleh : Nina Erliana, AMd.Keb.SPd. Pertemuan -5
Hipertensi (Darah Tinggi)
STRETCHING LENNY.
STRESS KERJA.
LATIHAN STABILISASI Wahyuddin
RANGE OF MOTION EXERCISE
Respon – Adaptasi akut & kronis tubuh terhadap latihan Fisik
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
Kelompok 8 Idham Ilhami Gumilar Rani Sri Yulianti Regina Bilqis
Aspek Ergonomi Dalam IMK
LINGKUNGAN FISIK DAN ANALISIS RESIKO
Dr. Rr. Retnanaingtyas Sugma Y.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
LUKA BAKAR.
POSTUR KERJA.
Asessment Fisioterapi
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
ERGONOMI.
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan
Daftar Kerugian Potensial
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)
PENGUKURAN DALAM PENELITIAN FT
ANATOMI SISTEM SARAF BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng
PROGRAM PENGEMBANGAN KEKHUSUSAN
ERGONOMI DAN FISIOLOGI KERJA
SISTEM ORGAN DAN FUNGSINYA
(efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien)
PERSENTASE CAIRAN (LIQUID)
BIOMEKANIKA.
FAAL KERJA: METABOLISME & KAPASITAS KERJA
TES DAN PENGUKURAN.
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
Praktek profesi GERONTIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASCA STROKE
SISTEM ORGAN & FUNGSINYA
ERGONOMI.
Sistem Organ & Fungsinya
Dr. Iphov Kumala Sriwana, ST., M.Si
5.
Tes dan Pengukuran irfan.
Sindrom Guillain–Barré
PENERAPAN PROSES PERAWATAN USILA
PENANGANAN PENYAKIT CEREBRAL PALSY PADA ANAK DENGAN TERAPI
KONSEP DASAR FISIOTERAPI OLAHRAGA
Kelompok 13 Skenario Jatuh.
OLEH SUDARYANTO, SST.Ft, M.Kes, M.Fis
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
MANAJEMEN NYERI NON FARMAKOLOGIS
Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja
SISTEM SARAF DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU MANUSIA
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
KERJA OTOT LURIK Otot rangka adalah masa otot yang bertaut pada tulang yang berperan dalam menggerakkan tulang-tulang tubuh.
PENYAKIT AKIBAT GETARAN
PROSES SKORING Prodalima, S.Kep, Ners.
FT CARDIPULMONAR JENNIFER DHEA FISIOTERAPI 2014.
SISTEM PERSYARAFAN Suwheni Setyowati ( )
Pengenalan Kepada Kecergasan Fizikal
Tumbuh Kembang 1 Iis Sri Patmawati, S.Kep. TUMBUH KEMBANG USIA BAYI.
Psychogenic pain dr. Soraya T.U, Mkes SpKj.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
Ergonomi: sistem kerangka dan otot manusia
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
Kebutuhan Rasa Aman & Nyaman Ns Eka Sakti W, S.Kep Keperawatan Dasar Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara.
BY : FITRIA OKTARINA.  suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,1989).  kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri.
MODUL 2 Sistem Saraf Perifer dan Otonom Skenario 2 : Kaki Kananku Dokter sedang memeriksa seorang laki-laki yang dibawa kerumah sakit karena terjatuh dari.
Transcript presentasi:

PEMERIKSAAN FT PADA LANSIA J. Hardjono

1. Kekuatan Otot & panjang otot ROM adalah sudut yang terjadi saat bergerak yang terjadi dalam sendi. Panjang otot adalah extensibilitas maksimum unit tendon otot. Panjang otot dalam hubungannya dengan integritas sendi dan extensibilitas jaringan lunak, yang menentukan fleksibilitas. Fts menggunakan tes dan pengukuran untuk memeriksa ROM sendi.

MMT Lansia Posisi seenak mungkin Berikan penjelasan & contoh Stabilisasi Observasi gerakan dan kontraksi

2. P o s t u r Postur adalah alignment dan posisioning tubuh yang berhubungan dengan gravitasi, center of mass, atau dasar pendukung. Fts menggunakan tes dan pengukuran ini untuk memeriksa struktural alignment. Postur yang baik dinyatakan sebagai keseimbangan muskuloskeletal yang melindungi struktur pendukung tubuh dari cidera dan deformitas progresif.

Posture pd lansia Telinga, akromion Trunk, trokanter mayor Pattela posterior Maleolus lat

posture Lateral Anerior - posterior Posisi kepala, Leher, Neck flat Thoracal – hyper kyphosis Anerior - posterior

3. Integritas refleks intactness neural path yang terlibat dalam suatu refleks. Suatu rfleks adalah suatu reaksi stereotip dan tidak disadari terhadap adanya rangsangan sensoris yang bervariasi. Fts menggunakan tes dan pengukuran ini untuk menentukan excitabilitas sistem saraf dan integrits system neuromuskular.

4. Self care management & Home management Self care management adalah kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari seperti : mobilitas dibed, transfer, berpakaian, grooming, mandi, makan dan toileting. Home management adalah kemampuan untuk melakukan IADL seperti permainan yang terstruktur (untuk bayi dan anak-anak), maintaining home, berbelanja, performing household chores, dan melakukan kerja. Fts menggunakan tes dan pengukuran ini untuk memeriksa tingakat performans tugas yang penting untuk kehidupan yang independen; kebutuhan untuk peralatan dan perlengkapan asistif, adaptif, ortotik, protektif, supportif; kebutuhan untuk latihan mekanika tubuh; program latihan fungsional atau terapi latihan.

5. Integritas sensoris, Yallesthesia, Stereognosis Integritas sensoris adalah intectness proses cortical sensoris, termasuk proprioseption, pallaesthesia, stereognosis dan topognosis. Proprioseption adalah rangsangan resepsi dari tubuh (misalnya dari otot dan tendon) dan termasuk sensasi posisi (kesadaran posisi sendi) dan kinesthesia (kesadaran gerakan). Yallesthesia adalah kesadaran untuk merasakan sensasi getaran. Stereognosis adalah kemampuan untuk menerima, recognize dan mengenal objek. Topognosis adalah kemampuan untuk melokalisasi sensasi cutaneus secara pasti. Fts menggunakan tes dan pengukuran ini untuk menentukan integritas sensoris, persepsi, dan proses somatosensoris.

6. Ventilasi, Respirasi Ventilasi adalah gerakan volume gas kedalam dan keluar paru. Respirasi adalah pertukaran osigen dan carbondioksida across pada membran dan paru atau pada tingkat selular. Fts menggunakan tes dan pengukuran ni untuk menentukan pasien manakah yang mempunyai pompa ventilasi yang cukup dan ambilan oksigen/sistem eliminasi carbondioksida terhadap permintaan oksigen saat istirahat, selama latihan erobik dan selama performans ADL.

7. Kapasitas erobik/endurans Kapasitas erobik/endurans adalah kemampuan untuk bekerja atau berpartisipasi dalam aktifitas yaang menggunakan body uptake oxigen, mekanisme pengiriman dan pembebasan energi. Selama aktifitas, FTs menggunakan test dan pengukuran dari pengukuran yang sederhana sampai yang kompleks untuk menentukan respon pasien terhadap peningkatan permintaan oksigen. Respon yang dimonitor pada saat istirahat dan selama aktifitas yang dapat menunjukkan tingkat keparahan impairment, keterbatasan fungsi dan ketidakmampuan.

8. Karakteristik Antropometer semua ciri yang menggambarkan dimensi tubuh, seperti tinggi, berat, lingkar tubuh dan komposisi lemak tubuh. Ftis menggunakan tes dan pengukuran untuk mengkuantifikasi ciri ini. Hasil dari tes dan pengukuran karakteristik antropometri diintegrasikan dengan penemuan riwayat dan sistem riview serta hasil tes dan pengukuran lainnya. Kesemua data ini kemudian disintesa selama proses evaluasi untuk menegakkan diagnosis, prognosis dan pelayanan kesehatan, termasuk didalamnya pemilihan intervensi.

9. Aurosal, Attention, Cognition Aurosal adalah pernyataan responsif dari stimulasi atau aksi atau kesiapan psycological untuk beraktifitas. Attention adalah kesadaran selektif lingkungan atau respon selektif untuk stimuli. Cognition adalah aksi atau proses pengetahuan, termasuk kesadaran dan judgment. Ftis mengunakan tes dan pengukuran untuk mengkarakteristikkan respon pasien/klien.

10. Peralatan bantu dan alat adaptasi Peralatan bantu dan alat adaptasi adalah peralatan yang digunakan sebagai tambahan untuk memperbaiki tugas dan gerakan pasien. Alat bantu meliputi : Krek, canes, walker, kursi roda power devices, long handled reachers, percussors, statik dan dinamik splint dan vibrator. Peralatan adaptif meliputi raised toiled seats, sistem seating, dan kontrol lingkungan. Fisioterapis menggunakan tes dan pengukuran untuk menentukan peralatan yang bermanfaat bagi pasien/klien, dan memeriksa seberapa baik pasien menggunakannya.

11. Sirkulasi Sirkulasi adalah gerakan darah pada organ dan jaringan untuk mengirim oksigen dan untuk menggerakkan karbon dioksida dan gerakan pasif dari limpa disaluran, organ, dan jaringan untuk removal cellular byproducts dan inflamatory wastes. Fts menggunakan hasil dari tes dan pengukuran sirkulasi untuk menentukan apakah pasien mempunyai pompa cardivaskular, sirkulasi, pengiriman oksigen, sistem drainege limphatik yang cukup, untuk memenuhi permintaan tubuh saat istirahat dan saat aktifitas.

12. Integritas saraf cranial Integritas saraf cranial adalah intactness 12 pasang saraf yang berhubungan dengan otak, termasuk somatik, viseral dan komponen afferen dan efferant. Integritas saraf tepi adalah intectness saraf spinal, termasuk komponen afferen dan komponen efferent. Fts menggunakan tes dan pengukuran untuk memeriksa saraf cranial dan saraf tepi.

13. Hambatan lingkungan, rumah, dan pekerjaan Hambatan lingkungan, rumah, dan pekerjaan adalah halangan fisik yang menjaga fungsi optimal pasien/klien dalam lingkungannya. Fts menggunakan hasil tes dan pengukuran untuk mengidentifikasi adanya kemungkinan Hambatan yang bervariasi, termasuk bahaya keselamatan (throw rugs, permukaan yang licin) memasuki masalah (pintu yang sempit, threshold, high steps, adanya kekuatan pintu atau elevasi /absence of power door or elevator), Hambatan disain rumah atau pintu (jarak yang berlebihan untuk disesuaikan, Gudang, sink/bak cuci, kamar mandi, kontrol penempatan). Fts juga menggunakan hasil untuk mengusulkan modifikasi lingkungan (menyediakan pegangan di pancuran/shower,ramps, tempat duduk di toilet, memperbaiki pencahayaan) yang akan memperbaiki fungsi pasien/klien di rumah, tempat kerja dan setting yang lain.

14. Ergonomi, Mekanik tubuh Ergonomi adalah hubungan diantara pekerja dan kerja yang dilaksanakan; aksi, tugas atau aktifitas inherent dalam pekerjanaannya (job/school/play) dan lingkungan kerjanya (job/school/play). Ergonomi menggunakan prinsip scientific dan engineering untuk memperbaiki keselamatan, efisiensi, dan kualitas gerakan yang melibatkan pekerjaan (job/school/play). Mekanik tubuh adalah huibungan otot dan sendi dalam mempertahankan postur saat merespon kekuatan dari tubuh. Fts menggunakan tes dan pengukuran ini dalam memeriksa lingkungan pekerja dan pekerjaannya (job/school/play) dan dalam menentukan potensial trauma dan cidera stress berulang dari disain tempat kerja. Tes dan pengukuran mungkin dilakukan setelah ada cidera kerja atau dilakukan sebagai langkah pencegahan. Fts mungkin melakukan tes dan pengukuran untuk dikondisikan dengan program kerja atau menggunakan hasil tes dan pengukuran untuk mengembangkan program.

15. Gaya b erjalan, lokomotion dan keseimbangan Gait adalah cara seseorang berjalan yang dikarakteristikkan oleh ritme, irama, langkah, dan kecepatan. Lokomosi adalah kemampuan untuk bergerak dari satu tampat ketempat lain. Keseimbangan adalah kemapuan untuk mempertahan-kan tubuh dalam keseimbangan dengan gravitasi (ketika stationary) dan dinamik(ketika bergerak). Fts menggunakan tes dan pengukuran ini untuk me-meriksa adanya gangguan berjalan, lokomosi, dan keseimbangan dan untuk memeriksa resiko jatuh. Fts juga mennggunakan tes dan pengukuran ini untuk menentukan apakah pasien perlu menggunakan peralatan bantu, adaptif, ortotik, protectiv, supportive dan prosthetic.

16. Integritas integumentary Integritas integumentary adalah intactness kulit, termasuk kemampuan kulit untuk melindungi terhadap ancaman lingkungan (mis; bakteri, parasit). Fts menggunakan tes dan pengukuran ini untuk memeriksa pengaruh gangguan perubahan kulit dan sub kutaneus, termasuk tekanan dan penyakit vena, arteri, diabetik, dan neuropathic ulcer; terbakar dan trauma lainnya.

17. Integritas sendi, Mobilitas sendi Integritas sendi adalah intactness dari struktur dan bentuk sendi, termasuk karakteristik osteokinematik dan artrokinematiknya. Tes dan pengukuran integritas sendi memeriksa komponen anatomi dan biomekanik sendi. Mobilitas sendi adalah kapasitas sendi untuk bergerak secara pasif, taking into account bentuk dan struktur permukaan sendi dan karakteristik jaringan disekitar sendi. Tes dan pengukuran mobilitas sendi memeriksa performans asesori gerakan sendi, yang bukan dibawah kontrol gerakan yang disadari. Fts menggunakan hasil dari tes dan pengukuran ini untuk menentukan apakah ada gerakan yang berlebihan (hipermobiliti) atau keterbatasan gerakan sendi (hipomobiliti).

18. Fungsi motor Fungsi motor adalah kemampuan untuk belajar atau mendemonstrasikan keterampilan dan efisiensi asumsi, maintenance, modifikasi dan kontrol postur yang disadari dan pola gerakannnya. Fts menggunakan tes dan pengukuran dalam memeriksa kelemahan, paralisis, disfungsi pola gerakan, obnormal timing, koordinasi yang buruk, clumciness, gerakan atypikal, atau disfungsi postur.

19. Performans otot, Strength , Endurans Performans otot adalah kapasitas otot atau kelompok otot untuk menggenerated kekuatan. Strength adalah kerja yang dihasilkan per unit waktu atau yang menghasilkan strength dan kecepatan. Endurans adalah kemampuan otot untuk mempertahankan pengulangan kekuatan atau generate force diatas satu periode waktu. Kekuatan otot itu dapat diukur tergantung hubungan antara beberapa faktor diantaranya panjang otot, velositas kontraksi otot dan mechanical advantage. Pengambilan motor unit, penyimpanan bahan bakar, dan pengiriman bahan bakar, untuk keseimbangan, timing dan sequencing kontraksi yang mengintagrasikan performans otot. Fts menggunakan tes dan pengukuran untuk menentukan kemampuan untuk menghasilkan, maintenans, sustain, dan memodifikasi gerakan yang menjadi persyaratan untuk aktifitas fungsional.

20. Perkembangan Neuromotor, Integritas sensoris Perkembangan Neuromotor adalah kemahiran dan evolusi keterampilan gerakan sepanjang hidup. Integritas sensoris adalah kemampuan untuk mengintegrasikan informasi yang diterima dari lingkungan dan yang berhubungan dengan gerakan. Fts menggunakan tes dan pengukuran ini untuk mengkarakteristikkan keterampilan gerakan pada bayi, anak-anak dan remaja. Fts juga menggunakan tes dan pengukuran ini untuk memeriksa mobilitas; pencapaian gerakan; kontrol postur; gerakan disadari dan tidak disadari; keseimbangan; reaksi righting dan reaksi keseimbangan; koordinasi mata-tangan dan keterempilan gerakan yang lain.

21. Peralatan ortotik, protektif dan supportif Peralatan ortotik, protektif dan supportif adalah implementasi/perlengkapan yang digunakan untuk mensupport atau melindungi kelemahan atau inefektifitas sendi atau otot. Peralatan ortotik termasuk didalammya braces, casts, sepatu dan splint. Peralatan protektif termasuk brace, cushion, helm, dan protective taping. Peralatan supportive termausk braces, neck collar, serial castd, slings, suplemental oxigen dan supportive taping. Fts menggunakan tes dan pengukuran ini untuk memeriksa peralatan yang dibutuhkan pasien/klien dan untuk mengevaluasi kesesuaian peralatan yang digunakan oleh pasien.

22. Nyeri Nyeri adalah gambaran sensasi yang menyebabkan penderitaan atau distress. Fts menggunakan tes dan pengukuran ini untuk menentukan penyebab atau mekansme nyeri dan untuk memeriksa intensitas, kualitas dan karakteristik fisik adanya nyeri, yang penting untuk pasien adalah nyeri dihasilkan dari adanya impairtment keterbatasan fungsi dan ketidakmampuan.

23. Postur Postur adalah alignment dan posisioning tubuh yang berhubungan dengan gravitasi, center of mass, atau dasar pendukung. Fts menggunakan tes dan pengukuran ini untuk memeriksa struktural alignment. Postur yang baik dinyatakan sebagai keseimbangan muskuloskeletal yang melindungi struktur pendukung tubuh dari cidera dan deformitas progresif.

24. Prosthetic requirements Prosthetic requirements adalah elemen biomekanik yang dubutuhkan oleh bagian tubuh yang hilang. Prosthesis adalah adalah peralatan artifisial yang digunakan untuk mengganti bagian tubuh yang hilang. Fts menggunakan tes dan pengukuran untuk memeriksa pengaruh dan manfaat, komponen, alignment dan kesesuaian dan keselamatan saat menggunakan prothesis.

Work integrasi atau reintegrasi adalah proses yang diasumsikan berdasarkan asumsi dan reasumsi aturan dan funggsi kerja, seperti lingkungan sekolah meningkatkan acces kelingkungan tempat kerja dan workstation dan berpartisipasi dalam aktifitas bermain. Intergrasi dan reintegrasi kemasyarakatan adalah proses asumsi dan reasumsi peran dan fungsi dalam kemasyarakatan seperti meningkatkan akses ke transportasi, bisnis dan pelayanan kemasyarakatan dan fasilitas publik Integrasi dan reintegrasi leisure adalah proses asumsi dan reasumsi peran dan fungsi avocational dan hiburan yang menyenangkan, seperti aktifitas rekreasi (berolahraga) dan melakukan hobby (mengoleksi barang antik, berkebun).